PERCOBAAN 1
TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN
Shift/Kelompok: 3/A
Anggota:
Zalfa Hasna Raniah 10060318014
Tasya Luthfiyyah 10060318015
Mahda Nur N 10060318016
Adinda Dewani S 10060318018
Salsabila Soedradjat 10060318020
I. Tujuan Percobaan
1.1 Menunjukkan letak organ tubuh
1.2 Menjelaskan mekanisme transportasi zat dalam tubuh
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah pada proses osmosis ditandai
adanya pergerakan molekul yang melewati membran hidup dan ini hanya terjadi
secara alami pada materi hidup. Berbeda dengan proses difusi yang dapa terjadi
baik pada benda hidup maupun tak hidup (Lelono, 2002: 23).
B. Percobaan Osmosis
Disiapkan lima kantong selofan berukuran sama. Kedalam kantung
kantung selofan, masing masing diisikan :
Kantung 1 : air hangat 10 ml
Kantung 2 : larutan sukrosa 20 % 10 ml.
Kantung 3 : larutan sukrosa 40 % 10 ml.
Kantung 4 : larusan sukrosa 60 % 10 ml.
Kantung 5 : akuades hangat 10 ml.
V. Data Pengamatan
5.1 Difusi Sederhana
T Air Biasa Air Hangat
0 ++ +++
15 ++ +++
30 ++ +++
45 ++ +++
60 ++ +++
Keterangan:
1. ++ menunjukkan difusi lebih lambat dan warnanya tidak pekat
2. +++ menunjukkan difusi lebih cepat dan warnanya pekat
Pada air hangat, difusi bekerja lebih cepat karena makin tinggi suhu
maka makin cepat pula kecepatan difusinya
Kantung Bobot t 15 t 30 t 45 t 60
Awal
Air 11,889 g 13,692 g 13,801 g 12,50 g 11,912 g
Hangat
Sukrosa 5, 159 g 6,1456 g 4,7355 g 5,753 g 4,9370 g
20%
Sukrosa 11, 594 g 13,228 g 13,841 g 13,271 g 13,201g
40%
Sukrosa 7,7252 g 8,1635 g 8,2085 g 7,7204 g 7,048 g
60%
Akuades 8,965 g 6,346 g 5,2411 g 4,7604 g 4,1358 g
Hangat
VI. Pembahasan
Dalam praktikum ini kita melakukan percobaan difusi sederhana dan difusi
media agar dengan menggunakan KMnO4 dan metil jingga, air hangat, air dingin
dan agar. Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat terlarut
dari larutan yang mempunyai konsntrasi yang lebih banyak ke larutan yang
mempunyai konsentrasi yang lebih sedikit. Bisa dikatakan juga difusi adalah
berpindahnya zat terlarut dari larutan pekat ke laruran encer. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi.
Pada percobaan ini, digunakan air hangat dan air dingin yang ditambahkan
dengan kristal KMnO4. Kristal KMnO4 digunakan dalam percobaan difusi untuk
mengamati laju difusi. KMnO4 (Kalium permanganat) berperan sebagai penentu
reaksi dalam percobaan. Hal ini terjadi karena kalium permanganat berfungsi
sebagai zat pengoksidasi kuat yang dapat mengoksidasi asam oksalat menjadi CO2
dan H2O. Larutan kristal memiliki konsentrasi yang tinggi dibandingkan dengan
aquades. Ketika larutan kristal diteteskan ke dalam aquades, larutan kristal akan
menyebar di dalam aquades tersebut sampai penyebarannya menutupi aquades.
Terbukti dalam percobaan, bahwa saat larutan kristal ditetesi ke tabung reaksi yang
berisi air hangat, larutan kristal langsung menyebar secara cepat dan penyebaran
warna sangat merata serta warna yang dihasilkan sangat pekat. Pada hasil
percobaan kami, KMnO4 pada air hangat lebih cepat berdifusi dibandingkan pada
air dingin karena difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi yang semakin tinggi juga untuk
bergerak, maka dari itu kecepatan difusinya makin cepat.
Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. (1991). Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas
Gadjah Mada Press: Yogyakarta.
Lovelles. (1997). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. Jakarta:
Gramedia
Keenan, Donald. (1984). Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.
Kurnadi, Kemal Adyana. (2001). Anatomi Fisiologi Manusia. Bandung: UPI.
Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia Edisi Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sherwood, Lauralee. (2011). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta:
EGC.