Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Kelas A
TAHUN 2021
PEMISAHAN PANGEA DAN SEJARAH TERBENTUKNYA
KEPULAUAN DI INDONESIA
A. Pemisahan Pangea
Alfred Lothar Wegener (1880-1930) seorang ahli geofisika dan
C. Biogeografi
Tipe bukti keempat yang mendukung evolusi adalah biogeografi
(biogeography), distribusi geografis dari spesies. Distribusi geografis dari
organisme dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk hanyutan benua
(continental drift), pergerakan lambat benua di Bumi seiring waktu. Sekitar
250 juta tahun silam, gerakan-geerakan ini menyatukan semua masa daratan
Bumi menjadi satu benua yang besar,disebut, Pangea. Sekitar 200 juta tahun
yang lalu. Pangea mulai terpecah-pecah, pada 20 juta tahun yang lalu, benua-
benua yang kita kenal sekarang berada beberapa ratus kilometer jauhnya dari
posisi saat ini.
Penyebaran geografis spesies biogeografi adalah hal yang pertama kali
meberikan ide adanya evolusi kepada darwin. Bukti-bukti evolusi melanda
biologi merupakan teori ilmiah yang mengalami evaluasi dan pembaharuan
secara terus menerus . Seiring berkembangnya ilmu biologi penemuan-
penemuan baru termasuk rahasia biologi molekuler menguatkan pandangan
Darwinian mengenai kehidupan.
Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang
bersifat indigenous (asli, tidak ditemeukan ditempat lain) akan tetapi sangat
erat hubunganya kekerabatannya dengan spesies didaratan utama terdekat atau
pulau-pulau disekitarnya.
Dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip ditepat yang berbeda
di bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan
yang sangat erat, akan tetapi dihuni oleh spesies yang secara taksonomi terkait
dengan tumbuhan dan hewan pada daratan yang terdekat, dan dimanapun
lingkungannya sering kali berbeda. Dan kenapa hewan tropis Amerika selatan
lebih dekat dengan hubungannya dengan spesies gurun Amerika selatan
dibandingkan dengan spesies daerah tropis Afrika. Dan Australia merupakan
tempat tinggal begitu banyak mamalia berkantung (marsupial) tetapi relatif
sedikit hewan berplasenta (eutheria) binatang yang perkembangannya
embrionya diselesaikan didalam uterus. Sebenarnya, bukan karena Australia
tidak ramah terhadap mamalia berplasenta. Pada tahun terakhir ini manusia
telah memasukkan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak.
Hipotesis yang berlaku adalah bahwa fauna Australia yang unik berkembang
di pulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-tempat dimana
nenek moyang mamalia berplasenta hidup.
Pola biogeografi seperti itu tidak sesuai jika spesies ditempatkan satu
per satu dalam lingkungan yang sesuai , tetapi pola tersebut masuk akal dalam
konteks sejarah evolusi. dalam evolusi kita menemukan spesies modern
dimana mereka berada karena kirakan bahwa bakteri mendahului semua
kehidupan eukariota dalam cacatan fosil, dan fosil tertua adalah prokariota.
Contoh lain adalah penampakan kronologis dari kelas-kelas vertebrata yang
berbeda-beda dalam catatan fosil, fosil ikan adalah yang paling tua dari semua
vertebrata lainnya, diikuti kemudian oleh amfibia, diikuti oleh reptilian
kemudian mamalia dan burung.
Pandangan darwin mengenai kehidupan juga memperkirakan bahwa
transisi evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil , para
ahli paleontologi telah menemukan banyak bentuk transisi yang
menghubungkan fosil-fosil yang lebih tua dengan spesies modern. Sebagai
contoh serangkaian fosil yang mendokumentasikan perubahan bentuk dan
ukuran tengkorak yang terjadi ketika mamalia berevolusi dari reptilian. Setiap
tahun ahli paleontologi mnemukan kaitannya atau hubungannya penting
lainnya antara bentuk modern dengan nenek moyangnya, pada beberapa tahun
ini misalnya para peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil
yang berhubungan dengan mamalia air dengan leluhurnya yang hidup di
daratan. Paus berkembang dari nenek moyang yang hidup didaratan suatu
transisi evolusioner yang meninggalkan banyak tanda-tanda termasuk bukti-
bukti fosil, para ahli paleontologi yang melakukan penggalian di negara
mesir dan Pakistan berhasil mengedentifikasi bahwa paus yang sudah punah
mempunyai tungkai belakang , fosil ini ditunjukan pada tulang kaki
Basilosaurus yang sudah menjadi fosil. Sedangkan salah satu fosil paus yang
menjadi hewan air yang sudah tidak menggunakan kakinya untuk menyokong
badan serta untuk berjalan. Tulang kaki paus fosil yang lebih tua yang
bernama Ambulocetus fosil yang lebih kuat dan kokoh, Ambulocetus adalah
hewan amfibia yang hiup didarat dan di air.
Anatomi perbandingan pewarisan dengan sangat jelas terlihat pada
kemiripan anatomi antara spesies yang dikelompokkan kedalam kategori
taksonomi yang sama, sebagai contoh banyak elemen kerangka yang sama
menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua
mamalia lain meskipun tungkai tersebut memiliki fungsi yang sangat berbeda.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama
disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis evolusi disebut homolog
(homologous structure). Anatomi perbandingan konsisten dengan semua
bukti-bukti lain dalam memberikan bukti bahwa evolusi merupakan suatu
proses pemodelan ulang dimana struktur nenek moyang yang berfungsi dalam
satu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
Garis weber adalah garis imajiner yang membatasi wilayah flora dan
fauna di Indonesia bagian tengah (pulau Sulawesi dan kepulauan Nusa
Tenggara) dengan Indonesia bagian timur (pulau Papua dan kepulauan
Maluku). Garis ini melewati Laut Maluku, Laut Banda dan Laut Arafura.
Di sebelah Garis Weber barat garis ini, di Indonesia bagian tengah,
flora dan fauna bersifat peralihan. Di sini banyak binatang endemik seperti
komodo, burung maleo dan babri rusa.
Sementara di timur Garis Weber, di Indonesia bagian timur, flora dan
fauna dipengaruhi benua Australia. Di sini banyak binatang marsupalia
(mamalia berkantong) seperti kaqnguru poho dan monotremata (mamalia
bertelur) seperti echidna.
Garis Wallace adalah garis imajiner yang membatasi wilayah flora dan
fauna di Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa dan Kalimantan) dengan
Indonesia bagian tengah (pulau Sulawesi dan kepulauan Nusa
Tenggara). Garis ini melewati Laut Sulawesi, Selat Makassar dan Selat
Lombok.
Di barat Garis Wallace, di Indonesia bagian barat, flora dan fauna
dipengaruhi benua Asia. Di sini banyak binatang mamalia besar seperti gajah,
badak, harimau dan kera besar.