Disusun Oleh:
Kelas A
TAHUN 2021
KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup barasal dari
makhluk hidup pula. Tokoh teori biogenesis adalah sebagai berikut.
a. Francesco Redi
Redi melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulat
tidak muncul dengan sendirinya pada daging yang membusuk,
melainkan berasal dari telur lalat.
(Percobaan I)
1. Redi menggunakan dua kerat daging segar dan dua toples.
2. Toples I diisi dengan sekerat daging dan ditutup rapat-rapat.
3. Sedangkan toples II diisi dengan kerat daging dan dibiarkan
terbuka.
4. Setelah beberapa hari, daging pada toples II telah membusuk dan
terdapat banyak larva.
Berdasarkan percobaan I yang telah dilakukan, redi
menyimpulkan bahwa larva bukan berasal dari daging yang
membusuk, tetapi berasal dari lalat yang masuk kemudian bertelur
pada keratan daging dan telur tersebut menetas menjadi larva.
(Percobaan II)
1. Meletakkan daging pada toples tertutup kain kasa sehingga masih
terjadi kontak dengan udara, tetapi lalat tidak dapat masuk.
2. Hasil dari percobaan tersebut yaitu daging membusuk dan
ditemukan sedikit larva, dan pada kain kasa penutupnya ditemukan
lebih banyak larva.
b. Lazzaro Spallanzani
c. Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu leher
angsa.
1. Kaldu direbus hingga mendidih, kemudian didiamkan.
2. Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan
adanya mikroorganisme.
3. Adanya pipa yang berbentuk seperti leher angsa memungkinkan
udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi mikroorganisme udara
akan terhambat masuk karena adanya uap air pada pipa leher.
4. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke
permukaan pipa, air kaldu tersebut akan terkontaminasi oleh
mikroorganisme udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air
kaldu akan keruh karena terdapat mikroorganisme.
B. Kemunculan Organisme
C. Faktor Kepunahan
Dalam sejarah muka bumi telah tercatat adanya lima kali peristiwa
kepunahan besar-besaran. Hal ini terjaadi pada masa Kambrian, Ordovisian,
Devonian, Permian dn Kretasea. Diantara kelima peristiwa kematian masal,
maka peristiwa kematioan masal pada periode Permian merupakan kejadian
yang paling buruk dalam sejarah bumi. Pada waktu itu sekitar 75% organisme
punah. Namun pada masa kretasea sebelum peristiwa kematian masal, jumlah
organisme hidup sudah melebihi keadaan sebelum peristiwa kematian
Permian. Setelah peristiwa kematian Kretasea, maka kini jumlah
organismepun masih meningkat lagi sehingga diperkirakan jumlah organisme
sudah dua kali lipat dari pada keadaan sebelum peristiwa kematian Permian.
2. Teori Vulkanisme
4. Teori Glasiasi
Turunnya hujan salju selam 1 minggu di Kota Roma menjadi
berita utama di tahun 1987. Hal ini disebabkan karena Kota Roma
tidak setiap tahun kedatangan salju. Biasanya hujan salju yang turun
disana hanya sepuluh tahun sekali. Pada tahun 1987, salju menumpuk
sampai hampir 2 meter, lalu lintas terputus, listrik mengalami banyak
gangguan. Akibatnya puluhan orang meninggal dunia karena
kedinginan dan kelaparan. Gambaran peristiwa diatas dapat terjadi
lebih parah lagi di masa lalu. Apabila hal itu terjadi di kota, bagaimana
pula keadaannya di alam terbuka. Banyak satwa yang mati, dan
tanaman yang hancur. Adanya zaman es menyebabkan cuaca bumi
menurun secara drastis dan menimbulkan kematian masal bagi
organisme yang tidak teradaptasi. Menurunnya suhu bumi sebanyak
satu derajat saja sudah dapat memperluas lingkaran kutub menjadi
beberapa puluh ribu km2, dan hal ini menyebabkan kematian
organisme daerah tersebut.