Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

DIFUSI DAN OSMOSIS

NAMA : EMI NURINTAN S

NIM : RRA1C417003

KELOMPOK : 2 (Dua)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. UPIK YELIANTI, M.S

Dra. MUSWITA, M.Si

RAISSA MATANIARI, S.Pd., M.Ed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita berhadapan dengan peristiwa
difusi dan osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohnya pada
saat kita menyeduh teh celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut
akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih
kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada di dalam kantong teh
tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
Begitu pula pada tumbuhan yang menyerap air dan zat hara yang
diperlukan dari lingkungan melalui proses difusi, osmosis, maupun ambibisi.
Peristiwa tersebut dapat berlangsung dengan baik jika terdapat perbedaan
tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di luar sel tumbuhan
dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut.
Tumbuhan mempunyai membran plasma yang jika di masukkan dalam
larutan dengan konsentrasi tinggi akan mengalami plasmolisis, yaitu
terlepasnya membran plasma dari dinding sel akibat tekanan osmotik.
Tumbuhan memiliki berbagai organ yang berfungsi dalam menunjang
kehidupannya. Air dan unsur hara di perlukan tumbuhan sama halnya dengan
manusia yang membutuhkan makanan. Air dan unsur hara di serap tumbuhan
melalui akar dengan menggunakan rambut-rambut akar.
Penyerapan air dan unsur-unsur hara ini dapat dilakukan dengan cara
difusi dan osmosis. Difusi dapat diartikan “penyebaran” yang dimaksud
menyebar disini adalah molekul-molekul seperti bahan organik, gas dan air
diakibatkan adanya gaya kinetis, difusi ini berlangsung dengan cara
berpindahnya molekul-molekul tersebut melalui membran yang bersifat
selektif permeabel dari tempat yang terdapat banyak molekulnya menuju
tempat dengan kandungan molekul lebih sedikit.
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat
yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat
cair dan padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar
kesegala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama. Difusi terjadi dari
ruang yang berkonsentrasi lebih tinggi keruang yang berkonsentrasi lebih
rendah. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu
kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan
oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
Osmosis adalah difusi air melintasi membran yang permeabel selektif.
Osmosis juga dapat diartikan sebagai proses masuknya air melalui membran
dikarenakan adanya perbedaan potensial larutan didalam sel dengan
dilingkungan. Osmosis biasanya dilakukan oleh air, jika jumlah molekul air
diluar membran sel lebih banyak dan molekul lain akan bergerak ketempat
dimana terdapat kandungan molekul lebih banyak dengan jumlah molekul air
yang lebih sedikit. Oleh karena itu, dilakukan praktikum difusi dan osmosis
ini guna mengamati peristiwa yang terjadi dan untuk menghitung lajunya
dengan sederhana.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah :
1. Untuk mengamati terjadinya difusi dan menghitung laju difusi secara
sederhana.
2. Untuk mengamati peristiwa osmosis dan menghitung lajunya secara
sederhana.
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Cawan petri
2. Mistar/ penggaris
3. Stopwatch
4. Penjepit tabung reaksi
5. Beker gelas
6. Pipa gelas
7. Spatula
8. Kertas mm block
9. Tabung pena (bening)
10. Baskom
11. Karet gelang

2.1.2 Bahan :
Adapun bahan yang di gunakan pada praktikum ini ialah :
1. Aquades
2. Kristal KmnO4
3. Telur ayam ras
4. Cuka dapur
5. Sukrosa
6. Safranin
7. Tisu
2.2 Prosedur kerja
Difusi :
Aquades
-Disiapkan cawan petri dan ditaruh milimeter blok dibawahnya.

-Dituangkan aquades sekitar setengah volume cawan, biarkan


beberapa saat sampai air tenang.

KmnO4
-Dimasukkan sedikit KmnO4 tepat diposisi tengah cawan berisi
aquades.
-Diamati terjadinya peristiwa difusi kristal, bagaimana laju difusi
dari awal sampai larut merata.
-Dicatat waktu, hitung laju difusinya dengan menghitung jarak -
Diulangi.yang dilewati.

Hasil

Osmosis :
Telur ayam dan cuka
-Direndam telur ayam dan cuka dapur 50% selama 24 jam.
-Disobek membran telur bagian luar, keluarkan kuning dan
ptih telur, kemudian cuci bersih dengan aquades.
-Ditutup selaput dengan wadah pena dan ikat dengan karet.
-Dituangkan sukrosa (1M) yang telah di beri safranin
melalui ujung wadah pena.

Aquades
-Dituangkan aquades kedalam beker gelas secukupnya,
masukan membran berisi sukrosa tadi kedalam beker
sekitar dua pertiga voumenya.

-Diamati terjadinya peristiwa osmosis dengan melihat


kenaikan permukaan larutan sukrosa pada pipa gelas.

-Dicatat waktu yang dibutuhkan.

Hasil
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel pengamatan difusi :

Jarak
No Waktu (menit ke) Rata- rata
Kanan kiri atas bawah
1. I 8 7,5 8 8 7,8
8
2. II 8 8 8 8 8
3. III 8 8 8 8 8
4. IV 8 8 8 8 8
5. V 8 8 8 8 8

Tabel pengamatan osmosis :

No Waktu Kenaikan
1 5 0
2 10 0
3 15 0
4 20 0
5 25 0
6 30 0

3.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum, difusi merupakan suatu penyebaran molekul-


molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi
kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecendrungan untuk
menyebar kesegala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu : Pertama,
ukuran partikel semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Kedua, ketebalan membran,
semakin tebal membran semakin lambat kecepatan difusi. Ketiga, luas suatu area,
semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. Keempat, jarak.
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi maka akan semakinlambat kecepatan
difusinya. Kelima, suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
(Kimball, 1983:180).

Osmosis merupakan perpindahan molekul air melalui membran.


Perpindahan ini dikarenakan ketidakseimbangan kandungan air dilingkungan
dengan kandungan air pada tumbuhan. Jumlah molekul air pada lingkungan yang
lebih banyak akan masuk kedalam tumbuhan yang jumlah molekul airnya lebih
sedikit. Hal ini berlangsung terus hingga keadaan keduanya menjadi seimbang.
Pada percobaan, laju osmosis dihitung dengan mengamati berapa banyak zat yang
naik pada batang pena bening persatuan waktu. Laju osmosis juga dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor, yaitu : konsentrasi zat terlarut dan permeabilitas
membran (Campbell, 2008:230)

Praktikum menggunakan membran telur (cangkang telur itu mengandung


kalsium karbonat (CaCO3)). Telur ayam merupakan sebuah sel yaitu vitellusnya
sesuai dengan fungsinya maka bentuk selnya itu menunjukkan variasi yang
bermacam-macam (CaCO3) yang karna molekul tersebut dapat membuat
cangkangnya keras dan cuka yang mengandung asam asetat (CH3COOH) yang
mampu membuat cangkangnya menjadi lunak. Dikarenakan kenyal, sifat glukosa
(sirup) kental, kekentalan sirup mempengaruhi besar telur. Larutan asam cuka
yang ada didalam telur perlahan keluar.

Digunakan safranin dikarenakan zat pelarut yang pada datanya memiliki


kepekatan yang sangat tinggi dan safranin juga digunakan sebagai zat pewarna
agar pada praktikum lebih mudah dalam meneliti atau mengamati (Dwidjoseputro,
1978:89).
KmnO4 digunakan pada praktikum ini karna KmnO4 sebagai zat terlarut,
terjadi kenaikan saat praktikum dikarenakan diketahui penjelasan osmosis itu
sendiri yakni proses perpindahanmolekul zat pelarut dari larutan konsentrasi
rendah kekonsentrasi tinggi yang melalui membran permeabel. Maka itulah pada
membran telut tersebut zat dapat naik dengan mudah dikarenakan ada membran
telur tersebut (Tjitrosomo, 1983:10)

Praktikum osmosis kelompok praktikan tidak mendapatkan kenaikkan atau


tidak terjadi kenaikan dikarenakan terjadi kesalahan karena terjadi kebocoran pada
membran telur sehingga tidak terjadi kenaikan. Dan sukrosa tidak naik keatas
permukaan pada penambahan aquades. Seharusnya setelah penambahan aquades,
membran yang ditambahkan sukrosa telah diberi safranin akan naik keatas
permukaan. Pada percobaan difusi jarak konsentrasi rata-rata sama yaitu 8 pada
menit pertama sampai kelima. Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin
cepat kecepatan difusinya.

Sukrosa naik kepermukaan karena adanya tekanan atau konsentrasi diluar


membran lebih besar dari tekanan didalam sehingga membuat larutan akan
berpindah membuat larutan akan berpindah konsentrasi dan sukrosa dalam
membran menjadi terangkat.

Ada beberapa faktor kesalahan pada percobaan yang terjadi pada


percobaan difusi dahulu dikarenakan ukuran partikel (jika partikel kecil
ukurannya, semakin cepat partikel itu bergerak dan difusi semakin tinggi).
Ketebalan membran (semakin tebal membran semakin lambat kecepatan difusi)
jarak (semakin besar jarak antara dua konsentrasi semakin lambat kecepatan
difusinya), luas area (semakin luas area semakin cepat difusi), suhu (semakin
tinggi suhu partikel mendapat energi semakin cepat (Kohar, 2014:28).
BAB IV

KESIMPULAN

Pada praktikum ini didapatkan kesimpulan yaitu :

1. Difusi merupakan perpindahan zat terlarut dari hipertonis (konsentrasi


tinggi) kelarutan hipotonis (konsentrasi rendah) tanpa melalui membran
semi permeabel.
2. Osmosis merupakan perpindahan perpindahan zat pelarut dari larutan
hipertonis kelarutan hipotonis melalui membran semi permeabel.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,N.A.dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta : Erlangga

Dwidjoseputro. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia

Kimball, Jhon, W.1983. Biologi Edisi Ketujuh Jilid II. Jakarta : Erlangga

Kohar. T. 2014. Biologi Umum I. Bandung : Angkasa

Tjitrosomo, S, S. 1983. Botani Umum 2. Bandung : Angkasa


LAMPIRAN

LAMPIRAN FOTO :
LAMPIRAN SEMENTARA :

Anda mungkin juga menyukai