Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

“BIOTEKNOLOGI”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ADIB DJUMAT

KELAS : XII – IPA 1

MAPEL : BIOLOGI

SMA NEGERI 10 KOTA TERNATE


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
Bioteknologi. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah tersebut atas
bimbingan menyangkut mata kuliah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini kedepannya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat sehingga dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Ternate, 19 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bioteknologi ..................................................................... 3
2.2. Sejarah Perkembangan Bioteknologi ................................................. 5
2.3. Jenis-jenis Bioteknologi ...................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia sekarang ini semakin pesat dalam segala lini kehidupan. Baik
dalam sektor pertanian, kedokteran,bahkan dalam hal makanan sekalipun.b Bahkan
perkembangan ilmu pengetahuan mendapatkan dampak yang signifikan pada kemajuan
teknologi, salah satu ilmu pengetahuan yang paling berkembang di era milenial 4.0
sekarang ini adalah bioteknologi. Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan
pengintegrasian beberapa disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu
pengetahuan alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler,
kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang
baru, bioteknologi sebenarnya telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat
dipastikan apakah penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan
apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu
percobaan intuitif. Hampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun mereka kurang mengerti apa itu bioteknologi dan
istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu
bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi ,
barulah mereka mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan bioteknologi . Pada
mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.
Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan
manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi
kebutuhannya. Seiring perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme
agar dapat memperoleh suatu produk yang bermanfaat. Dan akhirnya pun mereka berhasil
menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme. Hal inilah
yang melatarbelakangi perlunya memahami sejarah dan jenis-jenis bioteknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Bagaimanakan sejarah perkembangan Bioteknologi?
3. Apa sajakah jenis-jenis Bioteknologi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Bioteknologi
2. Mengetahui sejarah perkembangan Bioteknologi?
3. Mengetahui jenis-jenis Bioteknologi?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto, 1998). Beragam pengertian
dikemukakan oleh berbagai ahli dan lembaga untuk menjelaskan makna bioteknologi.
Sebelum mamahami makna sesungguhnya dari bioteknologi, terlebih dahulu harus diketahui
asal kata yang mendasarinya. Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat;
Logos: ilmu; sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
(Amien, 1985). Hal tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan aspek ontologi, aksiologi, dan
epistemologi sistem bioteknologi meliputi input, process, and output, sedangkan kajian
outcome (hasil), benefit (manfaat), and impact (dampak) perlu dilakukan kajian lebih dalam
melalui bidang sosial, ekonomi, pertanian, terutama terhadap sikap masyarakat terhadap
inovasi bioteknologi, implikasinya, dan dampaknya terhadap realita sosial dan produktivitas
sebagai upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Primrose (1987) mengartikan bioteknologi sebagai suatu penerapan prinsip-prinsip
biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan
organisme hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia. OTA-US (1982) mengartikan bioteknologi sebagai suatu teknik
pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi
suatu produk dan meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan (mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus).
EFB (European Federration of Biotechnology) mengartikan bioteknologi sebagai
integrasi (perpaduan) dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa. Definisi EFB ini berlaku untuk jenis
bioteknologi yaitu: tradisional dan bioteknologi baru atau modern. Bioteknologi tradisional
mengacu pada teknik konvensional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk
menghasilkan bir, anggur, keju dan makanan lainnya sejak zaman Yunani dan Mesir kuno,
sedangkan bioteknologi baru atau modern mencakup semua metode modifikasi genetik
melalui DNA rekombinan dan teknik fusi sel dengan perkembangan proses bioteknologi
modern.

But et al (1982) menyatakan bahwa bioteknologi merupakan penerapan asas-asas


sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan jasa, sedangkan
organization for Economic Co-operation and Development (OECD) (1982), mendefinisikan
bahwa bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk
menghasilkan bahan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Jadi dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa bioteknologi merupakan suatu teknik pendayagunaan organisme hidup
atau bagian organisme (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) dan produk dari organisme
(protein bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain-lain) dalam proses
produksi untuk mengahsilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kelangsungan
kesejahteraan manusia.
gambar peta konsep dan jenis bioteknologi:
Kelangsungan hidup manusia

Ditunjang oleh
Teknologi

melalui
Bioteknologi

Konvensional Modern

Pengolahan bahan makanan misalnya

Tempe Tape Yogurt Kultur DNA Seleksi dan


jaringan Rekombinan pemuliaan
2.2 Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi, dari awal penerapannya sampai dengan tahun 1857, disebut era
bioteknologi non-mikrobiol. Karena pada masa itu belum diketahui kalau fermentasi
dilakukan oleh makhluk hidup. Produk lain dari bioteknologi non-mikrobiol antara lain:
anggur, bir, roti, keju, yoghurt, susu masam, sake, dan sebagainya (Sutarno, 2000: 7.6).

Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobiol dimulai sejak tahun 1957 setelah
Louis Pasteur mengetahui kalau fermentasi, merupakan proses yang dilakukan oleh makhluk
hidup. Produk hasil fermentasi bioteknologi era mikrobiol antara lain: tembakau, teh dan
coklat yang difermentasikan (Sutarno, 2000: 7.5).

Pada tahun 1920, proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol dan gliserin. Feremtasi
juga digunakan untuk memproduksi asam laktat dan asam asetat (Apeldoorn,1981).

Setelah Perang Dunia II, dihasilkan produk bioteknologi lain yaitu penisilin, dan
diikuti oleh peningkatan penelitian mikroorganisme lain yang juga dapat menghasilkan
antibiotik dan zat-zat lain seperti vitamin, steroid, enzim, dan asam amino (Sutarno, 2000:
7.5). Produksi antibiotik membawa serta perbaikan di bidang teknologi fermentasi, karena
dapat menciptakan kondisi suci hama, dalam arti mampu mengendalikan lingkungan
fermentasi sedemikian rupa, sehingga dalam lingkungan fermentasi tidak ada jenis mikroba
lain selain mikroba yang digunakan untuk fermentasi itu. Dengan demikian, mikroba tersebut
dapat tumbuh subur dan menghasilkan antibiotik secara optimum (Rehm, 1981).

Perkembangan yang pesat di bidang biologi molekuler dan biologi seluler dalam
beberapa dasawarsa terakhir ini, sepenuhnya menjadi dasar ilmiah utama untuk
perkembangan teknologi mutakhir. Teknologi enzim dan rekayasa genetic mengantarkan ke
suatu bioteknologi dimensi baru, yang berkembang dengan sangat pesat. Era ini kemudian
disebut era bioteknologi modern, sedangkan dua era sebelumnya sering disebut sebagai era
bioteknologi tradisional (Apeldoorn, 1981).

Penemuaan rekayasa genetika melalui teknologi rekombinan DNA (deoxyribose


nucleic acid = asam deoksiribonukleat/ADN, yang terjadi pada tahun 1973 bertanggung
jawab atas terjdinya perkembangan bioteknologi yang demikian pesat. Teknik ini tidak hanya
memberikan harapan dapat disempurnakannya proses proses dan produk saat ini, tetapi
diharapkan juga mampu mengembangkan produk baru yang sebelumnya (dalam bioteknologi
tradisional) diperkirakan tidak mungkin dibuat dan memudahkan realisasi proses-proses lain
yang baru pula (Sutarno, 2000: 7.6).

Tidak perlu diragukan bahwa teknologi rekombinan ADN merupakan penyebab


utama ketenaran bioteknologi pada saat ini. selain itu, harus ditekankan bahwa teknologi
rekombinan juga merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan aktivitas dalam
bidang lain yang esensial dan juga untuk perkembangan bioteknologi. Subjek paling penting
yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi rekombinan ADN dalam bidang
bokatalisator meliputi isolasi, imobilisasi dan stabilisasi enzim, serta mobilisasi dan
stabilisasi mikro organism sebagai makhluk dan sebagai sel individual. Teknologi
rekombinan ADN juga berpengaruh dalam bidang imunologi, terutama dalam pembuatan
antibodi monoklonal, dalam teknologi fermentasi, dalam produksi, pengolahan limbah dan
bioelektrokimia (Sutarno,2000: 7.6).

2.3 Jenis-jenis Bioteknologi


Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di antaranya
diasosiasikan dengan warna, yaitu: (Harsono, 2006).
1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum
pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh
penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin,
penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati
penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnormal dengan gen
yang normal.
2. Bioteknologi Putih/Abu-Abu (White/Grey Biotechnology)
Bioteknologi putih/abu-abu (white/grey biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri
dan khamir atau ragi, enzim-enzim dan organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta
untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching)
minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi pertambangan, dan pembuatan
bir dengan khamir.
3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan
tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang
peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilkan
produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan
senyawa asing (antigen).
4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik atau
perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu
contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan
dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi
di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk
rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus
yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang
memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat
pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
Jenis Bioteknologi:
1. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan proses bioteknologi yang mengandalkan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia melalui proses fermentasi.
Bioteknologi konvensional tidak melakukan manipulasi organisme atau rekayasa, tetapi
menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara
optimal. Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
a) Meningkatkan nilai gizi dari prosuk-produk makanan dan minuman
b) Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco
c) Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan
d) Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena bioteknologi
sederhana tidak banyak membutuhkan biaya, sehingga masyarakat kecil bisa
melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Contohnya:
tempe dan tape.

Tabel kelebihan dan kelemahan biotknologi konvensional


Kelebihan Kelemahan
Relatif murah Perbaikan sifat genetik tidak terarah
Teknologi relatif sederhana Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian
genetic
Pengaruh jangka panjang umumnya telah Hasil tidak dapat diperkirakan
diketahui, karena sistem prosuksi sudah sebelumnya
mapan
2. Bioteknologi baru/ modern
Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang menggunakan alat dan
cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk lebih
baik,dan kuantitas hasil produk yang dibuat lebih banyak dan terarah. Konsep penggunaan
bioteknologi modern ini lebih menekankan pada bagaimana cara memanipulasi materi
genetik mikroorganisme untuk menghasilkan clone yang lebih unggul. Manfaat bioteknologi
modern yaitu:
a) Menghasilkan bibit tanaman dengan sifat unggul
b) Meningkatkan produksi bahan pangan
c) Mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat
d) Menghasilkan prosuk kesehatan (vaksin, antibodi monoclonal,dan lain-lain)
Tabel kelebihan dan kelemahan biotknologi modern
Kelebihan Kelemahan
Perbaikan sifat genetik terarah Relatif mahal
Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian Teknologi canggih
genetik
Dapat menghasilkan jasad baru dengan Pengaruh jangka panjang
sifat baru yang tidak ada pada jasad alami
Dapat memperpendek galur tanaman baru Belum diketahui
Dapat meningkatkan kualitas prosuk Belum diketahui

Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-motode mutakhir


bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti:
1. Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang
berasal atau yang didapat dari jaringan aslu tumbuhan atau hewan setelah terlebih
dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis)
secara in vitro (dalam tabung kaca). Konsep dasar dari kultur jaringan adalah sifat
totipotensi sel. Keuntungan teknik ini adalah: sifat tanaman sesuai dengan induknya,
perbanyakan tanaman lebih cepat, dan dapat diekspor tanpa melalui proses karantina,
karena tanaman hasil kultur sudah steril.
2. Analisis genetik mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya serta interaksi antara gen dengan lingkungan dalam
menghasilkan suatu sifat
3. Seleksi atau pemuliaan merupakan manipulasi mikroba, tanaman atau hewan dan
pemilihan individu atau populasi yang diinginkan sebagai stok genetik untuk perbaikan
generasi baru. Konsep dasar persilangan yaitu tanaman yang sejenis dapat
dikawinkan,dan menggunakan struktur alat reproduksi tanaman.
4. Analisis DNA adalah proses atau tahapan pengambilan DNA atau RNA didalam tubuh
organisme sampel/targetmelalui tahapan isolasi DNA total, PCR, elektroforesis dan
analisis hasil dibantu oleh software bioinformatika.
5. Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode
untuk merekayasa materi genetik dengan cara menyisipkan (insert) gen yang
dikehendaki ke dalam suatu organisme
6. PCR (polymerase chain reaction) merupakan teknik amplikasi atau penggandaan gen
target dengan menggunakan primer tertentu untuk proses inisiasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sejarah perkembangan bioteknologi sangat panjang, dimulai dari tahun
1857 yang disebut dengan era bioteknologi non-mikrobiol sampai pada tahun 1957 yang
disebut dengan Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobiol). Jenis-jenis
bioteknologi ada 2 yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

3.2 Saran

Dari Penulisan dan penelitian makalah ini penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Amien, Muhammad. 1985. Pegangan Umum Bioteknologi. Jakarta: Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan.
Harsono. 2006. Bioteknologi. Jakarta: Yudhistira.
Apeldoorn, J.H.F. Van. 1981. Biotechnology : a Dutch Perspective. Delft University Press.

Rehm, H. J. and G. Reed. 1981. Biotechnology Vol. 1, Microbial Fundamentals. Verlag


Chemie GmbH. Weinheim.

Sutarno, Nono. 2000. Biologi Lanjutan Umum II. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nugroho, D. Endik., Rahayu, A, Dwi.2018. Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi).


Yogyakarta. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai