Anda di halaman 1dari 78

TERAPI DIET OBESITAS

PADA DEWASA

DIAN LUTHFITA PRASETYA MUNINGGAR


Tujuan Instruksional Umum

• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami


dan melakukan proses Proses Asuhan Gizi Terstandar pada obesitas
Tujuan Instruksional Khusus

• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan tipe obesitas


• Mahasiswa dapat menjelaskan proses asuhan gizi terstandar
pada obesitas dewasa
• Mahasiswa dapat melakukan proses asuhan gizi terstandar
pada obesitas anak
Gambaran Obesitas

Lifestyle
 DM
 Kardiovaskuler
Obesitas Sindrom  Kanker
Lingkungan Metabolik  Stroke
 Penyakit kandung
empedu
Gen  Obesitas abdominal  Pankreatitis
 TD ≥130/80 mmHg  Osteoartritis
 Rasio lingkar pinggang
(Laki-laki ≥ 90 cm,Wanita ≥ 80 cm)
 GDP ≥ 110 mg/dl
 Triglycerides ≥ 140 mg/dl
 High-density lipoprotein (laki-laki < 40
mg/dl, wanita < 35 mg/dl)
Pengertian Obesitas

• Obesitas adalah suatu keadaan dengan akumulasi lemak


yang tidak normal atau berlebihan dijaringan adiposa
Patofisiologi Obesitas
• Tubuh memiliki sekitar 30 – 40 juta sel lemak
• Jika mengalami kegemukan atau obesitas, sel lemak akan mengalami pembesaran
bentuk (hipertrofi), dan peningkatan jumlah (hiperplasia)
• Asupan dan pengeluaran energi diatur oleh mekanisme saraf dan hormonal
• Berat badan dipertahankan oleh internal set point atau lipostat, mendeteksi jumlah
energi pada jaringan adiposa dan mengatur asupan makanan supaya seimbang
dengan energi yang dibutuhkan.
• Tiga komponen mekanisme neurohormonal yang mengatur keseimbang energi dan
mempengaruhi BB :
1. Sistem aferen, menghasilkan sinyal humoral dari jaringan adiposa (leptin),
pankreas (insulin) dan perut (ghrelin)
2. Central processing unit, terutama pada hipotalamus, yang terintegrasi
dengan sinyal aferen
3. Sistem efektor, membawa perintah dari hypothalamic nuclei dalam bentuk
reaksi untuk makan dan pengeluaran energi
Patofisiologi Obesitas
• Pada keadaan energi tersimpan berlebih dalam bentuk jaringan adiposa, sinyal
adiposa aferen (insulin, leptin , ghrelin) akan dikirim sistem saraf pusat di hipotalamus
dan akan menghambat jalur anabolisme dan mengaktifkan jalur katbolisme dengan
mekanisme menghambat masukan makanan dan mendorong pengeluaran energi
• Pada keadaan energi tersimpan sedikit, ketersediaan jalur katabolisme akan
digantikan jalur anabolisme untuk menghasilkan energi yang disimpan dalam bentuk
jaringan adiposa
• Insulin dan leptin mengontrol siklus energi dalam jangka waktu lama dengan
mengkatifkan jalur katabolisme dan menghambat jalur anabolisme.
• Ghrelin dominan menjadi mediator dalam jangka waktu pendek
• Hormon ghrelin disintesis di lambung dan menstimulasi rasa lapar
Etiologi Obesitas
Klasifikasi obesitas berdasarkan distribusi lemak

1. Obesitas sentral/obdominal (tipe android/apel)


- Kondisi kelebihan lemak di bawah kulit dinding
perut dan di rongga sehingga terlihat gemuk di perut
- Banyak terjadi pada laki –laki
- Lebih berisiko tinggi terkena penyakit metabolik

2. Obesitas perifer (tipe gynoid/pear)


- Kelebihan lemak yang disimpan di
bawah kulit bagian daerah pinggul dan
paha
- Banyak terjadi pada perempuan
Asesmen Obesitas

1.IMT
2.Lemak Tubuh
3.Waist circumference
4.Neck circumference
5.Waist to hip ratio
6.Waist to height ratio
Indeks Massa Tubuh pada Dewasa
Deurenberg Equation (Perhitungan % Lemak Tubuh)

% Body fat = (1,2 X BMI) + (0,23 x U) - (10,8 x G) – 5,4


(Deurenberg and Deurenberg – Yap, 2003)
Laki – laki : G=1
Perempuan : G=0
Laki – laki : 20% sampai 25% atau lebih
Perempuan : 25% sampai 32% atau lebih

Dianggap berlebihan -- risiko terhadap kesehatan, obesitas dan


gangguan metabolik
Waist Circumference (Lingkar Pinggang)

Cut of point :

Laki - laki ≥ 90 cm

Perempuan ≥ 80 cm

Measuring tape position for waist circumference


Waist-to-height ratio (WHtR)

The higher the values of WHtR , the Interpretation of Waist-to-Height Ratio by Gender
greater the risk of metabolic syndrome
Females Males Interprestation
and obesity-related atherosclerotic
< 0,35 < 0,35 Underweight
cardiovascular diseases
(Schneider et al, 2010) 0,35 – 0,42 0,35 – 0,43 Slim
0,42 – 0,49 0,43 – 0,53 Healty
0,49 – 0,54 0,53 – 0,58 Overweight
0,54 – 0,58 0,58 – 0,63 Obese
> 0,58 > 0,63 Very obese
Waist to hip ratio (Rasio Lingkar Pinggang Panggul)

Cut of point WHR risiko sindrom metabolik


Laki – laki : ≥0.90 cm
Perempuan : ≥0.85 cm
Neck Circumference (Lingkar Leher)

 Alat skrining obesitas pada anak dan


dewasa
 Studi pada dewasa muda usia 18-20
tahun, cut of point : laki – laki >35.5
cm, perempuan >32 cm (Hingorjo MR
et al, 2012)
 Studi Nitish Monda et al, 2014, pada
dewasa usia 20-49 Asian Indian cut
of point NC ≥ 36.0 cm and ≥ 30.9 cm
(for overweight, BMI ≥25.00 kg/m2)
and 38.0 cm and 33.0 cm (for obesity,
BMI ≥23.00 kg/m2)
Manajemen Obesitas pada Orang Dewasa

• Meliputi : diet, modifikasi gaya hidup, aktifitas fisik


• Melibatkan : dokter, dietisien, spesialis olahraga,
psikolog(terapi perilaku)
Tujuan Intervensi

• Mencapai berat badan ideal


• Mempertahankan penurunan BB yang telah dicapai
• Memperbaiki glukosa darah
• Memperbaiki tekanan darah
• Memperbaiki kadar kolesterol
Tingkatan dan besaran pengurangan BB

 Pengurangan BB akan terjadi kehilangan protein dan lemak, jumlah


tergantung dari –rata- rata dari penurunan BB
 Penurunan BB yang drastis mengakibatkan pengurangan BB yang
banyak seperti respon kelaparan
 Respon jaringan terhadap kelaparan adalah salah satu periode
adaptasi yang harus diantisipasi
 Dalam waktu 6 bulan BB dapat berkurang sebesar 10% dari BB awal
Diet untuk obesitas

1. Restricted-Energy Diets
2. Formula diet sebagai pengganti
3. Extreme Energy Restricion dan Fasting
4. VLCD (Very Low Calorie Diet)
5. Populer Diets dan Practise
6. Modifikasi Diet
1. Restricted-Energy Diets

 Gizi harus adekuat, kecuali untuk energi, dengan tujuan


untuk memobilisasi cadangan lemak dirubah menjadi
energi
 Terjadi pengurangan kalori 500 sd 1000 kkal
 Energi : 1200 sd 1800 kkal/hari
 Edukasi terkait makan yang sehat dan meningkatkan
aktifitas fisik
 KH : 50% sampai 55% dari total energi
 Protein :15% sampai 25%
 Lemak : < 30% dari total kalori
 Serat mengurangi densitas kalori, efisien mengurangi
penyerapan di usus, meningkatkan kenyang dengan
menunda waktu pengosongan lambung
2. Formula diet sebagai pengganti makanan

 Menyediakan dan mengganti makanan yang tinggi kalori


 Persaji : serat (0 – 5 gr), protein (10 – 14 gr), lemak (0 -10
gr), vitamin dan mineral 25% - 30% dari AKG, dengan
jumlah KH bervariasi,
 E : 150 -200 kkal
 Bentuk : shake dari susu atau soya dengan tinggi kalsium
3. Extreme Energy Restricion dan Fasting

 Energi < 800 kkal/hari (diet Extreme Energy Restricion)


 E < 200 kkal/hari (diet puasa)
 Pengurangan BB yang terjadi 50% adalah cairan shg
mengakibatkan hipotensi
 Terjadi penumpukan asam urat yang mengakibatkan gout
dan batu empedu
 Gangguan pola makan
4. VLCD (Very Low Calorie Diet)

 E : 200 sd 800 kkal


 Tinggi Protein ( 0,8 sd 1,5 g/kg BB/ hari)
 Mengandung lengkap vitamin, mineral, elektrolit dan ALE
 Menggantikan makanan yang biasa dikonsumsi
 Waktu : 12 sd 16 mgg
 Terapi diet untuk penderita :
• BMI > 30
• BMI 27 - 30 yang memiliki satu atau lebih komorbiditas, atau
lainnya faktor risiko
 Keuntungan utama cepat menurunkan BB
 Kerugian :
- Peningkatan kadar asam urat --- gout
- Peningkatan kadar kolesterol ---- batu empedu
 Upaya untuk mencegah kenaikan BB kembali diperlukan membatasi asupan
lemak (< 30%) dan meningkatkan aktifitas fisik
5. Populer Diets dan Practise

1. Moderate fat – fokus pada densitas energi pada makanan


 Komposisi :
- L : 20 – 30% dari kebutuhan energi
- P : 15 – 25% dari kebutuhan energi
- KH : 55 – 60% dari kebutuhan energi
 Pemilihan bahan makanan yang mengandung tinggi air dan energi
rendah, spt buah, sayuran, susu rendah lemak, sereal, ayam, ikan,
kacang-kacangan, daging tak berlemak
 Membatas makanan yang mengandung rendah air dan energi tinggi, spt
keripik kentang, crackers, cookies bebas lemak
5. Populer Diets
2. Diet Paleo/Caveman/Stoge Age
 Tinggi protein, tinggi serat
 Menghindari makanan olahan, susu, gula refinasi, kentang, dan garam dan
minyak nabati olahan seperti minyak canola
 Makanan yang diperbolehkan meliputi daging tanpa lemak, ikan segar,
buah-buahan, sayuran, telur, biji, kacang-kacangan, dan beberapa minyak
seperti zaitun dan kelapa
 Tidak adekuat asupan kalsium dan vitamin D
 Memperbaiki toleransi glukosa secara cepat akibat dari penurunan lingkar
pinggang (waist circumference) (Lindeberg, 2007)
 Menurunkan total massa lemak dan trigliserida pada wanita
pascamenopause, tingkat kepatuhan asupan protein rendah (Mellberg, 2013
5. Populer Diets

3. Diet Rendah KH Tinggi Lemak (Low Carbohydrat, High Fat)


- KH < 20% (Diet awal < 10%)
- L : 55 – 65%
- Protein dikondisikan seimbang, sumber protein dari lemak hewani
- Terjadi peningkatan keton dan menekan nafsu makan
- Tinggi asupan lemak , lemak jenuh dan kolesterol
- Cepat menurunkan BB di awal akibat diuresis karena pembatasan KH
5. Populer Diets

4. Diet’s AtkinRevolusi
 Tinggi protein (25%), tinggi lemak(70%), rendah KH (5%), ketosis
 Resiko defisiensi : B6 Asamfolat, B1,Besi,Mn.
 Mahal, penggunaan daging besar
 Kemungkinan kelebihan lemak, dan gizi tidak seimbang
6. Modifikasi Diet
Pilihan treatment meliputi:
• Diet rendah kalori, pengaturan gizi makro, peningkatan aktivitas fisik, dan
modifikasi gaya hidup
• Diet rendah kalori, pengaturan gizi makro, peningkatan aktivitas fisik,
modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi
• Pembedahan ditambah cara makan yang ditentukan secara individu, aktivitas
fisik, dan program modifikasi gaya hidup
• Pencegahan berat badan kembali melalui keseimbangan energi yang masuk
dan keluar
• Intervensi pola pikir
Srategi Perubahan Gaya Hidup
Mengelola tidur dan stres
- Cukup tidur dan istirahat
- OR secara teratur
- Yoga
- Relaksasi

Sosial support
- Mehadiri pertemuan kelompok komersil yang mendukung
- Minta dukungan dari keluarga, keluarga, pekerja sosial
Membuat kontrak
- Membuat yang realistis, sederhana dan mudah mencapai tujuan untuk sehat dalam
jangka waktu yang pendek
Aktivitas Fisik

 Meningkatkan pengeluaran energi


 Memperkuat sistem kardiovaskuler
 Meningkatkan sensitivitas insulin
 Memperbaiki kesehatan dalam mengontrol BB
 Waktu : 60 – 90 menit/hari atau paling sedikit 30 menit
Obat - obatan

• Untuk pasien dengan BMI ≥ 30 kg/m2 atau ≥ 27 kg/m2 yang mempunyai


faktor risiko/penyakit
• Obat – obatan yang diberikan adalah menurunkan nafsu makan,
mengurangi absorpsi lemak, meningkatkan pengeluaran energi
• Jenis : orlistat (Xenical), locaserin (Beliviq), phentermine topiramate
(Qysmia), naltrexone-buproprion (Contrav), dan liragluide (Saxenda)
Prescription Drugs Approved for Obesity Treatment
Operasi bariatrik
Untuk pasien dengan BMI ≥ 40 kg/m2 atau ≥ 35 kg/m2 dengan
komorbiditas
Bekerja dengan salah satu dari tiga cara:
Restriksi, yaitu membatasi jumlah asupan makanan dengan
mengurangi ukuran lambung.
Malabsorpsi, yaitu membatasi penyerapan makanan dalam
saluran usus dengan “memotong-kompas” (bypass) sebagian
dari usus halus.
Kombinasi dari restriksi dan malabsorpsi
Bariatric Surgery
Masalah dalam penanganan obesitas
Masalah dalam penanganan obesitas

1. Mempertahankan BB yang telah dicapai


- Kebutuhan energi 25 % lebih rendah dibanding pada saat BB
awal
- Cara mempertahankan BB :
 makan dengan makanan yang rendah lemak (24%)
 sarapan pagi
 teratur menimbang BB (perhari, permgg)
 aktivitas fisik – 60 sd 90 menit/hari
2. Efek plateau
 Kondisi BB yang tidak berkurang sedikitpun dalam waktu yang
lama
 Biasa terjadi pada saat diet, karena adanya proses adaptasi
terhadap penurunan BB seiring dengan penurunan metabolisme

3. Efek yoyo
 Bisa terjadi pada orang dengan overweight/BB normal
 Penyebab : efek metabolik dan psikologi/psikis
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Obesitas pada Dewasa
Assesmen Gizi
Pola makan (frekuensi makan, ukuran porsi, jenis
Riwayat Makanan
pemilihan makanan)
Metode penyiapan makanan
Minuman ringan, alkohol
Antropometri BB, TB, IMT, Lingkar Pinggang, tebal lemak

Biokimia Kadar gula darah, trigliserida, kolesterol, asam urat

Klinis Tekanan darah, nadi/denyut jantung, pernapasan


Umur, status sosial ekonomi, riwayat obesitas yang
Riwayat personal dialami pasien dan keluarga, aktivitas dan frekuensi
pasien olah raga, perasaan yang mempengaruhi makan, obat
– obatan
Diagnosis Gizi

Riwayat Pola makan (frekuensi makan, NI.1.5


Makanan ukuran porsi, jenis pemilihan NI.2.2
makanan) NI.5.6.2
Metode penyiapan makanan NI.5.8.2

Minuman ringan, alkohol

BB, TB, IMT, Lingkar NC.3.3


Antropometri
Pinggang, tebal lemak
Kadar gula darah, trigliserida, NC.2.2
Biokimia
Tekanan darah, nadi/denyut NC.2.2
Klinis
jantung, pernapasan
Umur, status sosial ekonomi, NB.1.3
riwayat obesitas yang dialami NB.2.1
Riwayat pasien dan keluarga, aktivitas ND.6.1
personal pasien dan frekuensi olah raga,
perasaan yang mempengaruhi
makan, obat – obatan
Intervensi Gizi

Tujuan terapi diet ( harus dapat diukur dan ditentukan waktunya )


1) Menurunkan asupan energi minimal 500 kkal/hari
2) Menurunkan berat badan secara bertahap ± 0,5 – 1 kg/minggu
3) Meningkatkan pengetahuan tentang pola makan dengan gizi
4) Meningkatkan aktifitas fisik
5) Mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
Preskripsi diet
 Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
- Kebutuhan Energi untuk AMB
Harris Benedict
= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 69) + (1,8 x 153,5) – (4,7 x 44)
= 655 + 662,4 +276,3 – 206,8
= 1386,9
Kebutuhan energi dengan aktivitas fisik dan pengurangan asupan
energi
= (1386,9 x 1,30) – 500 kkal
= 1802,97 – 500 kkal
= 1302,97 kkal
- Kebutuhan protein
- Kebutuhan lemak
- Kebutuhan KH
 Jenis diet : Diet Rendah Energi
 Bentuk makanan : biasa
 Syarat Diet
- Energi diberikan rendah untuk menurunkan berat badan. Pengurangan
dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari
segi kualitas, maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak ½ -
1 kg/mgg, asupan energi dikurangi sebanyak 500 – 1000 kkal/hari dari
kebutuhan normal. Perhitungan energi normal berdasarkan BBI
- Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1 – 1,5 g/kg/BB/hari atau 15 – 20% dari
kebutuhan energi total
- Lemak sedang yaitu 20 -25% dari kebutuhan energi total.
Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang mengandung
lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi
- Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55 - 65% dari kebutuhan energi
total. Gunakan lebih banyak sumber KH kompleks untuk memberi rasa
kenyang dan mencegah konstipasi. Sebagai alternatif, bisa digunakan
gula buatan sebagai pengganti gula sederhana
- Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
- 3 kali makan utama dan 2 – 3 makan selingan
- Cairan cukup, yaitu 8 – 10 gelas/hari
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Edukasi gizi – proses normal dalam melatih ketrampilan/membagi
pengetahuan yang membantu pasien mengelola diet dan perilaku secara
sukarela
Konseling gizi – proses support terkait menentukan prioritas,
tujuan/target, merancang kegiatan yang dipahami dan membimbing
kemandirian dlm merawat diri
Monev
Kelas Pengertian

Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi Tingkat pemahaman, perilaku, akses dan
kemampuan yang mungkin mempunyai
pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi

Dampak asupan makanan dan zat gizi Asupan makanan dan atau zat gizi dari
berbagai sumber, misalnya makanan minuman,
suplemen, enteral, parenteral
Dampak terhadap tanda dan gejala fisik terkait Pengukuran yang terkait dengan antropometri,
gizi biokimia dan parameter pemeriksaan fisik

Dampak terhadap pasien terkait gizi Pengukuran yang terkait dengan presepsi
pasien terhadap intervensi yang diberikan dan
dampaknya pada kualitas hidup
Parameter Target Pelaksanaan
Asupan Makan Asupan energi dapat berkurang 500 Setiap hari
kkal/hari
Antropometri BB turun ½ - 1 kg/mgg Setiap minggu
Biokimia Kadar trigliserida, kolesterol, asam Sebulan
urat, gula darah turun
Fisik Tekanan darah, respirasi, nadi Setiap hari
normal
Sikap dan perilaku Mau menerima diet energi rendah Setiap hari
Terapi Diet Obesitas pada Anak
Pendahuluan

 ± 25% anak dan remaja usia 6 sd 17 tahun menderita overweight dan obesitas
 Obesitas pada anak – anak meningkatkan risiko pada usia dewasa
 Obesitas pada anak usia lebih dari 6 tahun kemungkinan 50% menderita obesitas pada
masa dewasa dan risiko akan lebih besar jika kedua orangtuannya obese
 Jika ayah dan/atau ibu menderita overweight (kelebihan berat badan) maka
kemungkinan anaknya memiliki kelebihan berat badan sebesar 40-50%.
 Apabila kedua orang tua menderita ‘obese’, kemungkinan anaknya menjadi ‘obese’
sebesar 70-80%.
Obesitas pada masa anak – anak berhubungan dengan :
Ketidaknormalan tekanan darah, kadar lipid, lipoprotein dan
insulin pada saat dewasa
Peningkatan kejadian DM tipe 2 bersamaan dengan peningkatan
prevalensi obesitas
Manajemen penurunan BB :
Tujuan : mempertahankan BB dengan meperlambat kenaikan
BB, hal ini untuk memberikan kesempatan anak dapat tumbuh
sesuai tingginya
 Pengurangan BB secara secara perlahan yaitu
sebesar 4,5 – 5,4 kg/tahun dapat dilakukan pada
anak untuk mencapai BB yang optimal pada masa
dewasa
 Membutuhkan jangka waktu yang panjang sampai
berhentinya masa pertumbuhan
Edukasi dan Konseling

 Perlu dukungan dari keluarga, teman dekat, guru dan nakes


profesional dalam menjalankan program diet pada anak
 Dukungan terkait dengan kebiasaan makan dan meningkatkan
aktivitas fisik, dgn melakukan pengawasan terhadap :
- asupan makanan dan perubahan pola makan –
terapkan food rules (makan terjadwal, tidak
ngemil)
- aktivitas fisik – membatasi kebiasaan santai spt
nonton TV, main video game
Penilaian Obesitas

1. Berdasarkan indikator BB/TB


Kategori BB/TB (%)
Obesitas ringan 120 - 149
Obesitas sedang 150 - 199
Obesitas berat > 200

Sumber : Brown DK. Childhood and Adolescent Weight Management. In Dalton S., editor. Overweight and weight management. New
York : Aspen : 1997
Indeks Massa Tubuh pada Anak

Nilai Persentil Kategori IMT


< 5 th persentil Underweight (Kurang BB)

≥ 5 th dan < 85 th persentil Normal

≥ 85 th dan < 95 th persentil Berisiko (kegemukan)

≥ 95 th persentil Obesitas

Nelm, et.al , 2011 Nutrition Therapy and Pathophisiology


3. Berdasarkan z-score
Neck circumference cutoffs to identify overweight and obese children
Tentukan Usia Pasien

Usia 0 -5 Tahun Usia >5 -18 Tahun

Gunakan grafik BB/TB Gunakan grafik BB/TB


WHO 2006 CDC 2000

Z-score > +1 BB/TB > 110%

Usia < 2 Tahun Usia 2 – 5 Tahun

Grafik IMT
Grafik IMT CDC 2000
WHO 2006

Algoritma penggunaan grafik pertumbuhan pada gizi lebih/obesitas


Sumber : Rekomendasi Asuhan Nutrisi Pediatri IDAI (2011)
Masalah dalam penurunan BB

 Psikologis – episode makan berlebihan


 Fisologis-- fenomena yo-yo berdampak pada fluktuasi berat badan
dapat memiliki efek negatif terhadap kesehatan
Penatalaksanaan Diet pada Anak Obesitas

 Tujuan

Untuk memperlambat peningkatan, mempertahankan atau


menurunkan sampai BB sesuai dengan TB aktual dengan tetap
memperhatikan faktor pertumbuhan anak
Prinsip dan syarat diet
1. Energi
 Diperhitungkan dengan menghitung kebutuhan
berdasarkan BB ideal sesuai TB aktual.
 Asupan energi aktual berdasarkan recall dikurangi 200 –
500 kkal/hari tergantung dari selisih antara asupan
energi aktual dan energi yang dihitung berdasarkan BB
ideal.
 Penurunan BB cukup sampai BB berada 20% di atas BB
ideal
Usia 0 – 3 Tahun - Tidak perlu dilakukan pengurangan kalori
- Cukup mempertahankan BB atau mengurangi pertambahan BB
yang berlebihan , dengan cara mengembalikan ke pola makan yang
benar dan sesuai usianya
Usia 4 – 6 Tahun - Energi diberikan sesuai perhitungan kebutuhan
- Mengembalikan ke pola makan yang benar dan sesuai usianya
- Dapat dilakukan pengurangan kalori secara bertahap sebesar 200 - 300
kkal dari asupan makanan sehari – hari sampai mencapai kebutuhan
yang diperhitungkan sesuai BB ideal dengan pengawasan yang ketat

Usia 7 – 19 Tahun - Target penurunan BB : 1 – 2 kg/bulan


- Pengurangan asupan kalori dilakukan bertahap sekitar 300 – 500 kkal
2. Protein 15 – 20% dari total kebutuhan energi
3. Lemak kurang dari 25 – 30% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat : 50 – 60% dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral sesuai AKG
6. Cairan minimal sesuai AKG
7. Pola makan 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan
8. Susu tetap diberikan 1 – 2 gelas perhari berupa susu rendah lemak
9. Pada anak diatas 3 tahun dianjurkan pemberian serat dengan rumus :
(umur dalam tahun + 5) gram perhari
10. Diet yang bervariasi sesuai dengan pola makan anak sehingga mudah
diterima dan tidak cepat bosan
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

 Mengkonsumsi sayuran dan buah dalam bentuk utuh


sebagai sumber vitamin dan serat dalam proses penurunan
BB
 Harus menghindari makanan berenergi dan berlemak
tinggi, spt softdrink, junkfood, gorengan
Edukasi dan konseling
• Libatkan keluarga khususnya orang tua dan anggota keluarga lain, teman dekat, guru dalam
menjalankan program diet
• Pengawasan terhadap asupan makanan dan perubahan pola makan. Terapkan food rules :
makan terjadwal, tidak ngemil
• Pengawasan terhadap aktivitas fisik, tingkatkan sesuai dengan usia dan kondisi anak. Batasi
kebiasaan santai spt nonton TV, main video game
• Monitor BB secara periodik untuk menilai keberhasilan intervensi gizi
• Memberikan pujian bila anak patuh pada program penurunan BB dan berhasil menurunkan
BB, tetapi berikan sanksi bila anak melanggar aturan program BB
• Diperlukan bantuan seorang psikolog atau psikiater anak dalam memodifikasi perilaku makan
atau bila terjadi masalah psikologis dalam menjalankan diet
Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi =
BB ideal x Kebutuhan Energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
Contoh :
1.Seorang anak laki – laki usia 8 bulan dengan BB 7,5 kg dan PB 70
cm. Berapa kebutuhan energi?
2.Seorang anak laki – laki usia 10 tahun dengan BB 25 kg dan TB
130 cm . Berapa kebutuhan energi?
Menghitung kebutuhan energi

1. Menentukan BB Ideal berdasarkan usia tinggi badan


a. Menggunakan tabel Z-score
Tentukan BB ideal berdasarkan tinggi badan --- pada posisi median
(PB : 70 cm BBI = 8,4 kg)
Tentukan usia tinggi : usia sesuai dg PB aktual
(PB : 70 cm usia = 8 bulan) , Kebut energi perkgBB: 80,5 kkal)
Tentukan kebutuhan energi = BB Ideal x AKG sesuai usia tinggi
( =8,4 kg x 80,5 kg = 676 kkal)
a. Tabel standar BB menurut PB

BB aktual 7,5 kg :
-- antara –1 SD dan -2SD
PB aktual 70 cm BB ideal utk PB aktual (70 cm)
Menghitung kebutuhan energi
b. CDC Growth
 Plot BB aktual (Titik A) dan TB aktual pada CDC Growth (Titik B)
(PB aktual 25 kg (titik A) dan TB aktual 130 cm (titik B)
 Dari titik B tarik garis ke median TB (Titik C)
 Dari titik C tarik garis vertikal ke grafik BB sampai memotong median BB
– didapatkan BB Ideal (27 kg) untuk TB aktual (130 cm)
 Selanjutnya ditarik terus sampai memotong garis usia -- USIA TINGGI
(Titik E) 8,5 th
 Tentukan status gizi = BB aktual/BB Ideal x 100%
(25/27 x 100%= 93% kategori : Gizi Baik)
 Tentukan kebutuhann energi = 8,4 kg x 80,5 kkal/kg BB
b. Grafik CDC
AKG Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai