Judul Kegiatan 1. Farmakokinetik dan Farmakodinamik Belajar (KB) 2. Swamedikasi 3. Penggunaan obat-obat khusus pada kasus khusus 4. Penggunaan obat-obat pada HIV/AIDS No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta KB 1. Farmakokinetik dan Farmakodinamik konsep (istilah 1. Ilmu Farmakologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari istilah dan definisi) di pharmacon (obat) dan logos (ilmu). 2. Ilmu Fisiologi Manusia mempelajari tubuh manusia sebagai kumpulan modul ini sistem yang saling berinteraksi mulai dari sel, jaringan, organ dan sistem organ. 3. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer 4. Sistem muskoloskeletal terdiri dari otot dan rangka yang berfungsi menopang seluruh tubuh 5. Sistem sirkulasi di dalam tubuh berfungsi sebagai sistem transportasi ke seluruh tubuh. 6. Sistem pernapasan tubuh manusia terdiri dari hidung, trakea, tenggorokan, bronkus, paru-paru dan alveolus 7. Sistem pencernaan tubuh manusia terdiri dari ronga mulut, faring atau tenggorokan, esophagus, lambung, usus kecil (terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati), kantung empedu, dan pankreas sebagai organ aksesori utama, usus besar (terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, lubang anus dan anus. 8. Sistem endokrin meliputi sistem hormon yang berfungsi dalam metabolisme baik karbohidrat, protein, dan lemak 9. Sistem integumen meliputi kulit yang merupakan organ tubuh yang membungkus dan melapisi daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. 10. Sistem kekebalan tubuh berfungsi pada kekebalan tubuh terhadap paparan mikroorganisme asing seperti virus, bakteri, ataupun patogen lain yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. 11. Sistem ini terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin dan mengeluarkan dari tubuh. 12. Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengarui atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi termasuk produk biologi. 13. Pemberian rute enteral adalah cara pemberian obat yang melewati saluran cerna mulai dari rongga mulut hingga poros usus. 14. Pemberian per oral adalah pemberian obat melalui rongga mulut. 15. Pemberian secara sublingual obat diletakkan di bawah lidah, dimana pada area ini kaya akan pembuluh darah sehingga obat mudah terabsorpsi dan dapat berefek secara sistemik. 16. Pemberian obat secara bukal adalah pemberian obat yang diletakkan di antara pipi dan gusi. 17. Pemberian secara rektal adalah pemberian melalui otot rektum di bagian anus. 18. Pemberian rute parenteral adalah pemberian obat di luar saluran cerna (tidak melalui saluran pencernaan). 19. Pemberian rute topikal bertujuan untuk efek lokal (pada tempat pemberian). 20. Pemberian rute inhalasi bertujuan untuk efek lokal maupun sistemik. rute ini melewati rongga hidung dan mulut yang melibatkan sistem pernapasan. 21. Pemberian obat dengan cara suntikan biasa disebut pemberian dengan injeksi. 22. Bentuk sediaan melalui rute implantasi berupa obat steril yang ditanam di bawah kulit dengan alat khusus yang disebut trocar 23. Pemberian obat secara intravaskuler adalah pemberian obat yang langsung masuk ke pembuluh darah. 24. Pemberian obat secara ekstravaskuler adalah pemberian obat yang tidak langsung menuju ke pembuluh darah. 25. Fase Biofarmasetik Fase ini adalah fase dari obat diberikan sampai siap di absorpsi. 26. Fase farmakokinetik adalah fase dimana organ mempengaruhi obat. 27. Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam sirkulasi peredaran darah. 28. Distribusi merupakan proses perpindahan obat dari sirkulasi sistemik ke sel target. 29. Metabolisme atau biotransformasi obat adalah proses perubahan struktur kimia yg dialami senyawa asing (xenobiotika) oleh karena aktivitas materi/sistem hayati (enzim). 30. Ekskresi Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal. Obat diekskresikan ginjal dalam bentuk utuh atau dalam bentuk metabolitnya. 31. Fase farmakodinamik adalah fase dimana obat mempengaruhi tubuh, yaitu dengan berikatan pada tempat kerja sehingga menimbulkan efek yang dikehendaki.
32. aksi non-spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang didasarkan
sifat fisika kimiawi yang sederhana 33. aksi spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang melibatkan interaksi dengan komponen spesifik organisme misalnya reseptor, enzim, komponen genetik, kanel ion KB. 2 Swamedikasi 1. wamedikasi adalah proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh seseorang dimulai dari mengenali keluhan atau gejala hingga pada pemilihan dan penggunaan obat. 2. Obat bebas yaitu obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter dan bisa diperoleh di apotek, toko obat, toko dan pedagang eceran. 3. Obat bebas terbatas yaitu obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter, namun dalam penggunaannya harus memperhatikan peringatan- peringatan tertentu. 4. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan NO. 347/ MENKES/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. 5. Penyakit kausal adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu faktor tertentu, misalnya disebabkan oleh bakteri atau virus 6. penyakit simptomatis adalah kondisi yang menunjukkan gejala-gejala terganggunya kesehatan seseorang 2. Terapi kausal adalah terapi untuk menghilangkan penyebab penyakit yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat antimikroba (antibakteri, antivirus). 3. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. 4. Resistensi pada antibiotik diartikan sebagai kondisi dimana obat tidak mampu lagi membunuh kuman, atau kuman menjadi kebal terhadap obat yang diberikan. 5. Obat antivirus adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus. 6. Terapi simptomatik adalah terapi yang bertujuan untuk menghilangkan atau meringankan gejala penyakit, sedangkan penyebabnya yang lebih mendalam tidak dipengaruhi. 7. Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang mengganggu, berhubungan dengan ancaman, timbulnya gangguan atau kerusakan jaringan. Nyeri berfungsi sebagai tanda adanya suatu gejala atau gangguan dalam tubuh. 8. Demam adalah kondisi suhu tubuh yang meningkat dari variasi suhu normal sehari-hari berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. 9. Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar yang abnormal. Frekuensi dan konsistensi BAB bervariari dalam dan antar individu. 10. Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan tubuh yang dapat berakibat kematian, terutama pada anak/bayi jika tidak segera diatas 11. Konstipasi adalah gejala defekasi yang tidak memuaskan, ditandai dengan buang air besar kurang dari 3x dalam 1 minggu atau kesulitan dalam evakuasi feses akibat feses yang keras. 12. Batuk merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk- pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. 13. Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah 14. Perkenalan dan sambung rasa adalah tahap di dalam swamedikasi yang dilakukan dengan cara memperkenalkan diri oleh farmasi dengan pasien 15. Tahapan penggalian informasi pasien dilakukan untuk menelusuri riwayat pasien 16. Tahap penyiapan obat adalah tahap penentuan rekomendasi obat berdasarkan keluhan pasien. 17. Tahap penyerahan obat pada swamedikasi pasien disertai dengan pemberian informasi terkait penggunaan obat yang tepat. KB 3. Penggunaan Obat-obat khusus pada kasus khusus 1. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan tersebut 2. Obat-obat analgetik opioid digunakan pada kasus nyeri ringan hingga berat. Prinsip penanganan nyeri adalah dimulai dari obat yang paling ringan dan mempertimbangkan resiko minimal efek samping. 3. analgesik diberikan dimulai dengan analgesik yang paling efektif dengan efek samping terendah. 4. Migren adalah sakit kepala kambuhan dengan intensitas sedang sampai berat yang terkait dengan sindrom anatomis, neurologis dan saluran cerna 5. Epilepsi adalah suatu keadaan neurologic yang ditandai oleh bangkitan epilepsy yang berulang, yang timbul tanpa provokasi 6. Penyakit Parkinson Idiopatik (Idiopathic Parkinson's Disease, IPD) memiliki karakteristilk klinis maupun hasil pemeriksaan neuropatologi yang sangat khas, termasuk ganggangel motorik dan pada beberapa kasus berupa gangguan kejiwaan/mental. 7. Penyakit penyakit pada saluran pencernaan adalah penyakit yang melibatkan sistem pencernaan seperti diare, konstipasi, mual muntah, dispepsia dan GERD (Gastro esofageal reaflux disease) atau tukak lambung.
8. Penyakit gerd sering disebut sebagai Gastro Esopaagheal
Reflux Disease. GERD terjadi karena disfungsi LES (lower esophageal sfingter) sehingga membuat respon gerak membalik pada lambung 9. Hipertensi didefinisikan dengan meningkatknya tekanan darah arteri yang presisten. Peningkatan tekanan darah terjadi pada tekanan darah sistolik dan diastolik melebihi 120/80 mmHg 10. Gagal jantung (Heart Failure) adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. 11. Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserid. KB 4. Penggunaan obat-obat pada HIV-AIDS 1. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang ditandai dengan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh. 2. Fase Awal Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan tanda- tanda infeksi. Tapi kadang-kadang ditemukan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening. 3. Penderita akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun atau lebih. 4. Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada penyakit yang disebut AIDS. 5. Patogenesis HIV Partikel-partikel virus HIV yang akan memulai proses infeksi biasanya terdapat di dalam darah, sperma atau cairan tubuh lainnya dan dapat menyebar melalui sejumlah cara 6. Enzym linked Immunosorbent Assay (ELISA), yang mendeteksi antibodi terhadap HIV-1 terhadap sensitivitas dan spesifitas yang tinggi. 7. Tes beban virus menghitung viremia dengan mengukur jumlah virus RNA 8. (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) memiliki mekanisme kerja seabagai analog nukleosida yg menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA sehingga dapat menghambat produksi DNA virus. 9. Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor memiliki mekanisme kerja menghambat kerja enzim reverse transcriptase. 10. HIV Protease Inhibitor (PI) Menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam amino menjadi protein lebih kecil. 11. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang timbul pada penderita dengan kekebalan tubuh menurun sehingga mudah bagi bakteri atau pathogen lain menginfeksi.
12. Candidiasis orofanringeal adalah Candidiasis pada mukosa mulut
dsebabkan oleh patigen Candida albican 13. Herpes merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes zooster. Tanda dan gejala yang paling ringan terjadi adalah munculnya bintik kemerahan terasa panas dan gatal 2 Daftar materi 1. cara menghitung Vd dan bagaimana pengaruh terhadapp efek obat. yang sulit 2. Carra membedakan macam-macam diare 3. Macam terapi HIV dipahami di modul ini 3 Daftar materi 1. Fase farmakokinetik perbedaan difusi pasif dan difusi difasilitasi yang sering 2. Penatalaksanaan demam 3. Gejala khas pada pasien HIV mengalami miskonsepsi