Dementia
GANGGUAN
GANGGUAN
NEUROTIK
NEUROTIK
GANGGUAN
GANGGUAN
MENTAL
MENTAL
ORGANIK
ORGANIK
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
Skizofrenia
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
NEUROSIS
NEUROSIS CEMAS
HISTERIA
NEUROSIS FOBIK
NEUROSIS
NEUROSIS OBSESIS KOMPULSIF
NEURASTENIA
NEUROSIS DEPRESIF
05/31/15
ASPEK
PSIKOSIS
NEUROSIS
1.
perilaku umum
2.
Gejala-gejala
3.
orientasi
4.
pemahaman
(insight)
5.
resiko sosial
6.
penyembuhan
05/31/15
NEUROSIS
Oleh :
Eyet Hidayat
A. PENGERTIAN NEUROSIS
Neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf
ringan.
Neurosis terjadi pada sebagian aspek
kepribadian.
Neurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang
menyertainya dgn ciri khas kecemasan.
Penderita neurosis masih mampu
menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas
sehari-hari.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
B. MACAM-MACAM NEUROSIS
NEUROSIS CEMAS
HISTERIA
NEUROSIS FOBIK
NEUROSIS
NEUROSIS OBSESIS KOMPULSIF
NEURASTENIA
NEUROSIS DEPRESIF
05/31/15
Designed by Kuntjojo
1. NEUROSIS CEMAS
a. Gejala-gejala neurosis cemas
1) Gejala somatis: sesak nafas, dada seperti tertekan,
mudah lelah, keringat dingin, dst.
2) Gejala psikologis: kecemasan, ketegangan, panik,
depresi, dst.
b. Faktor penyebab neurosis cemas
Menurut Maramis (2000: 261), faktor pencetus neurosis
cemas sering jelas dan secara psikodinamik
berhubungan dengan faktor-faktor yang bersifat
menahun.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
Designed by Kuntjojo
Psikoterapi individual
Psikoterapi kelompok
Psikoterapi analitik
Sosioterapi
Terapi seni kreatif
Terapi kerja
Terapi perilaku
Farmakoterapi
Designed by Kuntjojo
10
2. HISTERIA
a. Pengertian histeria
Histeria merupakan neurosis yang
tanda utamanya berupa reaksi-reaksi
emosional yg tak terkendali sbg cara
mempertahankan diri dari
kepekaannya terhadap rangsangrangsang emosional
05/31/15
Designed by Kuntjojo
11
b. Jenis-jenis histeria
1) Histeria minor atau reaksi konversi
Pada histeria minor, kecemasan diubah / dikonversi
menjadi gangguan fungsional susunan saraf
somatomotorik atau somatosensorik misalnya
kejang, lumpung, mati raba, buta, dst.
2) Histeria mayor atau reaksi disasosiasi
Pada histeria mayor, kecemasan dapat menyebabkan terpisahnya fungsi kejiwaan satu dgn lainnya
dan fungsi yang terpisah tersebut bekerja secara
otonom misalnya amnesia, somnabulisme, fugue,
kepribadian ganda, dst.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
12
05/31/15
Designed by Kuntjojo
13
05/31/15
Designed by Kuntjojo
14
3. NEUROSIS FOBIK
a. Definisi neurosis fobik
Neurosis fobik merupakan gangguan jiwa
dengan gejala utama fobia, yaitu
ketakutan yang irrasional terhadap suatu
benda atau keadaan.
Pada saat fobia terjadi penderita
mengalami rasa mula, lelah, panik,
berkeringat, mau pingsan, dst.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
15
05/31/15
Designed by Kuntjojo
16
05/31/15
Designed by Kuntjojo
17
Designed by Kuntjojo
18
4. NEUROSIS OBSESIF-KOMPULSIF
a.Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide
yang mendesak ke dalam pikiran atau
menguasai kesadaran dan istilah kompulsi
menunjuk pada dorongan atau impuls
yang tidak dapat ditahan untuk tidak
dilakukan, meskipun sebenarnya
perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
19
Designed by Kuntjojo
20
05/31/15
Designed by Kuntjojo
21
05/31/15
Designed by Kuntjojo
22
5. NEUROSIS DEPRESIF
a. Definisi neurosis depresif
Neurosis depresif merupakan neurosis dengan
gangguang utama pada perasaan dengan ciri-ciri :
kurang atau tidak bersemangat, rasa harga diri
rendah, dan cenderung menyalahkan diri sendiri.
Gejala-gejala utama gangguan jiwa ini adalah :
gejala jasmaniah : senantiasa lelah.
gejala psikologis : sedih, putus asa, cepat lupa,
insomnia, anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya,
dst.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
23
05/31/15
Designed by Kuntjojo
24
05/31/15
Designed by Kuntjojo
25
DIALOG INTERNAL
Realitas yg dihadapi
ditafsirkan
REALITAS
Peristiwa-peristiwa
Yang:
Positif
Negatif
netral
05/31/15
INDIVIDU
Designed by Kuntjojo
MOOD
Perasaan diciptakan
oleh pikiran
Semua pengalaman
diproses melalui kerja
otak dan diberi makna
sebelum terjadi respon
emosional
26
05/31/15
Designed by Kuntjojo
27
05/31/15
Designed by Kuntjojo
28
6. NEURASTHENIA
a. Definisi neurasthenia
Neurasthenia merupakan gangguan jiwa
dengan gejala utama tidak bersemangat,
cepat lelah meskipun tidak sehabis kerja
berat, emosi labil, kemampuan berpikir
menurun.
Di samping gejala-gejala utama tersebut juga
terdapat gejala-gejala tambahan, yaitu
insomnia, kepala pusing, sering merasa
dihinggapi bermacam-macam penyakit, dst.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
29
05/31/15
Designed by Kuntjojo
30
05/31/15
Designed by Kuntjojo
31
REFERENSI
Burns, David D. (1998) Terapi Kognitif : Pendekatan
Baru Bagi Penanganan Depresi. (Alih Bahasa :
Santosa) Jakarta : Erlangga.
Dirgagunarsa, Singgih. (1988) Pengantar Psikologi.
Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Maramis, W.F. (1980) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya
: Airlangga University.
Yulia Singgih D. (2000) Azas-azas Psikologi Keluarga
Idaman. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
05/31/15
Designed by Kuntjojo
32