Anda di halaman 1dari 2

OBESITAS

Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua.

Marilah kita panjatkan puji syukur pada hadirat Tuhan YME karena rahmat dan hidayah-
Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Yang saya hormati Ibu Putri Kadariah dan teman-teman sekalian yang saya sayangi dan
saya banggakan. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah yang
bertemakan tentang obesitas.

Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan berada di luar batas ideal. Sejumlah komplikasi dapat timbul akibat
obesitas, bahkan beberapa di antaranya membahayakan nyawa. Beberapa contoh komplikasi
yang cukup serius tersebut di antaranya stroke, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2,
kanker usus, dll.

Selain mengarah kepada sejumlah masalah kesehatan fisik, obesitas juga bisa
menyebabkan masalah psikologis, seperti stres, dan depresi. Masalah psikologis ini timbul
karena biasanya berawal dari rasa tidak percaya diri penderita obesitas yang mengalami
perubahan bentuk badan.

Sempat diberitakan Arya Permana bocah laki-laki asal Karawang, Jawa Barat ini viral
hingga mancanegara lantaran tubuhnya yang mengalami obesitas hingga membuatnya tak
bisa bergerak.Saking obesitasnya Arya bahkan makan hingga lima kali sehari dengan porsi
besar sehingga membuatnya tidak mampu menggerakan kaki dan tubuhnya, ia hanya
tergeletak di kasur. Pada 2016 lalu, kabar mengenai obesitas yang dialami Arya pun sontak
viral, lantaran ketika usianya masih 10 tahun namun berat badanya sudah mencapai lebih dari
190 kg.

Obesitas dapat terjadi ketika kita sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Sebenarnya mengonsumsi makanan berkalori tinggi tidak selalu menjadi masalah asalkan
sesuai dengan aktivitas yang dilakukan tiap harinya. Namun, jika kita lebih banyak
menghabiskan waktu dengan duduk dan tidak diimbangi oleh aktif berolahraga, seperti
orang-orang dengan pekerjaan administratif atau kantoran yang cenderung menerapkan gaya
hidup malas gerak, maka sisa energi dari hasil pembakaran kalori tersebut akan disimpan di
tubuh dalam bentuk lemak. Lambat laun, penumpukan lemak tersebut akan bertambah dan
membuat tubuh terlihat membesar alias gemuk. Selain akibat makanan tinggi kalori dan
kurangnya melakukan olahraga, obesitas juga bisa terjadi, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Genetik
Genetik alias keturunan adalah salah satu komponen terbesar yang bisa memicu
obesitas. Anak dari orangtua yang obesitas jauh lebih berisiko mengalami obesitas
dibanding anak yang orangtuanya memiliki berat badan ideal.

2. Obat-obatan tertentu
Banyak obat-obatan dengan/tanpa resep dokter dapat menyebabkan penambahan berat
badan sebagai efek samping. Obat-obatan ini menyebabkan meningkatkan nafsu
makan dan berkurangnya tingkat metabolisme, hal tersebutlah yang memicu kenaikan
berat badan.

3. Stres
stres sangat mungkin menyebabkan obesitas, pada saat mengalami stres, kita akan
lebih mudah untuk lebih banyak makan, terutama makanan manis, untuk sekadar
meredakan stres dan memperbaiki suasana hati. tanpa disadari, konsumsi makanan di
saat-saat seperti itu justru akan membuat kita mengonsumsi makanan ebih banyak,
yang pada akhirnya akan menumpuk kalori, gula, serta lemak di dalam tubuh. Hal
inilah yang menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan.

Menjaga pola makan yang seimbang, olah raga, dan melakukan operasi dapat
dilakukan untuk mengurangi obesitas. Menerapkan olah raga, dan pola makan sehat
seimbang adalah jalan terbaik untuk mengurangi obesitas dan menjaga kesehatan. Kita juga
harus tahu tentang pembatasan memakan junk food , serta untuk mengurangi stress kita dapat
melakukan yoga, olahraga, atau pengobatan lainya.

Pada beberapa kasus, obesitas akan ditangani dengan operasi. Operasi biasanya hanya
dilakukan jika tingkatan obesitas dinilai sangat parah sehingga dikhawatirkan dapat
mengancam nyawa penderita. Tindakan operasi juga dipertimbangkan jika usaha-usaha
menurunkan berat badan yang sudah dilakukan selama beberapa waktu tetap tidak
membuahkan hasil.Perlu diingat bahwa penurunan berat badan yang dilakukan dengan usaha
sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena itu dibutuhkan kesabaran demi
mencapai hasil yang diinginkan dan komitmen untuk mempertahankannya dalam jangka
panjang.

Jadi, bagi penderita obesitas, obesitas dapat ditangani sendiri sejak dini, yaitu dengan
disiplin menerapkan pola makan sehat, konsumsi makanan rendah lemak dan gula, serta
berolahraga secara teratur. Olahraga yang dimaksud tidak perlu berat karena aktivitas
berjalan pagi, bersepeda, bermain bulu tangkis, atau berenang sudah cukup, asalkan
dilakukan secara rutin..

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada ceramah mengenai obesitas kali ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya selaku pembicara mohon maaf bila ada kesalahan
pengucapan atau ada kata-kata yang menyinggung Ibu Putri Kadariah dan teman-teman
sekalian. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga kesejahteraan selalu ada bersama kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai