BIOTEKNOLOGI MODREN ”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SMAN 2 DOLOKSANGGUL
KATA PENGANTAR
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Bioteknologi
B.Jenis Bioteknologi
C.Bioteknologi modern
E.Rekayasa genetika
BAB 3 PENUTUP
A.kesimpuan
B.saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh
kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya
sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi
yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk
kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan
mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita
sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat
perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari
bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa
mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan
adalah :
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian bioteknologi?
Bioteknologi adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi melalui
agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah pemanfaatan
biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari bahwa tempe
yang menjadi makanan keluarga, mudah didapat dan murah adalah hasil dari bioteknologi.
Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kita bayangkan
dan tidak selamanya membutuhkan dana yang besar. Tahukah kamu bahwa bioteknologi
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua orang berlomba-lomba melakukan
rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat tertentu ke
dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Misalnya
memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur untuk dapat
menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk menghasilkan
vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'
yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine,
tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll
C. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia.Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan
(Anonymous, 2011).
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa
yang akan datang.
a. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh,
tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari
sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti
sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum
membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang
menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan d
iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada
akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing
ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
b. Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu
diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami). Manfaat
fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan
membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
c. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke
2. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
E. REKAYASA GENETIKA
Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan.
Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin
banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai
cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal
mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa
kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah
awal mula ilmu ini.
Struktur DNA
Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara
rekayasa
genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar
belakangi diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati
proses-proses tertentu.
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA
rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat
atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat
atau melakukan fungsi yang kita inginkan.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,
fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini.
Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk
mengembangkan bidang masing-masing.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain
melalui lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar
yang terdapat dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam
rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan
tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit
Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian
dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang
adalah suatu polimer bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian
penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali
dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi
genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah
(seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang
biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam
kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada manusia.
Akan tetapi, para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal
memang sulitdisembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang
perlu adanya dispensasi.
Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health
(NIH) Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990.
e. Berkurangnyapolusi
Sekitar 20 produk pertanian hasil modifikasi genetik telah beredar di pasaran Amerika,
Kanada, bahkan Asia Tenggara. Dalam enam tahun ke depan, berbagai perusahaan telah
menyiapkan 26 produk lainnya, mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi hingga stroberi. Dari
yang tahan hama, herbisida, jamur hingga pematangan yang dapat ditunda.
Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui penyinaran untuk
menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama,
yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun
rekayasa genetika, keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan
kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan.
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji lapangan dilakukan pada kapas transgenik yang
tahan terhadap serangga (Bt cotton) dan pada tahun yang sama dimulai proses pemetaan
gen pada tanaman (Plant Genome Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia
benih memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar kacang
kedelai tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami kacang kedelai untuk
bahan kimia metionin.
Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J. King (AS) mencoba teknik kloning pada
katak. Sepuluh tahun kemudian (1962), John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada
katak, namun percobaanya menghasilkan banyak katak yang abnormal. Pada tahun 1986,
Steen Willadsen (inggris) menkloning sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer
inti. Tahun 1996, Ian Willmut mengkloning domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu
domba finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel
telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari sel
menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finn dorsetg difusikan
dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi
embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface.
Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finn dorset,
dan domba hasil kloning ini diberinama Dolly. Dari 227 percobaan yang dilakukan oleh
Wilmut, hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke
rahim domba, dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang
lebih unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang
lebih unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Perkembangan
Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu
rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang
dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang
lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan
terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur
DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan
bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu
polimer bervariasi.
Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin
yang penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya
adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi
genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada kromosom
karena tidak berada di dalam kromosom.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang
berasal dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid
tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi
Begitulah contoh rekayasa genetika yang diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa
genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala
engineering melebihi electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi
perbaikan kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari di
bidang pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat yang
selama ini sulit disembuhkan. Rekayasa genetika ini juga dapat menolong untuk
mereproduksi spesies2 yang hampir punah di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin
gen-gen dari sejenis ubur2 yang bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan
ke
dalam manusia, hingga mungkin di masa depan manusia bisa menyala di malam hari, atau
berpendar dengan memasukkan gen kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin
jikalau anda ingin tampan seperti Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma
Thurman, anda tidak perlu operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka
kepada kromosom anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda
hanya perlu mempunyai lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya
dikopikan kepada kromosom anda tersebut.
Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih harus menempuh penelitian yang sangat
panjang dan berliku. Tidak tertutup kemungkinan sebuah gen mengatur lebih dari satu sifat.
Mungkin perubahan sebuah gen di satu sisi memungkinkan kita mendapatkan sifat yang
kita inginkan namun juga secara tak sadar dan tak diketahui kita juga mendapatkan sifat
lain yang merugikan! Ya…. semua itu
sebagai berikut :
6. Pemanenan produk.
Buat teman-teman yang pengen mencari contoh-contoh rekayasa genetik terhadap bakteri,
hewan tingkat rendah dan contoh rekayasa genetika pada tumbuhan. Berikut ada contoh
nya:
Hormon insulin berguna untuk obat diabetes melitus. metodenya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia coli yang akan dipakai plasmidnya (bagian DNA
yang mampu memperbanyak diri)
2. Diperlukan adanya gen manusia penghasil insulin. Gen ini akan dipotong oleh enzim
restriksi (pemotong)
3. Potongan gen penghasil insulin akan disambungkan ke plasmid DNA Escherichia coli,
dengan bantuan enzim ligase (penyambung)
4. Hasil penyambungan ini akan ditanamkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli
Bakteri dibiakkan dalam medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen penghasil
insulin,
Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen yang membuat tumbuhan ini resisten
terhadap
penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco Mosaic
Virus)
Terapi Gen
Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke dalam sel tubuh makhluk yang sakit. Misalnya
pada
pengobatan enfisema.
Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel gabungan yang diproduksi sel gabungan tipe
tunggal yang mampu melawan penyakit kanker. Pada teknologi antibodi monoklonal, sel
tumor dapat digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil
penggabungan sel ini adalah hibridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi
monoklonal menyerang sel tumor.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha
terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia,
Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan
sehingga menghasilkan barang dan jasa.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Bioteknologi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http9??paskibra#akramaharaja blogspot
omhttp9??dramasiksa blogspot omhttp9??
sanggabuana1s blogspot