Tujuan Praktikum
Setelah menyimak video demontrasi praktikum mengenai trasnpor zat intra dan ekstra
sel, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Terampil mengamati proses difusi dan osmosis
2. Dapat menjelaskan perbedaan proses difusi dan osmosis
3. Dapat menjelaskan penyebab terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis.
Jika langkah kerja A. Pengamatan Proses Difusi dilakukan, jangan lupa foto setiap
tahapan kerja yang anda lakukan, dan tulis hasil pengamatan pada bagian yang telah
disediakan di Laporan Praktikum 2 pada halaman selanjutnya.
Identitas Mahasiswa
Pembahasan
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam perlarut dari bagian
berkosentrasi tinggi ke bagian yang berkosentrasi rendah.perbedaan kosentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien kosentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan kosentrasi. Contoh
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis. Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
kosentrasi tinggi ke kosentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme,yaotu difusi sederhana,difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran.dan difusi difasilitas. Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah melalui membran bersifat larut dalam lemak sehingga
dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Difusi difasilitas adalah
pelaluan zat melalui membran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein
transfor. Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka ,otot
jantung,sel-sel lemak dan sel-sel hati,karena sel-sel tersebut selalu membutuhkan glukosa
untuk diubah menjadi energi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi,yaitu:
- Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
- Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
- Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
- Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
- Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Pada kegiatan pratikum ini yang diamati adalah waktu yang di butuhkan hingga difusi
berakhri.Dari percobaan ini didapatkan waktu yang diperlukan oleh pewarna makanan untuk
dapat larut dalam air tanpa pengadukan adalah16 menit 03 detik. Sedangkan, dengan di
aduk membutuhkan waktu hanya 30 detik. Hal ini menunjukkan bahwa pengadukan
mempercepat proses difusi.
2. - Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ni biasa melalui
membran selektif permeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Osmosis adalah difusi air melalui membran semi-permeabel, dari larutan yang banyak air
ke larutan yang sedikit air. Definisi paling sederhananya adalah difusi air melalui membran
semi-permeabel (permeabel hanya kepada elarut, tidak kepada terlarut). Osmosis
melepaskan energi, dan bisa melakukan kerja, sebagaimana akar pohon yang bisa
membelah batu. Pelarut (dalam banyak kasus adalah air) bergerak dari larutan
berkonsentrasi lebih rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi lebih tinggi (hipertonik)
yang bertujuan menyamakan konsentrasi kedua larutan. Efek ini dapat dilihat dari
bertambahnya tekanan pada larutan hipertonik relatif terhadap larutan hipotonik. Sehingga
tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang diperlukan untuk menjaga
kesetimbangan, dengan tidak adanya aliran pelarut. Tekanan osmotik merupakan properti
koligatif, yaitu properti yang gayut terhadap konsentrasi molar zat terlarut dan bukan
terhadap jenis zatnya (Lakitan, 2008).
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel. Jika terdapat dua larutan yang tidak sama
konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedaan larutan seimbang.
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik)
ke molekul gula (telarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati
membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang
melewati membran. Oleh sebab tu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari
larutan hipotonik ke hipertonik. Pada transpor pasif, gradien konsentrasi mendorong
terjadinya difusi zat terlarut menembus membran sel dengan bantuan protein transpor.
Protein ini tidak memerlukan energi dalam membantu pergerakan zat terlarut. Jadi, transpor
pasif juga disebut difusi terfasilitasi (Prasaja, 2012).
Terdapat 2 faktor penting sesuai dengan hukum Fick pertama yang menentukan laju
osmosis ke dalam jaringan (melewati membran) yaitu :
Faktor perbedaan (gradien) potensial air antara cairan sel penyerapan dengan
larutan tanah di luarnya
Permeabilitas membran terhadap zat-zat (Innenarity, 2002).
Sedangkan menurut Keenan, et al,. 1984, faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya
osmosis pada sel hidup :
Ukuran zat terlarut : semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya osmosis
akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi
untuk memecah zat pelarut yang bergerak melalui membran semipermeabel
Tebal membran : semakin tebal suatu membran akan menghambat terjadinya
osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus
membran tersebut
Luas permukaan
Jarak zat pelarut dan zat terlarut
Suhu
3. - Plasmolisis Proses Plasmolisis terjadinya karena peristiwa terlepasnya protoplasma
dari dinding sel karena konsentrasi di luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel. Pada
proses ini, kita menggunakan Rhoe discolor sebagai objek. Pada saat daun Rhoe discolor
ditetesi media air dapat dilihat protoplasma sel yang berwarna ungu mengisi penuh ruang
selnya. Selain itu juga terlihat stomata yang besar dan berwarna hijau serta tertutup
tersebar banyak disekitar sel yang berbentuk heksagonal. Itu terjadi karena adanya klorofil.
Tetapi, setelah ditetesi dengan sukrosa dengan mengganti mediun air melalui penyaringan
dengan kertas isap, protoplasma sel Rhoe discolor menjadi berkurang sedikit demi sedikit
dan warnanya memudar menjadi bening yang berarti telah protoplasmanya terlepas dari
dinding sel. Sel-selnya pun merenggang serta stomatanya terbuka. Hal seperti ini
dikarenakan bahwa telah terjadi proses plasmolisis akibat konsentrasi cairan di luar sel
lebih tinggi dari pada di dalam sel, sehingga cairan protoplasma sel sedikit demi sedikit
keluar.
4. Deplasmolisis merupakan kebalikan dari proses osmosis yaitu prosespemulihan atau
kembalinya protoplasma pada dinding sel karena dilarutkan dalam larutan yang hipotonik
(lebih encer dibandingkan larutan selnya).Setelah melakukan proses plasmolisis pada daun
Rhoe discolor, maka dilanjutkan dengan melakukan proses deplasmolisis. Larutan sukrosa
yang telah ditetesi pada daun Rhoe discolor tadi diisap dengan kertas isap dan dilanjutkan
dengan kembali ditetesi aquades. Ternyata protoplasma yang tadinya keluar kembali
masuk kedalam sel dan sel kembali menjadi berwarna ungu tapi lebih muda. Hal ini
disebabkan karena lingkungan sel diganti dengan larutan yang hipotonik atau lebih encer
dari pada cairan sel) sehingga terjadi deplasmolisis.
Referensi Pembahasan
23.
TUGAS EVALUASI
Jawab pertanyaan tugas evaluasi berikut.
1. Jelaskanlah apa yang terjadi pada larutan metilen blue/ p e w a r n a yang segera
diaduk pada pengamatan proses difusi!
Jawab:ketika metilen blue/pewarna diaduk. Hal yang terjadi adalah seluruh partikel tersebar
luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi dengan pengadukann hanya
membutuhkan waktu yang lebih sedikit atau lebih cepat daripada tanpa pengadukan. Hal ini
menunjukkan bahwa pengadukan mempercepat proses difusi yaitu perpindahan larutan dari
potensial air tinggi ke potensial air rendah.
2. Tuliskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran molekul zat dalam suatu
pelarut!
- Jawab: Ukuran partikel
- Ketebalan membran
- Suhu
- Jarak
- Luas suatu area
3. Jelaskanlah apa yang terjadi pada larutan garam dalam wadah kentang yang
diletakkan dalam gelas piala/mangkok berisi aquades/air!
Jawab: yang terjadi pada larutan kentang dalam wadah adalah akan bertambah tinggi
larutan garam dalam wadah.karena air yang berada di luar kentang masuk ke dalam
kentang melalui membran semipermiabel. Hal ini menunjukkan terjadinya peristiwa
osmosis. Yaitu air yang merupakan zat berkosentrasi rendah (hipotonik) masuk ke dalan
kentang yang di dalamnya terdapat larutan garam. Larutan garam merupakan zat
berkosentrasi tinggi (hipertonik)
4. Jelaskanlah apa yang terjadi pada sel epidermis daun Rhoeo discolor yang telah ditetesi
larutan garam kemudian ditetesi lagi dengan aquades!
Jawab:
Pada saat daun Rhoeo discolor belum ditetesi larutan garam 1M, kondisi sel daun Rhoeo
discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam
dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Setelah larutan garam diteteskan
di atas sayatan daun Rhoeo discolor terlihat sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan
menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. Lama-kelamaan sitoplasma
memudar menjadi bercak- bercak berwarna ungu. Hal ini terjadi karena larutangaram yang
diteteskan berperan sebagailarutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih
rendah daripada cairan di dalam sel, Sedangkan air pada sel daun Rhoeo discolor berperan
sebagai hipotonik , peristiwa ini dinamakan plasmolisis.