Anda di halaman 1dari 10

PENUNTUN SKILL LAB- KONSELING GIZI

KETERAMPILAN KONSELING GIZI


BLOK HEMATOLOGI
DEPARTEMEN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN

Disusun Oleh :

Dr. Mahdiah DCN, MKes

PENDAHULUAN

Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara konselor dan
klien untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat
keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi (Kemenkes, 2012)
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan tentang masalah yang dihadapi klien dengan/ tujuan untuk
membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluar/upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Konseling gizi adalah
suatu bentuk pendekatan yang digunakan dalam menolong individu dan keluarga
memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya serta permasalahan yang
dihadapinya.

Pada dasarnya konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara
klien dengan petugas yang bertujuan memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang ada
kaitannya dengan masalah yang dihadapi oleh klien dan pada akhirnya klien mampu
mengambil keputusan sendiri mengenai pemecahan masalah yang dihadapi sesuai dengan
situasi dan kondisi klien tersebut.
Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan INDIVIDU tentang
gizi dapat dilakukan melalui konseling gizi

TUJUAN KONSELING
Secara umum tujuan konseling adalah membantu klien dalam upaya mengubah
perilaku yang berkaitan dengan masalah kesehatan, sehingga kesehatan klien menjadi lebih
baik. perilaku yang diubah meliputi ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan
(Supariasa, 2010).

BAHAN PENDUKUNG DAN MEDIA KONSELING


Media :
 Untuk mendukung kegiatan konseling diperlukan media seperti lembar balik, lembar
lipat, selebaran buklet, poster, model peragaan, kaset, video, film
1
SIKAP KONSELORDALAM MEMBERI KONSELING
 Menumbuhkan rasa percaya diri klien
 Memberikan informasi secara jelas dan benar
 Memperoleh kepercayaan klien
 Mampu menjaga rahasia klien apabila diperlukan

LANGKAH-LANGKAH KONSELING
“SATU TUJU”
SA : Salam
T : Tanya
U : Uraikan
TU : Bantu
J : Jelaskan
U : Ulangi (pesan kuncinya)/
Ulangan (kunjungan ulang)
Sa→ Sambut ramah.tawarkan bantuan
T→ Tanya apa masalah
U→ Uraikan sesuai keperluan agar ia bisa memahami
dirinya lebih baik dan melihat dari berbagai sudut
pandang
TU→ Bantu dengan membuat berbagai gambaran yang
ada sebagai pilihan,masing-masing
mempertimbangkan untung ruginya
J→ Jelaskan dan bicara secara rinci mengenai pilihan dan
bahas segala kemungkinan dan antisipasinya
U→ Ulangi hak-hak yang perlu diperhatikan dan diiingat
Kesannya ia selalu diterima untuk kunjungan ulang
Buat janji tapi tidak memaksa

Langkah-Langkah Konseling Gizi

N Langkah Penilaian Keterangan


o 0 1 2
1. Membangun Dasar Konseling Gizi
2. Melakukan Pengkajian Gizi (Asessmen Gizi)
3. Menetapkan Diagnosa Gizi

4. Melakukan Intervensi Gizi


5 Monitoring Evaluasi
2
Untuk mengetahui masalah gizi perlu dilakukan pengumpilan data (Asessmen GIzi )
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan melakukan konseling gizi
 Data Identitas pasien( nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, status perkawinan)
 Data riwayat kesehatan dan gizi (menanyakan pola makan,kebiasaan makan serta
perkiraan jumlah asupan gizi pasien (klien) dalam periode waktu tertentu, Dari data
tersebut dapat digali jenis dan jumlah bahan makanan yang sering dikonsumsi, yang
kurang dikonsumsi, makanan pantangan dan kebiasaan mengolah dan membeli
makanan. Pengambilan data riwayat gizi sebaiknya diawali dengan recall makanan 24
jam, dilengkapi dengan catatan makanan (food record) Lihat Lampiran
 Data Antropometri : melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan Untuk orang
dewasa dapat digunakan standar IMT (Indeks Masaa Tubuh), pengukuran jaringan
lemak di bawah kulit. Pengkuran antrometri ini untuk mengetahu status gizi penderita
penyakit
 Data klinis ,yang perlu diamati untuk keperluan melihat pendukung masalah gizi dan
pendukung terjadinya masalah kesehatan
 Tanda-tanda ; Seringnya buang air kecil, penurunan berat badan

 Data biokimia : Data biokimia dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung
diperoleh melalui wawancara dan melakukan pengukuran. Sedangkan data tidak
langsung dpat dilakukan dengan melihat buku laporan medik
Lakukan Pengkajian dan Identifikasi Data
Setelah data dikumpulkan, kemudian dikaji dan diidentifikasi. Kelengkapan dalamproses
identifikasi ini memudahkan dalam hal pengambilan keputusan intervansinya. Sebaiknya
identifikasi masalah sebaiknya dilakukan secara rinci misalnya :
 Status gizi :obesitas/overweight/ baik/kurang/buruk
 Klinis : Kepala pusing. Lemas, Wajah Pucat, Sering Pingsan, Konsentrasi
menurun, Bola mata berwarna pucat, Kulit terasa pucat dan mudah kelelahan.
 Anemia bisa dipicu oleh perdarahan menstruasi yang berlebihan. Jika anak Anda
sering mengalami haid berkepanjangan atau dengan volume darah yang banyak,
bicarakan dengan dokter kandungan untuk mengecek penyebabnya.
 Biokimia : Hb, Hematokrit, Leukosit, Status Besi (Fe, TIBC, Ferritin), Elektroforesis
Hb, Hitung retikulosit,.
 Asupan Gizi: Kwantitatif :Energi dan zat gizi lainnya apakah melebihi AKG :
Kwalitatif : Tingkat keseringan mengkonsumsi makanan jenis makan
 Kaji Status Gizi : Antropometri misalnya dengan penilaian IMT dengan rumus sbb :

BB
IMT =
¿¿
Batas ambang normal :
Perempuan adalah 18,7-23,8.
Laki-laki adalah 20,1- 25,0

Batas ambang IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:


1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. 
2. IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan
Berat Badan tingkat ringan atau KEK ringan. 
3. IMT 18,5-25,0: keadaan termasuk kategori normal. 
4. IMT 25,1-27,0: keadaan disebut gemuk dengan kelebihan
berat badan tingkat ringan. 
5. IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat berat.

82 = 21,51 ( Normal)
6. IMT =
( 1,67 x 1,67 )
3
82 = 29,44 ( Gemuk)
IMT =
( 1,67 x 1,67 )

Mengetahui berat badan yang normal dan ideal


 Berat Badan Normal = TB -100
 Berat Badan Ideal = 90% x (TB-100.) atau
 Berat Badan Ideal =( TB -100)- 10% (TB-100)
TB = 167 cm
Berat Badan Ideal =( 167-100)- 10% (167-100)
= 67 – 6,7
= 60,3 kg dibulatkan menjadi 60kg
Cara Cepat
(a) Laki-laki= 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam

(b) Laki-laki= 30 kkal x kg BB


Perempuan = 25 kkal x kg BB
Kebutuhan energi = BB x 30
Kebutuhan energi sehari yaitu 60 x 30 =1800 kcal

Dewasa Kkal/kg Kkal/kg Kkal/kg


BB kerja satai Kerja sedang Kerja
berat
Gemuk 20-25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50
Sumber : Wspadji , 2007

4
FORM RECALL MAKANAN/24 JAM

Nama Anak : ................................... Tgl Recall :………………….

Waktu Susunan Menu Bahan Makanan


Sehari
Jenis Makanan Jumlah
URT Berat
(g)

5
(Kasus Ilmu Gizi)

Tya usia 19 thn datang Ke Unit Konseling Gizi bersama dengan orang tuanya dengan
keluhan lemas, pucat konseling gizi. Berdasarkan hasil anamnesa sejak 3 bulan
belakangan ini berat badan menurun, Tinggi badan= 167 cm; Berat badan saat ini =45 kg;
Berat badan sebelum sakit 60 kg. Hb darah 10 g/dl Berdasarkan hasil recall makanan/24 jam
asupan zat gizi perhari : Energi = 1300 kcal; P= 42 gr; L= 38 gr; KH= 480 gr; Serat = 9 g.

Mahasiswa diharapkan melakukan prosedur:


Langkah-langkah konseling gizi

6
Prinsip Diit Anemia Gizi Besi

Secara prinsip dapat diatasi antara lain dengan peningkatan kualitas makanan :
1. Perbanyak konsumsi bm sumber zat besi

2. Perbanyak konsumsi bm yang kaya akan vit C,


seperti sayuran dan buah-buahan

3. Kurangi konsumsi bm yang mengandung zat


inhibitor seperti teh dan kopi.

Tatalaksana Gizi Pada Anemia

1. Energi

Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000 - 2200
kkal, sedangkan untuk laki-laki antara 2400- 2800 Kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan
sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras,
terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong),
jagung, gula, dan lain-lain.

2. Protein

Kebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang

terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih
tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu.

Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan
karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5 - 2,0 gr/kg BB/hari.
AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48- 62 gr per hari untuk perempuan dan

55-66 gr per hari untuk laki-laki.

3. Lemak
Kebutuhan lemak pada remaja sebaiknya tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi.

4. Vitamin dan Mineral


Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan
beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat
menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan
vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan ulang diperlukan
vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.

Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Zat besi dalam sayur-sayuran juga
termasuk sulit untuk dicerna tubuh, sehingga konsumsi vitamin ini dapat membantu agar
penyerapan zat besi lebih optimal dan anemia pada remaja bisa dicegah.

Contoh sumber makanan tinggi zat besi meliputi daging merah, kuning telur, kentang, tomat,
kacang-kacangan, dan sayuran hijau.Jika anak Anda vegetarian, pastikan ia mengonsumsi
zat besi dari sayuran secara cukup. Vitamin B12 juga mungkin diperlukan, terutama bila
Anda merasa anak Anda belum mendapatkan cukup zat besi dari menu sehari-harinya.

7
Contoh Menu Sehari dengan Diit Tinggi Protein dan Tinggi Fe Untuk Penderita
Anemia Remaja

Jenis Makanan Berat (gr) URT


Makan Pagi
Nasi/penukar 150 1 ½ gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 25 ½ ptg
Sayuran 100 1 gls
Buah 0 0 ptg
Minyak 10 1 sdm

Jam 10.00
Cookie kacang hijau 100 5 keping
Sari jeruk 200 gr ½ gls
Makan Siang
Nasi/penukar 200 1½ gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 50 1 ptg
Sayuran 100 1 gls
Buah 100 1 ptg
MinyaK 10 1 sdm

Jam 16.00
Nuget tempe 50 gr 2 ptg
Susu 200 cc 1 gelas
Makan Malam
Nasi/penukar 150 1 gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 50 1 ptg
Sayuran 100 1 gls
Buah 100 1 ptg
Minyak 10 1 sdm

Sumber Bahan Makanan Yang Baik dalam Rangka Meningkatkan Asupan Zat Besi:

 Protein hewani seperti: daging, ayam, hati, telur, ikan.


 Protein nabati seperti: tahu, tempe, kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau
dan hasil olahan kacang-kacangan lainnya.

Sumber Bahan Makanan Yang Baik Untuk Meningkatkan Absobsi Asupan Zat Besi terdapat
pada:

 Sumber makanan yang tinggi akan vitamin C seperti : jeruk, nanas, jambu biji, kurma,
delima dll.
 Sumber makanan yang mengandung karoten yang tinggi seperti: bayam, wortel, tomat,
paprika, ubi jalar. Yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai