Anda di halaman 1dari 9

LEMBARKERJA PESERTA DIDIK

(LKPD) 3.2/A
NAMA : 1. Yohanes M. Septyanta
2. Mario A.P.Y. Kabosu
KELAS : XI MIPA 2
Mata Pelajaran : Biologi
Tema : Mekanisme Transpor pada Membran
Sub Tema : Pengamatan mekanisme transport pada sel (difusi dan osmosis)

Indikator :
4.2.1 Melakukan pengamatan mekanisme transport pada sel
4.2.2 Membuat model peristiwa dalam sel / bioproses
KEGIATAN 1
Tujuan : Mengamati dan mempelajari proses difusi
Alat dan Bahan :
1. Gelas 4 buah 4. sirup
2. Kertas label 5. Garam dapur
3. Aquades
CARA KERJA :
1. Tuangkan aquades ke dalam gelas aqua dengan volume sama.
2. Berilah nama tiap gelas beker sesuai nama zat yang akan ditambahkan ke dalamnya.
3. Masukkan sirup ke dalam gelas beker A; sirup ke dalam gelas beker B.
4. Diamkan dan amati hal – hal yang terjadi pada masing – masing gelas beker± 5 menit.
5. Catatlah hasil pengamatan anda dalam tabel seperti berikut :
NO GELAS TERJADI TIDAK KEADAAN LARUTAN
BEKER DIFUSI TERJADI PADA AKHIR
DIFUSI PERCOBAAN
1 A Ya terjadi karena Garam bercampur
Larutan Adanya dengan air
Garam penggunaan
katalis berupa
pengaduk
2 B Ya terjadi, tanpa Sirup bercampur
Sirup adanya dengan air
katalis(tanpa
perlu diaduk)

Pertanyaan :
1) Apa yang dimaksud dengan proses difusi ? Berikan contoh !
Jawab : Difusi merupakan kejadian atau peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Contoh lain adalah uap air dari
cerek yang berdifusi dalam udara
2) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi.
Jawab :
1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2.Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3.Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4.Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
5.Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

3) Videokan percobaan kalian


KEGIATAN 2
Tujuan : Mengamati proses osmosis pada sel
Alat dan Bahan :
1. Gelas 2 buah 5. Stopwatch
2. Pisau cutter 6. . Kentang 1 buah
3. Spidol 7. Aquades
4. Penggaris 8. garam

CARA KERJA :
1. Siapkan sebuah kentang dan kupas sampai bersih.
2. Potong kentang tersebut berbentuk balok dengan ukuran 4 x 0,5 x 1 cm, buat 2 potongan.
3. Tuang aquades ke dalam 2 gelas masing - masing dengan volume 100 ml. Gelas beker A berisi aquades
saja, gelas beker B disi dengan larutan garam 10%.
4. Masukkan potongan kentang tersebut ke dalam gelas beker A dan B, diamkan selama 15 menit.
5. Ambil lalu amati potongan kentang tersebut. Catat perubahan bentuknya (panjang, lebar, tekstur)
6. Masukan data hasil eksperimen ke dalam tabel berikut.
Irisan kentang Sebelum Sesudah
Larutan garam Bentuknya tetap,rasa Bentuknya tetap,rasa menjadi
tawar,warnanya kuning asin,warnanya menjadi sedikit lebih
terang,kepadatan benda gelap,kepadatan benda menjadi
keras,wujud zat tetap masih lembek,wujud zatnya tetap masih
padat ,kelarutan zat tidak padat,kelarutan zatnya tidak
larut,ukuran 4cm larut,ukuran 4,1cm,massanya berubah
Aquades Bentuknya tetap,rasanya Bentuknya tetap,rasanya
tawar,warnanya kuning tawar,warnanya kuning
terang,kepadatan benda terang,kepadatan benda keras,wujud
keras,wujud zat tetap zat tetap padat,kelarutan zat tidak
padat,kelarutan zat tidak larut larut ukuran 4,6cm,massanya berubah
ukuran 4cm

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan proses osmosis ?
Jawaban : Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa
sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada
sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Contoh Proses Osmosis


Apabila sel dicelupkan atau berada pada larutan (Sukrosa) yang
lebih pekat dari cairan sel pada vacuola sedang sitoplasma sama
sekali tidak permeabel terhadap bahan terlarut, maka air sel
akan berdifusi ke luar sel. Akibatnya vacuola tengah akan
mengkerut dan protoplasma serta dinding sel yang menempel,
juga ikut mengkerut bersama vacuola.
Jika penurunan volume vacuola itu besar, akan melepaskan
lapisan sitoplasma dari dinding sel. Waktu mengkerut tersebut
protoplasma akan mengalami serangkaian bentuk tidak
beraturan, dan akhimya berbentuk bulat. Pada waktu
protoplasma mengkerut dinding sel juga ikut mengkerut, tetapi
dalam bentuk terbatas akibat sifatnya yang kaku.
Ruang yang terbentuk antara dinding sel dengan protoplasma
yang mengkerut tersebut, akan diisi oleh larutan luar yang
bebas masuk dinding sel yang permeabel. Gejala lepasnya
protoplasma dari dinding sel ini disebut plasmolisis. Plasmolisis
dapat berupa plasmolisis insipien yang pengkerutannya hanya
terjadi pada beberapa titik tertentu, dan plasmolisis sempurna
yang seluruh protoplasmanya telah terlepas dari dinding sel.
Dari proses ini dapat dipahami, plasmolisis terjadi apabila sel
berada pada lingkungan yang bersifat hipertonik terhadap
cairan vacuola. Misalnya pada pemupukan yang berlebihan
yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu atau seperti
terbakar dan mati.

2. Dari hasil percobaan :


a. Potongan kentang manakah yang kehilangan air dan potongan kentang manakah yang
dimasuki air ?
Jawaban: potongan kentang yang berada di dalam larutan garam yang kehilangan air
menyebabkan potongan kentang tersebut menyusut. Sebaliknya potongan kentang yang
berada di dalam air dimasuki air menyebabkan potongan kentang membesar.
b. Pada gelas yang berisi aquades, dimanakah konsentrasi air yang lebih tinggi ? Di dalam atau
diluar potongan kentang ? Jelaskan pendapatmu !
Jawaban: Konsentrasi air di luar kentang lebih tinggi. Terbukti dengan massa kentang
bertambah panjang dan volume aquades berkurang
c. Pada gelas beker yang berisi larutan garam, dimanakah konsentrasi air yang lebih tinggi ? Di
dalam potongan kentang atau diluar potongan kentang ? Jelaskan pendapatmu !
Jawaban: Konsentrasi air di dalam kentang lebih tinggi. Terbukti dengan massa kentang
berkurang/menyusut dan volume larutan garam bertambah
3. Buatlah kesimpulannya.

Jawaban: Kesimpulannya proses osmosis pada percobaan kentang yang dilakukan bergantung pada
cairan yang digunakan untuk merendam kentang.Dari percobaan diatas bisa dilihat bahwa kalau
kentang yang berada di dalam air,Konsentrasi air di luar kentang lebih tinggi. Terbukti dengan massa
kentang bertambah panjang dan volume aquades berkurang.Sedangkan kentang yang berada di dalam
garam Konsentrasi air di dalam kentang lebih tinggi. Terbukti dengan massa kentang
berkurang/menyusut dan volume larutan garam bertambah. Osmosis merupakan proses perpindahan
molekul-molekul pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut rendah melalui membran
selektif permiabel. Kentang yang direndam dalam larutan gula akan mengalami osmosis dimana
kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang. Kentang yang direndam dalam aquades mengalami difusi dimana kandungan air
yang diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang
bertambah. Osmosis dan difusi merupakan bagian dari transpor pasif sehingga tidak memerlukan
energi didalam prosesnya.

4. Videokan percobaan kalian


LEMBARKERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) 3.2/B
NAMA : 1. Yohanes M. Septyanta
2. Mario A.P.Y. Kabosu
KELAS : XI MIPA 2
Mata Pelajaran : Biologi
Tema : Mekanisme Transpor pada Membran
Sub Tema : Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Indikator :
3.2.2 Menganalisis reproduksi sel
3.2.3 Menganalisis sintesis protein dalam sel

KEGIATAN 1 REPRODUKSI SEL

Teori
          Pada organisme bersel satu, pembelahan sel merupakan cara perkembangbiakan. Sementara itu
pada organisme bersel banyak, pembelahan merupakan cara untuk pertumbuhan.
          Ada dua cara pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Kedua cara ini memiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaan dar keduanya adalah dilaluinya tahapan atau fase pembelahan, sedangkan
perbedaannya dalam hal tujuan dan hasilnya.
          Mitosis bertujuan unutuk memperbanyak jumlah sel; berhubungan dengan pertumbuhan dan
perbaikan sel-sel rusak; terjadi pada sel-sel tubuh atau soma. Hasil dari satu kali mitosis dari satu sel induk
adalah dua sel anakan yang memiliki ciri sama dengan sel induknya.
          Meiosis bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom sel induk. Satu sel induk yang membelah
secara meiosis menghasilkan sel anakan yang tidak memiliki jumlah kromosom sama dengan sel induk.
Meiosis terjadi pada pembentukan sel kelamin.
          Mitosis melalui fase/tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase-fase ini memiliki ciri
yang khas berdasarkan pada penampakan kromosomnya. Fase persiapan pembelahannya disebut interfase
yang tidak memperlihatkan penampakan kromosom, sehingga interfase dapat disebut sebagai fase di luar
mitosis, meskipun justru pada interfase terjadi persiapan untuk mitosis secara aktif.
          Meiosis terdiri atas dua kali pembelahan yang masing-masing disebut meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Kemudian dilanjutkan dengan meiosis
II yang terdiri atas, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Meiosis terjadi pada saat
pembentukan sel gamet (sel kelamin) atau gametogenesis yang terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.
Sperma dan ovum masing-masing mempunyai jumlah kromosom separuh dari jumlah sel induk sehingga
adanya fertilisasi akan menyebabkan zigot memiliki jumlah kromosom gabungan.
          Dari satu sel induk pada spermatogenesis akan dihasilkan 4 sperma yang bersifat fungsional.
Sementara itu, pada oogenesis dihasilkan 3 sel kutub bersifat tidak fungsional dan satu ovum yang
fungsional. Zigot dari hasil fertilisasi memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

PERTANYAN

1. Pada tahap interfase terdiri dari 3 tahap seperti pada gambar di bawah ini, jelaskan fase di bawah ini?

a.    Growth 1 (G1): Merupakan tahap pembentukan macam-macam protein dan transkripsi DNA.Hal
ini menyebabkan pertumbumbuhan sel terus membesar
b.    Sintesis (S):Replikasi DNA dan duplikasi kromosom
c.    Growth 2 (G2): Sintesa RNA dan perbanyakan kembali organel sel

Jawaban :
a. Tahap pertama berdasarkan interfase dianggap fase G1 (gap pertama) karena, dari aspek
mikroskopis, sedikit perubahan terlihat. Namun, dalam tahap G1, sel cukup aktif di taraf
biokimia. Sel tumbuh & terakumulasi blok bangunan kromosom DNA & protein terkait dan
cadangan energi yg cukup untuk menyelesaikan tugas mereplikasi setiap kromosom pada inti.
b. Tahap sintesis interfase adalah tahap terpanjang karena kompleksitas dari materi genetik yang
diduplikasi. Sepanjang interfase, DNA nuklir tetap pada konfigurasi semi-kental kromatin. Pada
termin S, output replikasi DNA dalam pembentukan pasangan identik molekul DNA, kromatid
kakak, yang inheren erat pada daerah centromeric. Sentrosom diduplikasi selama fase S. Kedua
centrosomes akan menimbulkan gelendong mitosis, Sentriol membantu mengatur pembelahan
sel. Sentriol tidak hadir dalam centrosomes spesies eukariotik lain, seperti tanaman & sebagian
besarjamur.
c. Pada fase G2, sel mengisi ulang menyimpan energi & mensintesis protein yang dibutuhkan buat
manipulasi kromosom. Beberapa organel sel yang digandakan, & sitoskeleton dibongkar buat
menyediakan asal daya buat termin mitosis. Mungkin terdapat pertumbuhan sel tambahan
selama G2. Persiapan akhir buat tahap mitosis harus diselesaikan sebelum sel bisa memasuki
tahap pertama mitosis.

2.     Berikut adalah fase pembelahan mitosis:

Jelaskan perubahan kromosom yang terjadi pada fase profase, metafase, anafase, dan telofase?
a.fase profase : Pada awal tahap profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua
sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak ke kutub-kutub inti sel yang
letaknya berlawanan. Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara dua
sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein panjang yang memanjang dari sentriol
ke segala arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan benang yang
bisa kita sebut dengan benang-benang spindel. Di tahap ini juga, benang-benang kromatin
mulai mengalami penebalan yang kemudian membentuk kromosom. Nah, kromosom ini
terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap
sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi tempat
melekatnya benang-benang spindel nantinya.Di akhir tahap profase, nukleus dan membran
inti sel mulai menghilang. Selain itu, sentrosom telah sampai di kutubnya masing-
masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain.
Benang spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel
di tahap selanjutnya 

b.fase metafase : Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. Masing-masing
kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini
membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat
diamati dengan jelas.

c.fase anase : Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian
membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel
menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan
sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.Nah, pada tahap akhir
anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-masing. Selain itu, sitokinesis juga
mulai terjadi. Apa itu sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau pemisahan
sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran
sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.

d.fase telofase : Selanjutnya, kita sudah masuk ke tahap akhir pembelahan mitosis, nih, yaitu tahap telofase.
Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di antara dua
kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah
menjadi benang-benang kromatin kembali.
3 Perhatikan gambar pembelahan meiosis berikut!

a.
b. Jelaskan perbedaan profase I dan II?
c. Jelaskan perbedaan metafase I dan II?
d. Jelaskan perbedaan anafase I dan II?
e. Jelaskan perbedaan telofase I dan II

Jawaban :
b. Profase 1
a). Leptoten Pada tahapan ini kromatin berubah menjadi kromosom, yang selanjutnya menjadi
kromomer.
b). Zigoten Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
c). Pakiten Setiap kromosom melakukan replikasi menjadi 2 kromatid dengan sentromeryang
masih menjadi satu.Setiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid yang
disebut tetrad.
d). Diploten Kromosom homolog saling menjauh sehingga berbentuk perlekatan berbentuk X
yang disebut klasma dan merupakan tempat terjadinya pindah silang.
e). Diakinesis Kromosom kembali terbentuk. Transkripsi terhenti, tetrad bergerak ke arah
ekuator. Dan benang spindel mulai menyebar.

Profase 2
a). Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang.
b). Sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah menuju kutub-kutub yang
berlawanan dan diantaranya muncul benang pindel yang keluar dari kedua sentriol.

c. Metafase 1
a). Kromosom Homolog (Tetrad) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke
kutub.
b). Masing-masing kromosom berikatan dengan benag spindel pada bagian sentromer.

Metafase 2
a). Setiap kromosom haploid yang berisi dua kromatid tertarik ke bidang ekuator.
b). Terbentuk benang-benang spindel , salah satu ujungnya melekat pada sentromer pada
bagian kinetokor dan ujung lainnya membentang menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
d. Anasfase 1
a). Kromosom Homolog ditarik oleh benang spindel kearah kutub pembelahan sehingga tetrad
terpisah ddan kromosom bergerak kearah kutub yang berlawanan.
b). Membran sel mulai membengkok pada bagian tengah.
c). Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid (2n menjadi n)
atau ½ dari jumlah kromosom sel induknya.

Anafase 2
a). Spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawan.
b). Kedua kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda.
c). Pada akhir anafase, membran sel mulai menekuk.

e. Telofase 1
a). Retikulum Endoplasma membentuk membran inti pada bagian kelompok kromosom kutub
pembelahan.
b). Nukleus mulai terbentuk.
c). Terjadi Sitokinesis atau pembelahan sitoplasma menjadi 2 bagian sehingga terbentuk 2 sel
anakan dengan kromosom haplooid (n)

Telofase 2.
a). Kromatid di kutub berubah menjadi benang – benang kromatin.  
b). Membran nuklus dan inti haploid mulai terbentuk.
c). Kromosom mulai menipis dan memanjang menjadi benang – benang kromatin.
d). Terjadi Sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan yang haploid (n)

4. Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein yang melibatkan peran DNA dan RNA. RNA
sendiri adalah materi genetik yang basa nitrogennya terdiri dari Adenin (A), Guanin (G), Sitosin (C)
dan Urasil (U).Secara sederhana, sintesis protein terdiri dari dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi.
Jelaskan kedua tahapan sintesis protein tersebut!

1. Transkripsi

Proses transkripsi, merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA (kodon).
Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa
nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACT TAC CAA, maka urutan mRNA
hasil transkripsi adalah UGA AUG GTU.

2. Translasi

Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode dari mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan salah satu organel
di sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri dari dua bagian, yaitu subunit besar
dan subunit kecil. Ribosom mengandung protein dan rRNA (RNA ribosom).

Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam
amino. Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut
memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi.  Urutan tiga basa tersebut
dikenal sebagai triplet. Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.

Translasi dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

1. Inisiasi.

Translasi diawali ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan dengan ribosom subunit kecil. Molekul
tRNA inisiator merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan merupakan komplemen
kodon AUG (kodon start). Biasanya membawa asam amino metionin.
2. Elongasi.  

Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon berikutnya setelah kodon start. Misalnya,
kodon lain setelah kodon start adalah CUC, maka akan berikatan dengan antikodon tRNA GAG yang
membawa asam amino asam glutamat. Kedua asam amino, metionin dan asam glutamat, akan
berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.

3. Terminasi

Translasi akan terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA. Kodon stop yang dimaksud
yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon stop tidak berikatan dengan tRNA, namun berikatan dengan protein
khusus yang disebut release factors (faktor pelepas).Dari proses inisiasi-elongasi-terminasi tersusun
berbagai macam asam amino - asam amino yang disebut sebagai protein/polipeptida.

Selamat bekerja!

Anda mungkin juga menyukai