Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

“MENGAMATI TRANSPORTASI ZAT MELALUI MEMBRAN”

Disusun Oleh :
Alpha Novrigian (02)
XI IPA 8
19201326

KELAS X MIPA X
SMA NEGERI 2 CIMAHI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
I. Judul Praktikum
Mengamati Transportasi Zat Melalui Membran.

II. Tujuan Praktikum


- Dapat membedakan transportasi zat melalui membran.
- Dapat membedakan transportasi zat secara difusi dan osmosis.

III. Dasar Teori


Transportai pasif adalah proses pepindahan molekul-molekul tanpa memerlukan
energi (ATP). Jenis-jenis transportasi pasif ada tiga, yaitu difusi, difusi berfasilitas
dan osmosis.
1. Difusi
Pergerakan molekul suatu zat dari larutan yang konsentrasi zat terlarutnya
tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Hipertonik → hipotonik. Setiap
zat beerdifusi menuruni gradien konsentrasinya hingga mencapai
kesetimbangan.
Faktor yang mempengaruhi proses difusi :
1. Suhu : suhu naik, proses difusi naik.
2. Konsentrasi : perbedaan konsentrasi naik, proses difusi naik.
3. Ukuran molekul : ukuran molekul naik, proses difusi turun.
4. Luas permukaan : luas permukaan naik, proses difusi naik.
2. Difusi Berfasilitas
Molekul hidrofilik yang berukuran >7-8 Å dan ion-ion tidak dapat
melintasi membran secara difusi sederhana. Molekul dan ion melintasi
membran sel dengan bantuan protein pengangkut (carrier) yang banyak
terdapat pada membran plasma.
3. Osmosis
Pergerakan zat pelarut dari daerah yang konsentrasi rendah ke daerah yang
konsentrasinya tinggi melalui selaput membran yang bersifat semipermeable.
Hipotonik → hipertonik. Pergerakan air melintasi membran sel dan
keseimbangan air antaa sel dengan lingkungannya sangat penting bagi
organisme.

IV. Alat dan Bahan


1. Gelas ukur kapasitas 100 ml.
2. Pipet tetes.
3. Pisau/cutter/silet.
4. Gelas kimia 50 ml 2 buah.
5. Tinta.
6. Air.
7. Larutan garam 25%
8. Batang kangkung.
9. Tissue.

V. Langkah Kerja
 Difusi :
1. Tuangkan air ke dalam gelas ukur.
2. Masukan tinta ke dalam air sebanyak 5 tetes.
3. Biarkan dan amati selama 10 menit. Amati perubahanyang terjadi dari awal
hingga tinta bercampur dengan air (homogen).
 Osmosis :
1. Siapkan sayuran yang ada pilih salah satu,kemudian buat potongan ukuran
minimal 2 X 2 cm sebanyak empat buah buah.
2. Siapkan dua buah gelas kimia ukuran 50 m kemudian masukan masing-
masing 30 ml larutan garam dan air
3. Masukan satu buah potongan sayuran pada masing-masing gelas kimia
tersebut.
4. Biarkan selama 15 menit kemudian amati apa yang terjadi dengan sayuran
tersebut dengan meraba, membandingkan dengan potongan sayuran yang
satunya lagi, atau dengan menggigitnya setelah sayuran yang direndam
dalam larutan garam di keringkan dulu dengan menggunakan tissue.

VI. Hasil Pengamatan


 Difusi

Obye Waktu
No Hasil
k
<10 detik Belum tercampur secara rata.
1 Tinta
00:09:40 Tinta tercampur dengan air secara merata.
 Osmosis

Sifat
No Obyek
Sebelum Sesudah
Batang Kangkung 1
1 (Direndam larutan Keras & berair Lembek & tidak berair
garam)
Batang Kangkung 2
2 (Direndam larutan Keras & berair Lembek & tidak berair
garam)
3 Batang Kangkung 3 Keras & berair Keras & berair
4 Batang Kangkung 4 Keras & berair Keras & berair

VII. Pembahasan
 Difusi
Pada percobaan ini, tinta mengalami difusi yang berarti mengalami
pergerakan molekul-molekul atau zat terlarut dari daerah konsentrasi tinngi ke
konsentrasi rendah. Saat tinta diteteskan, molekul tinta akan menyebar ke
seluruh air. Selain itu, hal ini bisa terjadi dengan cepat karena perpindahan zat
tidak melewati selaput membran.
 Osmosis
Pada percobaan ini, batang kangkung yang direndam dalam larutan garam
sebesar 25% mengalami osmosis yang berarti mengalami perpindahan zat
pelarut dari daerah yang konsentrasi rendah ke daerah yang konsentrasinya
tinggi melalui selaput membran yang bersifat semipermeable. Batang kangkung
disini mengalami plasmolisis yang artinya cairan tertarik keluar sehingga batang
kankung kekurangan cairan.
VIII. Kesimpulan
Transportasi zat melalui membran hanya ada pada proses osmosis, karena
osmosis merupakan perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi melalui selaput membran yang bersifat semipermeable.
Transportasi zat secara difusi lebih cepat daripada transportasi secara osmosis,
karena difusi adalah perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah tanpa melewati selaput membran, sedangkan osmosis adalah perpindahan zat
pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui selaput membran yang
bersifat semipermeable. Selaput membran inilah yang membuat transportasi secara
osmosis lebih lambat daripada secara difusi.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtiyas. 2019. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Lampiran

Tinta saat diteteskan.

Tinta setelah 10 menit.

Batang kangkung direndam larutan garam 25%

Anda mungkin juga menyukai