Anda di halaman 1dari 57

GIZI

LEBIH

Dept. Gizi Kesmas


FKM UI
2015
PENDAHULUAN
Sejalan dengan peningkatan sosek dan
perubahan perilaku, prevalensi gizi lebih
menjadi semakin meningkat
Gizi lebih, terutama obesitas biasanya diikuti
dengan komplikasi penyakit degeneratif
berisiko kematian
Tidak ada penyakit tunggal yang menyertai gizi
lebih dan obesitas
Penyakit degeneratif : PJK, stroke, hipertensi,
DM, dll
DEFINISI
Overweight dan obes
kondisi kelebihan lemak tubuh
ditentukan berdasar ukuran IMT

IMT berkorelasi dengan lemak total tubuh


IMT ditentukan berdasar studi epidemiologi untuk
mengevaluasi hubungan antara IMT dan kematian
serta kesakitan dan mengidentifikasi orang yang
meningkat risikonya pada komplikasi yang
dihubungkan dengan penumpukan lemak
IMT merupakan pengukuran yang baik, tapi tidak
sempurna
Beberapa orang mungkin tergolong obes berdasar IMT namun
mempunyai jumlah lemak dan otot yang normal atau
IMT normal tetapi mempunyai kelebihan lemak dan otot yang
sedikit

Lingkar pinggang berkorelasi tinggi dengan lemak


visceral atau intraabdominal
merupakan prediktor untuk peningkatan risiko DM, hipertensi,
dislipidemia dan penyakit jantung
Individu dengan RLPP yang tinggi lebih berisiko terkena PJK
dan diabetes
IMT sama, %lemak berbeda
(Presentasi
(Presentasi Achadi,
Achadi, 2013)
2013)

Keduan
ya
mempu
nyai
IMT
22.3,
tetapi
%
lemak
tubuhn
ya
All-cause mortality compared with BMI

2/16/17 6
Disease RR to Normal weight and
waist circumference
Category IMT Obesity class Waist Cir Waist Cir
Men < 102cm Men > 102 cm
Women < 88cm Women > 88cm
Underweight < 18.5 - -

Normal 18.5 24.9 - -

Overweight 25.0 29.9 Increased High

Obesity 30.0 34.9 I High Very high

35.0 39.9 II Very high Very high

Extreme > 40 III Extremely high Extremely high


obesity
RLPP (Rasio Lingkar pinggang : Lingkar
panggul)
Risiko : wanita RLPP > 0.85
laki-laki RLPP > 0.9
Misalnya
Lingkar pinggang = 90; Lingkar panggul = 85
RLPP = 90 : 85 = 1.05 berisiko penyakit
jantung
Lingkar pinggang :
Risiko : wanita > 88 cm
laki-laki > 102 cm
Kisaran lemak tubuh normal

Laki-laki
12-20%
Perempuan
20-30%

2/16/17 9
Prevalensi
WHO, 2010
Obesitas merupakan an escalating epidemic dan masalah
kesmas yg diabaikan
Di Inggris dan negara Eropa lain prevalensi obes pada laki-laki
15% dan wanita 20%
Peningkatan sebesar 60% pada laki-laki dan 75% pada wanita di
daerah urban terjadi di Asia selatan, Jepang, Cina
Di negara berkembang terjadi peningkatan obes yg lebih tajam
WHO, 1995 2000 terjadi peningkatan obesitas sebesar 50%,
dan diperkirakan 300 jt penduduk mengalaminya
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh, dari least developed
developing transisi ekonomi developed meningkatkan
prevalensi obes : 1.8% - 4.8% 17.1% - 20.4%
Pengobatan karena kesakitan dan kematian akibat obes
menghabiskan anggaran sekitar 7.2% dari anggaran kesehatan
(USA).
Obesity: an
escalating
epidemic

2/16/17 11
Prevalensi
Lebih banyak terjadi pada wanita dibanding
laki-laki
Indonesia
Terjadi mulai prasekolah hingga dewasa
Prevalensi sekitar 15 30%
Terutama pada masyarakat perkotaan atau
golongan ekonomi menengah ke atas

2/16/17 12
2/16/17 13
2/16/17 14
2/16/17 15
2/16/17 16
Prevalence of Central Obesity and Diabetes by
Wealth Quintiles, Indonesia, 2007

1.8
25 1.6
1.4
20 1.2
1
15 0.8
0.6
10
0.4
5 0.2
0
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total

Central Obesity Diabetes


Risiko Kesehatan
Insensitivitas insulin, DM tipe 2
Hiperlipidemia
PJK
Hipertensi
Pembentukan batu empedu, fatty liver
Ketidakteraturan menstruasi
Laki-laki : Ca colon, rectum dan prostat
Wanita : Ca mamae, rahim dihub dengan
ketidakteraturan hormon
Osteoartritis
Gangguan tidur, sleep apnea
Tidak percaya diri
Faktor Risiko
Obesity

Insulin high fat inactivity


Insensiity intake dyslipoprotein
high
High high FFA alkohol increase met load
Insulin high Na intake

NIDDM hipertension aromatase inc choles gallstones


flux
Myocardial infaction respiratory
Stroke cancer disease

sigarette smoking
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT

Genetic factors
Diperkirakan 5 70% genetik
Jika kedua orang tua obes, maka peluang anaknya obes 80%;
jika salah satu obes peluangnya 40%,; jika tidak ada yang
obes peluangnya 14% (Mayer 1965 dalam Nelms, Sucher, and
Long 2007)

Gender
Lebih banyak laki-laki drpd wanita yang overweight
Lebih banyak wanita drpd laki-laki yang obes
Laki-laki : lemak cenderung menumpuk di perut
Wanita : lemak cenderung menumpuk di paha dan panggul
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT

Age
Prevalensi meningkat mulai 20 hingga 60 than, kemudian turun
Laki-laki : biasanya meningkat hingga umur 50 tahun
Wanita : biasanya meningkat hingga umur 65 tahun

Inactivity
Aktivitas yang rendah dapat menurunkan metabolisme tubuh

Sosial ekonomi
Di negara berkembang: peningkatan pendapatan dan
pendidikan overweight dan obes
Di negara maju : peningkatan overweight dan obes terjadi
pada sosek rendah, aktivitas rendah, konsumsi alkohol

2/16/17 21
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT

Pola pertumbuhan saat anak-anak


Peningkatan jumlah sel dan lemak dalam sel saat kecil
berpotensi menjadi gemuk saat dewasa
30% dewasa yang obes mengalami obes saat anak-anak
80% remaja obes akan menjadi obes saat dewasa
Berhubungan dengan NIDDM, hipertensi dan hiperlipidemia

Ras
Kulit hitam lebih banyak drpd kulit putih
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT
Perubahan gaya hidup
Porsi makanan cepat saji menjadi lebih besar
Mesin penjual soft drink otomatis semakin menjamur
Minuman sehat (air putih, jus, susu) semakin terpinggirkan
Makanan tinggi kalori semakin banyak dipromosikan dan
mudah diakses
Orang dewasa cenderung lebih sedenter
Durasi menonton televisi, bermain video games meningkat pd
anak-anak
Pelajaran di sekolah semakin sedikit yg menawarkan aktivitas
fisik
Situasi komunitas yg serba praktis
Sarana pejalan kaki/bersepeda tidak memadai

2/16/17 23
2/16/17 24
2/16/17 25
2/16/17 26
2/16/17 27
2/16/17 28
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT

Lipoprotein Lipase (LPL)


Enzim yang berperan utama memecah kilomikron dan VLDL
serta melepas asam lemak dan lipid lain (monogliserida) masuk
ke dalam sel.
mempromosikan penyimpanan lemak dalam sel lemak dan sel
otot.
Mereka yang tinggi LPL nya efisien dalam menyimpan lemak.

Leptin
hormon yang dikeluarkan oleh sel lemak sesuai proporsi lemak
yang disimpan tubuh.
Jika lemak disimpan, maka leptin yang dikeluarkan akan
menekan selera makan
meningkatkan pengeluaran energi
menghasilkan kehilangan lemak
sebaliknya jika kehilangan lemak maka leptin tidak diproduksi
selera meningkat
pengeluaran energi ditekan.
2/16/17 30
AETIOLOGY OF OVERWEIGHT

Ghrelin:
hormon yang dikeluarkan lambung dan bekerja berlawanan
dengan leptin.
Ghrelin memberi tanda pada hipotalamus untuk menstimulasi
selera makan dan mempromosikan efisiensi penyimpanan
lemak
Set Point Theory
Didasarkan pd pengamatan penderita kelebihan berat badan
yg mencoba utk menurunkan beratya cenderung utk kembali
ke berat semula sindrom yoyo
Tubuh memiliki ambang nyaman jumlah lemak tubuh
ambang nyaman tsb dipertahankan dg mengantur sistem hormon &
perilaku makan
Perkembangan sel lemak
Fat cell theory
Kelebihan jumlah sel lemak pada masa kanak-kanak akibat
stimulasi dari makan berlebihan
Jumlah sel lemak cenderung menetap
Hyperplastic obesity
Obesitas yang dihubungkan dengan peningkatan jumlah sel lemak
Hypertrophic obesity
Obesitas yang disebakan karena pertumbuhan (peningkatan ukuran)
sel lemak
Kecenderungan Tipe Obesitas
Obesitas sentral
Yg berisiko mengalaminya adalah
laki-laki segala umur dan wanita
pasca menopause
Wanita pra menopause bisanya
pear shape
Faktor risiko lainnya
Alkohol
Kurang aktivitas fisik
Obesitas sentral lebih
berbahaya karena jaringan
adiposa viseral mensekresi
hormon adipokin yg memicu
inflamasi dan penyakit

2/16/17 34
Obesity as a disorder of energy balance

Obesity dapat berkembang sebagai hsl


ketidakseimbangan E
body weight = Emasuk Ekeluar

Konsumsi Energi yang tinggi akan mengakibatkan


obes jika tidak diimbangi dengan pengeluaran
Energi yang tinggi
Pengeluaran Energi yang rendah akan
mengakibatkan obes jika tidak diimbangi dengan
konsumsi energi yang rendah
Komponen keseimbangan Energi
Konsumsi Energi
Pengaturan mekanisme konsumsi pada manusia sangat
kompleks
Meliputi proses : konsumsi, digesti, absorbsi, utilisasi

Pengeluaran Energi
BMR (Basal Metabolic rate 60 80% ekspenditur)
energi yang diperlukan untuk memelihara fungsi dasar fisiologi
(pembuatan hormon, pompa darah, pengaturan suhu tubuh
Aktivitas fisik
10% TEE pada sedentary person, 40% pada highly active person
Efek thermic dari makanan
energi yg dibutuhkan untuk ingesti, digesti, absorbsi 7-10% TEE
Penyimpanan E dalam tubuh (protein otot, organ ; KH
glukosa, glikogen; lemak adiposa)
Komponen energi ekspenditur

2/16/17 37
Faktor yg mempengaruhi BMR

2/16/17 38
Pengaruh konsumsi energi

Konsumsi lemak
Tinggi lemak berisiko peningkatan BB
Kepadatan energi
Lemak mempunyai kepadatan kalori tertinggi
Konsumsi karbohidrat
Terutama tinggi indeks glikemi berisiko thd obesitas
Gula
Konsumsi tinggi gula, tu soft drink berisiko obes
Konsumsi sayur dan buah
Menurunkan risiko obes
Besar porsi
Variasi konsumsi
2/16/17 40
Pengaruh lingkungan dini
Saat dalam kandungan
Studi menunjukkan bahwa bayi BBLR berisiko mengalami :
higher BMI, RLPP tinggi, metabolic syndrome, CVD
Plastisitas perkembangan
Kemungkinan janin yang kurang gizi berakibat pada fungsi
organ tubuh

ASI
ASI mencegah obesitas
Kolesterol yang tinggi pada ASI memperkenalkan
metabolisme lemak yang lebih baik pada bayi

Anak dan orangtua yang obes


Anak yang obes saat berumur 3 thn dan orangtuanya tidak
obes rendah risikonya menjadi obes saat dewasa
Jika > 3 thn obes, akan lebih berisiko menjadi obes saat
dewasa meskipun orangtua tidak obes
Orang tua yang obes meningkatkan risiko 2x lipat menjadi
obes saat dewasa pada anak
2/16/17 42
2/16/17 43
PERAN GIZI MATERNAL?

Pertumbuhan
Kurang
gizi masa Fisik
Janin Perkembang-
Mismatch pre an Kognitif
& post natal
nutrient
dan Mental
environments
Risiko P
Fetal Overnutrition Khronis usia
dewasa: DM,
Pola Makan GS Hipertensi, P
GENETIK Jantung
Hipotesis Barker
Berbagai studi menunjukan bahwa keragaman ukuran
& bentuk tubuh bayi secara esensial ditentukan oleh
lingkungan intrauterine ketimbang genom janin.
BBLR, disproporsi lingkar kepala, PB, BB dan berat
plasenta merupakan penanda terjadinya kurang gizi
pada tahapan tertentu di periode kehamilan.
Keadaan tsb merupakan refleksi adaptasi janin utk
mempertahankan proses perkembangannya.
Adaptasi ini disinyalir secara permanen telah
memrogram fisiologi dan metabolisme.
Plastisitas perkembangan:
Fenomena dimana satu genotip dapat memberikan sejumlah
status morfologis atau fisiologis yg berbeda sebagai respon
thd perbedaan kondisi lingkungan selama proses
perkembangan.
Esensi plastisitas perkembangan:
Suatu periode kritis dimana sebuah sistem masih plastis dan
sensitif thd lingkungan, diikuti dg kehilangan plastisitas dan
kapasitas fungsional yg tetap. Untuk kebanyakan organ dan
sistem, periode kritis ini terjadi saat in utero.

Barker, DJP . 2008 dlm Achadi, E. 2011


Janin merespon status gizi maternal melalui
mekanisme plastisitas perkembangan dan
mengajarkan janin utk mengantisipasi lingkungan gizi
post natal yg serupa dengan in utero.

Perbedaan kondisi lingkungan antara pre dan post


natal, menciptakan terjadinya mismatch situasi antara
yg telah diantisipasi oleh janin dengan yg aktual
terjadi.

Keadaan ini yg meningkatkan risiko terjadinya PTM.

Barker, DJP . 2008 dlm Achadi, E. 2011


Faktor maternal merupakan faktor dominan yg
menentukan pertumbuhan janin.
Status gizi maternal yg buruk atau kelainan plasenta
memberikan sinyal yg keliru pd janin bahwa kondisi
lingkungan sdg buruk.
Kondisi tsb membuat janin memprediksi kondisi
lingkungan post natal yg lebih buruk, sehingga janin
memperpanjang respon adaptifnya.
Respon tsb meningkatkan risiko terjadinya penyakit
Perilaku yang dipelajari
Beberapa orang obes disebabkan karena faktor genetik
dan tidak terbatasnya akses terhadap makanan tinggi
lemak dan gula, serta sedentary life style.
Konsumsi dan keseimbangan energi diatur secara otomatis
oleh suatu sistem yang distimulasi dengan hunger.
Hunger vs appetite
Hunger bersifat fisiologis
Appetite bersifat psikologis

Terdapat 2 pusat pengaturan di otak:


Lateral hypothalamic feeding center
Medial hypothalamic satiety center
Kerusakan kedua pusat pengaturan tadi menyebabkan
terjadinya overfeeding dan obesitas.
Akan terjadi juga kerusakan pengaturan yang lain, mis:
hiperinsulins, dll
Hunger, appetite, satiation, satiety

2/16/17 51
Manajemen obesitas

Aktivitas fisik
Evaluasi psikososial
Low calorie diet
Portion-controlled servings
Low-fat and low-energy diets
Low-carbohydrate, high-protein diets
Diet based on the glycemic index
Very-low-calorie diets
Densitas energi makanan

2/16/17 53
2/16/17 55
2/16/17 56
TERIMA KASIH

2/16/17 57

Anda mungkin juga menyukai