Difusi
NIM : 19031048
2. Nelfia Fitri
JURUSAN BIOLOGI
2021
Pratikum 1
Difusi
A. Tujuan Pratikum
Untuk melihat mekanisme terjadinya difusi.
C. Dasar Teori
Difusi adalah pergerakan molekul suatu zat secara random yang menghasilkan
pergerakan molekul efektif dari konsentrasi tinggi ke kosentrasi rendah. Contoh-contohnya
adalah difusi zat warna dalam air tenang, difusi glukosa dan teknik tomografi, difusi zat
melalui membran, difusi oksigen dalam membran polimer. Bahkan difusi tidak hanya terjadi
pada skala mikro tetapi juga skala makro, seperti difusi gas dan galaksi (Trihandaru,
2012:1).
Difusi zat terlarut dari daerah dengan konsentrasi tinggi pada konsentrasi rendah
lebih besar kemungkinan perpindahan secara langsung. Dapat terjadi secara spontan dan
difusi ion yang tidak bermuatan dapat melewati membran (Taiz,2010: 9).
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau
mencapai keadan kesetimbanagn dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuer. Difusi
ini terjadi jiika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan molekul yang diam dari solid atau
fluida (Uwie, 2010: 1).
Difusi adalah gerakan pasif molekul dalam larutan yang berkonsentrasi tinggi ke
yang berkonsentrasi lebih rendah Molekul memiliki energi kinetik intrinsik yang disebut
gerak termal (kalor). Suatu akibat gerak termal ialah difusi, kecenderungan molekul setiap
zat untuk menyebar ke seluruh ruangan yang ada (Campbell, 2002)
Jika suatu zat dapat bergerak bebas tanpa hambat oleh gaya tarik, maka jangka
waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai
distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari
daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi
sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi. Difusi
dapat terjadi pada materi padat, cair dan gas (Loveless, 2010).
E. Cara Kerja
1. Meletakkan ke dua wadah kaca di tempat yang datar
2. Mengisi wadah kaca pertama dengan air biasa secukupnya
3. Mengisi wadah kaca kedua dengan air panas secukupnya
4. Mengambil sirup / pewarna makanan dengan menggunakan pipet kecil, kemudian
meneteskan ke masing- masing wadah
5. Memperhatikan gerak difusi sirup/ pewarna makanan untuk mencapai diameter 1 cm
6. Mencatat interval waktu selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit
7. Menggulangi percobaan untuk mendapatkan kecepatan rata-rata difusi sirup/ pewarna
makanan didalam air.
F. Hasil Pengamatan
6 𝑐𝑚+6,8 𝑐𝑚+ 10 𝑐𝑚
Air Panas = = 7, 6 𝑐𝑚
3
Banyaknya proses difusi yang terjadi pada kehidupan baik yang ada di dalam
maupun yang terjadi di sekitar kita yang belum banyak diketahui dan belum
dilakukan pembuktian untuk memahami lebih lanjut tentang proses difusi ini. Oleh
karena itu praktikum kali ini melakukan praktek tentang proses yang terjadi
perubahan gradien konsentrasi partikel zat terutama pada partikel zat terlarut dan zat
pelarut untuk mengetahui dan membuktikan adanya proses difusi serta faktor
pendukungnya dengan konsep yang sederhana.
Pada pratikum kali ini, yaitu mengamati peristiwa difusi pada air yang ditetesi
pewarna makanan. Seperti yang telah dijelaskan pada hasil pengamatan terlihat
bahwa pada percobaan satu 5 menit diameter pewarna adalah 3 cm pada air biasa
sedangkan pada air panas adalah 6 cm. Pada 10 menit diameter air biasa 5,3 cm
sedangkan diameter air panas 6,8 cm. Pada 15 menit diameter air biasa menjadi 6
cm dan air panas 10 cm. Namun pada percobaan 2 diperoleh data pada 5 menit air
biasa 3,2 cm dan air panas 3,5 cm. 10 menit air biasa 5,8 cm dan air panas 6,2 cm.
Pada 15 menit air biasa 7 cm dan air panas 7,3 cm. Dari data yang diperoleh
membuktikan bahwa perbedaan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor
khususnya adalah banyak pewarna dan suhu. Pada percobaan satu diameter lebih
besar karna suhu air panas terlalu panas dan lebih banyak pewarna yang ditetesi
sehingga proses difisi berjalan cepat dan diameternya pun lebih besar. Sedangkan
pada percobaan dua diameternya lebih kecil dari percobaan satu. Rata –rata
kecepatan percobaan satu air biasa adalah 4,76 cm, sedangkan pada air panas adalah
7,6 cm. Pada percobaan kedua rata- rata kecepatan pada air biasa adalah 5,3 cm dan
pada percobaan air panas 5,6 cm.
Oleh karena itu perbedaan diameter dan kecepatan difusi dipengaruhi oleh
faktor-faktor di atas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan difusi lebih cepat
pada air panas dibandingkan dengan air biasa karena semakin tinggi suhu partikel
mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat maka semakin cepat pula
kecepatan difusinya.
H. Kesimpulan
1. Difusi adalah gerakan pasif molekul dalam larutan yang berkonsentrasi tinggi ke
yang berkonsentrasi lebih rendah.
2. Faktor yang mempengaruhi difusi ialah suhu, ukuran partikel, luas suatu area,
jarak dan kerapatan.
3. Hasil percobaan 1 didapatkan data di mana kecepatan rata-rata air biasa
berdifusi adalah 4,76 cm sedangkan pada air panas adalah 7,6 cm.
4. Hasil percobaan 2 didapatkan data gimana pada air biasa adalah 5,3 cm dan pada
percobaan air panas adalah 5,6 cm
5. Dari data hasil praktikum difusi ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan
berdifusi air panas lebih cepat dibandingkan air dingin dikarenakan air panas
memiliki suhu yang lebih tinggi karena semakin tinggi suhu partikel
mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat maka semakin cepat pula
kecepatan difusinya.
DAFTAR PUSTAKA
Rikky Firmansyah, d. 2013. Mudah dan Aktif Belajar Biologi . Bandung : PT Grafindo
Media Pratama.
Taiz, Zeiger. 2010. Plant Physiology 3th Edition. Sunderland: Sinauer Associates.
Trihandaru S. 2012. Pemodelan dan Pengukuran Difusi Larutan Gula dengan Lintasan
Cahaya Laser. Yogyakarta : Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng &
DIY, Purworejo 14 April 201. ISSN : 0853-0823 : 1.
Uwie, S. 2010. Difusi osmosis dan Plasmolisis. Bandung : E-journal Biodik ilmiah
pendidikan biologi