Anda di halaman 1dari 37

DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO

DEWASA & USILA

Mustamin

Jurusan Gizi
Prodi Sarjana Terapan Gizi & Dietetika
2020
Tujuan Pembelajaran

Pada Akhir pertemuan mahasiswa diharapkan


mampu:
• Memahami Pengertian orang dewasa &
Manula
• Memahami masalah gizi makro pada orang
dewasa & manula (KEP dan Obesitas)
• Melakukan Pengukuran KEP dan Obesitan pada
orang Dewasa dan Manula
Pengertian Orang Dewasa
Merupakan suatu keadaan bergerak maju ke arah
kesempurnaan. Dewasa ditandai dengan :
 Kemandirian
 Mampu membuat keputusan (segala aspek)
 Memikirkan masa depan dan karier (dunia
kerja)
 Masa usia matang, prestasi kerja,
mempersiapkan keruturunan dan masa jaya.

(Susilowati & Kuspriyanto, 2016)


Tahapan Dewasa Career

• Dewasa awal (21 – 35 tahun)


Produktivitas tinggi, komiten hidup penyesusian hidup
dan penuh krativitas
• Dewasa menengah (36 – 45 tahun)
Masa pencapai sukses,
masa berprestasi dan masa
transisi
• Dewasa akhir (46 – 60 tahun)
Penurunan kondisi fisik dan mulai mengalami masalah
kesehatan
Kategori Dewasa

1 Usia dewasa Muda


(18 - 30 Tahun)

2 Usia dewasa Tua


(>30 Tahun)

Sumber: Koes Irianto, 2014


Masalah Gizi Pada Orang Dewasa
Kekurangan Energi Protein (KEP)

Kurang asupan makanan dalam jangka waktu


yang lama

Kemiskinan Defresi/stress

KEP Aktifitas yang


berlebihan
Nafsu makan
yang rendah

Absorpsi zat gizi yg tdk baik


Produktivitas kerja
& kualitas hidup penyakit infeksi
Obesitas
Pola makan tidak seimbang
(Makanan tinggi energi & kurang serat)

Olah raga & aktifitas fisik yg kurang

Faktor Keturunan

Sosial Ekonomi

o Mempengaruhi umur rata-rata seseorang


o Beresiko penyakit degeneratif (DM, Hipertensi,
PJK, stoke, Artritis dan kanker)
Pengukuran KEP & Obesitas
KEP

Rasio Lingkar Pinggang Panggul (Waist Hip Ratio)

♀ >0,8 cm ♂ >0,9 cm
• Pengkuran Konsumsi makanan

Recall 24 jam
Penimbangan
FFQ
DETEKSI DINI
KEKURANGAN & KELEBIHAN GIZI MAKRO
PADA LANSIA
Deteksi Dini Masalah Gizi Makro

Pengertian Deteksi Dini :


Kegiatan atau pemeriksaan yang
dilakukan untuk menemukan secara dini
adanya masalah gizi makro, agar segera
dapat dilakukan tindakan intervensi
(Depkes 2006)
Tujuan Deteksi Dini
• Mengetahui secara dini adanya masalah
gizi makro.
• Memudahkan pelaksanaan
intervensi/tindakan
• Mencegah dampak yang lebih buruk
Gizi Makro
Sumber energi (KH, P dan L)

GZ kurang dan GZ lebih


45 jenis
zat Gizi
(1980-an)
GZ kurang

Gizi Mikro
Meliputi: vitamin dan Mineral
Definisi Usila
Suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan
(Irianto, 2014)
Proses fisiologis yang akan terjadi pada setiap
individu, dimana akan terjadi penurunan fungsi
organ tubuh secara umum
 Proses tua dipengaruhi 3 fase
1. Fase Progresif
2. Fase stabil
3. Fase regresif
Klasifikasi Usila WHO
Munro dkk,
M. Alwi Dahlan : usia di atas 60 tahun
Usia pensiun : 58 Tahun
Durmin : 1. Young enderly 65 – 75 thn
2. Older ederly > 75 tahun
Tanda-tanda Usila
1.Kulit Mengendor
2. Timbul keriput di wajah
3. Uban
4. Penglihatan dan pendengaran berkurang
5. Cepat dan mudah lelah
6. Gerkan jadi lamban, kerampingan
tubuh menghilang dan terjadi
timbunan lemak
Usia diatas 80 tahun
Kategori
Lansia Risiko Tinggi Hidup sendiri, depresi, dan alami
gangguan intelekyual

Jatuh beberapa kali,


inkonsistensia urin

Dimasa lalu tidak


dapatmenyesuaikan diri
Kekurangan Energi & Protein, Obesitas

Gizi Prima

Makan aneka ragam pangan Keturunan


(45 macam zat Gizi) Aktifitas fisik (-)

Fungsi organ tubuh menurun


Nafsu makan berkuang

Asupan (-
)

KEK Psikologi
Rumus IMT

Berat Badan (kg)


IMT =
Tinggi Badan (m)2
Kategori Ambang Batas IMT
Kategori IMT

Kekurangan BB tkt berat <17,0


Kurus
Kekurangan BB Tkt ringan 17,0-18,5

Normal >18,5 – 25,0


Gemuk Kelebihan BB tkt ringan >25,0 – 27,0
Kelebihan BB tkt berat > 27,0
Penggunaan BMI dan Ukuran Lingkar Pinggang dalam
manajeman Berat Badan

Rentang Resiko kesehatan


Kesehatan meningkat Risiko ntinggi
Normal
Membuat Mencari
perubahan personal profesional untuk
untuk mengontrol membantu dan
berat badan manajemen

BMI (kg/m2) 18,5-25 25-30 >30

Lingkar Laqki-laki < 94 94-102 > 102


Pinggang
(cm) Perempuan < 80 80-88 > 88

Sumber : Lean, 2013


Perkiraan Tinggi Badan

•Tinggi Lutut (TL)


•Panjang Rentang Tangan (PRT)
Pengukuran Posisi Duduk
1. Orang yang diukur duduk pada kursi.
2. Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan
bebas ke bawah dan muka menghadap ke
depan)
3. Lutut kedua kaki membentuk sudut siku (90 o)
4. Telapak kaki kiri yang diukur juga membentuk
sudut siku (90 o)
5. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki
kiri bagian tumit dan lutut.
6. Baca angka (panjang lutut) pada alat secara
seksama
7. Catat angka hasil pengukuran.
Pengukuran Posisi Berbaring
1. Tempatkan alat penyangga diantara lipatan
paha dan betis kaki kiri membentuk sudut siku
(90o)
2. Beri bantuan dengan bantal pada bagian pantat
pasien jika alat penyangga terlalu tinggi.
3. Telapak kaki kiri pasien membentuk sudut (90o)
4. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki
kiri bagian tumit dan lutut.
5. Baca angka (panjang lutut) pada alat secara
seksama
6. Catat angka hasil pengukuran
Pengukuran Tinggi Lutut

Sumber : Principles of Nutritional, Rosalin S. Gibson,


Oxford University Press, 2005
TB diperoleh dengan Cara
1. membuat garis lurus dari
Titik usia ke angka hasil pengukuran
Tinggi lutut.
2.Titik tempat garis berpotongan
Merupakan Tinggi badan perkiraan

Gambar : Nomogram untuk Memperkirakan


tinggi badan dengan mengunakan
ukuran tinggi lutut
Rumus Tinggi Lutut


Gibson, 2005
Rumus Tinggi Lutut

Sumber :Chumlea Et al,1984 dalam Arisman 2004


Panjang Rentang Tangan (RPT)

• PRT adalah Jarak antara dua


ujung jari tangan kiri dan kanan
terpanjang (biasanya jari
tengah) melalui tulang dada)
Cara Pengukuran Rentang Lengan
Rumus

Sumber : Gizi dalam daur kehidupan


Arisman, ECG.Jakarta. 2004
Rentang Tangan/Lengan

Rumus 2.

TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) - 0,07 x U)

TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) - 0,17 x U)

Catatan : RL = Rentang Lengan


Survei konsumsi
Metode recall 24 jam

X
Daya
ingat
sudah
menurun

Kecuali yang diwawancarai adalah


pengasuh/penjaga/keluarga

Anda mungkin juga menyukai