Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN

MINGGU IV
OSMOSIS DAN DIFUSI

DISUSUN OLEH:
NAMA : DEVITA SALSABILA PINEM
NPM : 218220020

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………................................……1
KATA PENGANTAR…………………………............…....................……..2
DAFTAR ISI…………………………............……....................……………3
BAB I PENDAHULUAN……………………................................…………4
1.1 Latar Belakang……………….............….....................…………..4
1.2 Tujuan……………………………….................................………4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………….............……....................….…5
2.1 Difusi…………………….............………............................……5
2.2 Osmosis……………………...................................…..............…6
2.3 Transpor Aktif...............................................................................6
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN……………………….......………7
3.1 Waktu dan Tempat …………………………………......………7
3.2 Alat dan Bahan………………………….....................................7
3.3 Pelaksanaan…………………………………………………..…8
BAB IV HASIL PEMBAHASAN……………………………..........….……9
BAB V PENUTUP……………………….................................................…10
5.1 Kesimpulan………………………………….....................……10
5.2 Saran………………………………….…….........…………….10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………........…………….11
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah dan praktikum biologi pada
pertemuan keempat ini. Adapun tema dari makalah ini adalah Osmosis dan Difusi.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata


kuliah praktikum biologi yang telah memberikan tugas kepada saya. Saya
menyadari bahwa pada penulisan makalah ini tidak terlepas dari yang namanya
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran
atau kritik dari bapak agar dapar bermanfaat bagi saya kedepannya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun
demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar.
Tidak ada organisme yang mampu hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya.
Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan
untuk berbagai proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel.
Beberapa mekanisme sel dalam memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan,
antara lain difusi, osmosis, dan transpor aktif.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan pada praktikum yaitu :

- Mengetahui pengertian osmosis, difusi, dan transpor aktif


- Mengetahui contoh difusi dan osmosis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Difusi

Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan
ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah tekanan
yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat
tersebut. Artinya semakin tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan
difusi zat tersebut.

Mekanisme difusi
(a) Dua ruang dengan konsentrasi zat yang berbeda
(b) Terjadi perpindahan zat setelah sekat dibuka
(c) Konsentrasi zat telah seimbang, tidak ada perpindahan zat

Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, diantaranya suhu dan zat yang
berdifusi. Dengan naiknya suhu, energi kinetik yang dimiliki molekul suatu zat
menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat.
2.2 Osmosis

Proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut melewati sebuah


membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis dapat diartikan sebagai
proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel.
Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotik.
Pada sel tanaman disebut tekanan turgor.
Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada
osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik. Suatu larutan dikatakan
hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan
pembandingnya. Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik
karena memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil. Larutan isotonik, memiliki
konsentrasi zat terlarut yang sama dengan larutan pembanding.

Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari larutan


hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi zat
terlarut kedua larutan seimbang (isotonik). Misalnya, sebuah sel diletakkan di
dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih besar (hipertonik)
karena adanya garam mineral, asam-asam organik, dan berbagai zat lain yang
dikandung sel. Dengan demikian, air akan terus mengalir ke dalam sel sehingga
konsentrasi larutan di dalam sel dan di luar sel sama. 

2.3 Transpor Aktif

Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis, dan difusi adalah energi yang
dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apapun
untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai
dengan gradien konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara
spontan. Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat
tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. 

Oleh karena itu, harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk
membantu perpindahan tersebut. Energi tambahan yang digunakan dalam proses
transpor aktif berasal dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses
respirasi. Selain itu, pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis
protein yang terdapat di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein
transpor mengenali zat tertentu yang masuk atau keluar sel.

Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat
yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati
membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara
menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. 
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada tanggal 10 november 2021 pukul 13.00 -
15.00 dan praktikum dilaksanakan di rumah masing - masing.
3.2 Alat dan Bahan
Difusi : (Alat : wadah ) , (Bahan : 2 kantong bubuk teh, Air panas, Air dingin)
Osmosis : (Alat : Wadah, sendok teh), (Bahan : 2 potong kentang masing –
masing panjangnya 5 cm, air biasa, garam )

3.3 Pelaksanaan
Siapkan alat dan bahan seperti yang ada pada diatas, lalu untuk percobaan
lakukanlah hal berikut :

( Difusi )

- Siapkan air panas dan air dingin pada masing - masing wadah
- Masukkanlah kedua bubuk teh ke masing – masing wadah tersebut.
- Lalu tunggulah sekitar 15 menit untuk melihat perubahan yang
terjadi
- Setelah 15 menit wadah yang berisi air panas berubah warna
menjadi coklat kemerahan, sedangkan wadah yang berisi air dingin
berubah warna menjadi coklat muda.

(Osmosis)

- Siapkan dua potong kentang yang telah dippotong masing –


masing berukuran 5 cm
- Siapkan dua wadah yang berisi air biasa
- Masukkan 4 sdt garam ke salah satu wadah tersebut
- Setelah itu masukkan 2 potongan kentang kedalam masing –
masing wadah tersebut dan tunggulah sekita 30 menit untuk
melihat perubahannya.
- Setelah 30 menit. Kedua potong kentang itu mengalami perubahan
- Kentang yang telah direndam dengan air garam mengalami
perubahan seperti warna yaitu kuning kecoklatan, dan ukuran yang
berubah menjadi lebih pendek serta tekstur yang lebih lentur dan
sulit dipatahkan.
- Potongan kentang yang direndam oleh air biasa juga mengalami
perubahan yaitu warna yang sedikit putih, ukuran yang lebih
panjang, dan tekstur yang dimiliki keras (tidak lentur).
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

Pada percobaan difusi, bahwa suhu sangat berpengaruh terhapa kecepatan


suatu partikel dalam bergerak. Sebagai buktinya teh celup yang dicelupkan di
dalam air panas akan semakin cepat terjadi perubahan warna dalam airnya dan
perubahan warnanya pun sangat pekat. Semakin tinggi suhu maka proses difusi
semakin cepat, begitu pula sebaliknya, semakin rendah suhu, maka kecepatan
proses difusinya semakin lambat.

Pada percobaan Osmosis, bahwa kentang yang dimasukkan kedalam larutan


garam mengalami penyusutan dan terjadi perubahan tekstur pada kentang yang
awalnya keras menjadi lunak. Hal ini dikarenakan H2O disekitar sel kentang lebih
sedikit dibanding di dalam kentang, mengakibatkan sel kentang harus
mengeluarkan H2O, sehingga terjadi pengerutan sel karena kentang kehilangan
air dalam sel – selnya sehingga kentang mengalami penyusutan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilaksanakan adalah
bahwa perpindahan molekul difusi dan osmosis tidak membutuhkan energi
sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi.

5.2 Saran

Saran terhadap praktikum minggu pertama, agar praktikum bisa dilaksanakan

secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Materiedukasi.com.(2020). “ Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif,


Endositosis, dan Eksositosis dalam Proses Mekanisme Transpor pada Sel”.
diakses pada 10 november 2021 pada
https://www.materiedukasi.com/2017/09/pengertian-difusi-osmosis-transpor-
aktif-endositosis-dan-eksositosis-dalam-proses-mekanisme-transpor-pada-sel.html

Anda mungkin juga menyukai