Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

SEJARAH DAN RUANG LINGKUP BIOTEKNOLOGI

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

Disusun Oleh : Kelompok 1

Ni Komang Ana Oktaviani : 1913041027

Komang Ririn Karisma Dewi : 2113091001

Fajar Sanintan Jati : 2113091005

Mely Safitri : 2113091009

Ida Isnawati : 2113091016

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sejarah dan Ruang Lingkup
Bioteknologi" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
Bioteknologi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah dan ruang
lingkup bioteknologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si. selaku Dosen Mata
kuliah Bioteknologi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan paper
ini.

Singaraja, 15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Bioteknologi
2.2 Pengertian Bioteknologi Konvensional dan Modern
2.3 Sejarah Perkembangan Bioteknologi
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan sel hidup, yaitu
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk. Bioteknologi merupakan
pemanfaatan sistem kehidupan dan organisme untuk mengembangkan dan menciptakan
produk baru untuk menghasilkan atau memodifikasi produk atau proses dengan tujuan
memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta singkat
dalam waktu produksi. Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup, teuchos
yang artinya alat, dan logos yang artinya hidup sehingga bioteknologi dapat diartikan
sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari
makhluk hidup dalam proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
Bioteknologi terdiri dari dua jenis yaitu, konvensional dan modern. Bioteknologi
modern merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau komponen-
komponennya yang telah mengalami rekayasa genetik melalui teknologi DNA
rekombinan. Sedangkan bioteknologi konvensional sudah ada sejak lama contoh dari
produk yang dihasilkan seperti, tempe, keju, tape dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dan ruang lingkup bioteknologi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional dan modern?
1.2.3 Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup bioteknologi
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari bioteknologi konvensional dan modern
1.3.3 Untuk mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Bioteknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dipengaruhi oleh
berkembangnya ilmu bioteknologi. Bioteknologi mengalami perkembangan yang
sangat pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Perkembangan bioteknologi
sejalan dengan tingginya kebutuhan hidup manusia yang tidak sebanding dengan
produksi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Pada negara maju, bioteknologi
mendapat perhatian yang sangat serius dan dikembangkan oleh pemerintah secara
intensif untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun untuk produksi industri.
Bidang utama yang menjadi perhatian dalam pengembangan bioteknologi adalah
pangan, farmasi, pengolahan limbah, dan rekayasa genetika. Pengembangan ilmu
bioteknologi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
manusia.
Bioteknologi merupakan pemanfaatan sistem kehidupan dan organisme untuk
mengembangkan dan menciptakan produk baru untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk atau proses dengan tujuan memperoleh produk yang lebih baik
dari segi kualitas maupun kuantitas serta singkat dalam waktu produksi.
Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup, teuchos yang artinya alat,
dan logos yang artinya hidup sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang
ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk
hidup dalam proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
Primrose mengartikan bioteknologi sebagai penerapan prinsip-prinsip biologi,
biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dan jasa memanfaatkan
organisme hidup dan komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia. Office of Technical Assistance (OTA), Amerika Serikat
menyatakan bioteknologi sebagai teknik pendayagunaan organisme hidup atau
bagian dari organisme tersebut untuk membuat atau memodifikasi produk guna
meningkatkan atau memperbaiki sifat tanaman atau hewan. European Federation of
Biotechnology menyatakan bahwa bioteknologi merupakan integrasi dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa dengan tujuan meningkatkan aplikasi
organisme hidup, sel, atau bagian dari organisme hidup untuk menghasilkan barang
dan jasa. Pengertian bioteknologi kemudian berkembang sejak penemuan metode
pembuatan DNA rekombinan dan fusi sel sehingga mengarah ke proses bioteknologi
modern.
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
mendefinisikan bahwa teknologi merupakan penerapan prinsip pengetahuan dan
rekayasa untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis
dalam menghasilkan barang dan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
School of Biotechnology, Dublin College University (2017), mendefinisikan
bioteknologi sebagai teknik manipulasi sistem biologis yang terkontrol dan disengaja
(baik pada sel hidup maupun komponen sel) untuk pengolahan bahan yang
prosesnya berlangsung secara efisien agar dapat diperoleh produk yang bermanfaat.
Pemilihan organisme yang tepat dalam suatu proses, memungkinkan diproduksinya
berbagai macam zat/produk, yang berguna bagi manusia, seperti sumber terbarukan
pada makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Selama 30 tahun terakhir, ahli biologi
telah mengaplikasikan secara terpadu metode fisika, kimia dan matematika untuk
mendapatkan pengetahuan/teknologi baru pada tingkat molekuler, tentang sel hidup,
dan memproduksi bermacam-macam zat-zat yang diperlukan. Dengan demikian,
dengan menggabungkan pengetahuan yang baru, metode teknik yang spesifik dan
sains, maka muncul konsep bioteknologi terpadu yang mencakup semua disiplin
ilmu.
Definisi Bioteknologi juga berkembang yang bergantung pada institusi atau
bidang ilmu yang mendasarinya contohnya definisi yang disampaikan oleh
Department Of Biotechnology And Food Science dari Norwegian University of
Science and Technology (2016), Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan
sistem biologis, organisme hidup atau bagiannya untuk mengembangkan atau
menciptakan produk yang berbeda, seperti pada pembuatan roti. Roti adalah proses
yang memanfaatkan konsep bioteknologi (penggunaan ragi/organisme hidup untuk
menghasilkan roti). Pada proses Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan
organisme hidup dalam bentuk alami/sebelum direkayasa (belum dikembangkan
lebih lanjut), sementara bioteknologi modern umumnya sudah melibatkan
modifikasi/rekayasa biologis atau organisma. Pada tahun 1970an, penelitian di
bidang bioteknologi (dan bidang terkait lainnya seperti kedokteran, biologi dan
lainnya) berkembang pesat dengan ditemukannya teknik rekayasa dari materi genetik
organisme (DNA). Melalui Bioteknologi, banyak produk hasil rekayasa ditemukan
setiap tahun seperti di bidang: obat-obatan (pengembangan obat-obatan dan terapi
baru), pertanian (pengembangan tanaman rekayasa genetika, biofuel, pengolahan
biologis) dan industri (produksi bahan kimia, kertas, tekstil dan makanan).
Penggunaan istilah bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan asal
Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1917 untuk menggambarkan interaksi biologi dan
teknologi manusia dengan memanfaatkan sistem biologi serta organisme untuk
mengubah bahan baku menjadi suatu produk yang berguna bagi masyarakat.
Tonggak sejarah bioteknologi modern dimulai sejak tahun 1928 sejak antibiotik
penicilin digunakan oleh Alexander Fleming untuk pengobatan penyakit kulit yang
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus hingga pada tahun 1940 penicilin
digunakan untuk mengobati infeksi pada manusia. Tahun 1950, antibiotik berhasil
ditemukan pada beberapa strain bakteri sehingga produksi skala besar mulai
dilakukan untuk mendapatkan berbagai antibiotik untuk kepentingan pengobatan.
Bioteknologi berfungsi sebagai teknologi kunci abad 21 ini. Peran dan fungsi
Bioteknologi di saat ini dan masa depan dapat disejajarkan dengan information
technology dan microelectronic atau nano technology. Di beberapa negara
berkembang dan maju bahkan kelompok dunia ketiga pun telah didengungkan
program riset unggulan tentang biotechnology untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia. Negara maju misalnya Jerman, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris serta
Jepang, menempatkan riset di bidang Bioteknologi sebagai riset sangat penting.
Walaupun konsep Bioteknologi masih terdengar relatif baru, sebenarnya sudah sejak
zaman dulu kala manusia memanfaatkan proses bioteknologi ini untuk memproduksi
bir, wine, roti, keju, asam cuka dan lainnya. Peran mikroorganisme dan enzim dan
juga komponen kimiawi yang dihasilkannya merupakan penyebab suatu produk
menjadi baik atau menjadi tidak baik.
Hubungan bioteknologi dan ilmu ilmu yang terkait disajikan pada Gambar 2.1
berikut.

Gambar 2.1 Hubungan antara Bioteknologi dan Ilmu-ilmu Pendukung


Pada saat ini sebenarnya mikroba seperti bakteri, virus (bacteriophage-virus yang
melisiskan bakteri), dan khamir banyak dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
melalui proses bioteknologi. Hal tersebut diperlukan karena untuk melisiskan bakteri
resisten, yang sekarang sudah digunakan adalah virus-bakteri (bacteriophage). Sejak
35 tahun yang lalu rekayasa genetika menjadi lompatan mendasar dalam proses
bioteknologi.
Melalui metode bioteknologi, sel sel, protoplas, dan kultur jaringan serta
rangkaian DNA dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan manusia untuk
mencapai kesejahteraan umat manusia, sehingga berbagai organisme baru atau sifat-
sifat baru mikroorganisme tanaman maupun sel sel hewan dapat direkayasa. Saat ini
bioteknologi telah mempunyai tempat yang strategis dalam kehidupan kita dan
sangat penting misalnya dalam bidang energi dengan ditemukannya sel sel
mikroorganisme yang mampu memproduksi biomassa dalam jumlah besar yang
dapat dikembangkan menjadi energi berbasis biomassa sehingga renewable energy
berkembang sangat pesat untuk mengantisipasi kelangkaan bahan bakar fosil yang
akan habis pada masanya nanti.
Demikian juga mikroorganisme yang mampu mengendalikan pencemaran
lingkungan misalnya dengan mengurangi kandungan sulfur pada batubara, akan
mengendalikan hujan asam. Contoh lain adalah kemampuan mikroba untuk
melakukan bioremediasi yaitu proses pengendalian pencemaran logam dengan
menggunakan mikroba yang mampu mengadsorpsi ion ion logam berbahaya bagi
lingkungan atau mengabsorbsi ion logam tersebut sehingga tidak masuk ke dalam
badan air yang akan digunakan oleh manusia. Masalah energi dan perlindungan alam
merupakan fokus kajian bioteknologi lingkungan.
Pemanfaatan kemajuan Bioteknologi sudah banyak dilakukan misalnya pada
proses produksi asam glutamat (sebagai bahan baku penyedap rasa), proses produksi
asam sitrat (dengan pemanfaatan Aspergillus niger), proses produksi wine (dengan
pemanfaatan Saccharomyces cerevisiae), proses produksi enzim secara mikrobial
banyak berkembang saat ini untuk menggantikan enzim renin yang berasal dari
cairan lambung anak sapi. misalnya dengan memanfaatkan kapang Mucor miehei,
Mucor pusilus juga Aspergillus spp, dan lainnya.
Dalam bidang kedokteran, untuk proses produksi antibiotik, yang bermacam
macam misalnya penicilin, streptomycin, cepalosporin, xephamycin, erythromycin
dan lain lain (untuk diagnosis dan terapi) sudah banyak memanfaatkan proses
produksi secara mikrobial. Dalam bidang pertanian, untuk mendapatkan varietas
baru dengan sifat yang dapat dikendalikan contoh padi goldene rice (tanaman padi
yang diperkaya dengan provitamin A). Pada proses produksi pangan, untuk
menciptakan jenis sumber sumber minyak dengan komposisi asam lemak yang dapat
dikendalikan.
Di dalam Tabel 2.1 berikut dikenalkan beberapa produk bioteknologi yang berasal
dari beberapa sumber khusus misalnya bioteknologi pangan

No Bidang Produk Bioteknologi

1 Bioteknologi Pangan Yoghurt, susu asam, keju, krim asam, sauerkraut, acar,
Produk yang siap sosis, sosis asap, produk daging asap olahan, dari negara
konsumsi Asean seperti kecap, tauco, soyu, kamaboko, natto,
terasi/belacan, sufu dan lainnya. Produk olahan dengan
menggunakan ragi, roti tawar, roti Perancis, roti manis,
roti asam, Produk olahan jamur, minuman wine bir, teh,
kopi, cokelat, bahan penyedap, komponen Mono Sodium
Glutamat (MSG), asam asam amino lain, dan berbagai
vitamin., bekasam (ikan fermentasi), tempoyak, asinan
buah, asinan sayur (makanan tradisional Indonesia).

2 Bahan tambahan Bahan pewarna alami (biopigmen yang diproduksi oleh


Pangan kelompok algae) emulgator, stabilisator, glukosa,
fruktosa, produk produk tepung, pektin, protein
fungsional, bahan tambahan misalnya enzim yang sangat
potensial selalu digunakan dalam proses bioteknologi

3 Pertanian Pakan ternak, vaksin ternak, metode pengkomposan,


mikroba pelindung tanaman, zat mikrobiologi anti hama,
tanaman, bakteri Rhizobium, yang dapat diinokulasikan
ke dalam tanaman, perbanyakan tanaman dengan cara
vegetatif, produksi embrio hewan, tanaman yang telah
berubah genetiknya sehingga menghasilkan sifat yang
baru.

4 Lingkungan Virus bakteri (bacteriophage untuk melisiskan cemaran


bakteri resisten), konsorsium mikrobia untuk
menurunkan cemaran limbah industri (bioremediasi),
biosurfaktan untuk penyabunan dan penurunan limbah
minyak dan bahan baku pembuat sabun

Dengan demikian ruang lingkup bioteknologi sangat luas mulai dari masalah energi, masalah
lingkungan, masalah kedokteran, masalah pertanian, masalah industri, obat obatan, dan Pangan.
Peran Bioinformatika menjadi sangat penting, untuk mengatasi pro dan kontra dalam
implementasinya dan diperkuat dengan bioetika dan biosafety. Di Indonesia sudah ada komisi
bioetika nasional. Pada akhirnya dapat dijelaskan bahwa implementasi bioteknologi tidak lepas
dari kehidupan manusia secara menyeluruh.
2.2 Pengertian Bioteknologi Konvensional dan Modern
A. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
langsung mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur. kemudian , enzim yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan terlibat dalam fermentasi (proses peragian)
untuk menciptakan produk atau jasa yang juga masuk ke dalam bioteknologi
konvensional. Bioteknologi konvensional sering kali dilakukan secara sederhana
dan diproduksi dalam jumlah banyak. Di dalam industri makanan, fermentasi
adalah aktivitas mikroorganisme dalam makanan untuk mendapatkan produk yang
diinginkan. Dapat diketahui bahwa proses fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen).
Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau metode pembuatan
produk tradisional. Misalnya membuat lakban dengan cara menaburkan ragi pada
permukaan akar singkong dan didiamkan selama 3 hari. Proses ini membutuhkan
bantuan mikroorganisme seperti jamur Saccharomyces cerevisiae, jamur
Aspergillus sp, dan bakteri Acetobacter aceti. Akibatnya, mikroorganisme
tersebut mengubah rasa singkong menjadi manis dan beraroma khas.
Ciri-ciri bioteknologi konvensional :
1. Manusia telah melakukan ini sejak lama
Ciri khas bioteknologi konvensional adalah telah dikembangkan
dan digunakan oleh manusia sejak lama, bahkan sebelum
pembangunan peradaban modern. Menurut Saurabh Bhatia dalam
buku History, Scope and Development of Biotechnology (2018)
bioteknologi sudah ada sejak tahun 2000 SM ketika manusia
melakukan fermentasi untuk menghasilkan makanan, produk dan
obat-obatan.
2. Menggunakan teknik fermentasi
Dilansir dari Science Learning Hub, fermentasi adalah proses
mengubah gula menjadi energi oleh mikroorganisme. Manusia
menemukan fermentasi secara tidak sengaja dan
memfermentasinya sejak lama. Namun, baru dipahami bagaimana
fermentasi bekerja ketika Louis Pasteur mengungkapkannya
sekitar tahun 1800-an.
3. Sebagian besar digunakan untuk makanan
Bioteknologi konvensional terutama digunakan untuk produksi
makanan minuman. Contoh makanan dan minuman biotek yang
umum adalah roti, tahu, tempe, tapai, acar, kimchi, keju, yogurt,
mentega, natto, miso, cuka sari, bir, anggur, dan nata de coco.
4. Tidak dimodifikasi secara genetik
Bioteknologi konvensional tidak melakukan rekayasa genetika
seperti manipulasi gen dalam produksi produknya.
5. Penggunaan langsung mikroorganisme
Bioteknologi konvensional ditandai dengan penggunaan bakteri
atau mikroorganisme secara langsung dan utuh. Dimana, bakteri
tersebut tidak mengalami pra-manipulasi seperti bioteknologi
modern.
Manfaat bioteknologi konvensional :
1. Menambah kandungan gizi produk pangan berupa makanan dan
minuman.
2. Membantu proses peningkatan industri pertanian sebagai
komoditas produksi dan industri perdagangan.
3. Menambah jumlah lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapat
masyarakat.
4. Mempromosikan produk industri dalam negeri.
Contoh produk bioteknologi konvensional :
1. Bidang pangan
- Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang
sering disantap dan menjadi salah satu favorit dengan nilai gizi
yang patut diperhatikan. Dengan kandungan protein yang cukup
tinggi, tempe menjadi alternatif sumber protein nabati. Selain itu
tempe juga mengandung sejumlah asam amino yang sangat
dibutuhkan tubuh manusia. cara pembuatan tempe pada dasarnya
dilakukan dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan
cara menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus pada kedelai. Selama pertumbuhan, jamur akan
menghasilkan filamen yang disebut hifa.
- Kecap
Jamur Aspergillus goesia bertanggung jawab untuk
membuat kecap. Jamur ini pertama kali tumbuh di dedak gandum.
Selain itu, jamur dan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai
masak merusak campuran biji-bijian. Setelah mengalami
fermentasi karbohidrat jangka panjang, di hasilkanlah kecap
Oncom.
- Oncom
Oncom adalah makanan yang terkenal di Jawa Barat.
Oncom dibuat dari bungkil kedelai atau bungkil kacang dengan
menggunakan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat
menghasilkan zat warna merah atau jingga yang merupakan zat
warna alami.
- Tauco
Terbuat dari kacang kedelai, proses pembuatannya mirip
dengan pembuatan kecap menggunakan mikroorganisme Rhizopus
oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco juga merupakan produk
fermentasi.
- Yogurt
Yogurt terbuat dari susu. Yogurt adalah minuman susu
fermentasi yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophilus
dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa
menjadi asam laktat. Efek lain dari fermentasi adalah pemecahan
protein susu, yang menyebabkan susu mengental. Inilah yang
membuat yogurt asam dan kental.
- Keju
Keju merupakan yang dihasilkan dengan cara memisahkan
padatan dari susu melalui proses koagulasi. Penebalan ini
dilakukan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan
enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan
memecah susu menjadi dadih dan padatan (curd). Selain itu, enzim
renin mengubah laktosa dalam susu menjadi asam dan protein
dalam dadih. Dadih tersebut kemudian mengalami proses
pematangan dan pengemasan hingga membentuk produk olahan
yang disebut keju.
- Mentega
Mentega dibuat dari susu dengan menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri ini membentuk
pengasaman susu. Susu krim memisahkan bagian lemak padat dan
bagian cair dipisahkan. Lemak tersebut kemudian diaduk dan
dipadatkan untuk membuat mentega instan.
- Roti
Pembuatan roti membutuhkan mikroorganisme
Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme ini akan
memfermentasi gula dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol
menyebabkan adonan mengembang selama proses ini, roti tidak
mengurai tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim
amilase. Selain untuk mengembang dan memberi rasa saat
dipanggang, uap CO2 yang dihasilkan dari proses fermentasi juga
meninggalkan. tekstur yang khas dan membuat roti menjadi ringan.
- Nata de Coco
Nata de coco (ekstrak kelapa atau air kelapa) juga
merupakan produk bioteknologi yang umum dihasilkan oleh
bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco terbuat dari air kelapa
dengan massa putih halus yang terbentuk dari serat hemiselulosa
yang terbentuk pada permukaan media cair tempat hidup bakteri
Acetobacter xylinum.
- Teh kombucha
Selain makanan tersebut, bioteknologi konvensional juga
banyak menciptakan produk berupa minuman. Salah satunya
adalah teh kombucha yang merupakan produk larutan teh
fermentasi dengan kultur mikroba. Penyeduhan teh ini
menggunakan enzim tetes tebu sebagai limbah gula yang
melimpah. Tetes enzim dikenal sebagai produk sampingan dari
produksi gula tebu. Meski begitu, kandungan asam organik dan
gulanya cukup tinggi untuk digunakan sebagai sumber nutrisi
selama fermentasi. Kultur teh Kombucha sendiri banyak
mengandung bakteri dan ragi. Beberapa bakteri yang ada di
dalamnya adalah Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti,
Acetobacter pasteunanus, Brettanomyces bruxellensis.
Brettanomyces intermedius, Saccharomyces cerevisiae, Candida
forma, Gluconobacter, Mycoderma, Mycotorula, Pichia,
Schizosaccharomyces dan Torula. Teh Kombucha dikatakan
efektif dalam mengobati stres saraf dan mental. pengerasan
pembuluh darah, kelelahan kronis, mencegah penuaan kulit,
gangguan usus, menurunkan kolesterol, mengobati kanker usus
besar dan kedua kanker payudara. Ini karena kandungan asam dan
vitamin yang berbeda.
- Minuman beralkohol
Penggunaan mikroorganisme ini juga terjadi pada minuman
dan produk alkohol seperti produksi tuak, sake, anggur dan bir.
Anggur dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh
Aspergillus oryzae. Sedangkan wine dapat dibuat dari buah anggur
atau buah-buahan lainnya dengan menggunakan ragi
Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui
fermentasi, dan bir dibuat dari butiran beras yang sebelumnya telah
diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase.
2. Bidang Pertanian
- Hidroponik
Hidroponik adalah metode pertanian yang tidak
menggunakan tanah sebagai media tanam. Media tanam biasanya
menggunakan batu apung, kerikil, sekam padi, serbuk gergaji, wol
batu, dll. Akan tetapi metode ini menggunakan air sebagai media
tumbuh dengan meningkatkan kebutuhan nutrisi tanaman. Teknik
bercocok tanam ini mulai banyak diterapkan oleh masyarakat
perkotaan karena sering kali lahan perkotaan tidak seluas
pedesaan.
- Tumbuhan Mustard Alami
Tumbuhan mustard alami mengalami seleksi manusia
untuk menghasilkan brokoli, kembang kol, dan kubis.
3. Bidang peternakan
- Domba Ankon
Domba ankon adalah domba yang berkaki pendek dan
bengkok karena proses mutasi alami.
- Sapi Jersey
Sapi jersey adalah sapi penghasil susu yang mengandung
lebih banyak krim setelah dimutasi oleh manusia.
4. Bidang kesehatan
- Antibiotik
Antibodi adalah produk medis yang terbuat dari jamur dan
bakteri. Dengan kemajuan kimia organik, antibiotik kini juga dapat
diproduksi dengan sintesis kimia. Antibiotik bekerja dengan
membunuh bakteri penyebab infeksi. Contoh antibiotik adalah
penisilin dan streptomisin.
- Vaksin
Vaksin adalah produk yang meningkatkan kekebalan tubuh
dengan menggunakan mikroorganisme atau bagiannya yang telah
dibunuh terlebih dahulu. Vaksin dapat bersifat profilaksis
(mencegah atau memperbaiki efek infeksi di masa depan oleh
patogen asli atau "liar") atau terapeutik (misalnya vaksin anti
kanker yang sedang dipelajari). Proses pemberian vaksin ke dalam
tubuh disebut vaksinasi (atau pemvaksinan) dengan cara
disuntikkan ke dalam otot atau dengan cara disuntikkan secara
intramuskular, biasanya ke dalam otot deltoid, seperti vaksin flu,
vaksin HPV, dan vaksin cacar air. Metode ini dianggap sebagai
tindakan pencegahan yang paling efektif. Sebuah laporan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa hingga 20 jenis
infeksi dapat dikendalikan dan dicegah dengan vaksin yang telah
disetujui.
Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional :
1. Kelebihan
- Relatif mudah
- Teknologi yang relatif sederhana
- Efek jangka panjang umumnya diketahui karena sistemnya
sudah mapan.
2. Kekurangan
- Perbaikan sifat genetis tidak terarah
- Tidak memecahkan masalah inkompatibilitas genetik
- Hasil tidak dapat diprediksi
- Waktu untuk membuat aliran baru relatif lama
- Seringkali tidak mungkin mengatasi keterbatasan alami
dalam sistem tanaman, seperti masalah hama.

B. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa dan
barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA rekombinan. DNA
rekombinan adalah proses pemutusan dan penyambungan DNA.
Contoh bioteknologi modern :
1. Bibit tanaman yang seragam
Bibit ini diperoleh melalui teknik kultur jaringan. Dengan teknik kultur
jaringan ini dapat dihasilkan atau diproduksi bibit tanaman yang seragam
dalam kuota yang besar. Beberapa contoh tanaman yang sudah dihasilkan
melalui kultur jaringan diantaranya adalah Papaver somniferum yang
menghasilkan kodein untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp yang
menghasilkan jasmine yang dapat digunakan sebagai bahan parfum aroma
melati
2. Antibodi monoclonal
Anti monoklonal merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara
penggabungan (fusi) dua jenis sel yang berbeda atau sama. Teknik ini
sering dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma atau DNA
rekombinan.
3. Bayi tabung
Bayi tabung adalah suatu metode untuk mengatasi masalah kemandulan
agar dapat memiliki keturunan. Proses bayi tabung terdiri dari
pengendalian proses ovulasi secara hormonal, serta pemindahan sel telur
dari ovarium yang dibuahi oleh sel sperma dalam sebuah medium cair,
sehingga terjadi pembuahan.Hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar pankreas
melalui aliran darah. Hormon insulin berperan dalam menjaga kestabilan
kadar gula dalam pembuluh darah. Hormon insulin diperoleh melalui
teknologi plasmid dalam rekayasa genetik.
4. Domba dolly
Domba Dolly ini dihasilkan melalui kloning yaitu transfer inti sel autosom
atau diploid ke dalam ovum atau haploid yang sudah diambil inti telurnya.
5. Tanaman kebal hama
Tanaman Kebal Hama adalah tumbuh-tumbuhan yang telah disisipi gen
penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis. Dengan
senyawa ini maka Tanaman akan kebal terhadap hama penyakit.
6. Hormone Bovine Somatotropin (BST)
Bovine Somatotropin adalah hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil
rekayasa genetik.
7. Vaksin malaria
Vaksin ini dihasilkan dari rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA
virus cacar air yang kurang aktif.
8. Interferon
Interferon adalah sejenis protein yang dihasilkan dari teknik DNA
rekombinan dengan tujuan menghambat replikasi virus
9. Pelestarian spesies langka
Pelestarian hewan atau tumbuhan langka ini dilakukan dengan
menggunakan teknik rekayasa genetik.
10. Terapi genetik
Terapi genetik adalah modifikasi genetik dari sel makhluk hidup dengan
tujuan untuk mencegah, mengurangi bahkan dapat menyembuhkan
penyakit. Pengaplikasian Terapi Genetik ini dilakukan dengan cara
merekayasa genetik.
11. Hewan transgenik
Hewan Transgenik adalah hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat/
kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu
yang mengandung faktor anti hemofilia.
Dalam beberapa kasus hewan transgenik ini dapat dirancang untuk
beberapa keperluan contohnya untuk keperluan visual yang menarik,
pembelajaran, untuk menghasilkan daging yang lebih banyak, atau untuk
melakukan tugas penelitian tertentu yang lebih baik.
12. Antibiotik jenis baru
Antibiotik yang dikembangkan diri mikroorganisme galur baru yang
diperoleh dari rekayasa genetik. (galur yaitu sekelompok individu dalam
satu jenis yang homozigot / mendekati homozigot untuk satu atau
gabungan karakteristik tertentu yang akan menjadi ciri dari galur itu).
Kelebihan dan kekurangan bioteknologi modern :
1. Kelebihan
- Menciptakan bibit unggul yang bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas.
- Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman.
- Bermanfaat untuk lingkungan dan pelestarian, dengan adanya bioteknologi
modern maka bisa membantu mengatasi masalah pelestarian spesies yang sudah
langkah dan hampir punah. Adanya teknologi transplantasi nukleus membuat
hewan maupun tumbuhan langka dapat dilestarikan.
- Untuk mengolah biji besi yang dapat membantu manusia mengatasi masalah
sumber daya energi.
2. Kekurangan
- Menyisipkan gen makhluk hidup ke makhluk hidup jenis lainnya bertentangan
dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam.
- Kesenjangan antara negara atau perusahaan yang sudah memanfaatkan
bioteknologi dan yang belum memanfaatkan bioteknologi.
- Menyebabkan pencemaran biologi apabila makhluk hidup transgenik lepas ke
alam bebas dan kawin dengan makhluk normal yang nantinya bisa menghasilkan
keturunan yang mutan.
Secara garis besar, baik bioteknologi konvensional, maupun bioteknologi modern,
memiliki beberapa perbedaan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini

2.3 Sejarah Perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi secara luas sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun lalu,
seperti di bidang teknologi pangan pembuatan bis, roti, dan keju yang dikenal sejak abad
ke-19. Prinsip dasar upaya pembuatan makanan tersebut pada umumnya sama, yaitu
sejumlah bahan dasar didedahkan (exposure) ke jasad renik tertentu yang akan
mentransformasikan bahan dasar seperti anggur, susu atau gandum menjadi produk yang
diinginkan.
Dalam perkembangannya terdapat tiga periode, yaitu periode bioteknologi
konvensional, modern, dan ilmiah. Bioteknologi konvensional berkembang ditandai
dengan hal sebagai berikut.
➔ sebagian besar penemuan diperoleh berdasarkan pengamatan umum tentang alam
yang dapat digunakan untuk kehidupan manusia pada saat itu. Pada masa
bioteknologi kuno, manusia mengeksplorasi membuat makanan tersedia dengan
cara menumbuhkannya didekat tempat tinggal mereka sehingga kebutuhan
dasar untuk makanan dapat dipenuhi dengan mudah. Setelah teknologi
penyimpanan berkembang, manusia beralih pada penemuanpenemuan baru
seperti keju, yoghurt, dan lain-lain. Ragi merupakan salah satu mikroba tertua
yang telah digunakan untuk kepentingan manusia untuk membuat roti, produksi
cuka, dan produk fermentasi lainnya termasuk minuman beralkohol. Cuka yang
ditemukan memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
tertentu dan oleh karena itu, cuka juga sukses digunakan sebagai bahan
pengawetan makanan. Penemuan dan manfaat dari proses ini mengarahkan
manusia pada masa itu untuk menciptakan perbaikan lebih lanjut pada proses
dan produk. Fermentasi merupakan cara yang sangat baik untuk memperbaiki
kondisi kehidupan manusia pada masa itu karena menghasilkan banyak produk
baru, meskipun mereka tidak paham tentang prinsip dibalik proses fermentasi.
➔ Tahun 800 SM, bangsa babilonia, mesir dan romawi telah mengenal cara
bercocok tanamn yang baik dengan cara pengumpulan dan pemimilihan benih.
➔ Tahun 600 SM, manusia mengetahui cara membuat minuman bir dan anggur
melalui fermentasi dan menggunakan ragi untuk membuat roti
➔ Tahun 400SM, bangsa Tionghoa telah membuat yogurt dan keju dari susu dengan
bakteri asam laktat
➔ Tahun 1500 SM, bangsa Aztec menggunakan gangga sebagai sumber makanan
(Anonim, 20210).

 Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M). Dasar-dasar transfer
informasi genetik merupakan inti dari bioteknologi . Periode ini ditandai dengan adanya
beberapa peristiwa berikut ini :
 Tahun 1670 : usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikroba di Rio
Tinto, Spanyol.
 Tahun 1686 : Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga
menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikroba.
 Tahun 1822 : Gregor john Mendel menemukan bahwa terdapat unit internal
genetik yang tidak terlihat tetapi menjadi faktor penentu pewarisan sifat yang
disebut dengan gen
 Tahun 1868: Fredich Miescher, menemukan nukein, yaitu senyawa yang terdiri
dari asam nukleat yang diekstrak dari sel nanah yaitu sel darah putih. Kedua
penemuan ini menjadi dasar perkembangan biologi molekuler modern untuk
menemukan DNA sebagai materi genetik dan peran DNA dalam transfer
informasi genetik
 Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan
minuman.
 Taun 1881 : Robert Koch, menggambarkan koloni bakteri yang tumbuh dari
irisan kentang (medium pada mikroba pertama). Walter Hesse, salah satu rekan
kerja Robert Koch, menemukan agar-agar setelah melihat jeli yang selalu padat
bahkan suhu tinggi di musim panas. Nutrien yang menjadikan jeli memadat
kemudian menjadi media pertama yang paling dapat diterima untuk membuat
kultur mikroba murni sehingga mikroba dapat diidentifikasi.
 Tahun 1888: menetapkan istilah kromosom, sebagai struktur yang terorganisir
dari DNA dan protein yang ada di dalam sel. Penemuan penting selama periode
ini adalah dikembangkannya vaksin terhadap cacar dan rabies oleh Edward
Jenner
 Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
 Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula
menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
 Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
 Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri.
 Tahun 1928 : penemuan zat antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
 Tahun 1994 : Produksi besar-besaran penisilin
 Tahun.1953 : penemuan struktur asam deoksiribo nukleat ( ADN ) oleh Crick dan
Watson.
Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang). Perang dunia kedua
menjadi faktor penghambat utama berkembangnya ilmu pengetahuan. Setelah berakhirnya
perang dunia kedua, beberapa penemuan yang sangat penting dilaporkan dan membuka jalan
bagi bioteknologi modern
 Pada tahun 1953, Watson & Crick untuk pertama kalinya melaporkan model struktur
DNA yang dikenal dengan model rantai ganda DNA Model ini mampu menjelaskan
berbagai fenomena terkait dengan replikasi DNA dan peran DNA dalam pewarisan
sifat.
 Pada tahun 1961, Jacob dan Monad memperkenalkan konsep operon
 Kohler dan Milestein pada tahun 1975 memperkenalkan prinsip hibridisasi sitoplasma
dan menghasilkan antibodi monoklonal pertama yang telah merevolusi prosedur
diagnostik. Dr. Hargobind Khorana mampu mensintesis DNA pertama di dalam
tabung reaksi sementara Karl Mullis mampu memperkuat temuan Dengan
memanfaatkan penemuan ini, para ilmuwan mampu memasukkan DNA asing ke sel
inang lain dan bahkan mampu memantau introduksi DNA dari generasi ke generasi
berikutnya. Ian Wilmut, seorang ilmuwan Irlandia berhasil mengkloning mamalia
dengan menggunakan domba sebagai model dan menamai domba hasil kloning
tersebu dengan nama “Dolly”.
 Craig Venter pada tahun 2000 mampu menskuensing genom manusia dan genom
manusia pertama yang dianalisis adalah genom Watson dan Graig Venter. Penemuan
ini memiliki implikasi dan aplikasi yang tidak terbatas.
 Pada tahun 2010, Craig Venter menemukan bahwa genom sintetis dapat bereplikasi
secara otonom
Bioteknologi modern tidak dapat terlepas dari aplikasi metode mutakhir yang telah
ditemukan pada tahap bioteknologi kuno, klasik, dan modern seperti:
a. Kultur Jaringan. Konsep dasar dari kultur jaringan adalah totipotensi sel. Keuntungan
teknik ini adalah sifat tanaman yang identik dengan induknya dan perbanyakan lebih cepat.
b. Analisis genetik. Analisis geneitk mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari
generasi ke generasi serta interaksi antara gen dengan lingkungannya untuk menghasilkan
suatu fenotip.
c. Manipulasi organisme. Manipulasi mikroba, tanaman, atau hewan dan pemilihan individu
yang diinginkan untuk perbaikan generasi yang baru.
d. Analisis DNA. Analisis DNA merupakan proses pengambilan DNA atau RNA dari
organisme melalui tahapan isolasi DNA, polymerase chain reaction, elektroforesis, dan
analisis hasil yang dibantu oleh software bioinformatika.
e. Teknologi DNA rekombinan. Teknologi DNA rekombinan merupakan metode untuk
merekayasa genetik suatu organisme dengan mengintroduksikan gen yang interes ke dalam
suatu organisme.
f. Polymerase Chain Reaction. PCR merupakan teknik amplifikais atau penggandaan gen
target dengan menggunakan primer spesifik untuk inisiasi. PCR bekerja berdasarkan prinsip
replikasi DNA.
g. Hibridoma. Hibridoma merupakan metode untuk menggabungkan dua jenis sel dengan
tujuan mendapatkan hibrid yang memiliki kemampuan dari kedua sel sebelumnya.
h. Kloning. Kloning merupakan metode menghasilkan keturunan yang dikehendaki identik
dengan sel induknya.
i. Hibridisasi DNA. Hibridisasi DNA merupakan metode untuk menyeleksi sekuen DNA
dengan menggunakan probe DNA rantai tunggal untuk proses hibridisasi rantai ganda DNA.
j. Sekuensing DNA. Sekuensing DNA adalah proses pembacaan urutan basa nukleotida gen
interes.

Tahun Penemuan
2000 SM ditemukannya proses fermentasi bir dan pembuatan keju oleh masyarakat Mesir
dan Sumeria
6000 SM orang Samaria dan Babilonia sedah meminum bir, berarti bahwa telah ditemukan
proses produksi minuman beralkohol dengan cara fermentasi
500 SM ditemukannya jamur penghasil antibiotik pada kedelai untuk menangani infeksi
4000 SM pembuatan beberapa makanan lain baik di Eropa maupun di Asia seperti keju,
yoghurt, kecap, tempe, pewarna makanan serta pembuatan tape
1917 Ereky memperkenalkan istilah Bioteknologi
1943 Penisilin diproduksi dalam skala industri
1944 Avery, Macleod, McCarty mendemonstrasikan bahwa DNA adalah bahan genetika
1953 Watson dan Crick menemukan struktur DNA
1961 Jurnal Biotechnology and Bioengineering didirikan 1970 Enzim restriksi
endonuklease pertama kali diisolasi
1972 Khorana dan tim berhasil mensintesis secara kimiawi seluruh gen tRNA 1973 Boy
1975 Kohler dan Mistein menjabarkan produksi antibodi monoklonal 1976
Perkembangan teknik-teknik untuk menentukan sekuen DNA
1978 Genetech menghasilkan insulin manusia dalam E. coli untuk pertama kali
1980 Mikroorganisme hasil rekayasa genetika dapat dipatenkan
1981 Untuk pertama kli automated DNA synthesizers dijual secara komersial dan kit
diagnostik berdasarkan antibodi disetujuan untuk dipakai di Amerika Serikat
1982 Vaksin hewan hasil teknologi DNA rekombinan disetujui pemakaiannya di Eropa
1983 Plasmid Ti hasil rekayasa genetika dipakai untuk transformasi DNA rekombinan
ke tanaman target
1988 Amerika Serikat memberikan patent untuk mencit yang rentan kanker hasil
rekayasa genetika
1988 Metode Polymerase Chain Reaction dipublikasikan oleh Karry Mullis
1990 Percobaan terapi gen sel somatik pada manusia disetujui oleh Amerika Serikat
dfan proyek pemetaan genom manusia mulai dilakukan
1997 Kloning sel inti pada mamalia dengan menggunakan sel domba 1999 Kode genetik
lengkap dari kromosom manusia telah diuraikan
2000 Para ilmuwan di Celera Genomics dan Human Genome Project menyelesaikan
konsep kasar genom manusia.
2001 Majalah Science and Nature mempublikasi urutan genom manusia dan
memungkinkan ilmuwan di seluruh dunia untuk meneliti dan mencari pengobatan
baru untuk penyakit terkait genetik
2002 Padi transgenik yang mengandung beta karoten mulai diproduksi
2003 Pemetaan genom manusia telah selesai dilakukan
2004 Penggunaan antibodi monoklonal yang merupakan antiangiogenik disetujui
digunakan untuk terapi kanker
2005 Penanaman tanaman transgenik dilakukan di 21 negara
2006 Penggunaan vaksin untuk papillomavirus di 82 negara
2007 Para ilmuwan menemukan cara menggunakan sel kulit manusia untuk membuat sel
induk embrionik
2008 Ahli kimia di Jepang untuk pertama kalinya membuat molekul DNA secara
artifisial
2009 Sekunesing genom virus H1N1
2010 Craig Venter telah berhasil menunjukkan bahwa genom artifisial dapat bereplikasi
secara otonom
2012 Draft genom tanaman gandum telah selesai dianalisis
2013 United States Food & Drug Administration mengeluarkan peraturan terkait dengan
rancangan penggunaan obat biosimilar

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bioteknologi
berasal dari kata Bios yang artinya hidup, teuchos yang artinya alat, dan logos yang
artinya hidup sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam
proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Bioteknologi konvensional berfokus pada seleksi alam mikroorganisme, bioteknologi
modern menggunakan rekayasa genetika dalam proses ini. Bioteknologi konvensional
dan modern dapat digunakan untuk mengawetkan makanan. Bioteknologi konvensional
digunakan untuk meningkatkan nilai gizi dan cita rasa suatu bahan pangan sedangkan
bioteknologi modern berperan sebagai sarana untuk menghasilkan suatu bahan pangan
dalam dalam jumlah yang besar.

3.2 Saran
Setelah mengulas materi tentang pengertian bioteknologi, sejarah bioteknologi,
serta apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional dan modern, maka
diharapkan mampu membantu pembaca dalam menambah wawasan terhadap prinsip-
prinsip bioteknologi sebagai pegangan dalam ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Bioteknologi. Diakses pada 14 Maret 2023.

Carla, B. (2023, Januari 04). Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan
Modern. Dipetik Maret 15, 2023, dari Mamikos:
https://mamikos.com/info/kelebihan-dan-kelemahan-bioteknologi-pljr/

Zahran, Z. F. (2022, Agustus 05). Pengertian Bioteknologi Konvensional : Ciri, Manfaat,


dan Contohnya. Dipetik Maret 15, 2023, dari Gramedia:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bioteknologi-konvensional/

Darmayani, Satya, et al. "Bioteknologi Teori dan Aplikasi." (2021).

Ludiana, Yati, and Yuyun Bahtiar. Bioteknologi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada

Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, 2021.

Nadia, Lula, and Dewi Sartika. "Definisi, Prinsip Dasar, dan Perkembangan Bioteknologi
Pangan."

Anda mungkin juga menyukai