Anda di halaman 1dari 19

ANOREKSANSIA

Apt. Handika D. Yanotama, S.Farm.


Pengertian anoreksansia

Anoreksansia adalah zat-zat


penekan nafsu makan yang
digunakan untuk menunjang
terapi kegemukan (overweight)
dan obesitas.
Pengertian Obesitas

Obesitas atau adipositas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak


dalam jumlah yang abnormal, yang mengakibatkan tubuh terlalu
gemuk atau overweight pada keadaan tinggi badan dan berat badan
tertentu.
Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
a. Obesitas Tipe Buah Apel
•Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit
dinding perut dandi rongga perut sehingga gemuk di perut dan
mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type).
Karena lemak banyak berkumpul di rongga perut, obesitas tipe
buah apel disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat
pada laki-laki disebut juga sebagai obesitas tipe android.
b. Obesitas Tipe Buah Pear
•Kelebihan lemak pada wanita disimpan di bawah kulit bagian
daerah pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti
buah pear (pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh
yaitu di pinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga
sebagai obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada
wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan atau
obesitas tipe gynoid.
TIPE APEL DAN PEAR
c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)
Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid
umumnya terdapat pada orang-orang yg gemuk secara genetik.
Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

a. Obesitas Tipe Hyperplastik


• Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih
banyak dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran
sel-selnya tidak bertambah besar. Obesitas ini biasa
terjadi pada masa anak-anak.
b. Obesitas Tipe Hypertropik
• Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih
besar dibandingkan keadaan normal, tetapi jumlah sel
tidak bertambah banyak dari normal.Obesitas tipe ini
terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk menurunkan
berat badan lebih mudah dibandingkan tipe
hyperplastik.
c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan
Hypertropik
Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel
lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak
baru terjadi segera setelah derajat hypertropi
mencapai maksimal dengan perantaraan suatu
sinyal yg dikeluarkan oleh sel lemak yg mengalami
hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-anak
dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk
menurunkan berat badan paling sulit dan resiko
tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.
Informasi obat dengan resep dokter

1. Orlistat
Merupakan penghambat lipase, mengurangi absorpsi asupan lemak. Diberikan
bagi pasien dengan IMT 30 kg/m2 atau bagi yang IMT nya 27 kg/m2 yang
disertai faktor resiko diabetes melitus tipe 2, hipertensi dan
hiperkolesterolemia.
Efek samping: flatulen, tinja cair dan berminyak, nyeri abdomen.
2. Fenfluramin

• Obat turunan amfetamin ini memperkuat rasa kenyang tanpa


menekan nafsu makan, bekerja dengan jalan menekan atau
mengahmbat rangsangan – rangsangan yg dikirim oleh reseptor-
reseptor tertentu dilambung – usus kepusat kenyang di otak
(hipotalamus). Efek samping yg sering terjadi adalah diare, mual dan
muntah, rasa ngantuk yg ringan, mulut kering dan depresi bila terapi
dihentikan secara mendadak
3. Mazindol

• Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek sampingnya


adalah mulut kering, obstipasi, nyeri kepala, takikardia dan stimulasi
sitim saraf sentral berupa gelisah, sukar tidur dan lain lain.
 Cara yang menggunakan metode hitung index tubuh.
Rumus :
BDI= BB: KTB (hitungan tinggi meter)
keterangan:

Contoh penyelesaian masalahnya adalah sebagai berikut: anda adalah orang


yang memiliki ukuran berat tubuh sebanyak 80 kg serta memiliki tinggi badan
1,70 meter. Maka hitungan berat badan ideal yang anda punya adalah sbb:
BDI =  80 kg : (1,702) = ???? BDI= 80 kg : 2,89 m BDI= 27,68
• Untuk patokannya perhitungannya ialah sebagai berikut :
• Jika berat badan ideal kurang dari 17 (<17 )= maka anda termasuk
seseorang yang sangat kurus (kekurangan Berat badan tingkat Berat)
• Jika anda adalah 17 = maka anda memiliki kategori berat badan tinggi
ringan
• BDI 18,4  sampai 21 = adalah berat badan Normal
• BDI 21,1  sampai 27 = kelebihan berat badan kategori tingkat ringan
• BDI 27,1  sampai 30 =  kelebihan berat badan berkategori tingkat sedang
• Dan Jika BDI menunjukan angka >30 = anda adalah seseorang dengan
kelebihan berat badan tingkat berat (kegemukan)
Perhitungan Berat Badan
Konvesional (biasa)
1. Berat Badan Ideal disingkat BBI, untuk bayi (anak 0-12 bulan)
BBI = (umur (bln) / 2) + 4
2. BBI untuk anak (1-10 tahun)
BBI = (umur (tahun) x 2) + 8
3. BBI remaja dan dewasa
BBI = (TB – 100 ) – (TB – 100) x 10%
atau
BBI = (TB – 100) x 90%
Ket :
TB = Tinggi badan (cm)
Rumus Brocha untuk Menghitung
Berat Badan Ideal
Menghitung Berat Badan Ideal Laki-Laki
Berat badan ideal laki-laki = (Tinggi badan (cm) – 100) – (10% x Tinggi
badan – 100)

Contoh: Imam memiliki tinggi badan 180 cm dan ia ingin menghitung


berat badan idealnya. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
(180 – 100) – (10% x Tinggi badan – 100) = 72 Kg

Menghitung Berat Badan Ideal Perempuan


Berat badan ideal perempuan = (Tinggi badan (cm) – 100) – (15% x Tinggi
badan – 100)

Contoh: Meisy memiliki tinggi badan 170 cm dan ia pun ingin sekali
mengetahui berat badan ideal untuk tubuhnya. Maka cara menghitung
yang perlu dilakukan oleh Meisy adalah sebagai berikut:
(170 – 100) – (15% x Tinggi badan – 100) = 59.5 Kg
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1.   Faktor genetik
2. Faktor psikis
3. Faktor lingkungan
4. Faktor perkembangan
5. Aktivitas fisik
6. Usia
7. Diet
8. Kehamilan
9. Obat-obatan
10. Masalah medis
11. Alkohol
Faktor penjelasan terjadinya obesitas
1. Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga
memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya
berbagigen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yg bisa
mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan
faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh
sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
2. Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yg penting dalam
berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang
peranan yg cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya
hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan
serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan
dan aktivitasnya.
3. Faktor psikis. Apa yg ada di dalam pikiran seseorang bisa
mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yg memberikan
reaksi terhadap emosinya dengan makan.
4. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak
(atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yg disimpan
dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada
masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak
dibandingkan dengan orang yg berat badannya normal. Jumlah sel-sel
lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya
dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap
sel.
5. Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah
satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di
tengah masyarakat yg makmur. Orang-orang yg tidak aktif memerlukan
lebih sedikit kalori. Seseorang yg cenderung mengkonsumsi makanan kaya
lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami
obesitas.
6. Usia. Menjadi tua cenderung menjadi kurang aktif.Juga terdapat
penyusutan jumlah otot yang merendahkan metabolisme.Semua ini
mengurangi keperluan kalori
7. Diet. Konsumsi makanan kalori tinggi seperti makanan cepat saji
(fast food) secara teratur ditambah dengan soft drinks, candy dan
desserts menyumbang peningkatan BB.
8. Kehamilan. Selama kehamilan BB perempuan bertambah.Pasca
melahirkan sebagian mereka mengalami kesukaran menurunkan
BBkembali. .
9. Obat-obatan. Kortikosteroid dan antidepresantrisiklik, khususnya,
dapat menyebabkan penambahan BB. Selain itu obathipertensi dan
antipsikosis juga dapat.
10. Masalah medis. Ada juga obesitas yang disebabkan gangguan
hormonal seperti hipotiroid,sindrom Cushing, dan sindrom polikistik
ovarium (PCOS). Artritis yg mengurangi keaktifan fisik juga dapat
menyebabkan penambahan BB.
11. Alkohol. Alkohol menambah kalori dan juga selera makan.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai