Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN PRNYIMPANGAN PERTUMBUHAN

OBESITAS

DISUSUN OLEH

ALFI MAULANA

NIM : P07120228050

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM

PRODI DII KEPERAWATAN

2020
LAPORAN PENDAHULUAN
OBESITAS

A. Pengertian Obesitas
            Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dlam tubuh
yang sangat tinggi . obesitas terjadi karna asupan kalori yang lebih banyak
daripada aktifitas membakar kalori , sehingga kalori yang berlebihan
meningkat membentuk lemak . apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu
yang lama , maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas .
Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena
mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem,
dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang
membesar mengandung jaringan lemak, perut membuncit, kedua tungkai pada
umumnya berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak kecil karena terkubur
dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi
dini.
            Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran
balita yang disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit.orang
tua pasti tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah
mengancam kesehatan anak tersebut.Namun tidak semua anak yang gemuk
dikategorikan sebagai anak yang memiliki obesitas.banyak juga anak yang
memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata,selain itu juga memiliki
kadar lemak yang lebih tinggi pada masa pertunbuhanya. jadi akan kelihata
seperti anak yang memiliki obesitas.perlu diketahui obesitas pada anak tidak
bisa dilihat dari ukuran badan anak tersebut.dalam hali ini dokter berperan
penting untuk memeriksa apakah anak itu termasuk anak yang memiliki
obesitas.

2
B. Klasifikasi

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat


ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk)

C. Memahami Penyebabdan Penanganan Obesitas pada Anak

            Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat
berlebih. Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita
untuk mencari solusi dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang
dihadapi anak.
Berikut beberapa penyebab dan penanganan obesitas untuk Anda pelajari :

1. Kebiasaan Makan yang Buruk


Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan
biji-bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis
maupun makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk
memiliki berat berlebih karena makanan tersebut merupakan
makanan yang tinggi lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi
yang rendah.

3
 Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat.
Batasi tingkat konsumsi fast food dan semacamnya.Perbanyak
konsumsi sayur, buah dan menu bergizi lainnya.

2. Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang
memiliki orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga
berpotensi untuk mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui
bahwa faktor keturunan tidak lantas membuat seseorang memiliki
berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi
kalori berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.

 Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak


maupun zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap
harinya dan tidak berlebihan.

3. Tidak Aktif Secara Fisik


Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih
banyak duduk diam menghabiskan waktu mereka di depan layar
komputer maupun televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak.
Jika konsumsi kalori dan lemak mereka berlebih, padahal tubuh
tidak membakarnya, maka obesitas pada anak akan terjadi pada
mereka.

 Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main


game atau nonton TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka
dalam kegiatan olahraga yang mereka sukai.

4
D. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain ,


keturunan,pola makan, obat-obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir
dan konsentrasi intake makanan.

 E.   Manifestasi klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada
anak biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak
wanita, selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan
perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga
pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang
sebayanya.Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :

a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif


kecil dengan jari –
jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yangberbentuk ganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuhpada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk
bandul lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dan trisebnya

5
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang
mungkin merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas.Penimbunan lemak
yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan
paru – paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.Gangguan pernafasan bisa
terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk
sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering
merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk


nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah
pinggul, lutut dan pergelangan kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan
kulit.Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang
relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas
tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang
lebih banyak.Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan
sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

6
F. Patofisiologi pada obesitas

Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen

Pola makan yg adekuat

BB meningkat Intake dan output tidak seimbang BB meningkat

mudah lelah Akumulasi lemak pd abdomen

aktifitas tergangguTekanan pd otot difragma Ketidakseimbangan

Nutrisi lebih dari kebutuhan

intoleransi aktivitas Mengganggu jalan nafas

Sesak nafas

Pola nafas tidak efektif

7
G. Tata Laksana Obesitas Anak

1. Tujuan
Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah
menyadarkan tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang
serta memberikan motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan orang tua.
Tujuan jangka panjang adalah perubahan gaya hidup yang menetap.

2. Pengaturan Makanan
a. Pada bayi.
 Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu
formula perhatikan takaran dan volume pemberian susu.
 makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4 bulan;
bayi mulai diperkenalkan minum dengan cangkir umur 7 -8
bulan, botol mulai dihilangkan umur 1 tahun.
 Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.
b. Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).
 Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan
penambahan lemak untuk memasak. (mi sal : santan,
minyak, margarine)
 Pilih daging yang tidak berlemak.
 Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
 Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman,
pemanis buatan (mis : aspartame) bisa digunakan bila
perlu.

8
 Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan
makanan lain sejenis.
 Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan
selingan.
 Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.

Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari
kebutuhannya, bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara spontan
sesuai dengan pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika
tidak dirancang dengan baik dapat menimbulkan defisiensi zat gizi yang
mungkin dapat menghambat tumbuh kembang anak yang masih pesat
terutama tumbuh kembang otak.

c. Anak usia sekolah (4 - 6 th).


Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra
sekolah. Energi diberikan sesuai kebutuhan. Dalam keadaan yang
terpaksa, misal pernafasan terganggu, susah bergerak diberikan
pengurangan kalori dengan pengawasan yang ketat.

d. Anak usia remaja


Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap
kunjungan, biasanya 1 - 2 kg/ bulan. Penurunan asupan kalori
diberikan bertahap sekitar 300 - 500 Kalori dari asupan makanan
sehari-hari .
Penurunan berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh
kelebihan berat abdan karena pertumbuhan linier masih
berlangsung, penurunan berat badan cukup sampai berat badan
berada 20 % diatas berat badan ideal.

9
3.      Modifikasi Perilaku
a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan
aktivitas fisik, hal inibertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak
dan keluarga terhadap gizi dan kegiatan fisik
b) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan
makan atau makanberlebihan, contoh : makan sambil menonton TV,
Makanan dihidangkan di meja. Strategi: TV tidak dipasang di kamar
makan, makanan disimpan di lemari untuk meminimalkan penglihatan
terhadap makanan.
c) Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan
lahan, mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar
porsi sedang dan meminimalkan snack.
d) Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat badan.
e) Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik pemecahan
masalah, seperti merencanakan untuk situasi dengan resiko tinggi,
misal pada waktu liburan, atau pesta/ pertemuan untuk menekankan
agar tidak makan berlebihan.

4. Aktifitas Fisik dan Olahraga


a. Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu.
b.  Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40 menit.
c. jenis olah raga : jalan, berenang.
d. sesuai dengan hobi anak, tennis, menari, basket, dll.
e. menambah kegiatan/aktifitas fisik, misal berangkat sekolah jalan kaki,
lebih baik naik tanga dari pada menggunakan lift.
f. mengurangi aktifitas yang pasif, misal menonton TV, bermain
videogame, membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).

10
5. Partisipasi Orang Tua
Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang
kurangnya salah satu orang tua ikut secara intesif dalam program
perawatan anak.Penelitian menapatkan bahwa kelompok anak yang
orang tua ikut berpartisipasi, berat badannya turun lebih banyak dan
tetap stabil.

H.    Cara Mencegah Obesitas pada Anak

 Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan
gula yang tinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue dan es
krim.dengan mengganti buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah,agar-
agar,kripik sayur dan susu rendah lemak.
 Jika anda masak sendiri,usahakan untuk dibakar atau
dikukus.ayam,ikan,sosis.dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak
namun juga rendah lemak.
 Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya,jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda sendiri.
 Mengajarkan anak  untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat
kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
 melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
 Makanan cepat  saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara
berlebihan.jadi jangan jadikan makanan cepat  saji sebagai rutin mingguan.
 Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringan
sambil,menonton tv,juga saat melakukan pekerjaan rumah.

11
 ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,misalnya
pada saat membeli  makanan diluar.contoh:lebih memilih gado-gado dari pada
membeli sate kambing.
 berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain
komputer.melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap
hari.
 Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik sepeda
bisa juga berenang.
 Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke
toko.

12
Konsep Asuhan keperawatan dengan obesitas pada anak

Pengkajian

1. Identitas Pasien

Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,


suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini


b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien
yang pernah menderita obesitas
c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga
yang mengalami penyakit serupa atau memicu
d. Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial ,
ketaatan beribadah , kepercayaan
3. Pemerikasaan fisik :
a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada
tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi
jantung.
b. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan
napas
c. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan,
mimisan.
d. Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan
keluhan sakit pinggang.

13
e. Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan
dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau
tidak.
f. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran
kelenjar getah bening

4. Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal :


hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing
(peningkatan kadar insulin).

5. Pola fungsi kesehatan


a) Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang
keinginan untuk beraktifitas.
b) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat 
menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
c) Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d) Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam
menopang berat badan atau tulang belakang
e) Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f) Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan
amenouria

14
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


intake makanan yang lebih
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen/ gaya hidup monoton
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan  biofisika atau psikosial
pandangan px tehadap diri
5. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan ungkapan atau tampak
tidak nyaman dalam situasi social

15
Intervensi

No DIAGNOSA NOC NIC


Ketidak seimbangan Tujuan : NIC :
nutrisi lebih dari Weight
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management
kebutuhan selama …. Ketidak seimbangan nutrisi
lebih teratasi 1. Diskusikan
bersama pasien
Definisi : mengenai
NOC : Weight Control hubungan
keadaaan individu yang antara intake
mengalami asupan nutrisi makanan,
No Indikator 1 2 3 4 5 latihan,
melebihi kebutuhan 1. BB peningkatan
metabolic 2. Intake BB dan
penurunan BB
makanan
2. Diskusikan
batasan karakteristik : dan cairan bersama pasien
3. Output mengani
- Pemusatan Intake kondisi medis
makanan
nutrisi harian yang dapat
- Disfungsi pola dan cairan mempengaruhi
4 Energi BB
makan (seperti makan 5 Aktivitas 3. Diskusikan
sambil melakukan bersama pasien
aktivitas lain) mengenai
Keterangan : kebiasaan,
- Makan
1. Sangat Berat gaya hidup dan
sebagai respon terhadap factor herediter
pengaruh eksternal 2. Berat yang dapat
(seperti situasi sosial) 3. Sedang mempengaruhi
BB
- Makan 4. Ringan 4. Diskusikan
sebagai respon terhadap 5. Tidak ada bersama pasien
pengaruh internal mengenai
(seperti kecemasan) risiko yang
X : Sebelum intervensi berhubungan
- Tingkat aktivitas yang
dengan BB
rendah Y : Setelah intervensi berlebih dan
- Skinfold triceps wanita penurunan BB
> 25 mm, laki-laki > 15 5. Dorong pasien

16
mm untuk merubah
kebiasaan
- BB lebih besar 20%
makan
dari BB ideal
6. Perkirakan BB
badan ideal
pasien

Faktor yang berhubungan


Peningkatan intake yang
berhubungan dengan
kebutuhan metabolisme

2 Ketidakefektifan pola Tujuan : Setelah dilakukan asuhan NIC :


nafas berhubungan keperawatan selama 3 x 24jam diharapkan bantuan ventilasi
dengan sindrom pola nafas efektif
hipoventilasi 1. Pertahankan
NOC : Status pernafasan : ventilasi kepatenan
Definisi :Inspirasi dan /
jalan nafas.
ekspirasi yang tidak
N Indikato 1 2 3 4 5 2. Posisikan
memberi ventilasi adekuat.
o r untuk
Batas karakteristik : 1. RR meringankan
-bradipneu 2. Kedala
dipsneu
-dipsneu man
3. Monitor
-pola nafas apnormal inspirasi
3. Frekuen oksigenasi,
Faktor yang berhubungan
si BGA, SaO2,
:
4 Volume O2.
Sindrom hipoventilasi.
tidal 4. Monitor ttv
5 Otot
5. Inisiasi
bantu
upaya
nafas
6 Irama resusitasi

17
pernafas dengan tepat.
an
7 Dipsneu

Keterangan :
6. Sangat Berat
7. Berat
8. Sedang
9. Ringan
10. Tidak ada

X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
3 Intoleransi Aktivitas Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC :
Definisi :  keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
Ketidakcukupan energi aktivitas pasien kembali normal Activity Therapy
psikologis atau fisiologis
untuk melanjutkan 1. Kolaborasikan
atau menyelesaikan aktifita dengan tenaga
s kehidupan sehari-hari rehabilitasi
NOC : Activity Tolerance medik dalam
yang harus atau yang ingin
dilakukan. merencanakan
No Indikator 1 2 3 4 5 program terapi
Batasan Karakteristik : 1 Energi yang tepat
- Respon tekanan darah 2 TTV 2. Bantu klien
abnormal terhadap 3 Status untuk
aktivitas mengidentifika
kardiopulmonar
- Respon frekwensi si aktivitas
jantung abnormal i yang mampu
terhadap aktivitas 4 kelemahan dilakukan
- Perubahan EKG yang 5 ADLs 3. Bantu untuk
memilih
mencerminkan aritmia
aktivitas
- Perubahan EKG yang Keterangan : konsisten yang
mencerminkan iskemia
sesuai dengan
- Ketidaknyamanan
kemampuan
setelah beraktivitas 1. Tidak adekuat fisik, psikologi
- Dipsnea setelah dan social

18
beraktivitas 2. Sedikit adekuat 4. Bantu untuk
- Menyatakan merasa mengidentifika
3. Cukup adekuat
letih si dan
- Menyatakan merasa 4. Sebagian adekuat mendapatkan
lemah sumber yang
5. Adekuat
diperlukan
Faktor Yang untuk aktivitas
Berhubungan : yang
X : Sebelum intervensi
- Tirah Baring atau diinginkan
imobilisasi Y : Setelah intervensi 5. Bantu untuk
- Kelemahan umum mendapatkan
- Ketidakseimbangan alat bantuan
antara suplai dan aktivitas seperti
kebutuhan oksigen kursi roda, krek
- Imobilitas 6. Bantu untuk
- Gaya hidup monoton mengidentifika
si aktivitas
yang disukai
7. Bantu klien
untuk membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
8. Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifika
si kekurangan
dalam
beraktivitas
9. Sediakan
penguatan
positif bagi
yang aktif
beraktivitas
10. Bantu pasien
untuk
mengembangka
n motivasi diri
dan penguatan
11. Monitor respon
fisik, emosi,
social dan

19
spiritual

Implementasi
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang
merupakan realisasi rencana tindakan yang telah ditentukan dalam tahap
perencanaan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal

Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan langkah akhir dari proses keperawatan
yaitu proses penilaian pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai
atau tidak serta untuk pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi
dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan petugas
kesehatan yang lain. Dalam menentukan tercapainya suatu tujuan asuhan
keperawatan pada bayi dengan post Asfiksia sedang, disesuaikan dengan
kriteria evaluasi yang telah ditentukan. Tujuan asuhan keperawatan dikatakan
berhasil bila diagnosa keperawatan didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria
evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

 Suriadi,S.Kp dan Yuliani Rita,S.Kp. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak


(edisi 1). Jakarta : CV. Sagung Seto
 Dr.Soetjiningsih,SpAk2015. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC

20
 http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html
(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
 https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/
(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
 NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2016

21

Anda mungkin juga menyukai