Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah Bioteknologi

PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

OLEH :

NAMA : ROSLINDA

NIM : 18010107008

PRODI : TADRIS IPA

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jaman gelap gulita hingga ke
jaman yang terang benerang.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho Allah SWT. dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menerima saran dan usul, guna penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun
pendengar.

Kendari, 03 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan bioteknologi (konvensional-modern) ............ 3


B. Sejarah perkembangan bioteknologi indonesia dan dunia .................. 4
C. Prospek bioteknologi di Indonesia ..................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan
terhadap ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan
juga akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.

Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya


harus dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang
mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar
pengetahuan, penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya,
tentu akan sangat membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan
IPTEK yang sebenarnya.

Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian


beberapa disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan
alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler,
kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia.

Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya


telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah
penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah
proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu
percobaan intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu
contoh dari kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting sutau
mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi (konvensinal-modern)?
2. Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi Indonesia dan dunia?
3. Bagaimana prospek bioteknologi di Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi (konvensional-
modern).
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi indonesia dan
dunia.
3. Untuk mengetahui prospek bioteknologi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah perkembangan bioteknologi (konvensional-modern)

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan


tahun yang lalu melalui metode fermentasi. Produk yang dihasilkan masih sangat
sederhana dengan hanya memanfaatkan mikroorganisme dan produknya dalam
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Orang
mesir kuno telah mengenal pemanfaatan mikroorgansime untuk membuat bir
anggur, vinegar, keju, tuak, yoghurt dan sebagainya. Bioteknologi telah
mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi, alkohol,
penisilin, dan akhimya mengghasilkan teknologi antibodi monoclonal. Suharto
(1995) menyebutkan beberapa periode berkembanganya bioteknologi dapat
dibagi atas 5 zaman yaitu :
1. Zaman Pra Pasteur (sebelum 1865) perbaikan teknik fermentasi oleh
mikroorganisme misalnya minuman beralkohol
2. Zaman Pasteur (1865-1940), pengembangan industri fermentasi pembuatan
etanol.butanol dan asam organik (asam sitrat dan asam asetat), serta
pengolahan limbah secara aerob
3. Zaman Antibiotika (1940-1960), pembuatan penisilin yang mulai digunakan
pada saat pendaratan tentara Amerika di Normandy selama perang dunia
kedua, vaksin virus (vaksin anti NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel
hewan, teknologi fermentasi media cair, dan transformasi steroid
4. Zaman Pasca Antibiotika (1960-1975). asam-asam amino (asam glutamate
lisin), eluidasi struktur DNA, protein sel tunggal, enzim untuk deterjen,
protein sel tunggal, biogas. dan teknologi rekombinan DNA
5. Era Bioteknologi Modem (1975- sampai saat ini), rekayasa genetika zat
antibodi monoklonal hormon insulin, dan hormon pertumbuhan ikan tuna, dan
lain-lain.
Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dan
kemajuan dan dukungan ilmu-amu dasar seperti mikrobiologi, biokimia,
biologi molekuler, dan genetika. Bioteknologi modern lahir pada awal tahun
70-an diawali dengan inovasi ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) dengan
mengembangkan teknologi DNA rekombinan. Penemuan ini melahirkan
perusahaan bioteknologi pertama di dunia, yaitu Genentech di AS yang
berhasil memproduksi protein hormon insulin recombinan yang dibutuhkan
penderita diabetes, yang diinsersikan ke dalam sel bakteri E.coli, Selama ini,
insulin hanya bisa didapatkan dalam jumlah sangat terbatas dari organ
pankreas sapi atau babi ( Witarto, 2003). Perkembangan bioteknologi modern
tidak lepas dari perkembangan bioteknologi molekuler yang didorong oleh
pengetahuan tentang biologi sel dan molekular. Bioteknologi molekular
berperan dalam proses manipulasi suatu organisme pada taraf selular dan
molekular (rekayasa genetika dan biologi molekular).

B. Sejarah perkembangan bioteknologi di Indonesia dan dunia


Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), penggunaan biologi untuk
memecahkan permasalahan dan membuat produk yang bermanfaatkan bagi
manusia. Orang-orang zaman dulu telah memanfaatkan proses biologis
tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup. Proses bioteknologi, awalnya
dimulai oleh komunitas pertanian pada 6.000 sebelum masehi (SM). Pada
waktu itu mereka memanfaatkan proses biologis mikroorganisme untuk
membuat roti, minuman beralkohol, membuat tempe, keju, dan mengawetkan
susu. Namun proses seperti itu bukanlah yang dimaksudkan dalam sistem
bioteknologi. Istilah pertama kali bioteknologi diterapkan secara luas pada
teknologi molekuler dan seluler mulai muncul pada 1960-an dan 1970-an.
Industri biotek baru mulai menyatu pada pertengahan hingga akhir 1970-an di
perusahaan farmasi. Awalnya dimulai dengan memproduksi zat rekayasa
genetika terutama untuk keperluan medis dan lingkungan. Pada 1800, para
peneliti menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan
hewan. Pada 1856, peneliti Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan
rekombinan. Pada 1920, proses fermentasi dengan melibatkan
mikroorganisme mulai digunakan untuk membuat larutan kimia yang lebih
kompleks, seperti pembuatan alkohol. Pada 1978 peneliti Amerika Serikat
membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.
Kemudian pada 1980 insulin diproduksi dan juga obat lain.
Dikutip situ resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Kemenlhk), sejak awal ditemukan, bioteknologi terus mengalami
perkembangan hingga sekarang. Bioteknologi tidak hanya dipakai pada
bidang pertanian (pangan), dan juga di bidang medis. Pada bidang pangan
dulu sudah ada pembuatan roti, bir, maupun keju. Bahkan pemanfaatan
tanaman dengan menghasilkan verietas-varietas baru dibidang pertanian dan
reproduksi hewan. Sementara pada bidang medis dengan adanya penemuan
vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat tersebut, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Sekarang bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-
negara maju. Pada bioteknologi terjadi mulai menerapkan prinsip genetika,
biokimia, dan biomolekuler. Kemajuan-kemajuan tersebut ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi, seperti:
1. Rakayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan
sel induk, klonik. Teknologi tersebut memungkinkan penyembuhan
penyakit-penyakit genetika maupun kronis, seperti kanker.
2. Pada penelitian di bidang pengemban sel induk juga memungkinkan para
penderita stroke atay penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh.
3. Di bidang padang dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan DNA rekombinan.

Sedangkan bioteknologi di Indonesia telah berkembang sejak lama,


misalnya pembuatan keju, tempe, oncom dan lain sebagainya. Namun
bioteknologi modern baru berkembang pada tahun 1985 ketika Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang mengizinkan munculnya program
Bioteknologi seperti Bioteknologi pertanian IPB, Bioteknologi kesehatan
di UGM dan Bioteknologi Industri di ITB Bandung. Tujuan pemerintah
dalam program ini adalah untuk meningkatkan penelitian di bidang bio -
teknologi dan memperluas jaringan bioteknologi di tingkat nasional
maupun internasional (Wahyono, 2001). Tahun 1994, Indonesian
Biotechnology Consortium (IBC) terbentuk dengan tujuan aktif terlibat
dalam pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi secara bijak untuk
kesejahteraan manusia dan konservasi lingkungan (Retnoningrum, 2005)
Pada tahun 1988, perhatian terhadap bioteknologi semakin
meningkat. Hal ini terbukti dengan peran pemerintah dalam memberikan
bimbingan untuk perkembangan bioindustri dan adanya dukungan dari
Research and Development (R & D) (Sukara dan Loedin, 2014). Jaringan
bioteknologi semakin berkembang hingga pada tahun 1999, Lembaga
Eijkman bekerja sama dengan PT. Biofarma mengembangkan vaksin
hepatitis B (Wahyono, 2001). Pada tahun 2013, Indonesia (Kementerian
Riset dan Teknologi) bekerja sama dengan Jerman dalam rangka
mengembangkan bioteknologi pembuatan obat (LIPI, 2013). Kemudian
pada tahun 2018, Indonesia menjadi Centre of Excellence pengembangan
vaksin dan produk bioteknologi negara-negara yang tergabung dalam OKI
(Organisasi Kerjasama Islam) yang merupakan produsen vaksin di Negara
Islam (Kementerian Kesehatan, 2018).

C. Prospek bioteknologi di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang telah memanfaatkan produk


bioteknologi terutama produk makanan dan obat-obatan. Pemanfaatan produk
rekayasa di Indonesia telah diatur dan harus memenuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Terdapat 7 peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang perdagangan produk rekayasa genetika yaitu (1) UU No.
7/1996 tentang pangan, (2) UU No. 21/2004 tentang Cartagena Protocol on
Biosafety to the Convention on Biological Diversity (Protokol Cartagena tentang
Keamanan Hayati atas Konvensi Keanekaragaman Hayati), (3) PP No. 69/1999
tentang Label dan Iklan Pangan, (4) PP No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu
dan Gizi Pangan, (5) PP No. 21/2005 tentang Keamanan Hayati Produk
Rekayasa Genetika, (6) SKB 4 Menteri Th. 1999, (7) Peraturan Kepala Badan
POM RI Nomor: HK. 00.05.23.3541 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengkajian
Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik (Abbas, 1999). Masyarakat muslim
yang merupakan mayoritas di Indonesia tentu memerlukan pelabelan halal bagi
produk rekayasa genetika yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indinesia (MUI)
sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat untuk
mengkonsumsinya. Negara berkembang seperti Indonesia masih dibatasi oleh
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, rendahnya investasi R & D,
infrastruktur dan regulasi industri dan pasar (Pabendon, 2013). Hal ini
merupakan penyebab yang selalu menjadi daftar panjang permasalahan yang
dapat menghambat tereali sasinya kemajuan bioteknologi. Sektor swasta sangat
terbatas yang terlibat dalam pendanaan penelitian di bidang ini dikarenakan
investasi yang terlalu tinggi.

1. Bioteknologi di bidang pertanian


perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian memiliki potensi
yang menguntungkan. Menurut Sharma et al. (2002), rekayasa genetika
membuka peluang yang luas bagi pemulia untuk mengakses gen dan trait baru
dari sumber yang eksotik dan beragam untuk dimasukkan ke dalam
varietas/hibrida unggul. Tujuan utama dari perakitan produk rekayasa genetika
adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan pangan yang dihadapi di berbagai
bela han dunia karena pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, termasuk
Indonesia (Azadi dan Peter, 2010). Produk rekayasa genetika bermanfaat untuk
mengura ngi penggunaan pestisida kimia, menghasilkan makanan yang lebih
bergizi serta obat-obatan.

2. Bioteknologi di bidang kesehatan

Bioteknologi dalam bidang kesehatan memberikan kesem patan dalam


pemecahan masalah yaitu mendiagnosa, mencegah, serta mengobati berbagai
penyakit termasuk penyakit genetis. Penerapan antibodi monoklonal dapat
membantu mendiagnosa suatu penyakit (Prentis, 1984). Vaksin merupakan
produk bioteknologi yang terus dikembangkan baik vaksin untuk manusia
ataupun ternak. Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk
kekebalan terhadap suatu penyakit yang biasanya mengandung virus atau
mikroorganisme yang telah dimatikan atau dilemahkan (Melief et al., 2015).
Pembe rian vaksin (imunisasi) di Indonesia telah diselenggarakan pada tahun
1956 dan mengalami perkembangan serta perluasan pada tahun 1977 dalam
rangka pencegahan penularan beberapa penyakit (Menteri Kesehatan, 2017).

3. Bioteknologi di bidang lingkungan

Perkembangan bioteknologi dalam bidang lingkungan dapat merestorasi


lingkungan yang tercemar serta meningkatkan kualitas lingkungan terutama bagi
manusia. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan, bioteknologi
memanfaatkan mikroorganime dalam pengolahan limbah atau permasalahan
lingkungan yang lain dikarenakan penggunaan mikroorganisme ini dinilai lebih
alami dan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya dibandingkan
menggunakan bahan kimia atau sintetis (Susilowati, 2007). Bioteknologi
memiliki banyak manfaat bagi lingkungan diantara sebagai bioremediasi,
bioleaching yaitu pelepasan logam dari mineral atau sedimen, memproduksi
pupuk hayati yang mudah didegradasi oleh lingkungan serta mengurangi limbah
plastik dengan memproduksi bioplastik yang berasal dari gula, lemak, protein
dan serat tanaman (Fahmideh et al., 2014).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah :
1. menyebutkan beberapa periode berkembanganya bioteknologi dapat dibagi
atas 5 zaman yaitu :(1) Zaman Pra Pasteur (sebelum 1865) perbaikan teknik
fermentasi oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol. (2) Zaman
Pasteur (1865-1940), pengembangan industri fermentasi pembuatan
etanol.butanol dan asam organik (asam sitrat dan asam asetat), serta
pengolahan limbah secara aerob. (3)Zaman Antibiotika (1940-1960),
pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat pendaratan tentara
Amerika di Normandy selama perang dunia kedua, vaksin virus (vaksin anti
NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel hewan, teknologi fermentasi
media cair, dan transformasi steroid. (4)Zaman Pasca Antibiotika (1960-
1975). asam-asam amino (asam glutamate lisin), eluidasi struktur DNA,
protein sel tunggal, enzim untuk deterjen, protein sel tunggal, biogas. dan
teknologi rekombinan DNA. (5) Era Bioteknologi Modem (1975- sampai saat
ini), rekayasa genetika zat antibodi monoklonal hormon insulin, dan hormon
pertumbuhan ikan tuna, dan lain-lain.
2. sejak awal ditemukan, bioteknologi terus mengalami perkembangan hingga
sekarang. Bioteknologi tidak hanya dipakai pada bidang pertanian (pangan),
dan juga di bidang medis.
3. Indonesia merupakan negara yang telah memanfaatkan produk bioteknologi
terutama produk makanan dan obat-obatan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/295411-perkembangan-bioteknologi-di-
indonesia-a9b49bc5.pdf
Nugroho,Endik Deni & Dwi Anggorowati Rahayu. 2018. Pengantar Bioteknologi
(Teori Dan Aplikasi). Jakarta: Deenublish Publisher
Wasilah,ummi dkk. 2019. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. jurnal
rekayasa. vol 12. No 2. hal 85-90.

Anda mungkin juga menyukai