Tahukah kamu?
Pada tahun 2022, kelebihan berat badan terjadi pada sekitar 37 juta anak di bawah
usia 5 tahun secara global, dan lebih dari 390 juta anak dan remaja berusia 5-19 tahun
mengalami kelebihan berat badan, termasuk 160 juta anak yang hidup dengan
obesitas, 75% di antaranya tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Tahun ini sekitar 800 juta orang di dunia mengalami obesitas. Obesitas
pada usia anak-anak diperkirakan akan meningkat hingga lebih dari 60% pada dekade
selanjutnya mencapai 250 juta pada tahun 2030, dengan konsekuensi medis dari
obesitas akan menelan biaya lebih dari 1 triliun. Hal ini mencerminkan sistem pangan
yang gagal memberikan makanan bergizi bagi anak-anak dan sistem kesehatan yang
gagal mengatasi obesitas sebelum individu mengalami penyakit penyerta. Dalam
banyak konteks, situasi ini semakin diperburuk oleh ketidaksetaraan, termasuk faktor
finansial, sosial, dan struktural yang menyebabkan obesitas, mulai dari pemasaran
yang meluas hingga cakupan layanan kesehatan yang buruk, yang berarti bahwa
banyak anak di seluruh dunia terpapar pada lingkungan yang tidak mendukung
kesehatan, namun justru mendorong penambahan berat badan. Prasangka dan stigma
yang dialami oleh banyak anak muda yang terkena dampak kelebihan berat badan dan
obesitas dalam kehidupan sehari-hari juga berdampak buruk pada kesehatan mental.
Hari Obesitas Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Maret merupakan hari aksi terpadu
yang menyerukan respons lintas sektor yang kohesif terhadap krisis obesitas. Tema
kampanye tahun ini “Let's Talk About Obesity And...” diharapkan dapat memulai
percakapan lintas sektoral, meliputi kesehatan, generasi muda, dan dunia di sekitar
kita untuk dapat mengatasi obesitas bersama-sama.
Slide 2
Apa itu Obesitas?
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang
menimbulkan risiko untuk kesehatan (WHO)
Slide 3
a. Biologi
Tubuh manusia sudah tertanam di dalamnya mekanisme untuk melindungi dirinya
sendiri dari kelaparan. Hal ini bisa memperberat mempertahankan penurunan berat
badan.
b. Makanan
Makanan produk olahan saat ini terdistribusi di seluruh dunia. Hal ini berkontribusi
terhadap peningkatan pesat obesitas.
c. Faktor Genetik
Faktor genetik bertanggung jawab sekitar 40-70% untuk kemungkinan berkembangnya
obesitas
d. Akses Fasilitas Kesehatan
Tanpa adanya akses terhadap fasilitas kesehatan, sebagian besar orang yang menderita
obesitas tidak akan mencapai dan mempertahankan tujuan berat badan jangka panjang
yang sehat.
e. Life Event
Masa prenatal, dewasa awal, kehamilan, penyakit dan riwayat pengobatan dapat
mempengaruhi penambahan berat badan.
f. Marketing
Terdapat hubungan yang kompleks antara sistem pangan dan kesehatan, dengan
pemasaran bahan makanan yang mempunyai hubungan dengan kejadian obesitas.
g. Kesehatan Mental
Gejala dari beberapa gangguan kesehatan mental dan obat-obatan yang diberikan dapat
menyebabkan peningkatan berat badan.
h. Kebiasaan Tidur
Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan gangguan regulasi hormon yang dapat
mempengaruhi berat badan, selain itu dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
i. Stigma
Diskriminasi dan stigma berat badan memiliki konsekuensi signifikan untuk seseorang
dengan obesitas.
Slide 4
Slide 5
Cari Tahu Dampak Obesitas !!
Henti napas waktu tidur
Stroke
Diabetes Melitus Tipe 2
Penyakit Jantung Koroner
Hipertensi
Gangguan hormon reproduksi
Peradangan sendi lutut dan panggul
Gangguan Ginjal
Perlemakan hati
Kanker
Slide 6