Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang bioteknologi telah
menjadi salah satu pilar utama dalam mengubah wajah dunia modern. Makalah ini bertujuan untuk
memberikan wawasan mendalam mengenai dasar-dasar bioteknologi, sebuah ranah yang
menggabungkan prinsip-prinsip biologi dengan teknologi untuk menghasilkan solusi inovatif bagi
berbagai tantangan di berbagai sektor.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari upaya untuk memberikan pemahaman menyeluruh
tentang konsep-konsep esensial dalam bioteknologi, mulai dari rekayasa genetika, fermentasi, hingga
aplikasi bioteknologi dalam beragam bidang, seperti kesehatan, pertanian, dan lingkungan. Dengan
memahami dasar-dasar ini, diharapkan pembaca dapat menggali lebih dalam potensi luar biasa yang
dimiliki oleh disiplin ilmu ini.

Selain itu, makalah ini juga mengeksplorasi dampak bioteknologi terhadap perkembangan
masyarakat dan lingkungan. Sebagai penelusuran holistik, pembaca akan diajak untuk merenung
tentang tantangan etika yang muncul seiring dengan kemajuan bioteknologi, serta bagaimana kita
dapat mengelola perkembangan ini secara bertanggung jawab.

Tentu saja, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah
memberikan inspirasi dan bimbingan. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan berbagai sumber daya yang telah menjadi pijakan dalam perjalanan penelitian ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman kita terhadap dunia
bioteknologi, dan merangsang diskusi lebih lanjut mengenai peran serta tanggung jawab kita dalam
mengarahkan kemajuan teknologi ini menuju keberlanjutan dan kesejahteraan global.

Terima kasih atas kesempatan ini, dan selamat menikmati pembacaan yang penuh wawasan.
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern ini telah menciptakan landasan baru
dalam pemahaman dan penerapan konsep-konsep biologi melalui disiplin ilmu yang dikenal sebagai
bioteknologi. Bioteknologi, sebagai gabungan antara biologi dan teknologi, membuka peluang baru
dalam pemecahan berbagai masalah kompleks di berbagai bidang kehidupan.

Dalam konteks ini, pemahaman mendalam terhadap dasar-dasar bioteknologi menjadi sangat
penting. Seiring dengan peningkatan kemampuan manusia untuk memahami dan memanipulasi
struktur dan fungsi organisme hidup, kita menjadi semakin mampu menghadirkan solusi inovatif
untuk tantangan kesehatan, pertanian, dan lingkungan.

Namun, di balik potensi besar ini, juga muncul pertanyaan etika dan tantangan sosial yang perlu
diatasi. Dengan memahami latar belakang perkembangan bioteknologi, kita dapat mengidentifikasi
perubahan signifikan dalam paradigma ilmiah, kebijakan, dan tata nilai masyarakat yang berkaitan
dengan penggunaan teknologi ini.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat meresapi pentingnya pemahaman dasar-dasar
bioteknologi sebagai fondasi untuk menyikapi dinamika dan kompleksitas fenomena di sekitar kita.
Latar belakang ini menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut, pembelajaran, dan dialog terbuka
mengenai peran bioteknologi dalam membentuk masa depan kita.

Rumusan Masalah

Apa definisi bioteknologi?

Apa hubungan bioteknologi dengan disiplin ilmu lainnya?

Bagaimana sejarah singkat perkembangan bioteknologi?

Apa saja jenis bioteknologi?

Bagaimana peran bioteknologi?

Tujuan Penulisan

Mengetahui definisi bioteknologi

Mengetahui hubungan bioteknologi dengan disiplin ilmu lainnya

Mengetahui sejarah singkat perkembangan bioteknologi

Mengetahui jenis bioteknologi

Mengetahui peran bioteknologi


BAB II

PEMBAHASAN

definisi bioteknologi banyak dikembangkan oleh para ilmuwan, diantaranya Bioteknologi merupakan
cabang ilmu yang mempelajari teknologi pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi (kapang dan
khamir), virus, dan lain-lain) maupun turunan produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, PST
(protein Sel Tunggal), bio surfaktan, biopigmen, biokatalis, bioenergi) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.

Definisi Bioteknologi

Definisi lain menerangkan bahwa Bioteknologi adalah metode atau proses yang melibatkan makhluk
hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia. Atau dapat dikatakan juga, bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang
mempelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses produksi untuk
menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi berasal dari dua kata
yaitu Bio dan Teknologi. Kata Bio berarti kehidupan sedangkan kata Teknologi memiliki makna
sebagai suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Pada zaman kini,
Bioteknologi tidak hanya didukung oleh keilmuan biologi saja, tetapi juga dari berbagai macam ilmu
terapan, seperti biokimia, biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-lain. Sehingga
bioteknologi Dapat di definisikan sebagai ilmu terapan yang menggabungkan berbagai macam
cabang ilmu dalam memproses barang atau jasa yang bisa bermanfaat bagi manusia dengan
menggunakan bantuan makhluk hidup. School of Biotechnology, Dublin College University (2017),
mendefinisikan bioteknologi sebagai teknik manipulasi sistem biologis yang terkontrol dan disengaja
(baik pada sel hidup maupun komponen sel) untuk pengolahan bahan yang prosesnya berlangsung
secara efisien agar dapat diperoleh produk yang bermanfaat. Pemilihan organisme yang tepat dalam
suatu proses, memungkinkan diproduksinya berbagai macam zat/produk, yang berguna bagi
manusia, seperti sumber terbarukan pada makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Selama 30 tahun
terakhir, ahli biologi telah mengaplikasikan secara terpadu metode fisika, kimia dan matematika
untuk mendapatkan pengetahuan/teknologi baru pada tingkat molekuler, tentang sel hidup, dan
memproduksi bermacam-macam zat-zat yang diperlukan. Dengan demikian, dengan menggabungkan
pengetahuan yang baru, metode teknik yang spesifik dan sains, maka muncul konsep bioteknologi
terpadu yang mencakup semua disiplin ilmu (Anonim, 2017)

Definisi Bioteknologi juga berkembang yang bergantung pada institusi atau bidang ilmu yang
mendasarinya contohnya definisi yang disampaikan oleh Department Of Biotechnology And Food
Science dari Norwegian University of Science and Technology (2016), Bioteknologi adalah teknologi
yang memanfaatkan sistem biologis, organisme hidup atau bagiannya untuk mengembangkan atau
menciptakan produk yang berbeda, seperti pada pembuatan roti. Roti adalah proses yang
memanfaatkan konsep bioteknologi (penggunaan ragi/organisme hidup untuk menghasilkan roti).
Pada proses Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan organisme hidup dalam bentuk
alami/sebelum direkayasa (belum dikembangkan lebih lanjut), sementara bioteknologi modern
umumnya sudah melibatkan modifikasi/rekayasa biologis atau organisma. Pada tahun 1970an,
penelitian di bidang bioteknologi (dan bidang terkait lainnya seperti kedokteran, biologi dan lainnya)
berkembang pesat dengan ditemukannya teknik rekayasa dari materi genetik organisme (DNA).
Melalui Bioteknologi, banyak produk hasil rekayasa ditemukan setiap tahun seperti di bidang: obat-
obatan (pengembangan obat-obatan dan terapi baru), pertanian (pengembangan tanaman rekayasa
genetika, biofuel, pengolahan biologis) danindustri (produksi bahan kimia, kertas, tekstil dan
makanan). Bioteknologi adalah area multi disiplin yang menggabungkan ilmu-ilmu biologi, kimia dan
proses, yang dapat diaplikasikan baik di bidang pertanian, farmasi, ilmu pangan, ilmu kehutanan
maupun kedokteran. Secara internasional Bioteknologi didefinisikan sebagai ilmu yang mengacu
pada setiap aplikasi teknologi yang memanfaatkan sistem biologis dan organisme hidup atau
turunannya untuk menciptakan atau memodifikasi produk atau proses untuk tujuan tertentu.

Hubungan Bioteknologi dengan Disiplin Ilmu Lainnya

Bioteknologi melibatkan banyak disiplin ilmu lainnya. Berikut adalah beberapa disiplin ilmu yang
terkait dengan bioteknologi:

Biologi: Bioteknologi memiliki akar yang kuat dalam biologi. Pemahaman tentang struktur dan fungsi
organisme hidup, genetika, ekologi, dan proses biokimia menjadi dasar dalam pengembangan
teknologi bioteknologi.

Genetika: Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme hidup.
Bioteknologi sering menggunakan teknik rekombinasi DNA dan manipulasi genetik untuk mengubah
sifat-sifat organisme.

Kimia: Kimia memainkan peran penting dalam bioteknologi, terutama dalam pemahaman tentang
reaksi biokimia dan sintesis molekuler. Bioteknologi juga menggunakan teknik analisis kimia untuk
mendeteksi dan memahami komponen biologis.

Bioinformatika: Bioinformatika adalah bidang yang menggabungkan biologi, komputer, dan statistik.
Dalam bioteknologi, bioinformatika digunakan untuk menganalisis data genetik, memprediksi
struktur protein, dan merancang eksperimen.

Ilmu Komputer: Ilmu komputer berperan penting dalam analisis data biologis, pemodelan molekuler,
dan desain eksperimen dalam bioteknologi. Komputer juga digunakan dalam pengolahan data
genomik dan proteomik yang besar.

Teknik dan Teknologi: Bioteknologi melibatkan penerapan teknik dan teknologi untuk
mengembangkan produk dan proses yang berguna. Teknik seperti rekayasa genetik, kloning,
fermentasi, dan kultur jaringan digunakan dalam bioteknologi.

Kedokteran: Bioteknologi memiliki aplikasi yang luas dalam bidang kedokteran, termasuk
pengembangan obat-obatan, terapi gen, dan diagnosa penyakit. Kolaborasi antara bioteknologi dan
kedokteran telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam pengobatan penyakit.

Lingkungan: Bioteknologi juga berperan dalam pemulihan dan perlindungan lingkungan. Teknik
bioremediasi, pengolahan limbah, dan produksi energi terbarukan adalah contoh penggunaan
bioteknologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Bioteknologi merupakan bidang interdisipliner yang melibatkan kolaborasi antara berbagai disiplin
ilmu untuk menciptakan inovasi dan solusi dalam berbagai sektor kehidupan.

Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Manusia sudah mengenal bioteknologi sejak ribuan tahun lalu. Tercatat pada 8000 SM, bangsa
Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik bioteknologi konvensional berupa
pengembangbiakan ternak dengan metode selektif artifisial. Pada 4000 SM, perkembangan
bioteknologi makin maju setelah bangsa China mampu membuat produk fermentasi susu seperti
yoghurt dan keju. Perkembangan bioteknologi tak luput dari seorang ilmuwan bernama Gregor
Mendel yang didaulat sebagai Bapak Genetika. Gregor Mendel mencetuskan hukum-hukum
pewarisan sifat, yang menginspirasi peneliti lain untuk melakukan penelitian di bidang genetika. Pada
akhir 1960-an, ilmuwan Stewart Linn dan Werner Arber berhasil mengisolasi enzim yang berperan
dalam menghambat pertumbuhan bakteriofag yang menyerang bakteri E. coli. Kemudian pada 1968,
H.O. Smith, K.W. Wilcox, dan T.J. Kelley, yang bekerja di Johns Hopkins University, berhasil
mengisolasi dan mengkarakterisasi enzim nuklease restriksi pertama yang dapat digunakan untuk
memotong DNA. Penemuan itulah yang mendukung adanya penemuan lainnya, seperti antibodi
monoklonal, insulin dari bakteri, dan tomat tahan hama dengan menggunakan teknik bioteknologi
modern.

Jenis Bioteknologi

Ada empat subbidang utama bioteknologi, yakni bioteknologi medis (merah), bioteknologi agrikultur
(hijau), bioteknologi industri (putih), dan bioteknologi lingkungan (abu-abu).

Bioteknologi Medis (Merah)

Berhubungan dengan ilmu kedokteran dan produk untuk kesehatan hewan, bioteknologi medis
memiliki fungsi utama untuk menemukan obat sekaligus menyembuhkan dan mencegah penyakit.
Bidang ini melibatkan studi sel bakteri, tumbuhan, dan hewan untuk memahami fungsi di tingkat
dasar. Bioteknologi medis banyak melibatkan studi DNA untuk mengetahui cara memanipulasi
susunan genetik demi meningkatkan karakteristik produksi yang bermanfaat bagi manusia, seperti
produksi insulin. Bidang ini biasanya menghasilkan perkembangan obat-obatan dan terapi baru.

Contohnya adalah vaksin, antibiotik, teknik diagnostik molekular, serta teknik rekayasa genetik untuk
menyembuhkan penyakit. Nah, salah satu contoh bioteknologi di bidang medis adalah Nusantics.
Saat ini, Nusantics berkiprah di bidang bioteknologi medis, memilih fokus pada mikrobioma dan
kesehatan.

Bioteknologi Agrikultur (Hijau)

Bioteknologi agrikultur fokus mengembangkan tanaman rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil
panen. Bisa juga untuk memperkenalkan sifat-sifat tanaman yang memberikan keuntungan sehingga
dapat tumbuh di wilayah dengan cuaca dan hama tertentu. Dalam beberapa kasus, ilmuwan
mengidentifikasi sebuah karakteristik, menemukan gen yang menyebabkannya, dan memasukkan
gen tersebut ke tanaman lain sehingga tanaman tersebut memiliki sifat yang diinginkan. Misalnya,
lebih tahan hama dan menghasilkan panen yang lebih besar dari sebelumnya.

Contoh bioteknologi agrikultur adalah menciptakan varietas tanaman baru (misalnya yang tahan
hama secara alami tanpa perlu disemprot pestisida), biopestisida, dan biofertilizer . Ada pula seleksi
buatan untuk tanaman dan hewan ( selective Breeding ). Contohnya, mengawinkan hewan dengan
sifat yang paling diinginkan dengan hewan lain sehingga menghasilkan keturunan yang baik (misalnya
hewan lebih besar, lebih tahan penyakit, dan lebih jinak agar proses peternakan lebih
menguntungkan).

Bioteknologi Industri (Putih)

Bioteknologi industrial adalah penerapan bioteknologi untuk tujuan industri, termasuk fermentasi
industri. Bidang ini merancang proses dan produk yang lebih efisien energi, rendah polusi, dan
rendah konsumsi sumber dayanya, sehingga dapat mengalahkan versi tradisional. Bioteknologi
industri menggunakan sel seperti mikroorganisme atau komponen sel seperti enzim untuk
menghasilkan produk di sektor yang berguna secara industri, seperti makanan dan pakan hewan, zat
kimia, deterjen, kertas dan bubur kertas, produksi zat kimia, tekstil, bahan bakar hayati, dan biogas.
Penggunaan teknik biologi molekular modern juga mengurangi dampak lingkungan proses industri
yang bermacam-macam. Misalnya mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan bahan
mentah yang dapat diperbarui untuk menghasilkan berbagai macam zat kimia dan bahan bakar serta
beralih dari ekonomi berbasis petrokimia.

Contoh bioteknologi industri adalah biokatalis (misalnya memproduksi enzim untuk mensintesis zat
kimia dalam kuantitas komersial menggunakan bioteknologi), fermentasi (misalnya jagung sebagai
pengganti minyak bumi untuk menghasilkan zat kimia), serta mikroorganisme (berfungsi dalam
produksi zat kimia untuk merancang dan menghasilkan plastik atau tekstil baru dan dalam
perkembangan sumber energi baru yang berkelanjutan seperti bahan bakar hayati).

Bioteknologi Lingkungan (Abu-abu)

Bioteknologi lingkungan adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah dan pencegahan
polusi. Tujuannya untuk menjaga keanekaragaman hayati serta membuang polutan atau kontaminan
menggunakan mikroorganisme dan tanaman untuk mengisolasi dan membuang banyak jenis zat,
seperti logam berat dan hidrokarbon. Teknologi tersebut bisa lebih efisien membersihkan banyak
limbah dibandingkan metode konvensional, serta secara signifikan mengurangi ketergantungan kita
akan metode pembuangan berbasis lahan.

Contoh bioteknologi lingkungan adalah bioremediasi, yaitu pengembangan enzim bioreaktor yang
tidak hanya mengolah beberapa komponen limbah makanan dan industri dengan zat kimia sebelum
dibuang, tetapi juga memungkinkan pembuangan secara efisien melalui sistem selokan tanpa
menggunakan mekanisme pembuangan sampah padat.

Peran Bioteknologi

Peran bioteknologi sangat luas dan beragam. Bioteknologi melibatkan penggunaan teknologi dalam
proses biologi untuk mengembangkan atau memodifikasi produk dan proses yang berguna bagi
manusia. Berikut adalah beberapa peran penting bioteknologi:

Pengembangan Obat: Bioteknologi telah mengubah cara kita mengembangkan obat. Dengan
menggunakan teknik seperti rekayasa genetika, ilmuwan dapat memanipulasi mikroorganisme atau
sel manusia untuk memproduksi obat-obatan yang lebih efektif dan aman.

Pertanian dan Pangan: Bioteknologi telah membantu dalam pengembangan tanaman transgenik
yang tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hal ini
dapat meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi penggunaan pestisida. Selain itu, bioteknologi
juga digunakan dalam produksi pangan seperti fermentasi makanan dan produksi enzim.

Lingkungan: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan seperti polusi air
dan tanah. Misalnya, mikroorganisme dapat digunakan untuk mendekomposisi bahan kimia
berbahaya dalam air atau tanah.

Energi Terbarukan: Bioteknologi juga berperan dalam pengembangan sumber energi terbarukan
seperti biofuel. Mikroorganisme dapat digunakan untuk mengubah biomassa menjadi bahan bakar
yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Kesehatan Manusia: Bioteknologi juga digunakan dalam bidang kesehatan manusia, seperti dalam
pengembangan terapi gen untuk penyakit genetik, vaksin rekombinan, dan pengembangan teknologi
diagnostik yang lebih canggih.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam menelusuri materi dasar-dasar bioteknologi, dapat disimpulkan bahwa bidang ini memberikan
kontribusi signifikan terhadap transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman mendalam
terhadap konsep-konsep seperti rekayasa genetika, fermentasi, dan aplikasi bioteknologi
memberikan landasan untuk menghadirkan inovasi yang mampu menjawab tantangan kompleks
dalam berbagai sektor kehidupan.

Namun, kemajuan bioteknologi juga membawa tantangan dan tanggung jawab yang tak dapat
diabaikan. Aspek etika dan dampak sosial perlu diperhatikan secara serius agar kemajuan ini tidak
hanya memberikan manfaat teknologi, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam masyarakat
secara menyeluruh.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk terus mengembangkan pengetahuan, mendukung
penelitian yang berkelanjutan, dan menjalin dialog terbuka mengenai penerapan bioteknologi.
Melalui pemahaman yang mendalam dan tindakan yang bijak, kita dapat memastikan bahwa
kemajuan bioteknologi akan menjadi kekuatan positif yang membawa manfaat bagi kesejahteraan
global dan keberlanjutan lingkungan.

Terima kasih, semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan kecil dalam memahami dan merespons
dinamika dunia bioteknologi yang terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai