DIFUSI, OSMOSIS,
TEK.TURGOR DAN PLASMOLISIS
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktikum,
mahasiwa akan dapat membuktikan
peristiwa transportasi nutrient berupa difusi
dan osmosis, serta plasmolisis dan tekanan
turgor pada organisme hidup.
Dasar Teori :
Kelangsungan hidup sel terutama
tergantung pada kemampuannya mencapai
homeostatis. Homeostatis sel adalah
kemampuan sel untuk memperoleh
lingkungan internal sel yang stabil melalui
pengaturan lintasan. Kemampuan sebuah
sel untuk mengatur lingkungan internal
yang stabil dilakukan melalui pengendalian
perpindahan materi melewati membran
sel/membrane plasma.
Membran plasma mampu mengatur secara
selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke
dalam sel yang lain dan sebaliknya. Terdapat lima
mekanisme utama yang menggerakkan cairan dari
suatu tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses:
difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan
hidrostatik, dan gravitasi.
Proses difusi merupakan pergerakan
molekul air atau ion dari daerah
A B C
konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi rendah, atau merupakan
percampuran antara dua molekul yang
berbeda konsentrasi, yaitu dari tempat yang
konsentrasi tinggi ke tempat yang
konsentrasi rendah.
Gambar Proses Difusi Sederhana (a. Dua
jenis molekul terpisah oleh penghalang, b.
Ketika penghalang dibuka, kedua jenis
molekul tersebut bergerak dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah, c. Difusi
menurun secara gradual sehingga tercapai
keseimbangan).
Bahan : Alat :
Melihat terjadinya difusi : (menonton
video di laman elearning)
- Labu - Pengaris.
-Sirup - Gelas
-Garam - piso
- Garam - stopwatch
Bahan :
Labu siam
Air
Garam
Alat :
Pengaris
Piso\cater
Gelas aqua 3 buah
stopwatch
Prosedur kerja:
NAMA :
N I M. :
KELOMPOK :
Kesimpulan:
Peristiwa Difusi :
Difusi dapat dibuktikan dengan
terjadinya proses perpindahan zat dari
daerah dengan konsentrasi dengan
konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi rendah .Bukti terjadinya difusi
dapat melihat melalui perubahan
konsentrasi di dalam medium ,misalnya
jika kita menambahkan pewarna ke dalam
air maka pewarna tersebut akan secara
perlahan menyebar ke seluruh air
Peristiwa Osmosis
Osmosis dapat dibuktikan dengan
terjadinya dilihat melalui perubahan
volume atau tekanan dalam larutan yang
dapat di pisahkan oleh membran
semipermeanel
Kegiatan E.6.3. Melihat Terjadinya
Plasmolisis (melihat gambar yang ada di
bagian perkenalan pada praktikum ini
Perlakuan A
Perlakuan B
Ke
Tabel Pengamatan :
Potongan daun Potongan daun
alang-alang pada alang-alang dalam
suhu ruang media air
Kesimpulan :
Plasmolisis
Plasmolisis dapat dibuktikan dengan
terjadinya . Penyusutan atau pengkerutan
sel yang terjadi saat plasmolisis dapat
dibuktikan dengan terjadinya perubahan
bentuk dan ukuran sel. Sel yang mengalami
plasmolisis akan terlihat lebih kecil dan
kerut karena kehilangan air dari
sitoplasma. Selain itu, plasmolisis juga
dapat dibuktikan dengan adanya ruang
kosong antara dinding sel dan membran
plasma yang biasanya diisi oleh sitoplasma.
Jika sel ditempatkan kembali dalam
larutan isotonik atau hipotonik, sel yang
mengalami plasmolisis dapat pulih kembali
ke bentuk dan ukuran semula.
Tekanan Turgor
Terjadinya tekanan turgor dapat
dibuktikan dengan
Tekanan turgor dapat dibuktikan dengan
beberapa cara, antara lain:
1. Kekekaran sel: Tekanan turgor
memberikan kekekaran atau kekakuan
pada sel. Ketika sel mengandung air yang
cukup, tekanan turgor akan mendorong
dinding sel ke luar, memberikan kekekaran
pada sel tersebut. Jika tekanan turgor
hilang, sel akan kehilangan kekekaran dan
menjadi lemas.
2. Pembengkakan sel: Tekanan turgor juga
dapat dibuktikan dengan pembengkakan
sel. Ketika sel menyerap air melalui
osmosis, tekanan turgor akan meningkat
dan menyebabkan sel membesar atau
membengkak. Hal ini terlihat pada sel
tumbuhan yang mengalami peningkatan
tekanan turgor saat menyerap air, sehingga
sel-sel tersebut menjadi tegak dan kaku.
3. Turgor pada jaringan tumbuhan:
Tekanan turgor juga dapat diamati pada
jaringan tumbuhan yang terdiri dari
banyak sel. Ketika tekanan turgor dijaga
dengan baik, jaringan tumbuhan akan
terlihat kencang dan tegak. Namun, jika
tekanan turgor berkurang, jaringan
tumbuhan akan menjadi lemas dan layu.
4. Efek tekanan turgor pada pertumbuhan:
Tekanan turgor juga berperan dalam
pertumbuhan sel dan tumbuhan. Ketika
tekanan turgor meningkat, sel-sel
tumbuhan akan memperluas dan
memperpanjang dinding sel, yang pada
gilirannya mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
Dengan mengamati kekekaran sel,
pembengkakan sel, turgor pada jaringan
tumbuhan, dan efek tekanan turgor pada
pertumbuhan, kita dapat membuktikan
adanya tekanan turgor dalam sel-sel dan
jaring hidup.
Jawaban Evaluasi :
1. perpindahan molekul antar sel dapat
terjadi melalui beberapa mekanisme
tergantung pada sifat molekul dan kondisi
lingkungan -Difus,Osmosis,transport
aktif,Endositosis,
2.Jika sel ditempatkan dalam larutan yang
bersifat hipertonis terhadap sitoplasma
selnya, artinya larutan tersebut memiliki
konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi
daripada dalam sitoplasma sel. Dalam
kondisi ini, beberapa hal dapat terjadi:
1. Perpindahan air keluar dari sel: Karena
larutan hipertonis memiliki konsentrasi zat
terlarut yang lebih tinggi, air akan
cenderung berpindah keluar dari sel
melalui osmosis. Hal ini terjadi karena air
bergerak dari daerah dengan konsentrasi
air tinggi (dalam sitoplasma sel) ke daerah
dengan konsentrasi air rendah (larutan
hipertonis). Akibatnya, sel akan kehilangan
air dan mengalami pengkerutan atau
plasmolisis.
2. Penyusutan sel: Kehilangan air yang
signifikan dapat menyebabkan sel
menyusut atau mengerut. Hal ini terjadi
karena sitoplasma sel yang mengandung
organel-organel dan struktur sel lainnya
menjadi lebih kecil karena kehilangan air.
Selain itu, membran sel juga dapat
berkerut karena kehilangan tekanan turgor
yang biasanya dihasilkan oleh air dalam sel.
3. Kerusakan sel: Jika larutan hipertonis
terlalu kuat atau sel terlalu lama berada
dalam larutan tersebut, dapat terjadi
kerusakan sel yang lebih serius. Kehilangan
air yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan membran sel, organel-organel
sel, dan fungsi sel secara keseluruhan. Sel
dapat mengalami kematian atau lisis jika
tidak ada upaya untuk memulihkan kesei
reaksi sel terhadap larutan hipertonis dapat
bervariasi tergantung pada jenis sel dan
organisme yang terlibat. Beberapa
organisme memiliki mekanisme adaptasi.
Kupang, 27 November 2023
Mengetahui
Praktikum, Dosen/Teknisi,