Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI

Di susun oleh :

Kelompok 7

1. Nurul Afizah (21231021)


2. Ridona Zulyeni Putri (21231028)
3. Sinta (21231034)
4. Tiara Nebila (21231103)
5. Yaumil Fitri Hidayani (21231109)

Dosen :

Reki Kardiman, Ph.D

MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Bioteknologi” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Bapak Reki Kardiman Ph.D Dosen mata kuliah Biologi Umum yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Bioteknologi”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Padang, 09 November 202
Penyusun

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

A. Pengertian Bioteknologi...................................................................................................... 5
B. Perkembangan Bioteknologi ............................................................................................... 5
C. Aplikasi Bioteknologi ......................................................................................................... 6
D. Jenis-Jenis Bioteknologi ..................................................................................................... 9
1. Konvensional ................................................................................................................ 9
2. Modern ......................................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap ilmu
pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan berdampak pesat pada
teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini adalah
bioteknologi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam
mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam
melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya,
tentu akan sangat membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa disiplin ilmu
pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia.
Bioteknologi sebenarnya telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan
apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan
intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan manusia
menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Bioteknologi?
2. Bagaimana Perkembangan Bioteknologi?
3. Apa saja Aplikasi Bioteknologi?
4. Apa Jenis-jenis Bioteknologi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Bioteknologi
2. Untuk mengetahui Perkembangan Bioteknologi
3. Untuk mengetahui Aplikasi Bioteknologi
4. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Bioteknologi

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti
cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai
pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
(Kuswanti, 2008:113). Dilansir dari Biotechnology Innovation Organization, pengetrian
bioteknologi adalah teknologi berdasarkan biologi yang memanfaatkan proses seluler dan
biomolekuler untuk mengembangkan teknologi dan produk yang membantu meningkatkan
kehidupan dan kesehatan planet.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit
gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu
berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata tersebut
(bio dan teknologi) European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi
sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan
aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena
manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun
istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam
pembuatan anggur (Kuswanti, 2008:113).
Perkembangan yang pesat dalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak tahun 1960-an
mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini, manusia telah mampu
memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme (Kuswanti,
2008:112).

B. PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Revolusi bioteknologi yang diawali dengan penemuan strukturheliks molekul DNA (asam
deoksi ribonukleat) oleh Watson dan Crick (1953) melejit pesat di pertengahan tahun 1970-an
dengan berkembangnya rekayasa genetika. Perkembangan ini menjadikan bioteknologi sebagai
bidang antardisiplin yang memberi harapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi umat
manusia.

5
Di awal abad 21 ini, bioteknologi telah menjadi salah satu penopang kegiatan industri terutama
di negara maju. Sebaliknya penerapan dan pengembangannya di negara berkembang masih banyak
menghadapi masalah dan dilema. Hal ini karena bioteknologi memerlukan padat modal dan padat
teknologi untuk penelitian dan penerapannya.
Empat Gelombang Perkembangan Bioteknologi
1. Gelombang pertama. Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh
pemanfaatan mikroba (bakteri, kapang, khamir) untuk pengawetan dan atau pembuatan
makanan/ minuman. Minuman khas Jepang (sake), bir, anggur, keju, yoghurt, dan pangan
tradisional dari Indonesia (tempe, oncom, kecap) merupakan contoh hasil proses
bioteknologis tradisional. Sampai tahun 1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan
untuk produksi bahan kimia (aseton, butanol, asam sitrat) dan biomassa.
2. Gelombang kedua. Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh
Fleming (1929) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944.
Pada era ini (dan sampai sekarang) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi
industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua
ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
3. Gelombang ketiga. Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun
1970-an dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki
sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai produk
farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin
diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan
Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodimonoklonal. Kekhasan ini
menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
4. Gelombang keempat. Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim (tiga
dimensi) yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses
bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika
reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi sinar X dan
spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telah memunginkan ahli
biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal
sebagai era rekayasa enzim / protein.

C. APLIKASI BIOTEKNOLOGI
Beberapa ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai:
1) Kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi
proses dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang dikaitkan dengan produksi
masal.

6
2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses
biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia.
Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi,
bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).

1. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis, kanker hati,
lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik yang ada pada
manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin
adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar
gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga
kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi
insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita
diabetes (Harmoni, 1992:104).
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam pembuatan
antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1) Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat
antibodi monoklonal antara lain:
• Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil.
• Mengikat racun dan menonaktifkannya.
• Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain (Anonim, 2013).
2) Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari
mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun
yang diambil dari mikroorganisme tersebut (Anonim, 2013).
3) Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika dapat
diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah
mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika
Serikat dan Inggris (Anonim, 2013).

7
4) Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi
hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan,
kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).

2. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit penyakit
digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan ramuan beberapa
macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan
teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa
genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi
tersebut antara lain humulin untuk diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan
untuk memperbaiki anak-anak yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon
untuk pengobatan sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).

3. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka
produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu, dicari jalan
melalui bioteknologi pertanian yang antara lain.
1) Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid menjadi poliploid
sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar,
dan lainnya.
2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup
panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga
anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga
memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh
tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam mempercepat pembibitan
tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara tradisional.
Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam
dan juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning
(cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan
secara besar-besaran dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor,
dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).

4. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan
pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan yang berkualitas

8
lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu
meningkat. Oleh karena itu, para ahli peternakan juga memanfaatkan bioteknologipeternakan,
yaitu (1) Untuk memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2)
Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak
yang lebih unggul (maskoeri, 2013:221).

Saking luasnya, aplikasi bioteknologi diklasifikasikan dalam berbagai warna berdasarkan bidang
pemanfaatannya, yaitu:

1. Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di bidang medis, seperti untuk menghasilkan
obat dan vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk
mengobati penyakit genetik.
2. Bioteknologi putih/abu-abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam bidang industri,
seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan,
produksi enzim untuk pengolahan limbah industri, dan pembuatan bir dengan khamir.
3. Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan, seperti
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan
tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
4. Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk perairan yang mengendalikan proses-
proses yang terjadi di lingkungan akuatik, seperti akuakultura untuk menumbuhkan ikan
bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan,
pengembangan tiram tahan penyakit, dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon
dan ikan yang lain.

D. JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara
dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine,
tuak, keju, sake (berasal dari Jepang), yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
1) Dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah
2) Dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan masyarakat secara turun-
temurun
3) Pada umumnya, belum dapat diproduksi secara massal karena produknya hanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja

9
Contoh Bioteknologi Konvensional dan Penerapannya

1) Pangan
Penerapan bioteknologi konvensional sebagai bidang pangan yang pertama oleh manusia
adalah pengawetan makanan menggunakan garam. Pengawetan daging dan ikan oleh
garam digunakan oleh manusia yang hidup di pesisir sebagai metode penyimpanan
makanan.
Selanjutnya adalah penemuan fermentasi oleh ragi atau mikroba seperti bakteri dan jamur.
Misalnya fermentasi susu dengan bakteri Streptococcus lactis yang menghasilkan keju
sebagai produknya.
Contoh lain pemanfaat mikroba untuk bahan pangan adalah pembuatan tempe, nata de
coco, yoghurt, asinan, tempe, kecap, tauco, tape, mentega, dan juga oncom.
2) Domestik Hewan dan Tumbuhan
Bioteknologi menyumbang peran besar dalam domestikasi hewan (perternakan) dan juga
domestikasi tumbuhan (pertanian). Dalam domestikasi hewan dan tumbuhan, manusia
melakukan perilangan antar varietas untuk mendapatkan keturunan yang unggul.
Misalnya persilangan kuda betina dan keledai jantan menghasilkan anakan bernama bagal.
Bagal memiliki fisik yang besar serta ketahanan terhadap perubahan suhu seperti induknya,
namun ia juga mewarisi ketahanan fisik, kehati-hatian, dan juga ketahanan mental dari
seorang keledai jantan. Sehingga begal menjadi kendaraan yang diminati manusia, namun
begal memiliki kekurangan yaitu hampir seluruh individunya steril atau tidak bisa memiliki
keturunan.
Adapun dalam bidang pertanian, persilangan antar dua varietas dilakukan untuk
menghasilkan sifat unggul pada tumbuhan. Misalnya menghasilkan tumbuhan yang lebih
tahan terhadap perubahan iklim, tahan hama, ataupun menghasilkan buah yang lebih besar
dan lebih manis.
3) Medis
Bioteknologi konvensional di bidang medis diawali oleh penemuan antibiotik oleh seorang
dokter bernama Alexander Fleming. Dilansir dari National Center for Biotechnology
Information, Fleming menemukan penisilin yang dapat membunuh bakteri sebagai
antibiotik pertama di dunia.
Selain penemuan antibiotik, bioteknologi konvensional juga berperan dalam penemuan
vaksin. Vaksin yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner dan Louis Pasteur untuk
mencegah penyakit cacar dan juga rabies.

10
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Penerapan bioteknologi
modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi
genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman
jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone
insulin yang dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran dan farmasi).
Dalam meningkatkan nilai tambah suatu bahan, bioteknologi modern memanfaatkan
mikroorganisme. Mikroorganisme itu misalnya sebagai penghasil obat (penicillium), sebagai
pupuk pada tanaman (rhizobium), sebagai bahan makanan yaitu ganggang biru (spirulina) dan
lainnya.
Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk. Penggunaan makhluk
hidup ini karena:
• Makhluk hidup dapat dikembangkan secara aseksual sehingga jika dipelihara
secara terus- menerus memiliki sifat yang tetap.
• Mahkluk hidup dapat diperoleh dengan mudah.
• Sifat makhluk hidup dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan misalnya melalui
persilangan.
• Makhluk hidup senantiasa berkembang biak, sehingga merupakan sumber daya
alam yang dapat dipulihkan.
2) Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dalam menghasilkan suatu produk. Prinsip-prinsip itu
sebagai berikut :
• Pemahaman tentang proses.
• Peralatan yang digunakan.
• Pemrosesan hasil dengan mesin.
• Pengepakan.
• Pemasaran.
3) Merupakan hasil pengkajian dari berbagai ilmu.
4) Dapat diproduksi dalam jumlah banyak.

Contoh Bioteknologi Modern dan Penerapannya

1) Reproduksi
Dalam bidang reproduksi manusia, bioteknologi menciptakan metode bayi tabung. Dalam
reproduksi hewan, bioteknologi menciptakan pengklonan dan inseminasi buatan. Pada

11
reproduksi tumbuhan, bioteknologi menciptakan kultur jaringan untuk menghasilkan
tumbuhan unggul.
2) Pertanian dan perkebunan
Di bidang pertanian serta perkebunan, bioteknologi membantu menciptakan tumbuhan
yang kuat terhadap hama, cuaca ekstrem, dan juga rasa yang unggul. Misalnya semangka
kotak, mawar berwarna biru, dan tanaman transgenik lain yang tidak mudah busuk atau
mati.
3) Medis
Bioteknologi berperan sangat penting dalam bidang medis untuk meningkatkan kesehatan
makhluk hidup. Dengan adanya bioteknologi, manusia dapat menciptakan hormon insulin
untuk membantu kelangsungan hidup penderita diabetes. Contoh lain penerapan
bioteknologi modern dalam bidang medis adalah pembuatan vaksin, interferon, berbagai
hormon, antibodi, berbagai enzim, terapi gen, transplantasi sel, transplantasi organ, tes
kesehatan, dan juga mendiagnosis berbagai penyakit.
4) Industri
Bioteknologi juga diterapkan dalam bidang industri, salah satunya adalah penggunaan
biofuel sebagai sumber energi. Dalam industri makanan, bioteknologi juga digunakan
sebagai pengukuran kualitas dan juga pengembangan makanan dengan masa kadaluarsa
yang lama namun tetap bernutrisi tinggi.
5) Lingkungan
Bioteknologi juga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bioremediasi
adalah salah satu metode penggunakan mikroorganisme untuk memulihkan tanah yang
sudah tercemar.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti
cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai
pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
(Kuswanti, 2008:113).
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit
gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu
berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering).
Revolusi bioteknologi yang diawali dengan penemuan strukturheliks molekul DNA (asam
deoksi ribonukleat) oleh Watson dan Crick (1953) melejit pesat di pertengahan tahun 1970-an
dengan berkembangnya rekayasa genetika. Perkembangan ini menjadikan bioteknologi sebagai
bidang antardisiplin yang memberi harapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi umat
manusia. Di awal abad 21 ini, bioteknologi telah menjadi salah satu penopang kegiatan industri
terutama di negara maju.
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu Bioteknologi Konvesional adalah praktik
bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa
genetika. dan Bioteknologi Modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Dalam perkembanganya,
lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi
peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.


Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan Belajar IPA
Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/10/makalah-
bioteknologi-konvensional-dan.html
https://www.kompasiana.com/amiruddin/550046b2a333114a7351056a/perkembangan-bioteknologi-
dan-aplikasinya
https://yusran-juni.blogspot.com/2016/02/makalah-bioteknologi.html
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-biologi.html?m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?m=1
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/19/135332069/bioteknologi-jenis-contoh-dan-
penerapannya

14

Anda mungkin juga menyukai