Anda di halaman 1dari 6

KONSEP EKSPERIMEN

Mengenal Proses Difusi dan Osmosis Melalui Eksperimen


Sederhana
Konsep ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Eksperimen Sains”
Dosen Pengampu: Dwi Kurnia Hayati, M. Pd.

Disusun oleh:
Kelas A
1. Niko Efendi 1801061023
2. Salimah 1801061032

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2020
Mengenal Proses Difusi dan Osmosis Melalui Eksperimen Sederhana
Oleh: Niko Efendi dan Salimah

A. Pendahuluan
Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane,
plasmalemma) adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa
lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel
dengan lingkungan di luar sel (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya
masih terdapat dinding sel atau cell wall). Yang fungsinya untuk melindungi
inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma
(Wikipedia, 2020). Dalam menjalankan tugasnya, mekanisme lalu lintas
membran sel dibedakan menjadi dua yaitu tanspor pasif dan transport aktif.
Transpor pasif merupakan difusi suatu zat melintasi membran biologis tanpa
pengeluaran energi, misalnya difusi dan osmosis (Campbell, 2008: 143).
Sementara transpor aktif adalah perpindahan zat dari larutan dengan konsetrasi
lebih rendah ke konsentrasi lebih tinggi, dengan bantuan energi yang berasal
dari sel (Wiwin Isnaeni, tanpa tahun).
Menurut Rachmadiarti (2007:69), difusi adalah gerakan molekul dari
konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan
gradien konsentrasi sampai mencapai keseimbangan dan penyebarannya
seimbang. Pada proses difusi molekul yang berukuran kecil dapat melewati
membran sel tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi
terfasilitasi membutuhkan bantuan protein pembawa. Sumadi dan Marianti A.
(2007) menyatakan proses difusi terfasilitasi menggunakan fasilitas protein
membran khusus yang dapat mentranspor materi melalui membran yang
biasanya disebut protein membran transpor (Tanzyah, 2015: 1004). Pada
proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena pada proses ini
pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah (Tanzyah, 2015: 1005).
Salah satu bagian difusi adalah osmosis, yaitu perpindahan air dari
larutan yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai
konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah
berdifusinya zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang konsentrasinya tinggi melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah
perpindahan ion atau molekul zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi
melalui suatu membran (Yahya, 2015: 160).

B. Rumusan Masalah
Rumusuan masalah dalam eksperimen ini adalah “bagaimana cara
mengenal dan mengetahui proses difusi dan osmosis dalam eksperimen
sederhana?”

C. Tujuan Eksperimen
Adapun tujuan dilakukannya eksperimen ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Eksperimen Sains dan untuk mengenal serta
mengetahui proses difusi dan osmosis dalam eksperimen sederhana.

D. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada eksperimen ini yaitu sebagai
berikut.
1. Gelas 6. Ubi Jalar
2. Pisau 7. Terong
3. Sendok 8. Susu Bubuk
4. Pena 9. Air panas dan air dingin
5. Kertas 10. Garam

E. Langkah Kerja
Untuk memudahkan pelaksanaan eksperimen ini, kami paparkan
langkah kerja yang akan kami lakukan. Adapun langkah kerja antara difusi dan
osmosis berbeda.
Berikut merupakan langkah kerja yang dilakukan pada eksperimen
difusi.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan terdiri dari sendok, susu bubuk
yang telah dikeluarkan dari kemasannya, satu gelas air dingin, dan satu
gelas air panas.
2. Kemudian memasukkan susu bubuk ke dalam air panas dan air dingin,
masing-masing sebanyak satu sendok (tanpa diaduk).
3. Selanjutnya mendiamkan larutan tersebut selama 30 menit.
4. Terakhir mengamati dan mencatat karakteristik dari kedua larutan tersebut.
Berikut merupakan langkah kerja yang dilakukan pada eksperimen
osmosis.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan terdiri dari kertas, sendok, ubi
jalar (yang telah dipotong tipis), terong (yang telah dipotong tipis), garam,
satu gelas air dingin, dan satu gelas air panas.
2. Selanjutnya mengukur diameter ubi jalar dan terong di atas kertas dengan
menggunakan pulpen.
3. Kemudian memasukkan garam ke dalam air panas dan mengaduknya
dengan menggunakan sendok.
4. Lalu memasukkan ubi jalar dan terong ke dalam masing-masing larutan.
Dan mendiamkannya dalam larutan selama 20 menit.
5. Mengangkat ubi jalar dan terong dari larutan, kemudian meniriskan untuk
mengurangi air.
6. Kemudian mengamati dan mencatat karakteristik dari ubi jalar dan terong
setelah didiamkan dalam larutan selama 20 menit.
7. Terakhir, mengukur diameter ubi jalar dan terong di atas kertas yang sama
sebelum dimasukkan ke dalam larutan.

F. Hasil dan Pembahasan


Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Pada
eksperimen ini didapatkan hasil gelas A, susu bubuk (hampir) terlarut
sempurna dan ampas susu bubuk sudah tenggelam. Dalam hal ini susu bubuk
yang terlarut merupakan proses difusi. Jadi, difusi yang terjadi bisa di katakan
sempurna. Akibat dari terlarutnya susu bubuk dalam air panas adalah pekatnya
warna air karena molekul air sudah berikatan dengan zat terlarut (susu bubuk).
Sementara pada gelas B (air dingin), hanya sediikit susu yang terlarut , malah
hampir tidak ada. Akibatnya warna tidak pekat, hanya terlihat agak gelap
yang dikarenakan susu (yang tidak larut) mengambang dipermukaan air.
Pada eksperimen kedua ini kami menggunakan terong ungu dan ubi
jalar yang sudah dipotong tipis. Berdasarkan pengamatan kami, terong dan ubi
jalar tersebut terjadi penurunan dan kenaikan massa terong. Terjadi penurunan
massa pada terong dan ubi jalar yang direndam pada larutan air panas dan
garam. Hal tersebut terjadi karena air pada terong dan ubi jalar bergerak ke luar
menuju sirup. Larutan air panas dan garam mempunyai konsentrasi yang lebih
tinggi dari pada terong maupun ubi jalar. Hal tersebut menbuktikan bahwa
osmosis adalah proses perpindahan zat dari yang konsentrasinya rendah
menuju konsentrasi tinggi sehingga massa pada terong ubi jalar berkurang.
Perpindahan air pada yang bersifat hipotonis (konsentrasi rendah) menuju sirup
yang bersifat hipertonis (konsentrasi tinggi). Pada akhirnya diameter terong
mengalami penyusutan. Sedangkan terong dan ubi jalar yang di rendam pada
air dingin massanya akan bertambah. Hal ini dikarenakan air memiliki
konsentrasi yang lebih rendah dari pada kandungan pada terong sehingga
terong yang di rendam dalam air massanya akan bertambah sebab konsentrasi
pada terong akan berpindah ke air. Pada akhirnya diameter terong mengalami
perubahan.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut.
1. Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
2. Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,
dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya rendah menuju larutan yang
konsentrasi zat pelarutya tinggi melalui selaput atau membran selektif
permeabel atau semi permeabel.
3. Peristiwa difusi dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari misalnya kita
mencampurkan susu bubuk dengan air putih.
4. Peristiwa osmosis dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari misalnya
terong atau ubi jalar akan mengalami penyusutan ketika terong dan ubi jalar
tersebut kita masukkan ke dalam larutan air panas dan garam. Begitu juga
sebaliknya terong dan ubi jalar akan mengalami pemuaian atau pertambahan
diameter ketika dimasukkan ke dalam air putih.

Anda mungkin juga menyukai