Anda di halaman 1dari 2

Cindy Ramadhan Putri

021511133076

Irama Sirkadian

Irama sirkadian (Circadian rhythm) adalah suatu proses biologis ritmis yang menyebabkan
perubahan fisik, mental dan perilaku sesuai dengan siklus selama 24 jam. Irama sirkadian
berfungsi mengatur berbagai irama tubuh antara lain irama bangun-tidur, temperatur tubuh,
tekanan darah, dan pola sekresi hormon. Irama sirkadian dikontrol oleh suprachiasmatic nucleus
(SCN) yang merupakan bagian dari ventral anterior hipotalamus, tepatnya ventrikel ketiga
superior dari kiasma optika. SCN memiliki peran yang sangat penting dalam irama sirkadian
tubuh, yaitu sebagai pacemaker. SCN terdiri dari multiple single cell oscillator. SCN akan
menerima informasi melalui jalur afferen(synchronization pathway).

Irama sirkadian sangat dipegaruhi oleh lingkungan, khususnya rangsangan cahaya. Cahaya
yang diterima oleh retina mata akan diteruskan menuju suatu sistem osilasi SCN pada
hipothalamus melalui suatu jalur saraf khusus yaitu Retinohypothalamic Tract (RHT). Serabut
eferen dari SCN akan memicu sinyal saraf dan humoral yang akan menyelaraskan berbagai
irama sirkadian penting. Contoh pengaruh cahaya terhadap irama sirkadian ditunjukkan pada
produksi melatonin. Pada kondisi cahaya gelap, produksi melatonin akan meningkat. Oleh
karena itu akan terjadi banyak konversi dari serotonin menjadi melatonin. Jumlah serotonin yang
berfungsi untuk menekan tidur akan berkurang. Oleh karena itu dalam kondisi cahaya gelap akan
terjadi peningkatan tidur.

Melatonin yang biasa disebut dengan “hormone of darkness”(Charlotteet al,2002) memiliki


beberapa fungsi fisiologis antara lain mengontrol irama sirkadian, pengaturan temperatur tubuh,
mengaktivasi sistem imun, mengontrol sekresi growth hormone dan Adrenocortico Hormone
serta memiliki aksi hipnotik untuk inisiasi tidur sebagai penggerak untuk membuka ”sleep gate”.
Terdapat dua reseptor melatonin. Kedua reseptor tersebut adalah MT1 (Mel 1a) dan MT2 (Mel
1b). Reseptor melatonin yang berperan dalam respon irama sirkadian terdistribusikan ke Pars
Tuberalis (PT) yang terdapat pada kelenjar pineal dan Suprachiasmatic Nuclei (SCN) yang
terdapat pada otak manusia.
Melatonin disintesis dari seratonin oleh dua enzim yaitu N-asetiltransferase (NAT) dan
hidroksi-indol-O-metiltransferase (HIOMT). Lingkungan yang gelap mengaktivasi sekresi
melatonin dan sebaliknya cahaya menghambat sekresi tersebut. Sinyal cahaya disampaikan ke
kelenjar pineal melalui jalur saraf. Jalur ini berjalan melalui osilator sirkadian di hipotalamus,
menuruni medula spinalis dan melalui ganglion servikal superior menuju kelenjar pineal.

Sekresi melatonin nokturnal menyebabkan rasa kantuk, penurunan suhu tubuh dan denyut
jantung, serta peningkatan pelepasan prolaktin. Melatonin telah terbukti berperan dalam variasi
nyata pada lamanya siang hari, seperti di Arktik dan Skandinavia, yang lamanya siang hari di
musim panas dan malam hari di musim dingin dapat mencapai 20 jam. Konsentrasi melatonin
berada pada kadar tertinggi dan rerata konsepsi terendah selama bulan-bulan dalam malam
terpanjang. Tempat kerja melatonin tampaknya berada di nukleus suprakiastmatik di
hipotalamus. Di tempat ini, melatonin menghambat aktivitas metabolik.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa irama sirkadian menjadi dasar fisiologis dan
psikologis pada siklus tidur dan bangun harian. Ini berarti fungsi dan tahapan fisiologis dan
psikologis memiliki suatu ritme yang tertentu selama 24 jamsehari, sehingga ritme sirkadian
seseorang akan terganggu jika terjadi perubahanjadwal kegiatan seperti perubahan shift kerja.
Dengan terganggunya ritme sirkadian pada tubuh pekerja akan terjadi dampak pada pekerja
seperti gangguan gastrointestinal, gangguan pola tidur dan gangguan kesehatan lain

Referensi:

1. Berger, Josef.2004. Regulation of Circadian Rhythms. Journal of Applio


medicine2.pp:131,140.
2. Hedge,Alan.2011.Biological Rhythms.DEA3250/6510.

Anda mungkin juga menyukai