Anda di halaman 1dari 19

Obesitas

Disusun Oleh :
 Fachri Ibnu Utomo 22030113120070
 Wigati Ladinia Syam 22030115120009
 Nur Faizah 22030115120035
 Sophia Rose 22030115130083
 Nola Anggita Eviani 22030115140115
 Chynthia Wulan Gusti 22030115130125
Definisi Obesitas

Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau


kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa.
Obesitas tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah
simpanan kelebihan lemak, namun juga distribusi lemak di
seluruh tubuh. Distribusi lemak dapat meningkatkan risiko
yang berhubungan dengan berbagai macam penyakit
degeneratif (WHO 2000).

Ukuran untuk menentukan seseorang obesitas umumnya


dipakai indeks berdasarkan berat badan dalam kilogram
dibagi tinggi badan dalam meter kwadrat, disebut dengan
indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI)
(WHO, 2006)
Jenis – jenis obesitas berdasarkan faktor
penyebabnya
1. Obesitas makanan
Jenis obesitas ini didapat dari asupan makanan dan air yang berlebihan.
2. Obesitas kecemasan
Penyebab utama untuk jenis obesitas ini adalah kecemasan dan stres.
3. Obesitas gluten
Obesitas tipe ini umum dialami oleh wanita, terutama selama masa remaja,
menopause, atau saat mengalami ketidakseimbangan hormon.
4. Obesitas aterogenik metabolik
Obesitas tipe ini ditandai dengan perut yang sangat besar.
5. Obesitas vena
Masalah kegemukan ini sering terjadi karena sirkulasi vena.
6. Obesitas kurang gerak
Ini adalah jenis obesitas yang umum dialami pada mereka yang minim gerak
atau malas.
Tingkatan Obesitas:

 Obesitas ringan (kelebihan berat badan 20% s/d


40%)
 Obesitas sedang (kelebihan berat badan 41% s/d
100%)
 Obesitas berat (kelebihan berat badan lebih besar
dari 100%)
Tipe-tipe obesitas
Berdasarkan kondisi selnya:

 Tipe Hiperplastik
 Tipe Hipertropik
 Tipe Hiperplastik dan Hipertropik
Tipe obesitas
berdasarkan penyebaran lemak didalam tubuh:

 Tipe buah apel (Adroid)


 Tipe buah pear (Genoid)
Dampak Obesitas

 Hipertensi
 Jantung koroner
 Diabetes Mellitus
 Batu Empedu
 Kanker
Cara Mengukur Masalah Obesitas
IMT = [BERAT BADAN (KG)] : [TINGGI BADAN (M)²]

KRITERIA PENGUKURAN :
• BERAT BADAN KURANG JIKA IMT/BMI KURANG
DARI 18,5
• BERAT BADAN NORMAL JIKA IMT/BMI 18,5 - 22,9
• BERAT BADAN LEBIH JIKA IMT/BMI LEBIH DARI
23
• BERAT BADAN PRA OBESITAS JIKA IMT/BMI 23 -
24,9
• BERAT BADAN OBESITAS TINGKAT I JIKA
IMT/BMI 25 - 29,9
• BERAT BADAN OBESITAS TINGKAT II JIKA
IMT/BMI LEBIH DARI 30
Prevalensi Obesitas di Dunia

 Lebih dari 17 % kelompok usia produktif di dunia


mengalami obesitas
 Pada tahun 2011 hingga 2012, prevalensi obesitas di
dunia mencapai 16,9 % pada anak-anak usia remaja dan
34,9 % pada orang dewasa
 Prevalensi obesitas pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun
menurun dari 14 % pada tahun 2003-2004 menjadi 8 %
pada tahun 2011-2012
 Pada wanita dewasa di atas 60 tahun, prevalensi obesitas
meningkat dari 31,5 % menjadi 38 % (paling tinggi
adalah ibu rumah tangga)
 25 % anak-anak di Amerika kelebihan berat badan dan 11
% diantaranya mengalami obesitas. Sekitar 70 % dari
mereka tumbuh dewasa dalam keadaan tetap obesitas.
Prevalensi Obesitas di Indonesia

 Obesitas dapat dialami oleh masyarakat dengan


golongan ekonomi menengah ke atas, sederhana, bahkan
masyarakat miskin (Riskesdas)
Menurut
Riskesdas (2007-
2010), obesitas
berkurang seiring
bertambahnya usia,
namun obesitas
kembali meningkat
pada orang dewasa
usia >18 tahun yaitu
sebesar 11,7%.
Perbandingan kasus obesitas pada
tahun 2007 dan 2010
Faktor Penyebab Obesitas

Ada pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling
mendasar adalah obesitas terjadi ketika tubuh menerima lebih banyak kalori
daripada membakarnya. Kalori tersebut kemudian menumpuk dan menjadi lemak.
Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi antara faktor-faktor
berikut :
 Yang dimakan lebih bayak dari yang dibutuhkan
 Tidak aktif secara fisik sehingga pembakaran lemak menjadi sedikit
 Makan makanan tinggi kalori, terutama makanan cepat saji
 Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini
memicu obesitas
 Kurang tidur
 Kesalahan pola makan dan pola hidup
 Kurangnya aktivitas
 Obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants,
antipsychotic, steroids dan beta blockers.
 Masalah medis lain.
Di Brazil, 2006-2011, prevalensi overweight meningkat
dari 43% menjadi 49%; kenaikan prevalensi obesitas pada
periode yang sama adalah 11% -16% . Peningkatan prevalensi
obesitas merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang sangat
besar. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko beberapa
penyakit menular, yang merupakan penyebab utama kematian di
seluruh dunia.

Banyak masyarakat seperti Brazil yang telah mengalami


pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun subyek yang terkena
kekurangan makanan itu pada masa bayi dan kanak-kanak
kemudian memasuki masa remaja dalam skenario yang sama
sekali berbeda dari kelimpahan makanan, terutama yang sangat
terkait dengan risiko obesitas.
Faktor yang mempengaruhi Obesitas
Menurut para ahli

1. Faktor gaya hidup


Salah satu dampak negatif kemajuan teknologi adalah
terjadinya pergeseran gaya hidup dan dinamis aktif
menjadi malas-malasan (sedentary).
2. Pola Makan Berlebihan
Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding
dengan orang berberat badan normal terhadap syarat
lapar eksternal
3. Kurang Gerak / Olahraga
Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan
kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang
seimbang, akan mengalami obesitas
4. Genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada
generasi berikutnya didalam sebuah keluarga.
5. Kerusakan Pada Salah satu Bagian Otak
Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak
pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus
6. Pengaruh Emosional
Apa yang ada dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi
kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi
terhadap emosinya dengan makan
7. Faktor Lingkungan dan Sosial
Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang
menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran dan
keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk
menjadi gemuk.
Preskripsi kegiatan

 Kegiatan : Penyuluhan, Senam sehat bersama,


festival hidup sehat, promosi gizi
 Sasaran :
 Penderitas obesitas dari berbagai kalangan (primer),
 masyarakat umum (sekunder),
 pemerintah (tersier)
 Lokasi : Kota Semarang
 Pelaksana : Tim dari Dinas Kesehatan Kota Semarang
berkolaborasi dengan Program Studi Gizi yang ada di
Universitas-Universitas Semarang
 Kegiatan kami laksanakan dengan sistem bergilir di
tiap PKK di tiap kelurahan di Semarang serta SMA
yang ada di Semarang
Gambaran Implementasi Program

 Penyuluhan dengan tema “Badan Ideal, Tubuh Sehat”,


Pemeriksaan, Konsultasi, serta Edukasi Gizi
 Tujuan :
 Memberi pengetahuan mengenai pentingnya aktivitas fisik.
 Memberikan pengetahuan terkait gizi seperti pentingnya
menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
itu diharapkan dapat mengubah pandangan para ibu terkait gaya
hidup sehat untuk masa tua yang lebih baik.
 Sasaran : PKK dan SMA di Kota Semarang
 Waktu : Desember 2015 – Desember 2017
 Tempat : Kondisional sesuai fasilitas yang dimiliki
 Senam aerobik
 Festival hidup sehat dengan tema “Lawan
Obesitas, Hidup Lebih Sehat”

Anda mungkin juga menyukai