DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 5 MALANG
Jl. Tanimbar No 24 65117, Telp (0341) 364580, Fax (0341)348498
Website http://sman5malang.sch.id, E-Mail inbox@sman5malang.sch.id
Idrus duduk di atas kursi rotan, menatap jalan raya. Punggungnya kena sinar lampu dalam yang
menembus jendela kaca yang dihiasi tirai tipis.
Pemuda itu telah meninggalkan jejak hidup dengan cukup pengabdian pada perjuangan kemerdekaan. Ia
pernah ikut bertempur di daerah Depok, lalu disambungnya dengan mem pertahankan kemerdekaan melawan
tentara Sekutu di daerah Bogor dan Sukabumi. Dia pernah mengawal beberapa tokoh politik dari daerah
tersebut ke Yogyakarta, melalui pengalaman yang istimewa menimpa diri.
Tema yang tersirat dari kutipan novel ter sebut adalah ....
a. kesetiaan b. kejujuran c. keberanian d. perjuangan e. percintaan
6. Bacalah teks Dian yang Tak Kunjung Padam, karya St. Takdir Alisjahbana di bawah ini!
....
Apa sekalipun, Molek sanggup menderitakan. . . tetapi ia tak dapat bercerai dengan cintanya itu.
”Tahukah engkau siapa bujang itu Molek?” tanya Cek Sitti sambil melihat muka perawan itu dengan tajam.
Molek tiada menjawab melainkan mengangguk dengan tenang dengan tiada menaruh gentar sedikit jua.
”Kenal? Di mana? Aduh tak kusangka engkau sejahat ini. Engkau telah berani bermain mata dengan orang
Uluan. Tidak Molek, perbuatan yang serupa itu tak boleh kubiarkan. Biarlah kukatakan semuanya pada
ayahmu, supaya diajarkannya engkau . . . . Aduh, aduh, bagaimanakah aku akan membuang arang yang
dicorengkan anak jahanam ini di mukaku?”
Cek Sitti berdiri tergesa-gesa, lalu pergi keluar memanggil suaminya.
9. Bacalah kutipan puisi Jalan Segara Karya Taufiq Ismail di bawah ini!
Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan
Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari
Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini
Ditembakkan ke punggung
Anak-anak sendiri
11. Penggalan cerpen di bawah ini menggunakan sudut pandang persona ketiga, kecuali . . .
a. Asnawi benar-benar tersesat ke daerah yang belum pernah dia datangi, padahal malam begitu gelap dan
hujan turun deras sekali. Bila kilat menyala terang, maka dalam sekejap dua jalan yang tampak ialah
permukiman penduduk di kiri-kanan jalan yang sepertinya tak berpenghuni.
b. ”Selamat siang, Pak.”
”Selamat siang.” Berli menunjukkan boarding-pass-nya pada pramugari berseragam biru-hijau itu yang
kemudian mengantarkannya ke tempat duduk di kelas eksekutif. Ia bernapas lega. Hampir saya terlambat . .
c. Oh . . . Memori, apa yang sebenarnya sedang terjadi. Apakah aku sedang jatuh cinta? Ah, rasanya terlalu
cepat bagiku untuk mengatakan perasaan ini, cinta. Aku rasa, aku hanya kagum kepadanya atau mungkin
aku merasa kesepian. . . . .
d. Bintik-bintik keringat pada jidatnya begitu cepat membesar, menyatu satu sama lain membentuk butir
keringat yang lebih besar lagi dan menetes ke bawah lewat pipi, dagu, lalu bergabung dengan yang sudah
lebih dulu ada di leher untuk bersama-sama membanjir ke bawah, membasahi baju lengan panjang buatan
Italia berharga dua ratus ribu itu. . . . .
e. ”Tentu dia yang datang,” pikir Sartono. Paling tidak suara knalpot itu sudah membedakan mobil Putty
dengan yang lain. . . . .
12. Bacalah teks cerpen Di Kaki Merapi (Kumpulan cerpen Laki-Laki dan Mesiu) karya Trisnoyuwono di bawah ini!
…
Kami tinggalkan tempat itu dengan terhuyung karena kekecewaan yang melukai hati kami. Kata Kresna
sesudah kami berjalan agak jauh. Ia melihat mayat anak kecil terhampar di antara belukar di balik tanggul
jalanan. Darto seperti tidak menghiraukan kami lagi, berjalan diam mendahului kami.
Bagi kami Darto tidaklah layak merasa bersalah karena kebetulan dia yang menarik pasangan-pasangan
bom tarik. Kami juga me lempari granat-granat dan menembaki konvoi itu. Kalau kami tahu bahwa konvoi itu
konvoi pengungsi yang mengangkut terutama perempuan-perempuan dan kanak-kanak. Tentulah tidak akan
kami perbuat!
15. Bacalah teks Ny. Talis, Kisah Mengenai Madras,1996, karya Budi Darma di bawah ini!
....
”Bahwa mula-mula kamu hanyalah debu beterbangan dan kamu akan kembali menjadi debu.”
”Kamu juga mengucapkan kata-kata yang sama.”
”Ya. Madrasi.”
”Tubuh kita memang akan menjadi debu. Jangan khawatir. Hukum alam memang demikian.”
”Dan arwah kita, Madrasi?”
“Akan kembali ke Maha Pencipta.”
”Kita tidak perlu takut. Memang kita pernah khilaf dan berbuat dosa. Tapi, kita hanyalah manusia biasa.
Tidak pernah kita memfitnah, merampok, membunuh, dan entah apa lagi. Kita juga sudah berusaha keras untuk
beramal dan berbakti.”
”Bagaimana mengenai anak-anak kita, Madrasi? Cucu-cucu kita? Seluruh anak turun kita?”
”Kita ikuti hukum Maha Pencipta. Percayalah, yang dulu ada, sekarang tidak ada dan yang sekarang ada,
kelak tidak ada. Yang sekarang belum ada, kelak akan ada. Demikian pula kita, demikian pula anak
turun kita. Hanya Maha Pencipta yang selalu ada. Sementara itu, kita telah berusaha berbuat baik. Hari demi hari
kita memohon agar seluruh anak turun kita menjadi manusia yang takwa, bekerja keras, dan menolong sesama.”
Sri sering berpindah tempat untuk mengikuti suaminya yang diplomat itu. Sri mulai mengerti kelakuan
suaminya yang lekas marah, keras, lagi egois. Pertengkaran pun sering terjadi. Sri yang semula seorang
wanita yang lembut dan penurut akhirnya menjadi wanita yang keras dan pembantah. Sri dan suaminya
berlibur ke Prancis. Charles memutuskan bahwa merka akan berangkat dari Jepang. Setelah sampai
Saigon, mereka berpisah. Dari sana Charles melepas istri dan anaknya dengan kapal ke Marseille.
Charles hendak singgah dulu ke India. (Pada Sebuah Kapal, NH Dini)
Watak para pelaku yang sesuai dengan penggalan novel di atas .....
a. Sri adalah seorang wanita yang lembut dan penurut X
b. Charles bersifat keras dan tanpa pendirian
c. Sri adalah seorang yang lekas marah dan egois X
d. Sri adalah seorang wanita yang keras, pembantah, dan egois
e. Charles bersifat egois, tetapi pandai mengambil hati istri dan anaknya
Padamu Jua
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Engkau bagai kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Puisi di atas penyair menggunakan gaya bahasa untuk mengonkretkan objeknya yang abstrak, kecuali ....
a. Segala cintaku hilang terbang c. Kaulah kandil kemerlap e. Pelita jendela di malam gelap
b. Melambai pulang perlahan d. Aku manusia
18. Berdasarkan puisi di atas dapat disimpulkan beberapa pernyataan seperti di bawah ini...
a. Si Aku merasakan bahwa ia tidak bisa menghindar dari kekasihnya, wanita pujaannya.
b. Puisi yang mengisahkan tentang pertemuan dua orang kekasih yang lama terpisah, yaitu antara si Aku
dengan Tuhannya.
c. Walaupun cinta kepada sang wanita sampai habis terkikis oleh masa dan hilang terbang ke tempat yang
antah berantah.
d. Seperti dahulu artinya bahwa cinta kepada wanita tersebut memang cinta yang diberikan oleh kekasih si
Aku yang tidak dapat berubah.
e. Si Aku memperlihatkan bagaimana ketulusan cinta kasih yang diberikan kekasihnya kepada dirinya.
19. Sastra Indonesia masa perkembangan periode 1945 yang melahirkan Angkatan 1945, memiliki beberapa ciri
yaitu...
a. Karya-karya Angkatan ‘45 dipengaruhi pujangga-pujangga Belanda dan dunia, misalnya Rusia, Italia,
Prancis, dan Amerika.
b. Rosihan Anwar memberikan nama kepada mereka sebagai pengarang Angkatan ‘45 yang dimuat dalam
majalah Siasat
c. Salah satu karya sastra dan pengarang pada masa Angkatan 45 adalah Idrus karyanya Surabaya dan Dari
Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
d. pelopor dalam bidang puisi Usmar Ismail, seniman dalam bidang prosa adalah Asrul Sani.
e. pelopor dalam bidang puisi Chairil Anwar, seniman dalam bidang prosa adalah Idrus.
Maka kata indera bangsawan, “hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak hamba, karena diam
dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak
raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba daripadanya itu, itulah
maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal
hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada indera
bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu
21. Nilai moral adalah nilai-nilai yang menyangkut tentang kesusilaan, budi pekerti yang erat kaitannya antara
manusia dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya, sehingga dapat membedakan perbuatan baik dan buruk.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
a. Kekacauan penduduk akibat hasutan
b. Ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
c. Kepedulian rakyat atas keselamatan,rajanya
d. Kekejaman raja terhadap rakyatnya
e. Keadilan seorang raja kepada rakyatnya
Tersebutlah perkataan saudara Baginda yang ketiga, yaitu seorang laki-laki juga dan menjadi raja di dalam
negeri Gagelang. Negeri Baginda itu teramat makmur dan aman serta sentosa dan banyaklah anak dahang
biaperi singgah ke situ akan berkedai atau berjual beli dan banyaklah orang-orang kaya-raya diam di situ,
istananya amat besar dan indah-indah perabotannya serta segala perkakas dan perhiasannya pun amat elok
dan gilang-gemilang sekaliannya.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi”
Malam Lebaran
Bulan di atas kuburan
Baris pertama puisi tersebut merupakan judul dan baris ke dua merupakan isinya. Puisi tersebut antara lain
bisa diartikan ....
a. manusia sangat dekat dengan bulan dan kuburan X
b. manusia menginginkan sesuatu yang menyenangkan. akan tetapi, pada kenyataannya suka dan duka
merupakan hal yang sangat bertentangan dan merupakan bagian dari hidup manusia
c. apabila manusia menginginkan hal yang menyenangkan, ia harus menyadari adanya kesusahan
d. bulan merupakan lambang kegembiraan yang selalu menguasai kesedihan yang dilambangkan kuburan
sebab kuburan tidak mungkin berada di atas bulan
e. orang yang menginginkan kebahagiaan akan dikabulkan apabila mau meminta kepada yang kuasa di atas
kuburan
27. Bacalah kutipan puisi Sebuah Kamar karya Chairil Anwar berikut!
28. Berdasarkan puisi di atas dapat diuraikan menjadi beberapa pernyataan, kecuali...
a. Bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut ingin menunjukkan hal yang gembira karena memiliki saudara
banyak yang dapat menemani dalam kesepian.
b. Dalam keadaan orang yang serba sulit digambarkan dengan keadaan aku yang sempit 3x4 m. Tentu saja
menggambarkan kemiskinan sebuah keluarga.
c. Secara umum gambaran tersebut merupakan keadan Indonesia yang begitu padat penghuni tetapi masih
selalu bertambah lagi. Keadaan seperti itu mengingatkan akan KB (Keluarga Berencana).
d. Bila ditinjau secara estetisnya, sajak di atas menunjukkan mutu yang tinggi karena padat dengan kiasan-
kiasan yang hidup, segar dan baru.
e. Gaya bahasa yang ironi sesuai pula dengan isinya yang ironis, artinya menyatakan sesuatu secara
kebalikan, biasanya digunakan untuk menyindir. Dalam hal ini menyindir keadaan.
30. Berikut ini adalah penggalan resensi atas karya Umar Kayam “Sugih tanpa Banda”.
Buku ini ditulis ala glenyengan, yaitu cara penyampaian secara tak langsung yang ringan, penuh
canda, dan tak ngotot. Suatu cara yang peka budaya yang melekat pada kebudayaan tertentu (Jawa)
(halaman viii). Glenyengan baru terasa kekhasan dan daya gunanya jika berlangsung antara priyayi dan
wong cilik (halaman ix) hingga bisa dimaklumat jika peran wong cilik (para pembantu Pak Ageng) dalam
buku ini berarti dalam menghidupkan kisah/cerita yang dituturkan penulisnya.
32. Hal membedakan karya sastra terjemahan dengan karya sastra Indonesia terletak pada nilai ....
a. Agama b. Sosial c. Pendidikan d. Budaya e. Politik
Unsur intrinsik yang menonjol pada novel Koong tersebut adalah ....
a. tema b. latar c. karakter d. gaya bahasa e. point of view
35. Berdasarkan penggalan novel di atas, amanat yang dapat diperoleh adalah kecuali...
a. Sebagai manusia beragama, hendaknya memiliki pendirian yang kuat tentang keimanan kita terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b. Dalam kondisi apapun harus mengingat Tuhan, karena Tuhan adalah penuntun jalan hidup hambanya.
c. Sebagai seorang anak, harus selalu berperilaku baik dan sopan terhadap wanita pujaanya.
d. Sebagai manusia beragama hendaknya menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya.
e. Kita tidak boleh memiliki sikap ragu-ragu tentang agama yang dianut akibat pengaruh modernisasi dan
globalisasi.
36. Perhatikan penggalan novel Para Priyayi karya Umar Kayam berikut!
Maafkanlah bila saya salah dan khilaf menyampaikan pemahaman makna drama dari orang yang sangat
kami cintai dan hormati ini. Angkatan kami adalah angkatan yang dibesarkan oleh berbagai tanda
perubahan zaman. Kemelut demi kemelut, bahkan hingga hari ini silih berganti menempa kami untuk arif
membaca sasmita alangkah sulitnya. Namun demikian pelajaran itu tidak berhenti karena ia adalah
semacam perjalanan juga. Tidak ada jalan lain, kecuali harus meneruskannya.
37. Bacalah penggalan puisi Kita Adalah Pemilih Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail berikut!
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacung tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahan hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutu dan hama
Dan bertanya-tanya diam inikah yang namanya merdeka
39. Cermatilah kutipan cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Idrus berikut!
Orang yang sesabar-sabarnya akhirnya marah juga, dan open adalah orang yang selalu menurutkan apa kata
hatinya. Jika hati ini berkata, pegang seorang anak dan pukul dia. Dia memegang seorang anak yang terdekat
dari dia lalu dipukulnya. Rasanya pada open ia memukul hanya pelan-pelan, tetapi dari telinga anak itu keluar
darah.
40. Pendeskripsian watak yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah…
a.Gambaran fisik tokoh d.Melalui dialog antartokoh
b.Secara langsung oleh pengarang e.Secara langsung oleh pengarang
c.Pikiran-pikiran tokoh
Bus yang aku tumpangi masuk terminal Cirebon ketika matahari hampir mencapai pucuk langit. Terik matahari
ditambah dengan panasnya mesin disel tua memanggang bus itu bersama isinya. Untung bus tak begitu
penuh sehingga sesama penumpang tak perlu bersinggungan badan…….
…….. puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Bahkan beberapa di antara mereka sudah
membajingloncat ketika bus masih berada di mulut terminal bus menjadi pasar yang sangat hiruk-pikuk.
Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja, Dan para pedagang asongan itu
mena-warkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka menyodor-
nyodorkan dagangan, bila perlu sampai dekat sekali ke mata para penumpang. Kemudian, mereka mengeluh
ketika mendapati tak seorang pun mau berbelanja. Seorang di antara mereka malah mengutuk dengan
mengatakan para penumpang adalah manusia-manusia kikir, atau manusia-manusia yang tak punya duit.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf pertama kutipan cerpen di atas adalah...
a. Namun, dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan dengan kipas Koran
b. Namun laki-laki yang menjadi tumpuan harapan itu kelihatan sibuk dengan kesenangannya sendiriX
c. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja. X
d. Kemudian, mereka mengeluh ketika mendapati tak seorang pun mau berbelanja. X
e. Dan para pedagang asongan itu mena-warkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi
derum mesin.
42. Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf kedua kutipan cerpen di atas adalah...
a. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja
b. Begitu bus berhenti,
c. Begitu bus berhenti Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja
d. Namun, dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan dengan kipas koran
e. Mereka menyodor-nyodorkan dagangan
Novel layar Terkembang membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan TakdirAlisyahbana membawa
pembaruan di bidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam
keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias penunggu rumah.
Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar
rumah dan memajukan kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang
dan para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan keunggulan novel adalah
a. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum wanita.
b. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh siswa.
c. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.
d. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia
pendidikan.
e. Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan.
44. Cermati data buku berikut…
(1)Judul buku : Cerpen Indonesia Mutakhir (Antologi Esai dan Kritik)
(2)Pengarang : Pamusuk Enenste
(3)Isi Buku : Bagian pertama membahas pertumbuhan dan perkembangan cerpen Indonesia, bagian
kedua mengulas tentang cerpen Indonesia mutakhir. Bagian ketiga membicarakan pengarang dan
karyanya. Bagian keempat mengulas saya dan cerpen
(4)Bahasa : sederhana, lugas, menggunakan istilah-istilah khusus
Kalimat simpulan yang tepat dalam resensi sesuai ilustrasi tersebut adalah…
a.Buku ini sangat bagus dan sudah dilengkapi dengan pembahasan
b.Buku tersebut wajib kita beli karena isinya sangat bermanfaat
c.Karena kita bukan ahli dalam bidang puisi sebaiknya kita membaca buku ini
d.Kita perlu membaca buku ini meskipun kita tidak suka dengan puisi
e.Buku ini layak dimiliki pembaca yang ingin belajar memahami puisi
Aku mengira upacara permandian di pekuburan itu adalah syarat terakhir sebelum seorang gadis sah
menjadi ronggeng. Ternyata aku salah. Orang-orang Dukuh Paruk mengatakan bahwa srintil masih terus
menyelesaikan satu syarat lagi. Sebelum hal itu terlaksana, srintil tak mungkin naik pentas dengan
memungut bayaran.
Dari orang-orang Dukuh Paruk pula aku tahu syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh Srintil bernama
buka-kelambu. Berdiri bulu kudukku setelah mengetahui macam apa sayembara, terbuka bagi laki-laki
manapun. Yang disayembarakan adalah keperawanan calon ronggeng. Laki-laki yang dapat menyerahkan
sejumlah uang yang ditentukan oleh dukun ronggeng, berhak menikmati virginitas itu.
Keperawanan Srintil disayembarakan. Bajingan! Bajul buntung! Pikirku. Aku bukan hanya cemburu. Bukan
pula sakit hati karena aku tidak mungkin memenangkan sayembara akibat kemelaratan serta usiaku yang
baru empat belas tahun lebih dari itu.
Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan
tema yang khas. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepenulisan Hary tidak jauh dari
persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini banyak
disergap beberapa novelis terkemuka. Namun karena arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca
akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajahi alinea demi
alinea. Satu hal lagi yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan,
terutama hutan dan sungai.
Bait pertama sajak Asep Ganda cukup bersih. Citra-citranya terpilih dengan baik. Namun bait kedua
mengandung citra yang perlu ditelaah kembali. Seandainya citra pori-pori menjadi objek kata kerja
melingkar, menjerat, membantai, dan menyengat, maka citra pori-pori itu tidak tepat. Yang dilingkari,
dijerat, dibantai, dan sengat biasanya merupakan objek massif (bersosok dan berisi), sedangkan pori-pori
adalah lubang kecil. Kiranya jelas, kebebasan memilih kata dan citra di dalam puisi seyogyanya adalah
kebebasan yang terbatas. Kebebasan ini dibatasi oleh kewajaran.
Kasih sayang kepada manusia agaknya adalah satu sifat pengarang yang umum. Betapa tidak tanpa kasih
sayang, orang tidak akan begitu teliti memperhatikan kehidupan manusia.
Dan kasih sayang Titie juga meliputi kalangan rakyat banyak yang rendah. Dalam ”Di atas Bumi” ia tertarik
pada kehidupan sais dokar dan pedagang-pedagang wanita.
Apakah impian sais dokar? Sederhana. Punya dokar sendiri, kawin dengan gadis idaman yang mendapat
anak. Di samping itu memelihara orang rua dan mertua, adik-adik dan ipar.
Demikianlah sais uju yang mengidamkan gadis Een. Ia bekerja keras. Kecuali menarik dokar, malam hari
kerja menjaga gudang
Konflik bermula saat Kalid membakar base camp milik PT Riau Maju Timber yang beroperasi di sekitar
daerah Rimbo Pematang, yang masyarakatnya banyak menderita akibat eksplorasi hutan yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut. Dampaknya banjir setiap tahun menenggelamkan kampung-kampung
sepanjang aliran sungai Indragiri, lalu kemarau membakar dan mengeringkan sawah ladang. Hingga suatu
ketika banjir bandang menerjang rumah yang menghanyutkan Abah Kalid. Kematian seorang ayah
semakin menyalakan api untuk segera membakar dan mengakhiri sepak terjang perusahaan yang
mendapatkan lisensi sebagai pemegang HPH dari pemerintah. Hingga suatu malam bangunan dalam base
camp menyala, ada api yang membakar, seperti dada Kalid yang dibakar dendam
Hampir lima tahun kakak bekerja di perusahaan itu. Kakak menempati posisi yang cukup menentukan. Ia
pun sering mendapat kepercayaan besar dari atasannya. Namun musibah datang tak terduga. Akibat
kecelakaan lalu lintas, kakak menjadi lumpuh. Jangankan untuk pergi kekantor, sekadar untuk keperluan
ke kamar mandi ia pun harus dipapah. Tidak lama setelah
kejadian itu, kakak dipecat dari perusahaannya. Tak ada tanda jasa ataupun kata terima kasih untuk kakak
dari perusahaan itu.
”Nama anda siapa tadi?” tanya bu bidan. ”bu Sally”. Nama kepanjangannya! Ulang bidan.
Perempuan itu sekali lagi menghindari pandang bu bidan, menjawab lirh, ”Saliyem”. Oooo Allaaah! ”hanya
itu yang diucapkan bu bidan. Dicarinya lagi kartunya namanya Saliyem! Siapa nama suaminya? Dan
sebelum pasien itu memberi jawaban, pembantu perawat menambahkan, ”nama lengkap! Nama aslinya”
bu bidan merasa perlu menjelaskan lebih terang. ”nama desa, nama yang di bawa dari desa!” Samijo,
namanya, pasien itu tetap berlahan, sekarang siapa namanya? Nama kota? Bu bidan bertanya. Tanpa
mengenali nada ejekan atau sindiran dari bu bidan, percampuran yang terbaring di tempat pemeriksaan
menyahut ”pak sammi” mengapa mulutnya begitu rapat? Apa ibu tahu caranya menulis? Bidan itu
mendesak lagi. ”saya tidak tahu menulis bu. Tapi katanya pakai huruf em dua” bidan dan pembantu
perawat saling memandang masing-masing mengulum senyum. ”Kalau begitu, sally itu el-nya dua?tanya
perawat, ”ya bu, katanya begitu. Katanya, katanya, siapa to itu yang mengatakan begitu? Ya anak-anak
sekolah orang-orang pandai yang datang ke warung saya, Bu”.
Sifat tokoh bu Sally yang tergambar dalam penggalan cerpen di atas adalah...
a.lugu b.lucu c.bodoh d.penurut e.penyabar
Sampai hari ini air mata Ny. Ina Sukacita Yasni masih berurai bila menceritakan sang buah hati. Dinda.
Suaminya, Budiono, walau berusaha tegar tak pernah mampu menyembunyikan kesedihan hatinya,
hampir tiga tahun keluarga muda ini harus menelan penderitaan jika mengingat akan sejak kehilangan
putrinya itu.
SEMOGA SUKSES