Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI
Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
IPA 2 SD/MI

Dosen Pengampu :
Henni Rahayu Siregar M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Tri Idha Sari
2. Anni Khoiriah
3. Fitri Amanda

Semester 2

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MANDAILING NATAL
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
Bioteknologi. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah tersebut atas
bimbingan menyangkut mata kuliah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini kedepannya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat sehingga dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Panyabungan, 27 Februari 2024

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bioteknologi.............................................................................. 3
2.2. Sejarah Perkembangan Bioteknologi.......................................................... 4
2.3. Jenis-jenis Bioteknologi ............................................................................. 6
2.4. Penerapan Bioteknologi ............................................................................. 8
2.5. Dampak Penerapan Bioteknologi ............................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTARPUSTAKA........................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia sekarang ini semakin pesat dalam segala lini kehidupan. Baik
dalam sektor pertanian, kedokteran, bahkan dalam hal makanan sekalipun. Bahkan
perkembangan ilmu pengetahuan mendapatkan dampak yang signifikan pada kemajuan
teknologi, salah satu ilmu pengetahuan yang paling berkembang di era milenial 4.0 sekarang
ini adalah bioteknologi. Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian
beberapa disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut
ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan
teknik kimia.Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah
diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan
bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut
diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif. Hampir semua orang
pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka kurang
mengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun,
apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa
contoh bioteknologi , barulah mereka mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan
bioteknologi . Pada mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.
Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan
manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi
kebutuhannya.Seiring perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme
agar dapat memperoleh suatu produk yang bermanfaat. Dan akhirnya pun mereka berhasil
menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.Hal inilah yang
melatarbelakangi perlunya memahami sejarah dan jenis-jenis bioteknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Bagaimanakan sejarah perkembangan Bioteknologi?
3. Apa sajakah jenis-jenis Bioteknologi?
4. Bagaimanakah penerapan Bioteknologi?
5. Bagaimana dampak penerapan dari Bioteknologi?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Bioteknologi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan Bioteknologi.
3. Mengetahui jenis-jenis Bioteknologi.
4. Mengetahui bagaimana penerapan Bioteknologi.
5. Mengetahui bagaimana dampak penerapan dari Bioteknologi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi berasal dari kata “Bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi”
yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan
sebagai pemanfaatan kehidupan untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia (Kuswanti: 113).
Bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto, 1998). Beragam pengertian
dikemukakan oleh berbagai ahli dan lembaga untuk menjelaskan makna bioteknologi.
Sebelum mamahami makna sesungguhnya dari bioteknologi, terlebih dahulu harus diketahui
asal kata yang mendasarinya. Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat;
Logos: ilmu; sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
(Amien, 1985).Hal tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan aspek ontologi, aksiologi, dan
2
epistemologi sistem bioteknologi meliputi input, process, and output, sedangkan kajian
outcome (hasil), benefit (manfaat), and impact (dampak) perlu dilakukan kajian lebih dalam
melalui bidang sosial, ekonomi, pertanian, terutama terhadap sikap masyarakat terhadap
inovasi bioteknologi, implikasinya, dan dampaknya terhadap realita sosial dan produktivitas
sebagai upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun lalu, karena
manusia telha bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan
jamur ragi untuk membuat makanan bermmanfaat misalnya tempe, roti, anggur, keju dan
yogurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah pasteur menemukan proses
fermentasi dalam pembuatan anggur (Kuswanti, 2008: 113).
Primrose (1987) mengartikan bioteknologi sebagai suatu penerapan prinsip-prinsip
biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan
organisme hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia. OTA-US (1982) mengartikan bioteknologi sebagai suatu teknik
pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi
suatu produk dan meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan (mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus). Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
bioteknologi merupakan suatu teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) dan produk dari organisme (protein bioaktif, enzim,
vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain-lain) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kelangsungan kesejahteraan manusia.

gambar peta konsep dan jenis bioteknologi:


Kelangsungan hidup manusia

Ditunjang oleh
Teknologi

melalui
Bioteknologi

3
Konvensional Modern

Pengolahan bahan makanan misalnya

Temp Tap Yogu Kultur DNA Seleksi dan


e e rt jar Rekomb pemuliaa

2.2 Sejarah Perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi, dari awal penerapannya sampai dengan tahun 1857, disebut era
bioteknologi non-mikrobiol. Karena pada masa itu belum diketahui kalau fermentasi
dilakukan oleh makhluk hidup. Produk lain dari bioteknologi non-mikrobiol antara lain:
anggur, bir (tuak), roti, keju, yoghurt, susu masam, sake, dan sebagainya (Sutarno, 2000: 7.6).
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobiol dimulai sejak tahun 1957 setelah
Louis Pasteur mengetahui kalau fermentasi, merupakan proses yang dilakukan oleh makhluk
hidup. Produk hasil fermentasi bioteknologi era mikrobiol antara lain: tembakau, teh dan
coklat yang difermentasikan (Sutarno, 2000: 7.5).
Pada tahun 1920, proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol dan gliserin. Feremtasi
juga digunakan untuk memproduksi asam laktat dan asam asetat (Apeldoorn,1981).
Setelah Perang Dunia II, dihasilkan produk bioteknologi lain yaitu penisilin, dan
diikuti oleh peningkatan penelitian mikroorganisme lain yang juga dapat menghasilkan
antibiotik dan zat-zat lain seperti vitamin, steroid, enzim, dan asam amino (Sutarno, 2000:
7.5). Produksi antibiotik membawa serta perbaikan di bidang teknologi fermentasi, karena
dapat menciptakan kondisi suci hama, dalam arti mampu mengendalikan lingkungan
fermentasi sedemikian rupa, sehingga dalam lingkungan fermentasi tidak ada jenis mikroba
lain selain mikroba yang digunakan untuk fermentasi itu. Dengan demikian, mikroba tersebut
dapat tumbuh subur dan menghasilkan antibiotik secara optimum (Rehm, 1981).
Perkembangan yang pesat di bidang biologi molekuler dan biologi seluler dalam
beberapa dasawarsa terakhir ini, sepenuhnya menjadi dasar ilmiah utama untuk
4
perkembangan teknologi mutakhir. Teknologi enzim dan rekayasa genetic mengantarkan ke
suatu bioteknologi dimensi baru, yang berkembang dengan sangat pesat. Era ini kemudian
disebut era bioteknologi modern, sedangkan dua era sebelumnya sering disebut sebagai era
bioteknologi tradisional (Apeldoorn, 1981).
Penemuaan rekayasa genetika melalui teknologi rekombinan DNA (deoxyribose
nucleic acid = asam deoksiribonukleat/ADN, yang terjadi pada tahun 1973 bertanggung
jawab atas terjdinya perkembangan bioteknologi yang demikian pesat. Teknik ini tidak hanya
memberikan harapan dapat disempurnakannya proses proses dan produk saat ini, tetapi
diharapkan juga mampu mengembangkan produk baru yang sebelumnya (dalam bioteknologi
tradisional) diperkirakan tidak mungkin dibuat dan memudahkan realisasi proses-proses lain
yang baru pula (Sutarno, 2000: 7.6).
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di bidang
biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa
genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era modern. Kini bioteknologi telah
benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan manusia.

2.3 Jenis-jenis Bioteknologi


1. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan proses bioteknologi yang mengandalkan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia melalui proses
fermentasi. Bioteknologi konvensional tidak melakukan manipulasi organisme atau
rekayasa, tetapi menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba
untuk berkembang secara optimal. Contoh produknya Bir, wine, tuak, keju, sake
(berasal dari Jepang), youghurt, roti, tempe dan sebagainya. Bioteknologi ini
mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
a) Meningkatkan nilai gizi dari prosuk-produk makanan dan minuman.
b) Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco.
c) Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
d) Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena
bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya, sehingga masyarakat
kecil bisa melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari.
Contohnya: tempe dan tape.

5
Tabel kelebihan dan kelemahan biotknologi konvensional
kelebihan Kelemahan
Relatif murah Perbaikan sifat genetik tidak terarah
Teknologi relatif sederhana Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian
genetic
Pengaruh jangka panjang umumnya Hasil tidak dapat diperkirakan
telah diketahui, karena sistem sebelumnya
prosuksi sudah mapan

2. Bioteknologi baru/ modern


Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang menggunakan alat dan
cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk
lebih baik,dan kuantitas hasil produk yang dibuat lebih banyak dan terarah. Konsep
penggunaan bioteknologi modern ini lebih menekankan pada bagaimana cara
memanipulasi materi genetik mikroorganisme untuk menghasilkan clone yang lebih
unggul. Manfaat bioteknologi modern yaitu:
a) Menghasilkan bibit tanaman dengan sifat unggul.
b) Meningkatkan produksi bahan pangan.
c) Mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat.
d) Menghasilkan prosuk kesehatan (vaksin, antibodi monoclonal,dan lain-lain).

Tabel kelebihan dan kelemahan biotknologi modern


kelebihan Kelemahan
Perbaikan sifat genetik terarah Relatif mahal
Dapat mengatasi kendala Teknologi canggih
ketidaksesuaian genetik
Dapat menghasilkan jasad baru dengan Pengaruhjangka panjang
sifat baru yang tidak ada pada jasad
alami
Dapat memperpendek galur tanaman Belum diketahui
baru
Dapat meningkatkan kualitas prosuk Belum diketahui

6
Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-motode mutakhir
bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti:
1. Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang
berasal atau yang didapat dari jaringan aslu tumbuhan atau hewan setelah terlebih
dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis)
secara in vitro (dalam tabung kaca). Konsep dasar dari kultur jaringan adalah sifat
totipotensi sel. Keuntungan teknik ini adalah: sifat tanaman sesuai dengan induknya,
perbanyakan tanaman lebih cepat, dan dapat diekspor tanpa melalui proses karantina,
karena tanaman hasil kultur sudah steril.
2. Analisis genetik mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya serta interaksi antara gen dengan lingkungan dalam
menghasilkan suatu sifat
3. Seleksi atau pemuliaan merupakan manipulasi mikroba, tanaman atau hewan dan
pemilihan individu atau populasi yang diinginkan sebagai stok genetik untuk perbaikan
generasi baru. Konsep dasar persilangan yaitu tanaman yang sejenis dapat
dikawinkan,dan menggunakan struktur alat reproduksi tanaman.
4. Analisis DNA adalah proses atau tahapan pengambilan DNA atau RNA didalam tubuh
organisme sampel/targetmelalui tahapan isolasi DNA total, PCR, elektroforesis dan
analisis hasil dibantu oleh software bioinformatika.
5. Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode
untuk merekayasa materi genetik dengan cara menyisipkan (insert) gen yang
dikehendaki ke dalam suatu organisme
6. PCR (polymerase chain reaction) merupakan teknik amplikasi atau penggandaan gen
target dengan menggunakan primer tertentu untuk proses inisiasi.

2.4 Penerapan Bioteknologi


Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia
memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga tercipta
ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang menyebut
“Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi
sebagai:
(1) Kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi
proses dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang dikaitkan dengan produksi
masal.
7
(2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses
biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia.
Dalam perkemvbangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi
farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri,
2013:216).
a. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan
zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis, kanker
hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik yang
ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa
insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berguna
untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini
kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa
gentika maka dapat diproduksi insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian
dapat diinjeksikan pada penderita diabetes (Harmoni, 1992:104).
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam
pembuatan antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1) Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
a) Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita
hamil.
b) Mengikat racun dan menonaktifkannya.
c) Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain (Anonim,
2013).
2) Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal
dari mikroorganisme.Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau
racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut (Anonim, 2013).
3) Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika
dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat

8
antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh
para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris (Anonim, 2013).
4) Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin,
hormon pertumbuhan, kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).
b. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit
penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan ramuan
beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai
dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi
molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi obat-obatan
sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk
diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak-anak
yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan sejenis
leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).
c. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka
produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu, dicari
jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain. (1) Penggunaan hormon
pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan
produk yang “rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar, dan lainnya. (2)
Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup
panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga
anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga
memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh
tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam mempercepat pembibitan
tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara tradisional.
Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam
dan juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning
(cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan
secara besar-besaran dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor,
dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).
d. Bioteknologi Peternakan
9
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan
pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan yang
berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia
yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para ahli peternakan juga memanfaatkan
bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk memproduksi obat dan vaksin serta hormon
pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya
lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih unggul (maskoeri, 2013:221).

2.5 Dampak Penerapan Bioteknologi


1. DampakPositif
Beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari
perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
1) Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenic kebal hama.
2) Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan.
3) Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air
susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
4) Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
(biohidrometalurgi).
5) Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti: bakteri
pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable.
6) Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya bioethanol, dan
biogas.
7) Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu, misalnya
penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi
monoklonal, dan vaksin.
8) Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan teknologi
transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa dilestarikan.Dan lain
sebagainya.

2. Dampak Negatif
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat
menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian, dan
10
sebagainya.Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa
kerugian (Wariyono, 2008:106).
a. Dampak terhadap Lingkungan

Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat


menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada
pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi.
Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman
(Wariyono, 2008:106).

b. Dampak terhadap Kesehatan

Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius.


Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui mengandung gen resisten terhadap
antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan
kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia (Wariyono, 2008:106).

c. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak


ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi
dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (boyine growth
hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan
menggususr peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan
kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).

Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman
lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil
tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar (Wariyono, 2008:106).

d. Dampak tehadap Etika

11
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hokum
alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa
pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan. 75%
menentang pemindahan gen hewan ke manusia (Wariyono, 2008:107).

Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen
babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup
hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk
hidup.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu
yangmempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sejarah perkembangan bioteknologi sangat panjang, dimulai dari tahun 1857
yang disebut dengan era bioteknologi non-mikrobiol sampai pada tahun 1957 yang disebut
dengan Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobiol). Jenis-jenis bioteknologi ada 2
yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dalam perkembanganya, lahirlah
bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi
peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
Dalam penerapannya dengan berkembangnya bioteknologi, maka manusia dapat
memanfaatkannya suatu bahan yang sederhana menjadi barang ata bahan yang lebih
bermanfaat. Selain mempunyai kelebihan bioteknologi juga mempunyai kekurangan
diantaranya yaitu dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi, serta dampak
terhadap etika.

Saran
Dari Penulisan dan penelitian makalah ini penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan

12
saran agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khusunya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.


Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-biologi.html?
m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?m=1
http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-mendukung-bioteknologi.html?
m=1
http://www.id.wikipedia.org/wiki/virologi

13

Anda mungkin juga menyukai