Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HASIL PERCOBAAN BIOLOGI TENTANG DIFFUSI DAN

OSMOSIS PADA SEL

(Disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Biologi)

Disusun oleh:

1. Alin Nurfadillah

2. Lintang Rahmadani

3. Ismayanti

4. Mahesa Putra R

5. Dimas Roorin A

6. Agil Permana

7. Diaz Nursalam

8. Azmil Sahrul Sy

9. Adam Darmawan

SMA NEGERI 9 GARUT


Laporan Praktikum Pengamatan Difusi dan Osmosis

A. JUDUL         : Praktikum Hasil Pengamatan Difusi dan Osmosis.

B. TUJUAN       :

1)      Peserta didik dapat mengidentifikasi proses difusi pada larutan gula.

2)      Peserta didik dapat mengidentifikasi proses osmosis.

C. DASAR TEORI

1. Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi merupakan salah satu peristiwa perpindahan massa yang
prosesnya sering juga dilakukan dalam industri-industri. Proses difusi minimal melibatkan dua zat, salah
satu zat berkonsentrasi lebih tinggi daripada zat lainnya atau dapat dikatakan dalam kondisi belum
setimbang, Keadaan ini dapat menjadi driving force dari proses difusi.

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

a. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Proses difusi terjadi ketika adanya pergerakan partikel suatu zat padat, cair, maupun gas dari bagian
yang memiliki konsentrasi tinggi ke bagian yang memiliki konsentrasi rendah yang melewati suatu
membran. Proses difusi juga disebut sebagai proses transportasi, karena proses ini tidak memerlukan
energi. Dalam proses ini salah satu syarat agar partikel dapat melewati membrane yaitu, partikel harus
memiliki bentuk yang lebih kecil, sehingga dapat larut dalam air ataupun lemak.

Kecepatan difusi hanya akan ditentukan oleh jumlah zat yang ada, jumlah celah pada membran sel dan
kecepatan gerak kinetik.

2. Osmosis
Osmosis merupakan jenis dari difusi yang mana molekulnya merupakan campuran dari membran
semipermeabel dengan larutannya lebih encer menuju ke larutan yang lebih pekat.

Osmosis adalah sebuah peristiwa bergeraknya molekul atau zat pelarut yang letaknya dalam sebuah
larutan. Yang mana larutan tersebut memiliki daya konsentrasi yang rendah dengan melewati membran
semipermeabel menuju larutan yang memiliki daya konsentrasi lebih tinggi.Peristiwa osmosis ini akan
menimbulkan pergerakan molekul dalam zat pelarut. Kemudian, bergerak dari larutan yang teksturnya
lebih encer menuju ke tekstur yang lebih kental.

Ekosmosis ini merupakan salah satu proses osmosis yang terjadi yang diakibatkan zat pelarut itu keluar
dari sel, sebab sel itu ada ditempat yang konsentrasinya itu lebih tinggi. Endosmosis adalah suatu proses
osmosis yang terjadi akibat adanya sebuah perpindahan yang berasal dari luar sel itu kedalam bagian
dalam sel.

Faktor yang mempengaruhi osmosis antara lain:

a. Ukuran Molekul – Apabila ukuran molekul itu lebih kecil apabila dibandingkan dengan lubang
membran, maka hal tersebut kemudian akan membuat molekul itu lebih mudah meresap.
b. Keterlarutan Lipid – Apabila molekul tersebut memiliki tingkat kelarutan lipid lebih besar besar
maka kemudian akan meresap lebih cepat.
c. Luas Permukaan Membran – Apabila permukaan yang terdapat dimembran lebih luas maka hal
tersebut kemudian akan membuat penyerapan lebih cepat.
d. Faktor Suhu – Suatu pergerakan dari molekul itu sangat dipengaruhi oleh suhu.

Reverse osmosis ini merupakan suatu proses yang memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat
terlarut tinggi itu dengan melalui membran semipermeabel itu ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah
itu dengan cara menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik.

Aplikasi terbesar dari reverse osmosis ialah pemisahan air murni dari air laut serta air payau, air laut
atau juga air payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-
menipis air itu melintasi membran serta munculnya air minum dari sisi tekanan rendah.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Difusi

• Teh celup

• Gelas 2 buah

• Air panas

• Air dingin (Aquades)

• Stopwatch
2. Osmosis

• Telur ayam

• Aqua gelas

• Sedotan

• Lilin

• Korek api

• Cutter

• Penggaris

E. LANGKAH KERJA

1. Difusi

- Siapkan masing-masing 2 buah gelas

- Tuangkan setengah air panas dan setengah air dingin di masing-masing gelas

- Celupkan teh celup ke masing masing gelas yang berisi air panas dan air dingin

- Hitunglah menggunakan stopwatch liat perbedaan warna setiap 1 menit pada masing masing gelas

- Lihatlah hasil percobaan tersebut.

2. Osmosis

- Ambil sebutir telur, kemudian pukulah pelan-pelan pada bagian ujung telur yang tumpul sehingga
cangkangnya retak tetapi jangan sampai membuat selaput di dalamnya pecah

- Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak dengan cara
mengambil retak-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan ujung telur yang tanpa
cangkang

- Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) dibuat lubang untuk memasukkan sedotan

- Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati

- Nyalakan lilin dan arahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat masuknya sedotan sehingga sedotan
dan telur menjadi rapat (tidak bocor)
- Masukan telur ke dalam aqua gelas yang sudah dibuka penutupnya seukuran telur dengan hati-hati
dan mulailah mencatat waktunya

- Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu yang telah ditentukan

- Ukur kenaikan air pada sedotan menggunakan penggaris dengan selang waktu yang telah ditentukan
agar mendapat data yang benar.

F. HASIL PENGAMATAN

1. Difusi

No Cairan Perubahan warna per-menit

1 2 3 4 5

1. Air Panas Mulai Kemerah- Merah Merah pekat Sangat


kemerah- merahan sangat pekat
merahan

2. Air Dingin Belum ada Mulai Kemerah- Merah Merah pekat


perubahan kemerah- merahan
merahan

2. Osmosis

Percobaa Waktu Waktu pengamatan Pertambahan Ukuran Hasil (WP/PU)


n ke- /menit (cm)

1 10.15 - 11.25 70 menit 2 cm 70÷2= 35 cm

2 10.30 - 11.10 40 menit 8 cm 40÷8= 5 cm

3 10.55 - 11.20 25 menit 4 cm 25÷4= 6,25 cm

G. PEMBAHASAN

1. Difusi

a) Air yang ada dalam gelas akan berubah warna menjadi kemerahan. Hal ini tejadi karena air
memiliki tekanan yang lebih kecil daripada teh. Proses seperti ini disebut difusi, yaitu dimana
perpindahan molekul dari potensial yang tinggi ke potensial yang rendah.
b) Teh celup yang dicelupkan pada gelas yang berisi air panas lebih cepat mengalami perubahan
warna (difusi) karena semakin tinggi suhu semakin cepat proses difusi terjadi.

2. Osmosis

Proses osmosis alami yang terjadi pada telur ayam, proses osmosis ini merupakan proses transport
pasif karena tanpa energi aktifitas. Osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari
konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane
semipermeabel semata. Dari hasil pengamatan kita dapat mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis
yang terjadi pada telur ayam.

Pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam harus dilubangi pada kedua kutub telur.
Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub
telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja, kita dapat mengamati bagaimana molekul air yang
memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta
dapat mengamati bagaimana molekul air menembus membrane sel telur (selaput) yang selektif
permeabel. Dalam hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) dan cairan di
dalam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonis). Kesetimbangan dinamis
akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang
isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sedotan diperoleh peningkatan tekanan pada sedotan
yang diakibatkan oleh tekanan osmotic. Dari percobaanke-1 dapat dilihat bahwa setiap kenaikan 1 cm
memerlukan waktu sekitar 35 menit, dari percobaan ke-2 setiap kenaikan 1 cm memerlukan waktu
sekitar 5 menit, dan dari percobaan ke-2 setiap kenaikan 1 cm memerlukan waktu sekitar 6,25 menit.

H. KESIMPULAN

1. Difusi

Kita dapat menyimpulkan dari hasil percobaan bahwa saat kita membuat teh salah satu peroses difusi
karena proses penyebaran molekul zat dari kosentrasi tinggi (teh celup) ke kosentrasi yang lebih rendah
(air) maka membuat warna air menjadi kemerah merahan. Faktor yang mempengaruhi proses difusi
adalah suhu karena semakin tinggi suhu nya semakin cepat pula kecepatan proses difusi nya maka
sebaliknya juga semakin rendah suhu nya maka semakin lambat pula kecepatan difusinya.

2. Osmosis
a) Proses naiknya cairan yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses osmosis karna
dilihat dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air dari kosentrasi
rendah ke kosentrasi tinggi.
b) Cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut yang
memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke cairan telur yang memiliki
konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang selektif permeable
dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air tersebut yang
mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik dari konsentrasi rendah samapai tinggi.
c) Air yang merupakan pelarut yang meiliki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke
cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang
selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses smoregulasi.
d) Terjadi perbedaan kekentalan (viskositas) antara cairan telur dan air sebagi pelarut sehingga
memacu perpindahan larutan yang dibatasi oleh membrane dari larutan yang hipotonik ke
larutan yang hipertonik.
e) Terjadi transport pasif dalam membrane, yang terjadi tanpa energy aktifitas, dan juga
perbedaan potensial osmotic, potensial osmotic air yang lebih besar dibandingkan dengan
potensial osmotic cairan telur.

Anda mungkin juga menyukai