Anda di halaman 1dari 14

MASALAH KESEHATAN

ANAK DI NTB
Oleh
ARI SUPARRMI
Lombok Post
 Sudah 2021 anak terdeteksi obesitas, intai
warga provinsi NTB
 Mataram, Ribuan anak di provinsi N TB
mengadapi problem obesitas. Penyebabnya
beragam, tapi yang paling dominan terkait
pola dan gaya hidup orangtua.
 Anak banyak yang di biasakan makan jajan.
Yang disukai yang manis manis, permen, gula,
coklat.
 Gula tinggi itu salah satu pemicu obesitas.
OBESITAS
 Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan
menurut tinggi badan,meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak
atau keduanya.Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah
kulit yang berlebihan dan terdapat di seluruhtubuh.Obesitas
seringkali dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu
identik olehkarena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri
 Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena
mempunyai tanda dan gejalayang khas, yaitu: wajah membulat, pipi
tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dadamengembung
dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak,
perut membuncit,kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada
anak laki laki penis tampak kecil karenaterkubur dalam jaringan
lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi dini.
Klasifikasi Obesitas
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
  Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-

40%
 Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-

100%
 Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%

(Obesitas berat ditemukan sebanyak 5%


dariantara orang-orang yang gemuk)
Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak

1. Kebiasaan Makan yang BurukAnak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-bijian (grains)dan lebih
memilih fast food, minuman manis maupun makanan kemasan, memilikikecenderungan untuk memiliki berat berlebih
karena makanan tersebut merupakanmakanan yang tinggi lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.
 Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat. Batasi tingkatkonsumsi fast food dan
semacamnya.Perbanyak konsumsi sayur, buah dan menu bergizi lainnya.

1. Faktor KeturunanObesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki orang tuaatau keluarga yang
mengalami obesitas juga berpotensi untuk mengalami hal sama.Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidak
lantas membuat seseorangmemiliki berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi kalori berlebih dari
jumlah yang seharusnya ia konsumsi. 
 Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak maupun zat lainyang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi
setiap harinya dan tidak berlebihan. 
1. Tidak Aktif Secara Fisik
 Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih banyak duduk diam menghabiskan waktu mereka di
depan layar komputer maupun televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi kalori dan lemak mereka
berlebih,  padahal tubuh tidak membakarnya, maka obesitas pada anak akan terjadi pada mereka.
 Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main game atau nontonTV dan ganti dengan mengikut sertakan
mereka dalam kegiatan olahraga yang mereka sukai.
etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa


faktor antara lain , keturunan,pola makan, obat-
obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir
dan konsentrasi intake makanan.
TataLaksana Obesitas Anak
1. Pengaturan Makanan
 Ex. Bayi baik d beri asi eksklusif
2. Perilaku
 Ex. Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan aktivitas fisik, halini bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap gizi dankegiatan fisik 

3. Aktifitas Fisik dan Olahraga

 Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu. 

4. Partisipasi Orang Tua

Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang kurangnya salah satu orang tuaikut secara
intesif dalam program perawatan anak.Penelitian menapatkan bahwa kelompok anakyang orang tua ikut
berpartisipasi, berat badannya turun lebih banyak dan tetap stabil.
Cara Mencegah Obesitas pada Anak

 Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan gula yangtinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue
dan es krim.dengan mengganti buah- buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah,agar-agar,kripik sayur dan susu rendah lemak.
 Jika anda masak sendiri,usahakan untuk dibakar atau dikukus.ayam,ikan,sosis.dengancara ini makanan anda akan terlihat enak namun
juga rendah lemak.
 Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya,jadi biasakan membericontoh yang baik pada anak anda dengan cara makan
anda sendiri.
 Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena makan
dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat kenyang dan tidak akanmakan berlebihan.
 melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
 Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara berlebihan.jadi jangan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
 Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringansambil,menonton tv,juga saat melakukan pekerjaan rumah.
 ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,misalnya pada saatmembeli makanan diluar.contoh:lebih memilih gado-
gado dari pada membeli satekambing.
  berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain komputer.melatih anakuntuk melakukan kegiatan fisik selama 60
menit setiap hari.
 Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik sepeda bisa juga berenang.
 Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke toko..
Konsep Asuhan keperawatan dengan obesitas

1. Pengkajian

 Identitas PasienIdentitas klien Nama, umur, jenis kelamin,


status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.
 Riwayat kesehatan

 Pemerikasaan fisik
 Pemeriksaan penunjang

 Pola fungsi kesehatan


Diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul
1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan intakemakanan yang lebih
2. Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan biofisika
atau psikosial pandangan px tehadap diri
3. Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan
atau tampak tidaknyaman dalam situasi social
4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru, nyeri ,ansietas , kelemahan dan obstruksi
trakeobronkial
Perencanaan
Diagnosa 1

1. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makananyang lebi
 Tujuan : Kebutuhan nutrisi kembali normal
 Kriteria hasil : - Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
 - Menunjukan penurunan berat badan
 Intervensi 

1) Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien
2) Timbang berat badan secara periodik
3) Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk penurunan berat badan
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan (ex.dietilpropinion)
Diagnosa 2

1. Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri


 Tujuan : Menyatakan gambaran diri lebih nyata
 Kriterian hasil : a).Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme
 b). Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
 Intervensi :
 Beri privasi kepada px selama perawatan
 Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi px
trsebut
 Waspadai mitos px / orang terdekat
 Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
 Waspadai makan berlebih
 Kolaborasi dengan kelompok terapi
Diagnosa 3

1. Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosial
 Tujuan :Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial
yang buruk
 Kriteria hasil :Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan
interpersonal
 Intervensi :

 Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial


 Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
 Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi.
Diagnosa 4

 4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan


ekspansi paru, nyeri , ansietas ,kelemahan dan obstruksi
trakeobronkial
Tujuan :Mengembalikan pola napas normal
Kriteria hasil :

 Mempertahankan ventilasi yang adekuat


 Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain

Anda mungkin juga menyukai