Anda di halaman 1dari 25

MAKALA IPA

bioteknolologi

Disusun oleh:
1.Zaskiya Eka permana
2.Flora elisia
3.Adelia putri
4.anindita
5.nala

SMP 04 KEPAHIANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan kasrunia-Nya, kami
bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan oleh guru kami.
Makalah ini menjelaskan tentang BIOEKNOLOGI yang sebagaimana materi Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IX. Uraian materi ini dibuat dalam teks yang menarik, agar si
pembaca tertarik untuk membaca makalah ini. Dengan tujuan, yang membaca makalah ini
diharapkan mengerti tentang materi yang disampaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan.
Kami sebagai penyusun makalah ini, memohon maaf. Apabila ada materi yang kurang jelas.
Karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................ 2

Bab 1

Pendahuluan ........................................................................................................... 3

Latar Belakang......................................................................................................... 3

Bab 2

Pengertian Bioteknologi ................................................................................. ....... 4

Sejarah Bioteknologi .............................................................................................. 4

Bioteknologi Konvensional & Modern ................................................................. 10

Dampak Bioteknologi ............................................................................................ 13

Bab 3

Kesimpulan ............................................................................................................ 15

Saran ...................................................................................................................... 16

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 17


BAB I

1.1 Pendahuluan

Ketika kamu mendengar kata “BIOTEKNOLOGI” apa yang kalian pikirkan? Peralatan
laboratorium atau species makhluk hidup yang baru? Hasil bioteknologi sebenarnya tanpa
kamu sadari, sangat akrab dalam kehidupan sehari – harimu. Kamu tentu pernah makan atau
minum dari salah satu dari satu produk hasil bioteknologi, tetapi barangkali kamu tidak
menyadari bahwasannya tempe, tape, kecap, yoghurt, nata de coco, dan lainnya.

Fenomena hasil bioteknologi dalam kehidupan sehari – hari akan kamu pelajari pada bab ini.
Pada bab ini kamu akan mempelajarinya pengertian Bioteknologi dan Penerapannya.

1.2 Latar Belakang

Kami membuat makalah ini dengan latar belakang untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diberikan oleh guru kami.
Selain itu, dasar kami membuat makalah ini agar kita bisa belajar “Apa Itu Bioteknologi?”
“Dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari – hari?”. Kita bisa mempelajarinya
dengan membaca makalah ini.

1.3 Tujuan

A. Mendeskripsikan pengertian Bioteknologi

B. Mengenal macam – macam penerapan Bioteknologi dalam kehidupan sehai – hari

C. Mengenal produk – produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam


kehidupan sehari – hari
BAB II

2.1 Pengertian Bioteknologi

Ø Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian


bioteknologi? Bioteknologi adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses
materi melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah
pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari
bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga, mudah didapat dan murah adalah hasil dari
bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kita
bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana yang besar. Tahukah kamu bahwa
bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua orang berlomba-lomba
melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Misalnya
memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur untuk dapat
menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk menghasilkan
vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)

Ø Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan
murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.
Ø Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'
yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).

2.2 Sejarah Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya struktur helik ganda
DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun 1950-an. Ilmu pengetahuan telah sampai
pada suatu titik yang memungkinkan orang untuk memanipulasi suatu organisme di taraf
seluler dan molekuler.
Bioteknologi mampu melakukan perbaikan galur dengan cepat dan dapat diprediksi,
juga dapat merancang galur dengan bahan genetika tambahan yang tidak pernah ada pada
galur asalnya. Memanipulasi organisme hidup untuk kepentingan manusia bukan merupakan
hal yang baru. Bioteknologi molekuler menawarkan cara baru untuk memanipulasi organisme
hidup.

Seperti halnya teknologi-teknologi yang lain, aplikasi bioteknologi untuk


pertanian selain menawarkan berbagai keuntungan juga memiliki potensi risiko kerugian.
Keuntungan potensial bioteknologi pertanian antara lain: potensi hasil panen yang lebih
tinggi, mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida, toleran
terhadap cekaman lingkungan, pemanfaatan lahan marjinal, identifikasi dan eliminasi
penyakit di dalam makanan ternak, kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan
defisiensi mikronutrien (Jones, 2003).

Satu pendekatan baru yang sedang mendapatkan banyak perhatian adalah Bio-
farming , seperti antibiotika
dalam buah pisang. Potensi risiko bioteknologi terhadap pertanian dan lingkungan –
walaupun masih dalam perdebatan - antara lain efek balik terhadap organisme non-target,
pembentukan hama resisten, dan transfer gen yang tidak diinginkan yang meliputi transfer
gen ke tanaman liar sejenis, transfer gen penyandi untuk produksi gen toksik, dan transfer gen
resisten antibiotik melalui gen penanda ( marker ) antibiotik.

Beberapa kritikan menyebutkan bahwa modifikasi DNA rekombinan


menyebabkan pangan tidak aman untuk dimakan. Kelompok pecinta lingkungan mengkritik
bahwa organisme trasgenik menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati, karena
membunuh organisme liar yang berguna, atau membuat organisme invasif
yang dapat merusak lingkungan (Conko, 2003).

Terlepas dari perdebatan keuntungan dan kerugian di atas, prinsip


”kehatihatian” harus dikedepankan dalam aplikasi bioteknologi untuk agribisnis, khususnya
rekayasa genetika. Pelajaran yang baik dapat kita peroleh dari pengalaman Revolusi Hijau
yang semula dianggap aman, namun intensifikasi penggunaan pupuk dan pestisida terbukti
berakibat buruk terhadap lingkungan dan baru diketahui setelah beberapa puluh tahun
kemudian.

Bioteknologi modern lahir pada tahun 1970-an dengan munculnya teknologi


DNA rekombinan. Istilah DNA rekombinan mungkin sudah pernah didengar tapi samar-
samar maknanya. Ilmuwan dari Universitas Kalifornia di San Fransisco (UCSF) bernama
Herbert Boyer berhasil mengembangkan teknologi canggih untuk dapat memotong rantai
DNA lalu menyambungnya lagi.

Tetapi karena materi DNA berukuran sangat kecil, hal ini tidak dapat
dibuktikan dengan melihat langsung
karena jumlahnya juga sangat sedikit. Masih dari daerah yang sama yaitu propinsi Kalifornia-
AS, seorang ilmuwan lain dari Universitas Stanford bernama Stanley Cohen menemukan cara
bagaimana memasukkan materi DNA berbentuk lingkaran atau plasmid ke dalam sel.

Walau tinggal berjarak hanya 60 km saja, keduanya tidak pernah bisa bertemu sehingga
dapat menyatukan teknologi yang dimilikinya itu. Sampai akhirnya pada tahun 1972,
keduanya bertemu di sebuah pertemuan
ilmiah, ribuan kilometer dari tempat mereka tinggal dan bekerja di Kalifornia, yaitu di
Hawaii. DNA yang sudah disambung lagi dengan teknologi Boyer dapat diperbanyak dengan
memasukkan ke dalam sel bakteri dengan teknologi Cohen.

Karena bakteri berkembang biak sangat cepat, DNA yang telah dimasukkan pun jadi
banyak dalam waktu singkat, sehingga dapat dicek keberadaannya dengan mudah [4]. Inilah
inti dari teknologi DNA rekombinan.
Teknologi DNA rekombinan bukanlah satu-satunya tetapi memang adalah tonggak utama
dari lahirnya bioteknologi modern.

Beberapa tonggak penting lainnya dimulai dari penemuan fenomena pewarisan sifat
oleh Gregor Mendel
(tahun 1866), keyakinan bahwa materi genetik adalah DNA oleh Oswald Avery (1944),
dugaan struktur double helix DNA oleh Watson dan Crick (1953), penemuan mRNA oleh
Monod dan Jacob (1961), pengungkapan kode genetik oleh Khorana dan Nirernberg (1966),
inovasi teknologi hibridoma oleh Milstein dan Kohler (1974), pengembangan teknologi
pembacaan sekuen DNA oleh Maxam dan Gilbert (1977) sampai penemuan teknologi
penggandaan DNA, PCR oleh Karry Mullis (1983).

Semua ini biasanya tercakup dalam kuliah biologi molekuler yang memang menjadi
fondasi dari bioteknologi modern.

Perkembangan bioteknologi setelah lebih dari 30 tahun diawali dengan teknologi


rekayasa genetika ini menjadi semakin cepat. Dalam dogma sentral atau pemahaman dasar
ilmu biologi diketahui bahwa cetak biru kehidupan DNA menyimpan informasi yang
pemanfaatannya dilakukan melalui perubahan informasi itu ke materi baru yaitu RNA.

Proses ini disebut transformasi. Selanjutnya RNA juga dirubah informasinya ke


dalam materi akhir yaitu protein dalam proses translasi. Dari alur informasi dalam dogma
sentral itu bisa dipahami bahwa rekayasa DNA/genetika membawa implikasi pada perubahan
RNA sebagai materi pertengahan maupun kepada protein sebagai produk akhir.

Hanya sepuluh tahun dari lahirnya rekayasa genetika/teknologi DNA rekombinan,


lahirlah teknologi baru dalam kancah bioteknologi yaitu rekayasa protein . Rekayasa protein
saat ini menjadi andalah bioteknologi modern karena produk - produk bioteknologi yang
beredar luas di masyarakat umumnya berbentuk protein
seperti obat-obat dari jenis hormon, antibodi sampai alat-alat diagnosa penyakit untuk
aplikasi kedokteran / kesehatan maupun untuk aplikasi pangan seperti protein BMP/bone
morphological protein dalam susu bubuk bahkan ke kosmetika seperti collagen dalam
shampoo dan protease dalam pasta gigi.

Penemuan bahwa RNA juga dapat memiliki aktivitas enzimatik seperti enzim
yaitu ribozyme melahirkan teknologi baru dalam bioteknologi yaitu rekayasa RNA.
Walaupun belum semaju teknologi rekayasa genetika dan rekayasa protein karena materi
RNA umumnya mudah hancur dan berumur pendek, perkembangan teknologi rekayasa RNA
semakin jadi perhatian.

Misalnya penggunaan teknologi RNA interference untuk mematikan fungsi gen


tertentu terbukti lebih efektif daripada pematian gen pada tingkat DNA menggunakan
teknologi knock-out gen misalnya. Yang lebih menghebohkan sekarang adalah lahirnya
teknologi kloning. Teknologi kloning dapat dibagi menjadi dua yaitu teknologi kloning terapi
dan teknologi kloning reproduksi.

Teknologi kloning terapi yang legal dan didukung semua negara karena
manfaatnya untuk membuat jaringan dan organ sebagai ganti dalam pencangkokan jaringan
atau organ yang rusak. Sementara teknologi kloning reproduksi ditentang dunia termasuk
PBB karena bertujuan membuat individu baru serupa yang berakibat sosial luas.

Teknologi kloning terapi semakin menjadi kenyataan setelah ilmuwan Korea


Selatan baru-baru ini berhasil membuat sel syaraf, sel pembuluh darah dan sel kulit yang
dapat menggantikan sel-sel rusak seperti pada penderita Parkinson contohnya Muhammad Ali
petinju dan Michael J. Fox artis film Back to the Future yang sel syaraf otaknya mati
sehingga menjadi pikun dan tidak dapat beraktifitas normal. Untuk kedepannya, sel-sel itu
perlu dibentuk menjadi jaringan atau kumpulan sel dengan fungsi sama seperti jaringan kulit,
jaringan
tulang rawan dll.

Cangkok jaringan ini yang sebenarnya lebih banyak diperlukan karena


umumnya bagian tubuh yang berada di luar, lebih peka terhadap penolakan dalam
pencangkokan. Misalnya penderita luka bakar hanya dapat menerima kulit dari tubuhnya
sendiri tidak dapat dari donor lain. Rekayasa jaringan adalah teknologi dalam
bioteknologi yang dimulai tahun 1987 oleh ilmuwan MIT yaitu Langer dan Vacanti untuk
membuat jaringan-jaringan baru dengan tujuan transplantasi/pencangkokan.

Menggunakan polimer biodegradable dalam media pembiakkan khusus, dibuat


cetakan yang mirip dengan jaringan baru yang akan dibentuk. Selanjutnya ditanamkan ke
dalam cetakan itu sel-sel yang menjadi tunas lalu dibiakkan sampai menjadi jaringan yang
sempurna.
Menggunakan teknologi rekayasa jaringan, jaringan manusia yang paling rumit
yaitu jaringan tulang rawan pembentuk telinga telah berhasil dibuat dan ditanamkan di atas
punggung tikus telanjang/nude mouse yang telah dimatikan sistem kekebalannya. Telinga
tersebut sama sekali tidak ditolak oleh tubuh tikus dan menempel dengan sempurna. Inilah
kemenangan teknologi jaringan yang banyak dinanti pasien transplantasi, bukan untuk
menyakiti hewan.

Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, diantaranya:

1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM

2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM

3. Mikroba untuk menambang tembaga (spayol), sebelum 1670

4. Mikroba pertama dilihat antonie van leewenhoek, 1880

5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh lois pasteur, 1876

6. Enzim diestrak dari ragi yang dapat membuat alkohol oleh eduard buchner, 1897

7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910

8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928

9. Penemuan dbakteri antibiotika baru (streptomicin, spalosporin,dll), 1953

10. Mikroba untuk menambang uranium di kanada, 1950-an

11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil, 1973

12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal, 1973

13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981

14. Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa, pertengahan
80-an
15. Bahan mentah industri plastic dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir 80-an

16. Mkroba hasil rekayasa membantu mengesterak minyak dari tanah, 1990

Perkembangan Bioteknologi Dalam Ilmu di Indonesia

Kurang lebih 15 tahun yaitu tahun 1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan
bioteknologi sebagai prioritas pengembangan iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri
Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) . Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah
masuk dalam REPELITA juga sebagai prioritas pembangunan khususnya bidangiptek.
Perkembangan terbaru dari sisi kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu,
bioteknologi juga muncul sebagai bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan
dengan Renstra Ipteknas.

Dalam implementasi/penerapan dari kebijakan itu, pada tahun 1990 mulai dipikirkan
pembentukan SDM bioteknologi yaitu dengan pembentukan PAU atau Pusat Antar
Universitas bidang bioteknologi di UGM bidang bioteknologi kedokteran, ITB bidang
bioteknologi industri dan IPB bidang bioteknologi pertanian.

Kerjasama antar lembaga pendidikan dan penelitian pemerintah juga mulai digesa
dengan penunjukan pusat
pengembangan atau center of excellence dengan tiga bidang utama yaitu bioteknologi
pertanian dengan anggota PAU Bioteknologi IPB, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI,
bioteknologi kedokteran dengan anggota UI/Lembaga Biologi Molekul Eijkman dengan PAU
Bioteknologi UGM dan bioteknologi industri dengan anggota PAU Bioteknologi ITB dan
BPPT. PAU-PAU di universitas juga ditugaskan untuk mencetak
SDM bioteknologi dengan pembentukan program studi pasca sarjana S-2 dan S-3
bioteknologi.

Riset tanpa dana, menjadi tak bermakna. Maka sejak tahun 1992 dana riset kompetitif
terbesar di Indonesia yaitu RUT/Riset Unggulan Terpadu yang dikoordinasi oleh RISTEK
dan diemban pelaksanaan administrasinya oleh LIPI, memasukkan bioteknologi sebagai salah
satu program tersendiri yang dibiayai. Selain RUT ada pula skema dana kompetitif serupa
yaitu RUTI/untuk tingkat internasional dan RUK/kemitraaan untuk kerjasama lembaga riset
dengan swasta.

Usaha-usaha antara pemerintah menggandeng swasta ini membuahkan hasil antara lain
berdirinya Konsorsium Bioteknologi Indonesia/KBI dengan anggota lembaga pemerintah,
penelitian, pendidikan dan swasta industri farmasi dan pangan khususnya. Selain beberapa
lembaga yang telah disebut di atas, lembaga pemerintah yang aktif mengembangkan
bioteknologi lainnya adalah departemen teknis yaitu Departemen Pertanian lewat Badan
Penelitian dan Pengembangannya seperti Badan Litbang Bioteknologi Pertanian dan Sumber
Daya Genetik Pertanian (Balitbiogen) yang berkantor di Bogor.

Himpunan bioteknologi juga mulai bermunculan baik yang formal atau non-formal
misalnya Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, Jaringan Peneliti Bioteknologi
Indonesia, dsb. Tak kurang pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun yang lebih luas
seperti Indonesian Journal of Biotechnology yang berkantor di PAU Bioteknologi-UGM,
sekarang berganti nama menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM,
dsb.

Upaya terakhir pemerintah untuk mendorong kemajuan bioteknologi Indonesia adalah


rencana pembentukan lokasi khusus di pulau Rempang, berdekatang dengan pulau Batam,
sebagai wilayah khusus pengembangan dan komersialiasasi bioteknologi farmasi dan
pertanian. Usaha ini dikenal dengan istilah bio-island.

Perkembangan Bioteknologi Industri/Bioindustri di Indonesia

Apabila perkembangan bioteknologi secara keilmuwan di Indonesia kuat khususnya di


bidang pertanian, perkembangan industri/bioindustri Indonesia justru sebaliknya. Seperti
contoh di pendahuluan, bioteknologi pertanian dengan pemanfaatan tanaman transgenik oleh
perusahaan seperti Monsanto/Monagro Kimia, banyak mendapat tantangan. Sehingga
pemanfaatan bioteknologi pertanian kita masih bersandar pada bioteknologi tingkat tua yaitu
pemanfaatan pada tingkat seluler bukan molekuler.

Contohnya adalah industri kultur jaringan yang berkembang baik dalam industri
kehutanan dengan kebutuhan penyediaan bibit tanaman untuk reboisasi maupun untuk
estetika seperti bunga-buga untuk pajangan seperti anggrek, dsb. Kultur jaringan adalah
pembuatan bibit dan perbanyakannya menggunakan permainan komposisi media.

Yang digunakan bisa segala sumber organ tumbuhan mulai dari biji, daun, tunas, dsb
jadi lebih luas dari teknologi pembibitan konvensial dengan stek. Yang dimanipulasi adalah
sel penyusun organ itu untuk berubah menjadi tanaman sempurna melalui hormon-hormon
dalam media yang digunakan. Jadi ini adalah bioteknologi tingkat tua, bukan bioteknologi
modern.

Bioteknologi pangan, cukup berkembang dengan baik walau belum tereksploitasi


secara optimal. Misalnya komposisi kecap yang membedakan rasa, warna dan bau/flavor
sangat dipengaruhi oleh jenis kedelai sebagai bahan baku dan juga mikroba yang digunakan.
Sementara ini semua masih dilakukan secara tradisional
walau secara penelitian sudah ada yang mulai mengarah pada pemanfaatan flavornya.
Demikian pula berbagai buah dan produk pertanian untuk pangan baik sebagai perasa seperti
vanili maupun pewarna dan bau yang banyak dieksploitasi oleh industri flavor Eropa dan
Amerika di Indonesia, juga makin merasakan pentingnya bioteknologi modern.
Selain flavor, kebutuhan yang besar adalah enzim dan protein yang banyak
digunakan dalam proses pembuatan produk pangan seperti enzim protease, enzim lipase, dsb.
Tak terkecuali dengan pemanfaatan baru di kosmetik dan kebersihan seperti munculnya pasta
gigi yang mengurangi detergen dengan
mengganti protease, shampoo dengan komposisi protein collagen, dll.

Sektor industri yang semakin besar cakupan penggunaan bioteknologinya di


Indonesia adalah industri farmasi. Mungkin hal ini tidak terlalu didengar karena sebagian
besar komponen industri farmasi masih impor dan produk-produk obat untuk bioteknologi
masih dinikmati oleh kalangan berpunya di kota besar saja. Obat - obat untuk pengobatan dan
pendukung terapi kanker misalnya, seperti hormon eritropoietin, hormon growth colony,
stimulting factor, antibodi spesifik, dsb adalah contoh-contoh obat yang sekali suntik sekian juta rupiah
harganya.

Kalau obat resep seperti disebutkan, tidak pernah diiklankan di media massa, tapi alat
kedokteran
untuk diagnosa bisa diamati. Misalnya alat diagnosa penyakit DM yang harus mengukur
kadar gula darahnya secara teratur menggunakan alat pengukur gula darah, sudah mulai
diiklankan di media massa cetak nasional sejak beberapa tahun terakhir [14].

Komponen utama dalam perangkat elektronik ini adalah enzim yang mengubah
molekul glukosa menjadi sinyal elektronik. Perusahaan farmasi nasional baik yang BUMN
seperti PT Kimia Farma, Tbk dan PT Kalbe Farma juga mulai melirik kebutuhan produk obat
bioteknologi. PT Kimia Farma menggandeng LIPI dan lembaga riset Jerman, Fraunhofer
untuk mengembangkan teknologi produksi obat-obat berbasis protein yang lebih murah
dengan teknologi molecular farming.

PT Kalbe Farma menggandeng lembaga riset Kuba dan Eropa dengan membentuk
anak perusahaan bernama Innogen yang berkantor di Singapura.

2.3 Bioteknologi Konvensional Dan Modern

A.Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme


sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang
menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh
produk yang diinginkan. Di samping itu, ada juga yang menyebutnya sebagai bioteknologi
kuno. Disebut demikian, mungkin karena bioteknologi jenis ini sudah dikenal dan dikerjakan
oleh manusia 6000 tahun sebelum masehi dengan memanfaatkan kemampuan fermentasi
mikroba tertentu .

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini


mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.

2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.

4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi


sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa
melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Contohnya
tempe dan tape. Proses pembuatan tempe dan tape termasuk bioteknologi.
Contoh Lain dari Bioteknologi Konvensional, sebagai berikut:

1. anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae
2. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.
3. Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam
laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi
asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium
requefort .
4. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
5. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari
jenisStreptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
6. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium
notatumdan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander
Fleming, 1926 ).

7. Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat

8. Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayatiAcetobacter
xyllinum.
9. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamurRhizopus
stoloniferus.
10. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamurAspergillus wentii.

11. Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.
Tahukah kamu bahwa bioteknologi juga dapat dimanfatkan dalam bidang pertanian,
peternakan, kesehatan, industri, dan pertambangan. Dalam bidang pertanian dan peternakan,
bioteknologi modern mampu menciptakan bibitbibit unggul yang akan memberikan produk
bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya. Dalam bidang kesehatan, bioteknologi
mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Bioteknologi dalam bidang industri mampu
menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan
hama karena dalam tubuhnya disisipi gen bakteri (tanaman transgenik). Sedangkan dalam
bidang pertambangan, bioteknologi modern mampu melakukan pengolaan biji besi
(Thiobacillus ferrooxidans).

B. Bioteknologi Modern
Contoh bioteknologi konvensional
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti
DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan DNA, dengan cara kultur
jaringan, kloning, dan fusi sel. Coba kamu ingat kembali proses kultur jaringan dan kloning pada
materi sebelumnya. Sedangkan fusi sel yaitu meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel
manusia dengan sel tikus untuk memproduksi antibodi.
Contoh Hasil

Dari Bioteknologi Modern, Sebagai Berikut :

1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik


kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi
bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh
tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain
: Papaver somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang
rasa nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan
parfum aroma melati ).

2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi


dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau
berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA
rekombinan.
3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma
dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam
rekayasa genetik
5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid )
ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa
endotoksin dari Bacillus thuringiensis
7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan
gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium
sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens

8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat /


kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan
air susu yang mengandung faktor anti hemofili

9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan


untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan
DNA virus cacar air yang kurang aktif
Contoh bioteknologi modern
11

Contoh Produk Bioteknologi Modern

No Produk Kegunaan

1 Interferon Melawan infeksi, meningkatkan


sistem kekebalan

2 Insulin Mengontrol kadar gula darah


(diabetes mellitus).

3 Vaksin Meningkatkan kekebalan tubuh

4 Penicillin Antibiotika, melawan infeksi oleh


bakteri atau jamur

5 Hormon Melawan kekedilan, untuk


pertumbuhan penyembuhan

6 Beta endorfin Mengurangi rasa sakit

7 Activator Melarutkan darah beku, mencegah


plasminogen stroke

8 Inferleukun 2 Mengaktifkan sistem kekebalan

9 Antibodi Menyerang dan membunuh sel


monoklonal tumor atau kanker

10 Enzim Meningkatkan reaksi/biokatalisator


baik untuk keperluan manusia
maupun industri

2.4 Dampak Bioteknologi

Kemajuan teknologi , kemajuan ilmu pengetahuan akan selalu diiringi oleh dampak /
akibat yang ditimbulkannya. Akibat .. bisa bermakna baik pun bisa berarti buruk
utamanya
bagi manusia dan lingkungan. Demikian halnya dengan perkembangan bioteknologi
yang
saat ini berkembang dengan begitu pesatnya . Bioteknologi secara nyata telah
menimbulkan
berbagai dampak pada masa kini dan nanti, baik itu dampak positip maupun dampak
negatif
dalam ranah sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Dampak positip bioteknologi

Beberapa dampak positip, akibat baik, hal-hal yang menguntungkan dari

perkembangan
bioteknologi hingga saat ini, antara lain :
· meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
misalnya tanaman transgenik kebal hama
· meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian ,
perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
· meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan
tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
· membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (
biohidrometalurgi )
· membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,
Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik adable,
· membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya :
bioethanol, biogas
· membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu.
Misalnya : penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi
monoklonal, vaksin.
· mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan
teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan
· dan lain sebagainya.

Dibalik keuntungan dan manfaat yang disumbangkan bioteknologi pada manusia, perlu
kiranya manusia memperhatikan berbagai dampak negatif / akibatburuk yang ditimbulkan
oleh perkembangan bioteknologi

Dampak negatif bioteknologi

Akibat-akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan bioteknologi ini, antara lain :

· munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik


yang tak terkendali
· gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi

· kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak


terkendali
· tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal
"terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
· menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi
dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama
· timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan
transgenik
· munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat
pemanfaatan tanaman / hewan transgenik

Inilah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul seiring dengan perkembangan
bioteknologi. Dengan mengingat dampak positif tanpa mengabaikan dampak negatifnya,
bioteknologi tetap perlu dikembangkan. Hanya saja, diperlukan sikap bijak dari manusia
dalam penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengeliminir
ataupun setidaknya meminimalkan dampak negatif bioteknologi.
BAB III

3.1 Kesimpulan

Ø Definisi istilah bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “Teknologi”, sehingga definisinya
seperti ini bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup untuk memecahkan masalah
atau untuk membuat produk baru yang bermanfaat.

Ø Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, diantaranya:

1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM

2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM

3. Mikroba untuk menambang tembaga (spayol), sebelum 1670

4. Mikroba pertama dilihat antonie van leewenhoek, 1880

5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh lois pasteur, 1876

6. Enzim diestrak dari ragi yang dapat membuat alkohol oleh eduard buchner, 1897

7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910

8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928

9. Penemuan dbakteri antibiotika baru (streptomicin, spalosporin,dll), 1953

10. Mikroba untuk menambang uranium di kanada, 1950-an

11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil, 1973

12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal, 1973


13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981

14. Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa, pertengahan
80-an
15. Bahan mentah industri plastic dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir 80-an

16. Mkroba hasil rekayasa membantu mengesterak minyak dari tanah, 1990

Ø Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme


sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang
menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh
produk yang diinginkan

Ø Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika,


seperti DNA rekombinan.

Ø Contoh Lain dari Bioteknologi Konvensional, sebagai berikut:

1. anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae
2. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.
3. Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam
laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi
asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium
requefort .
4. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
5. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari
jenisStreptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
6. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium
notatumdan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander
Fleming, 1926 ).

7. Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat

8. Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayatiAcetobacter
xyllinum.
9. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamurRhizopus
stoloniferus.
10. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamurAspergillus wentii.

11. Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.

3.2 Saran

Agar lebih memahami materi ini, mungkin dengan cara praktek membuat produk
bioteknologi sederhana dapat dilakukan.
Apabila ada yang tidak dimengerti, diharapkan bertanya kepada guru yang
bersangkutan agar lebih jelas dan paham. Jangan pernah ragu untuk bertanya.
Untuk lebih mengenal produk dari bioteknologi, bisa dilakukan dengan cara mendata
beberapa produk bioteknologi konvensional atau bioteknologi modern.
Apabila masih belum memahami sepenuhnya, carilah referensi artikel maupun
internet.
Daftar Pustaka

IPA KELAS IX : Wikipedia Indonesia

Abinemuwahhid. Pelajaran IPA SMA

Informasi dari Microsoft Encarta versi 2004

. Arief B. Witarto. 2004. Mengenal lebih jauh bioteknologi. Ceramah undangan di


Pelatihan Bioteknologi untuk Profesi Kedokteran di RS Kanker Dharmais, Jakarta,
27 September 2004.

. Ade Sanjaya , Bioteknologi Minggu , 06 Juni 2010

http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-bioteknologi.html
© 2011 by BlogKu InspirasiKU Under Common Share Alike Atribution
SukisWariyanto, Yani Muharomah, Mari Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 2009 : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

bermacam gambar di ambil dari google

Anda mungkin juga menyukai