Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MAKANAN DAN SISTEM


PENCERNAAN MAKANAN

Disusun Oleh :

1. Maharani Dewi
2. Jihan Camila Azzahra
3. Rafli Rizki Ramadhan
4. Raihan Karim Amrullah
5. Sophia Balqis

Kelas : XI MIPA 8

SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI


Jalan Kiai Haji Agus Salim 181, Telepon 8802538, Faxsimile 8803854, Bekasi Timur 17112
Website Sman1bekasi.Sch.Id, E-Mail sman1bekasi@yahoo.com

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan atas khadirat Allah SWT atas
pemberian limpahan nikmat dan karunia-nya berupa kesehatan, kesempatan, serta
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi yang membahas makanan
dan system pencernaan makanan,

Sebagai rasa hormat, kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Sita Permanasari, M. Si
selaku guru Biologi kami atas kesempatan serta bimbingan yang beliau berikan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa kami bukanlah makhluk yang sempurna, oleh karena itu kami menerima
kritik dan saran agar kami bisa menjadi lebih baik lagi. Kami selaku kelompok 6
berterimakasih kepada semua yang mendukung kami. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala urusan kita. Aamiin.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………….......... i
Daftar isi….………………………………………..........................………………………….ii
I. Pengertian Ilmu Gizi………………………………………………...………………….. 1
II. Makanan dan Zat-zat Makanan……………………………………….………………… 1
A. Makanan……....………………………………………………….………………… 1
B. Zat-zat Makanan………………………………………………….………………... 1

III. Air……………………………………………………………………….……………... 3

IV. Zat Aditif Makanan………………………………………………………….………… 3

V. Teknologi Pengolahan Pangan dan Keamanan Pangan………………………………... 4

VI. Kebutuhan dan Keseimbangan Energi………………………………………….………4

VII. Manajemen Gizi dan Menu Makanan Seimbang………………………………………. 4

VIII. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia…………………………………………… 5

A. Mulut……………………………………………………………………………….. 5
B. Kerongkongan……………………………………………………………………… 5
C. Lambung …………………………………………………………………………... 5
D. Usus Halus…………………………………………………………………………. 5
E. Usus Besar…………………………………………………………………………. 6

IX. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia………………………………………………... 6

X. Teknologi Sistem Pencernaan Makanan……………………………………………….. 6

Kesimpulan…………………………………………………………………………………....7

Penutup………………………………………………………………………………………. 8

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………... 9

ii
I. Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu gizi (bahasa Arab, ghidza = makanan) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan optimal.

II. Makanan dan Zat-Zat Makanan


A. Makanan
Fungsi makanan secara umum adalah sebagai berikut.
1. Penyedia sumber energi melalui proses metabolisme.
2. Sebagai zat pembangun tubuh.
3. Membantu memperbaiki sel dan jaringan yang rusak.
4. Sebagai pelindung dan pertahanan tubuh.

B. Zat-Zat Makanan
1. Karbohidrat (Hidrat Arang)
Karbohidrat terbentuk melalui reaksi fotosintesis:

CO2 + H2O → C6H12O6 + O2


a. Struktur karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu
1) Monosakarida (C6H12O6), yaitu karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.
Monosakarida mudah larut dalam air dan memiliki rasa manis.
2) Disakarida (C12H22O11), yaitu karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.
Disakarida agak sukar larut dalam air dan memiliki rasa manis.
3) Polisakarida (-C6H10O5-)n, yaitu karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus
gula.
Polisakarida sukar larut dalam air dan tidak berasa.
b. Sumber-sumber karbohidrat diantaranya adalah glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa,
galaktosa, maltose, pati, dan lain-lain.
c. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi, pengatur metabolisme lemak,
penghemat protein, dan membantu pengeluaran feses.
d. Akibat kelebihan karbohidrat adalah akan terjadinya konversi karbohidrat menjadi
lemak sehingga menimbulkan obesitas.
e. Akibat kekurangan karbohidrat adalah ketika lemak akan diubah menjadi energi,
metabolisme lemak akan menghasilkan keton dan jika produksi keton melebihi
kecepatan pembuangannya akan mengakibatkan ketosis.

2. Lemak (Lipid)
Lemak/lipid adalah zat makanan yang tersusun atas asam lemak dan gliserol.
a. Sumber-sumber lemak yaitu
1) Lemak hewan (gajih), berasal dari berbegai jenis hewan (misalnya sapi).
2) Lemak nabati, contohnya adalah minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak
kelapa, dan lain-lain. Semua minyak nabati mengandung sterol, bukan
kolesterol.
b. Fungsi lemak yaitu sebagai sumber energi, penyedia vitamin larut lemak (A, D, E,
dan K), pelindung/bantalan organ dalam, dan pengatur suhu tubuh.
1
c. Pengaruh asam lemak omega-3 terhadap kesehatan terutama EPA (Eicosapentaenoic
acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid) adalah dapat mencegah dan menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker, mampu memperbaiki tekanan darah, mencegah penyakit
jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu perkembangan otak dan daya
ingat.

3. Protein
a. Struktur protein merupakan makromolekul yang terdiri atas rantai-rantai panjang
asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam amino adalah
senyawa yang mengandung satu gugus karboksil dan satu gugus amina. Terdapat 20
jenis asam amino yang terdiri dari 9 asam amino esensial (tidak dapat dibuat oleh
tubuh) dan 11 asam amino tidak esensial (dapat dibuat oleh tubuh apabila tersedia
cukup nitrogen).
b. Sumber protein berasal dari hewani maupun nabati, contohnya ikan dan kedelai.
c. Fungsi protein adalah menghasilkan jaringan baru, sebagai sumber energi, mengatur
keseimbangan air, memelihara kenetralan tubuh, dan mengangkut zat-zat gizi.
d. Akibat kekurangan protein adalah terkena penyakit marasmus dan kwashiorkor.

4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga
harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Fungsi vitamin yaitu sebagai
koenzim (bagian dari enzim) dan biokatalisator yang mengatur proses metabolisme,
fungsi normal tubuh, serta pertumbuhan. Vitamin terbagi menjadi sebagai berikut.
a. Vitamin larut dalam air
Vitamin Target Avitaminosis Sumber
A (retinol) mata, kulit rabun senja sayur, hati, susu
D (kalsiferol) tulang, gigi protrombin susu, ikan, keju
E (tokoferol) eritrosit, otot, kulit anemia kecambah
K (filokinon) protrombin hemofilia kedelai, hati

b. Vitamin tidak larut dalam air


Vitamin Target Avitaminosis Sumber
B1 (tiamin) metabolisme, saraf beri-beri nasi, roti, telur
B2 (riboflavin) kulit, mulut, keilosis, katarak ayam, tuna, susu
B3 (niasin) metabolisme, pelagra, diare, susu, hati, ikan
hormon
B5 (asam metabolisme, gula radang kulit, ragi, hati, telur
pantotenat) darah insomnia
B6 (piridoksin) metabolisme radang kulit, sayuran hijau
anemia
B7/H (biotin) metabolisme dermatitis hati, telur
B11 (asam folat) eritrosit, saraf anemia, diare hati, daging,
pisang
B12 (sianokobalin) eritrosit pusing, anemia hati, daging, telur
C (asam askorbat) tulang, gigi sariawan brokoli, tauge,
jeruk

2
5. mineral

Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan


penyakit. Perbedaan antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan
senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik. Mineral dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu mineral makro (diperlukan tubuh dalam jumlah banyak con: natrium,
klorin, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, sulfur) dan mineral mikro (diperlukan tubuh
dalam jumlah sedikit)

Mineral makro
Unsur
Sumber Fungsi Akibat kekurangan
mineral
Garam dapur, Menjaga tekanan Kejang, hilang nafsu
Natrium
kecap, margarin osmosis sel makan
Menjaga keseimbangan
Klorin Garam dapur Gangguan pencernaan
asam basa
Mengatur tekanan
Kalium Buah, kacang merah Pelunakan otot lemah
darah
Susu, keju, ikan,
Kalsium Pembentukan tulang Gangguan pertumbuhan
tahu, tempe

Mineral mikro

Unsur mineral sumber Fungsi Akibat kekurangan


Ferrum (Fe) Daging, ayam, ikan Mengangkut oksigen Anemia, pucat, rasa lemah
Daging, hati,
Zink Kofaktor banyak enzim Gangguan pertumbuhan
kerang
Bahan makanan Mengatur metabolisme, Gondok, kretinisme,
Iodin
laut suhu tubuh, reproduksi gangguan mental
Makanan laut, Mencegah terjadinya Penyakit keshan dengan
Selenium
unggas radikal bebas gejala kardiomiopati
III. Air

Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk:
 Pelarut dan pengangkut (melarutkan dan mengangkut zat-zat gizi)
 Katalisator (memecah zat makanan kompleks menjadi lebih sederhana)
 Pelumas persendian tulang dan pengatur suhu tubuh
 Pelindung (air melindungi organ tubuh)
 Pembangun (air merupakan bagian dari penyusun jaringan tubuh)
IV. Zat Aditif Makanan

Berdasarkan sumber asalnya, zat aditif dapat dikelompokan menjadi 2 golongan,


yaitu:
 Aditif alamiah, contohnya ekstrak kunyit, daun pandan (pewarna), air jeruk, dll.
 Aditif sintetis, contohnya monosodium glutamat (MSG), boraks (pengawet),
tartrazine (pewarna), dll. Zat aditif ini bersifat karsinogenik (merangsang kanker)

3
V. Teknologi Pengolahan Pangan dan Keamanan Pangan

Mekanisme pengolahan pangan meliputi 3 tahapan, yaitu persiapan bahan makanan,


pengolahan bahan makanan, dan distribusi.

Teknik dasar pengolahan pangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:


 Teknik pengolahan panas basah (teknik boiling, teknik poaching, teknik
braising, teknik stewing, teknik steaming/mengukus)
 Teknik pengolahan panas kering (teknik deep frying, teknik shallow frying,
teknik roasting, teknik baking, teknik grilling)
Teknologi keamanan pangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
 Pemrosesan bertekanan tinggi
 Pemrosesan dengan medan gelombang elektrik
 Iradiasi (penggunaan sinar gamma)
 Desinfeksi ultraviolet
 Ozon (membersihkan bahan pangan tanpa pencucian)

VI. Kebutuhan dan Keseimbangan Energi

Kebutuhan energi, terdapat 3 komponen, yaitu angka metabolisme basal


(AMB), aktivitas fisik, dan efek makanan. Angka Metabolisme Basal (AMB) adalah
kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh yang vital (sistem peredaran
darah, pernapasan, metabolisme sel) cara menghitungnya dibagi menjadi 2, yaitu
berdasarkan berat badan dan menurut FAO, WHO, dan UNU. Total energi dapat
dihitung dari REE dikalikan dengan faktor pembeda berdasarkan aktivitas dan jenis
kelamin.
Keseimbangan energi, dapat ditentukan oleh berat badan ideal dan indeks
massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI)

 Penentuaan berat badan ideal


BB ideal (kg) = (TB (cm) – 100) – 10% (TB
(cm) – 100)
 Penentuan indeks massa tubuh (IMT)
IMT = Berat badan
(kg)

(Tinggi badan)2
(m)

VII. Manajemen Gizi dan Menu Makanan Seimbang

Hidup sehat dimulai dengan memakan makanan dengan menu yang seimbang.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri atas beraneka ragam makanan dalam jumlah
dan proporsi yang sesuai. Menu seimbang biasa disebut dengan 4 sehat 5 sempurna
yaitu, makanan pokok, lauk, buah, sayur, dan susu.

4
Porsi makanan sehari- hari yang dianjurkan untuk orang dewasa, yaitu sebagai berikut:
1. Rasio konsumsi makanan dalam satu piring terbagi menjadi 4. Terdiri atas 1/4 porsi
piring sumber karbohidrat, 1/4 porsi porsi protein rendah lemak, lebih dari 1/4 porsi
sayuran, dan kurang dari 1/4 porsi buah.
2. Karbohidrat dibutuhkan dalam jumlah sekitar 300 gram per hari, yang dibagi
dalam tiga kali makan.
3. Protein dalam sehari membutuhkan sekitar 0,8 gram/kg berat badan.
4. Mengonsumsi 2-4 porsi buah.
5. Mengonsumsi 3-5 porsi sayur.

VIII. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia


1. Mulut
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar
lebih mudah untuk ditelan dan dicerna. Gigi memotong makanan menjadi potongan-
potongan kecil, yang dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong
makanan ke dalam faring (Pharynx) dan melewatkannya ke dalam kerongkongan
(esophagus). Gerakan oleh lidah dan mulut mendorong makanan ke bagian belakang
tenggorokan untuk menelannya. Klep (epiglotis) menutup di atas batang
tenggorokan (trachea) untuk memastikan bahwa makanan masuk ke kerongkongan
dan bukan saluran udara. Hal ini untuk mencegah tersedak saat menelan makanan.

2. Kerongkongan (esophagus)
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung antara mulut dengan
lambung, yang letaknya di antara tenggorokan dan lambung.Kerongkongan sebagai
jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Gerakan
peristaltik yang membuat makanan masuk ke lambung. Pada ujung kerongkongan
terdapat sfingter (cincin otot), yang memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung
dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke
kerongkongan.

3. Lambung
Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus di perut bagian atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu untuk
menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, untuk mencampur makanan dan cairan
pencernaan yang diproduksinya, dan perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam
usus kecil.

4. Usus halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar 10
meter. Usus halus terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan memakan
sebagian besar ruang di rongga perut. Pada usus halus terdapat lipatan, lipatan pada
usus digunakan untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.

5
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum
(bagian tengah melingkar), dan ileum (bagian terakhir).

Usus halus memiliki dua fungsi penting, yaitu:


 Proses pencernaan selesai di usus halus. Kelenjar di dinding usus mengeluarkan
enzim yang memecah pati dan gula.
 Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan.

5. Usus besar
Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang memiliki tiga bagian, yaitu sekum
(cecum), kolon dan rektum (rectum). Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area
ini memungkinkan makanan lewat dari usus halus ke usus besar. Kolon adalah tempat
cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum. Rektum adalah
tempat dimana kotoran (bahan limbah) disimpan sebelum meninggalkan tubuh melalui
anus.

Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit) dari
bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan.
Bakteri di usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus
besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses disimpan sampai meninggalkan
tubuh melalui anus.

IX. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia

Beberapa gangguan sistem pencernaan yang biasa dialami oleh manusia


diantaraya, yaitu: Sariawan, Konstipasi (sembelit), Gastritis (radang lambung), Diare,
Pankreasitis, Apendisitis, Manutrisi, Malabsorpsi, Parositis (gondongan), Peritonitis,
Kolik abdomen, Ulkus peptikumkaries gigi.

X. Teknologi Sistem Pencernaan Makanan

1. Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita
melalui hidung

2. Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut,
memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.

3. Rectal tube, adalah alat yang membersihkan rectum atau mengeluarkan gas-gas dari
usus.

4. Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon ( usus


besar ).

6
Kesimpulan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut melalui dubur. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran
pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya,
pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis,
yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan
berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar
lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan
oleh system pencernaan adalah: diare, sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.

7
Kata Penutup
Pendidikan sangat penting bagi perkembangan hidup manusia dan untuk menciptakan masa
depan yang lebih baik lagi. Sehingga pembelajaran dalam pendidikan harus dibenahi,
pembelajaran yang merupakan peraduan dari aktivitas belajar dan mengajar memiliki tujuan
yang baik, yakni mengubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik guna untuk masa
depan yang sukses. Dalam pendidikan ada banyak faktor yang terlibat dalam pembelajaran.
Misalnya saja di sekolah ada guru, siswa, fasilitas yang telah disediakan, program dan tujuan,
rencana, kurikulum dan yang lainnya.

Dengan ada tugas ini kita dapat belajar dari yang telah kita tulis dan susun, sehingga kita
dapat mengambil manfaat untuk kedepannya agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kami mohon maaf apabila ada salah kata maupun kalimat dalam penyusunan makalah ini,
terima kasih.

wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

8
Daftar Pustaka
Buku :

Sudjino, Purnomo. 2009. Biologi Kelas 11.

Safitri, Ririn. 2016. Peminatan Biologi Kelas 11

Internet :

https://www.grid.id/amp/04138944/5-takaran-porsi-makanan-harian-supaya-tubuh-tak-
berlebih-kalori

https://hellosehat.com/hidup-sehat/anatomi-sistem-pencernaan/amp/

http://safitrirahayu130695.blogspot.com/2015/12/teknologi-pada-sistem-
pencernaan.html?m=1

http://fitri-smanda2.blogspot.com/2014/01/bab-6-sistem-pencernaan-makanan.html

https://ernistywt123.wordpress.com/45-2/

http://megi-rahman.blogspot.com/2010/02/zat-makanan-dan-fungsinya-biologi.html?m=1

https://fannysyahirah.blogspot.com/2016/01/materi-biologi-kelas-11-zat-makanan-
dan.html?m=1

http://firmanbiotik.blogspot.com/2013/09/makalah-sistem-pencernaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai