Anda di halaman 1dari 3

JARINGAN GABUS

Pengertian Jaringan Gabus


Jaringan gabus adalah jaringan yang terdapat pada bagian tepi alat-alat pada tumbuhan dan
tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Jaringan gabus mengandung suberin dan kutin yang
dimana jaringan ini lebih kuat dari pada epidermis. Jaringan gabus yaitu sel-sel mati, dengan
memiliki bentuk kotak dan dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin dan bersifat tidak
tembus air “impermeable”.

Untuk letak jaringan gabus ini begitu rapat antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk ruang
antar selnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau
pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel,maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena
air dan gas-gas dapat menerobos dan melaluinya.

Ciri-Ciri Umum Jaringan Gabus


Ciri-ciri umum jaringan gabus pada tumbuhan yaitu:

1. Terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae


2. Fungsi utamanya adalah sebagai pelindung tubuh dari kehilangan air
3. Mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis
4. Terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan
5. Dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen
6. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin
7. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas
Struktur Jaringan Gabus
 Eksodermis

Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari tumbuhan
sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan ini
terletak di luar mengandung suberin pengganti epidermis.

 Endodermis

Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat
elastis sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi penebalan-
penebalan yang berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin
yang disebut titik atau pita kaspari.

 Peridermis

Jenis ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Felogen (Kambium Gabus)

Merupakan kambium gabus yang dalam hal ini memiliki lapisan sel yang meristematis. Felogen
dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis serta parenkim korteks yang
sel-selnya dapat berubah menjadi meristematik.

2. Felem (Gabus)

Yang merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.

3. Feloderm (Parenkim Gabus)

Merupakan jaringan yang hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah
dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam.

Fungsi Jaringan Gabus


1. Menggantikan Epidermis Sebagai Pelindung

Lapisan epidermis terbentuk dari pembelahan meristem primer. Lapisan epidermis berfungsi
sebagai pelindung tumbuhan. Meskipun demikian, aktivitas meristem sekunder “kambium”
menyebabkan ukuran batang menjadi bertambah. Hal demikian membuat lapisan epidermis yang
hanya selapis menjadi peceh dan akhirnya mengelupas. Untuk peran pelindung yang diemban
oleh epidermis akan digantikan oleh jaringan gabus yang terbentuk dari kambium gabus yang
terletak di sisi luar korteks batang.
2. Mencegah Penguapan

Untuk lapisan yang mengalami penebalan oleh zat suberin sangat berarti dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelindung, yang terutama dari penguapan. Kehilangan air melalui penguapan
kerap terjadi pada tumbuhan akibat paparan matahari. Untuk karakter zat suberin “lilin” yang
tembus air membuat air terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini sangat menguntungkan bagi
tumbuhan terutama tumbuhan yang hidup di daerah kering atau pada saat musim panas.

3. Melindungi Dari Kerusakan Mekanis Dan Infeksi Patogen

Untuk lapisan epidermis yang telah mengelupas akibat pertumbuhan sekunder tak perlu
dirisaukan. Yang keberadaan jaringan gabus dapat diandalkan untuk dapat menggantikan lapisan
epidermis. Dengan penebalan dinding oleh suberin, membuat lapisan jaringan gabus dapat
melindungi dari kerusakan makanis dan juga infeksi patogen yang dapat menyerang tubuh
tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai