Anda di halaman 1dari 24

[Type text] Page 1

HANDOUT

Jenis-jenis Bioteknologi: Bioteknologi Modern


Handout ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Bioteknologi”
Dosen Pengampu: Hifni Septina Carolina, M. Pd.

Disusun oleh:
Kelas A
Kelompok 5
1. Alpiah 1801060007
2. Annisa Hakim 1801060005
3. Sela Fitriani 1801061031

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI METRO TAHUN 2021

[Type text] Page 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan Handout Bioteknologi ini dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Handout ini,
khususnya kepada Ibu Hifni Septina Carolina, sebagai dosen pengampu pada Mata Kuliah
Bioteknologi.

Handout Jenis-jenis Bioteknologi: Bioteknologi Modern ini disusun untuk membantu memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Bioteknologi Mahasiswa IAIN Metro Lampung. Handout ini memuat ringkasan
materi, peta konsep,serta soal. Konsep-konsep dalam handout ini membantu dapat Mahasiswa
memahami jenijenis bioteknologi, khususnya bioteknologi modern.

Menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan Handout ini, maka saran yang sifatnya membangun
dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan Handout ini untuk waktu yang
akan datang. Akhirnya sebagai harapan penulis semoga keberadaan Handout ini dapat bermanfaat.

[Type text] Page 3


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Pengertian Bioteknologi Modern
DNA Rekombinan
Fusi Sel
Bioproses
Contoh Produk/Jasa Hasil Bioteknologi Modern
Kesimpulan
Daftar Pustaka

[Type text] Page 4


JENIS JENIS BIOTEKNOLOGI:
BIOTEKNOLOGI MODERN

Gambar 1. Ilustrasi Bioteknologi Moder

Gambar 1. Ilustrasi Proses Bioteknologi Modern

Bicara tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tentu sudah tidak asing lagi di zaman modern seperti
sekarang ini. Aktivitas sehari-hari sudah sangat mudah. Produk-produk hasil teknologi sangat
membantu memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Teman-teman yang budiman, tahukah kalian bahwa
solusi dari masalah yang biasanya kita hadapi dalam kehidupan merupakan produk hasil Bioteknologi
Modern? Seperti contohnya jika kita sakit solusinya minum obat, jika kita lapar tentunya kita makan.
Obat dan makanan yang kita konsumsi tak jarang merupakan produk hasil Bioteknologi loh teman-
teman. WOW! Mengapa bisa begitu? Penasaran yaaa. Kalian bisa dapat jawabannya pada Handout ini.
Selamat membaca 

[Type text] Page 5


A Pengertian Bioteknologi Modern

Bioteknologi Modern

DNA Rekombinan Fusi Sel Bioproses

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern
seseorang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi
dan biokimia. Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya
pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan. Lain halnya dengan
bioteknologi konvensional, bioteknologi modern menggunakan peralatan, teknologi, dan cara yang sangat
canggih. Tidak semua orang bisa melakukan kegiatan bioteknologi modern. Selain menggunakan peralatan
dan teknologi yang canggih, dibutuhkan keterampilan dan ilmu khusus untuk menjalankan jenis kegiatan
bioteknologi ini. Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya.
Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi
makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Perkembangan bioteknologi modern sungguh
memberikan kehidupan lebih baik bagi umat manusia didunia.

Gambar 2. Ilustrasi Bioteknologi Modern

[Type text] Page 6


B DNA Rekombinan
.

Sebagian manusia melakukan usaha untuk membuat kombinasi baru dari sifat-sifat yang diinginkan.
Cara klasik yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita untuk mendapatkan kombinasi sifat yang
diinginkan adalah dengan melakukan persilangan (breeding). Para ahli pemuliaan tanaman telah melakukan
persilangan-persilangan untuk menghasilkan berbagai jenis ternak dan berbagai jenis tanaman yang
memiliki kombinasi sifat-sifat unggul. Untuk dapat menghasilkan ternak atau tanaman unggul dengan cara
breeding ini dibutuhkan waktu yang lama dan lahan yang tidak sedikit. Persilangan tersebut menghasilkan
organisme hibrid. Organisme hasil persilangan (hibrid) mempunyai genom yang berbeda dengan kedua
tetua sebelumnya. Jadi, persilangan (breeding) merupakan salah satu cara untuk merubah genom suatu
organisme.
Mungkin sebagian dari anda bisa melihat tanaman jagung hibrida. Berbagai jagung hibrida telah
diproduksi di berbagai wilayah negeri kita. Mungkin juga sebagian dari anda dapat melihat tanaman
anggrek yang bunganya berwarna warni. Sebagian dari tanaman anggrek tersebut merupakan hasil
persilangan antar varietas dalam satu spesies, atau hasil persilangan antar spesies, dan bahkan mungkin
merupakan hasil persilangan antar genus.
Dengan telah ditemukannya DNA sebagai bahan gen, manusiapun berupaya untuk mendapatkan
kombinasi sifat-sifat baru suatu mahluk hidup dengan cara melakukan perubahan langsung pada DNA
genomnya. Usaha untuk mengubah DNA genom secara langsung ini disebut dengan istilah Rekayasa
Genetika atau Genetic Engineering. Dalam upaya melakukan rekayasa genetika, manusia menggunakan
teknologi DNA rekombinan.

Gambar 4. DNA Rekombinan

[Type text] Page 7


a. Teknologi DNA Rekombinan

Teknologi DNA Rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang digunakan untuk
mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi. Teknik-teknik tersebut meliputi:
- Teknik untuk mengisolasi DNA.
- Teknik untuk memotong DNA.
- Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.
- Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
Kumpulan teknik-teknik atau metoda-metoda yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan telah
mungkinkan bagi kita untuk: mengisolasi DNA dari berbagai organisme, menggabungkan DNA yang
berasal dari organisme yang berbeda sehingga terbentuk kombinasi DNA (DNA rekombinan),
memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel organisme prokariot maupun eukariot hingga DNA
rekombinan tersebut dapat berepilkasi dan bahkan dapat diekspresikan.
Teknologi DNA Rekombinan telah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia sehari- hari. Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan
pangan, bahan pakaian dan lainnya telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA
Rekombinan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung, sebagian dari kita
pernah berhubungan dengan hasil penggunaan teknologi DNA Rekombinan. Contoh: insulin telah
digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penyakit diabetes pada manusia diobati dengan insulin
manusia. Bagaimanakah kita dapat memperoleh insulin manusia ini
Apakah untuk mengobati orang yang sakit diabetes ini kita harus mengorbankan orang yang
sehat untuk diekstrak insulinnya ?. Tentu saja tidak. Saat ini insulin manusia telah berhasil diproduksi
secara masal dengan menggunakan bakteri. Kemampuan bakteri untuk memproduksi insulin manusia
ini adalah karena manusia telah berhasil memasukkan dan mengintegrasikan gen yang menyandikan
insulin manusia kedalam genom bakteri.
Contoh lainnya adalah kapas transgenik. Kapas transgenik pernah ramai dibicarakan di media
masa kita pada awal abad 21 ini. Salah satu kapas transgenik adalah kapas-bt. Tanaman kapas-bt telah
mengandung gen penyandi toksin yang berasal dari bakteri Bacillus turingiensis (Bt). Toksin tersebut
dapat membunuh hama kapas sehingga kapas-bt tersebut tahan terhadap serangan hama. Tanaman
kapas ini tahan terhadap serangan hama (ulat) karena tanaman ini menghasilkan toksin yang dapat
membunuh hamanya (ulat). Toksin tersebut disandikan oleh gen yang berasal dari bakteri Bacillus
turingiensism. Bakteri penghasil insulin dan tanaman kapas-bt tersebut merupakan sebagian dari hasil
rekayasa yang dilakukan manusia terhadap makhluk hidup dengan menggunakan teknologi DNA

[Type text] Page 8


rekombinan.
Teknologi DNA rekombinan berdasarkan pada mekanisme yang terdapat pada bakteri. Hasil
Percobaan Lederberg dan Tatum (1946) menunjukkan bahwa bakteri mempunyai mekanisme seksual.
Mekanisme seksual pada bakteri ini menyebabkan terbentuknya kombinasi gen-gen yang berasal dari
dua sel yang berbeda. Mekanisme seksual pada bakteri ini merupakan pertukaran DNA atau gen dari
satu sel ke sel lainnya. Jadi mekanisme seksual pada bakteri ini tidak bersifat reproduktif (tidak
menghasilkan anak atau zuriat).
Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga cara yaitu konjugasi,
transformasi, dan transduksi. DNA yang masuk ke dalam sel bakteri selanjutnya dapat berintegrasi
dengan DNA atau kromosom bakteri sehingga terbentuk kromosom rekombinan.
1. Konjugasi merupakan perpindahan DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel bakteri lainnya (sel
resipien) melalui kontak fisik antara kedua sel. Sel donor (sel jantan) memasukkan sebagian DNA-
nya ke dalam sel resipien (sel betina). Transfer DNA ini melalui pili seks yang dimiliki oleh sel
jantan. Sel betina tidak memiliki pili seks. DNA dari sel jantan berpindah ke dalam sel betina secara
replikatif. Oleh karena itu, setelah proses konjugasi selesai, sel jantan tidak kehilangan DNA.
Setelah konjugasi selesai kedua sel berpisah kembali dan jumlah sel tidak bertambah (setelah
konjugasi tidak dihasilkan anak sel). Oleh karena itu, proses konjugasi ini disebut juga sebagai
proses atau mekanisme seksual yang tidak reproduktif.
2. Transformasi merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya. DNA
yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) dapat berupa potongan DNA atau fragmen DNA yang
berasal dari sel bakteri lainnya atau dari organisme lainnya. Masuknya DNA dari lingkungan ke
dalam sel bakteri ini dapat terjadi secara alami. Fenomena transformasi ini telah diamati oleh
Griffith (1928) dan kelompok Avery (1944). Griffith (1928) telah menemukan bahwa strain bakteri
yang tidak virulen (strain yang penampilan koloninya kasar) dapat berubah sifatnya menjadi strain
yang virulen (penampilan koloninya halus). Perubahan sifat ini disebabkan karena strain yang tidak
virulen (strain kasar) dicampur dengan sel-sel bakteri strain virulen (strain halus) yang telah
dimatikan.
3. Transduksi adalah cara pemindahan DNA dari satu sel ke dalam sel lainnya melalui perantaraan
fage. Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel bakteri. Virus-virus yang inangnya adalah
bakteri seringkali disebut bakteriofage atau fage. Pada waktu fage menginfeksi bakteri, fage
memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. DNA fage ini kemudian bereplikasi di dalam sel bakteri
atau berintegrasi dengan kromosom bakteri (ingat siklus hidup fage: siklus litik dan siklus
lisogenik). Pada waktu DNA fage dikemas di dalam pembungkusnya untuk membentuk partikel
fage-fage baru, DNA fage tersebut dapat membawa sebagian dari DNA bakteri yang telah menjadi

[Type text] Page 9


inangnya. Selanjutnya bila fage menginfeksi bakteri lainnya, maka fage akan memasukkan DNA-
nya yang mengandung sebagian dari DNA bakteri inangnya yang sebelumnya. Dengan demikian,
fage tidak hanya memasukkan DNA-nya sendiri kedalam sel bakteri yang diserangnya tetapi juga
memasukkan DNA dari sel bakteri lainnya yang ikut terbawa pada DNA fage. Jadi, secara alami
fage memindahkan DNA dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya. Perangkat yang digunakan
dalam teknologi DNA rekombinan adalah perangkat-perangkat yang ada pada bakteri. Perangkat
tersebut antara lain adalah: enzim restriksi, enzim DNA ligase, plasmid, transposon, pustaka
genom, enzim transkripsi balik, pelacak DNA/RNA.

Gambar 4. DNA Rekombinan

b. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Berbagai penelitian tentang DNA rekombinan banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang industry
Penelitian rekayasa genetika di bidang industry sedang meningkat dengan cepat. Berbagai usaha
yang telah giat dilakukan misalnya : menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam-logam
langsung dari dalam bumi dan mencipatkan bakteri yang dapat menghasilkan bahan mentah kimia
seperti etilen yang diperlukan untuk pembuatan plastic.

2. Bidang Pertanian

Beberapa manfaat rekayasa genetika dalam bidang pertanian diantaranya adalah:


a) Mengganti pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan oleh fiksasi nitrogen secara
alamiah. Bakteri tanah Rhizobium sp dapat mengadakan infeksi ke dalam akar dari tanaman
family Leguminosae. Infeksi ini menghasilkan bintil akar dan bakteri yang terdapat di dalamnya
dapat mengikat zat lemas bebas dari udara untuk di ubahnya menjadi nitrogen yang dapat

[Type text] Page 10


diambil dan digunakan oleh tanaman tersebut.

b) Teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman (terutama yang mempunyai arti


ekonomi) yang tidak begitu pekah terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan
cacing.

c) Mengusahakan tanaman-tanaman yang mampu menghasilkan peptisida sendiri.

3. Bidang Peternakan

Seperti halnya pemanfaatan rekayasa genetika di bidang pertanian, pada bidang peternakan juga
dilakukan penyisipan gen ke dalam sel hewan tertentu dengan penerapan prinsip rekayasa yang
sama. Contoh hewan yang paling banyak digunakan adalah sapi. Telah diperoleh vaksin-vaksin
untuk melawan penyakit mencret ganas yang dapat mematikan anak-anak babi. Sudah dipasarkan
vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan mulut, yaitu penyakit ganas dan sangat menular
pada sapi, domba, kambing, rusa dan babi

4. Bidang Kedokteran

Gen-gen yang dibutuhkan dalam bidang kedokteran yaitu pembuatan insulin manusia oleh bakteri
Eschrechia coli untuk pengobatan penyakit diabetes.

[Type text] Page 11


C Fusi Sel

Fusi sel artinya peleburan dua sel dan spesies yang sama. Atau berbeda agar terbentuk sel bastar
yang disebut hibridoma (hibrid bastar, oma sel kanker). Hibridoma memiliki sifat baru yang berasal dan
sifat kedua sel asal. Disebut hibrida karena pada mulanya sel yang difusikan sel tertentu dengan sel kanker.
Fusi sel juga terjadi secara alami, misalnya pada fertilisasi, yaitu saat sperma dan ovum melebur
membentuk zigot. Demikian juga fusi sel terjadi ketika dua sel melakukan konjugasi. Contoh penggunaan
teknologi hibridoma ialah produksi antibodi dalam skala besar. Anti bodi ialah protein yang dihasilkan oleh
sel limfosit B atau sel T yang bertugas melawan setiap benda asing ( anti gen ) yang masuk ke dalam tubuh.
Anti bodi tertentu akan melawan antigen tertentu pula. Manfaat teknologi hibridoma yang lain, misalnya
dalam pemetaan genom manusia dan menyilangkan spesies secara genetic dalam sel eukariotik. Fusi sel
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk pemetaan kromosom, pembuatan antibodi
monoklonal, dan pembentukan spesies baru.

Gambar 5. Fusi Sel

a. Proses Fusi Sel

Pada proses fusi sel buatan (invitro), diperlukan sel wadah, sel sumber gen, dan zat pemicu fusi sel yang
dikenal sebagai fusi gen.

1. Sel wadah

Sel wadah atau sel target adalah sel yang memiliki sifat membelah cepat, agar menghasilkan

[Type text] Page 12


hibridoma yang dapat dikultur dan membelah dengan cepat. Biasanya, yang digunakan sebagai Sel
wadah adalah sel myeloma. Sel myeloma adalah sel kanker, biasanya diambil dari tikus. Sel ini
mampu membelah diri dengan cepat dan tidak membahayakan manusia.

2. Sel sumber gen

Sel sumber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan, misalnya mampu memproduksi
antibodi. Biasanya sel ini sulit dikultur, sehingga perlu difusikan dengan sel mieloma. Sel penghasil
antibodi yang ada di tubuh adalah sel limfosit B atau disebut sel B. Sel B diambil, dengan harapan
jika difusikan akan menghasilkan hibridoma yang memiliki gen penghasil antibodi seperti induknya
dan mampu membelah cepat seperti sel kanker.
3. Fusi gen

Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk
sel bastar atau hibridoma. Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta
diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).

Contoh fusi gen : CSCI++, Polietilenglikol (PEG), Virus dan NaNO3


Hasil fusi antara sel limfosit B dengan sel mieloma menghasilkan hibridoma yang memiliki gen
penghasil antibody seperti induknya (sel B) dan dapat membelah dengan cepat seperti mieloma.

b. Fusi Sel Antibodi Monoklonal

Sel ß limfosit yang hanya mensekresikan satu jenis antibodi. Antigen yang spesifik disuntikkan
ke dalam limpa tikus secara invitro menghasilkan sel-sel ß limfosit. Dengan teknik fusi sel-sel ß limfosit
digabungkan dengan dengan sel-sel tumor (sel myeloma) menghasilkan sel hibridoma.

Fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan polietilen glikol (PEG), senyawa kimia yang
berfungsi untuk membuka membran sel sehingga mempermudah proses fusi sel. Sel hibridoma ditanam
pada medium selektif, sehingga berkembang biak. Setelah 10-30 hari sel hibridoma dipisahkan dari
campuran dan dibiakkan dalam tabung fermentasi. Antibodi monoklonal yang dihasilkan harus
dipisahkan dan dimurnikan.

Penggunaan antibody monoclonal telah dilakukan secara luas pada bidang kesehatan. Antibody
monoclonal yang spesifik digabungkan dengan perangkat kit untuk tujuan diagnostic, contohnya
menyalurkan obat-obatan kebagian yang sakit, untuk mendeteksi penyakit secara cepat, kehamilan dan
pengobatan penyakit kanker.

[Type text] Page 13


c. Contoh Fusi Sel

1. Fusi sel manusia dengan tikus

Sel limfosit manusia mampu menghasilkan


antibodi, tetapi jika dikultur dan dipelihara proses
pembelahannya sangat lambat. Sel manusia tersebut
difusikan dengan sel kanker tikus dengan tujuan dapat
membelah dengan cepat karena sel tikus mengandung
mieloma yang mempunyai kemampuan untuk
membelah dengan cepat. Hibridoma yang terbentuk
akan mendapatkan antibodi (sifat sel manusia) dan
mampu untuk membelah dengan cepat (sifat sel kanker Gambar 6. Fusi sel manusia dengan tikus
tikus).

2. Fusi sel tomat dengan kentang

Fusi sel tumbuhan sering disebut dengan fusi


protoplasma. Karena dalam fusi sel antar tumbuhan
ini dinding sel tumbuhan yang tersusun atas selulosa
harus dihancurkan oleh enzim terlebih dahulu. Maka
tinggallah protoplasma untuk difusikan. Misalnya,
tanaman tomato, yaitu tanaman baru yang berbuah
tomat dan berumbi kentang.
Gambar 6. Fusi sel tomat dengan kentang

11

[Type text] Page 14


D Bioproses

Bioproses adalah kajian mengenai proses-proses yang melibatkan organisme (mikroorganisme)


sebagai jasad pemroses substrat ( bahan baku) menjadi suatu produk. Teknologi bioproses adalah teknologi
yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroba baik dalam fase hidupnya
maupun produk-produk enzimnya. Teknologi bioproses adalah bagian tak terpisahkan dan sangat berperan
penting dalam aplikasi bioteknologi secara massif. Teknologi bioproses lahir dari berbagai disiplin ilmu
seperti teknik kimia, bioteknologi, ilmu kimia, ilmu fisika an ilmu biologi. Secara mudahnya, teknologi
bioproses itu merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu yang saling mempengaruhi.
Dalam bioteknologi akan dipelajari tentang
biologi molecular genetika, dan biokimia, nah
disinilah teknologi bioproses dengan bioteknologi
memiliki kesamaan, yakni sama-sama memanfaatkan
mikroorganisme. Bioproses merupakan salah satu
disiplin ilmu yang didukung (gabungan) oleh beberapa
kajian-kajian ilmu seperti mikrobiologi yang
membahas tentang pemahaman mikroba ( jenis,
struktur, komponen sel, dan lain-lain), fisiologi
(proses-proses dan aktivitas sel yang terjadi pada suatu
organisme), biokimia ( reaksi-reaksi dan proses kimia
yang terjadi didalam suatu sel), dan genetika (materi Gambar 7. Ilustrasi Bioproses
genetic pada sel).
Kajian dalam teknologi bioproses yaitu :
Sebagai agen biologi (mikroba dan enzim), pendayagunaan secara teknologi dan industry serta
produk dan jasa yang dihasilkan. Dalam teknologi bioproses mahkluk hidup yang digunakan adalah
mikroorganisme, alasan digunakannya mikroorganisme dalam bioproses ini adalah karena ukuranyya kecil,
sehingga rasio luas dengan volume sel menjadi tinggi, perkembangannya cepat, materi genetiknya
sederhana, dapat tumbuh pada berbagai medium, dan relative tidak menghasilkan limbah toksinatau aman
bagi lingkungan.
Pada kehidupan sehari-hari sudah banyak sekali aktivitas dan produk bioproses yang dihasilkan.
Misalnya pada bidang kedokteran yang ,menghasilkan antibiotic, vaksin, vitamin, streroid, hormon,
antibody, interferon dan lain-lain. Kemudian ada juga dibidang pertanian yang menghasilkan biopestisida,
[Type text] Page 15
pakan ternak, enzim xylase, kompos dan pupuk, bakteri penambat nitrogen, dan lain sebagainya.
Selanjutnya dibidang industry kimia yang menghasilkan etanol, aseton, butanol, asam organik,
surfaktan, parfum dan lain-lain. Pada bidang lingkungan bioproses ini digunakan untuk penanganan limbah
secara aerobic dan anaerobic, pendayagunaan limbah dan residu organik, akumulasi dan biosporsi logam,
detoksifikasi senyawa xenobiotik . dan dibidang agroindustri, pada bidang ini telah diproduksi sejumlah
pangan yang memanfaatkan reaksi enzimatik mikroorganisme seperti minuman berakohol, produk susu
fermentasi, PST, asam organik, enzim, antioksidan, zat pemanis, pewarna, aroma dan lain-lain.
Aplikasi industri bioproses umumnya menggunakan sel hidup untuk menghasilkan perubahan kimia
atau fisik agar sesuai keinginan. Proses biologis memiliki kelebihan dan kekurangan dibanding industri
teknik kimia tradisional. Beberapa kelebihannya di antaranya:
1. Kondisi operasi yang standar, kondisi reaksi untuk bioproses adalah standar. Secara umum hanya
diperlukan suhu kamar, tekanan atmosfir, dan pH netral. Sebagai hasilnya didapatkan fasilias pabrik
yang lebih sederhana dan kecelakaan kerja yang minim dibanding pabrik kimia.
2. Spesifik, katalis enzim umumnya memiliki spesifikasi yang tinggi dan bereaksi dengan satu reaksi
kimia. Banyaknya varietas enzim memungkinkan produk yang dihasilkan semakin banyak dan seragam.
3. Efektivitas, kecepatan katalis enzim biasanya lebih cepat dari katalis non biologis. Kebutuhan
konsentrasi enzim lebih kecil.
4. Sumber terbarukan, material baru untuk bioprosesn adalah biomassa yang keberadaannya sangat luas.
5. Rekombinan teknologi DNA, perkembangan rekombinan DNA memungkinkan proses bilogis lebih
baik

Beberapa kekurangan:
1. Hasil produksi kompleks, terkadang produk memiliki kontaminan seperti sel lain, banyak terjadi
metabolisme hasil samping, dan terkadang terjadi reaksi enzimatis yang tidak diinginkan.
2. Kondisi lingkungan yang encer, komponen dari produk komersial biasanya diproduksi dalam jumlah
terbatas dalam medium cair. Oleh karena itu separasi menjadi mahal. Karena umumnya produk bioproses
memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas, maka separasi tradisional tidak bisa diterapkan. Diperlukan
metode separasi yang lebih baik dan lebih modern.
3. Kontaminasi, sistem fermentor dapat terkontaminasi dengan mudah, karena banyak bakteri dan jamur
yang tumbuh di lingkungan sekitar. Problem umum yang sering dihadapi adalah pertumbuhan sel menjadi
lambat karena adanya kontaminan.
4. Variabilitas, sel lebih cenderung bermutasi karena perubahan lingkungan dan terjadi perubahan
karakteristik sel. Selain itu reaksi enzimatis lebih sensitif dan tidak stabil, serta terkadang membutuhkan
penanganan khusus.

[Type text] Page 16


[Type text] Page 17
Beberapa Contoh Produk atau Jasa
E
Bioteknologi Modern

1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat
dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh tanaman yang
telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain : Papaver somniferum ( menghasilkan kodein , untuk
penghilang rasa nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).

Gambar 8. Teknik kultur jaringan

2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi )
dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.

Gambar 9. Antibodi monoclonal

3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah”
sehingga terjadi pembuahan. dari pembuahan sel telur ibu sperma yang diambil dari suami atau donor
dalam piring kaca laboratorium. Zigot hasil pembuahan akan tumbuh memjadi berpuluh puluh sel. Zigot
tersebut lalu dimaksukan kedalam rahim ibu semula dan mengalami pertumbuhan sampi kelahiran.
Teknik tersebut diperlukan bagi istri yang ovumnya tidak bisa turun kedalam oviduk atau dilakukan
kepada pasangan yang suaminya mempunyai sperma sangat sedikit ( oligozoosermia ekstrem).

[Type text] Page 18


Gambar 10. Bayi tabung

4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik.

Gambar 11. Hormone insulin

5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang
telah diambil inti telurnya.

Gambar 12. Domba dolly

6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis

Gambar 13. Senyawa endotoksin

[Type text] Page 19


7. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan
biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili.

Gambar 14. Hewan transgenik

8. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetic.

Gambar 15. Hewan hasil hormone BST

9. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetic dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme baru yang diperoleh dari rekayasa
genetik.

Gambar 16. Vaksin malaria

[Type text] Page 20


10. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus.

Gambar 17. Interferon

11. Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik DNA rekombinan.

Gambar 18. Hormone pertumbuhan manusia

12. Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa genetik.

13. Pelestarian species langka, jasa layanan pelestarian hewan / tumbuhan yang hampir punah
menggunakan tehknik rekayasa genetik.

[Type text] Page 21


KESIMPULAN

 Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada


manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia.
 Aplikasi bioteknologi modern mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan
pengobatan.
 Teknologi DNA Rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang
digunakan untuk mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi. Teknik-
teknik tersebut meliputi:
1) Teknik untuk mengisolasi DNA.
2) Teknik untuk memotong DNA.
3) Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.
20
4) Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
 Fusi sel artinya peleburan dua sel dan spesies yang sama. Atau berbeda agar
terbentuk sel bastar yang disebut hibridoma. Contohnya yaitu fusi sel manusia
dengan tikus dan fusi sel tomat dengan kentang.
 Pada proses fusi sel buatan (invitro), diperlukan sel wadah, sel sumber gen,
dan zat pemicu fusi sel yang dikenal sebagai fusi gen.

 Bioproses adalah kajian mengenai proses-proses yang melibatkan organisme


(mikroorganisme) sebagai jasad pemroses substrat ( bahan baku) menjadi
suatu produk. Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan
segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroba baik dalam fase
hidupnya maupun produk-produk enzimnya.

[Type text] Page 22


DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. 2021. Produk Bioteknologi. https://duniapendidikan.co.id/produk-


bioteknologi/. Diakses pada tanggal 2 Maret 2021.

Champbell, N A. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Christianto, David, Tri Yudani M.R, dkk. (2019). “Efek Pemberian Protein
Rekombinan Fusi ESAT6-CFP10 Mycobacterium tuberculosis terhadap
Persentase IL2 dan IL10 yang Dipresentasikan Sel T CD8 pada Kultur
PBMC”. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30 (3), 202-208.

Fahruddin. 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung : Alfabeta.

Riani, Sri. Iin Hindun, dan Agus Krisno B. (2015). “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan
Pemahaman Materi Bioteknologi Modern Siswa Kelas XII SMA”. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, 1 (1), 9-15. ISSN: 2442-3750.

Sutarno Nono. 2000. Biologi Lanjutan Umum II. Jakarta : Uversitas Terbuka.

Tjahjolaksono Aris. 2015. Teknologi DNA Rekombinan. Institut Pertanian Bogor :


Pajajaran.

Utomo, Deni Sapto Chondro, Alimuddin, dkk. (2011). “Produksi dan Uji Bioaktivitas
Protein Rekombinan Hormon Pertumbuhan Ikan Mas”. Jurnal Akuakultur
Indonesia, 10 (1), 44-50.

Yanto Hadi dan Maulana Azim. 2016. Dasar-Dasar Bioproses. Semarang : EF Press
Digimedia.

Yuwono,T.2007.Biologi Molekular.Jakarta: Erlangga.

[Type text] Page 23


[Type text] Page 24

Anda mungkin juga menyukai