Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

(Konstruk dari 3 Makalah)

Oleh :
I2E 015 023 (Muhammad Hasan Basri)

PROGRAM STUDI MAGISTER P.IPA


UNIVERSITAS MATARAM
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar dari kita tentunya pernah memakan tempe, roti, atau keju. Begitu
juga dengan yoghurt,itu semua merupakan beberapa produk hasil bioteknologi.
Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada umumnya berupa mikroorganisme
(bakteri dan jamur), untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru, bioteknologi sebenarnya sudah
digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya, penggunaan ragi untuk
mengembangkan dan membuat adonan roti serta pembuatan keju dan minuman
beralkohol adalah merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi.Akan tetapi,
bioteknologi yang digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional.
Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi.Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai respons dari cepatnya
perkembangan bioteknologi.Kloning dan tanaman transgenik merupakan contoh produk
bioteknologi modern.Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang
semakin meningkat. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian dalam memenuhi kebutuhan
pangan saja, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar-dasar bioteknologi?
2. Bagaimana sejarah singkat bioteknologi?
3. Apa sajakah teknik-teknik dalam penerapan bioteknologi?
4. Bagaimana peran bioteknologi?
5. Bagaimana dampak perkembangan bioteknologi?
6. Apakah cabang ilmu yang berperan dalam perkembangan bioteknologi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar bioteknologi.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah singkat bioteknologi.
3. Untuk mengetahui tekhnik-tekhnik dalam penerapan bioteknologi
4. Untuk mengetahui peran bioteknologi
5. Untuk mengetahui dampak perkembangan bioteknologi
6. Untuk mengetahui cabang ilmu yang berperan dalam perkembangan bioteknologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Bioteknologi
1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata “bio” dan“teknologi”, dan secara bebas dapat
didefinisikansebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produkdan
jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan
manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena manusia telah bertahun-tahun
lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk
membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt.Namun
istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi
dalam pembuatan anggur.
Di bidang pertanian kita juga sudah menggunakan mikroorganime sejak abad
ke-19 untuk mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah.
Mikroorganisme juga sudah digunakan secara luas didalam mengolah limbah
industri dalam dasawarsa ini.Dalam bidang kesehatan dan kedokteran, manusia telah
dapat memproduksi vaksin tertentu dengan bantuan virus (Kuswanti, 2008: 113).
Perkembangan yang pesat dalam bidang biologi sel dan biologi molekuler
sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa
ini manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat
tertentu pada suatu organisme (Kuswanti, 2008: 112).
Pengubahan itu dilakukan pada tempat yang sangat penting dan mendasar
yaitu pada tingkat DNA (DeoksyriboNucleic Acid= Asam Deoksiribo Nukleat), yaitu
suatu rantai kimia yang terdapat di dalam inti sel yang mengontrol seluruh aktivitas
sel, termasuk sifat suatu organisme. Atas dasar itu maka definisi bioteknologi
sekarang adalah:Pemanfaatan dan/atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen
biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
(Kuswanti, 2008: 113).
Definisi bioteknologi yang terakhir ini lebih dikenal sebagai bioteknologi
modern, karena di dalamnya terdapat perekayaan proses, termasuk rekayasa
genetika. Sementara itu definisi yang pertama mengacu kepada bioteknologi
konvensional (tradisional), dimana manusia hanya menggunakan proses yang terjadi
dalam organisme, tanpa melakukan manipulasi, seperti dalam pembuatan tape atau
tempe (Kuswanti, 2008: 113).
B. Sejarah singkat bioteknologi
Bioteknologi telah berkembang sejak ribuan tahun yang silam. Pembuatan
minumanberalkohol melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroba telah
dikerjakan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Di bawah ini secara ringkas
digambarkan sejarahperkembangan bioteknologi.
- 3000 th SM minuman berakohol hasil fermentasi
- 1680 penemuan sel khamir oleh Antonie van Leeuwenhoek
- 1818 fermentasi sel khamir oleh Erxleben
- 1857 fermentasi asam laktat oleh Pasteur
- 1897 Buchner mengungkap enzim yang berperan dalam fermentasi
- Awal abad 20 konsep pewarisan sifat dari Gregor Mendel
- 1928 Fred. Griffith menemukan konsep transformasi
- 1944 Oswall Avery, Colin McLeod & Maclyn Mc Carty menunjukkan
bahwa yang ditransformasikan adalah senyawa asam nukleat tipe
deoksiribosa
- 1953 Watson & Crick menemukan struktur 3 dimensi DNA
- 1970-an Nathan & Smith menemukan enzim yang dapat memotong
molekul DNA secara spesifik yaitu enzim endonuklease restriksi Penemuan
enzim DNA ligase (enzim untuk menyambung potongan DNA) Paul Berg
berhasil menyambung molekul DNA sehingga dihasilkan DNA rekombinan
yang pertama kali (Nobel) Teknologi DNA Rekombinan (Rekayasa
Genetik) merupakan tulang punggung bioteknologi modern.
Secara umum, bioteknologi dapat diklafikasikan menjadi dua aras yaitu:
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Aplikasi bioteknologi
sesungguhnya telah berlangsung cukup lama, dalam peradaban manusia, seperti upaya
produksi antibiotik, fermentasi, alkohol, pangan dan teknologi pengolahan limbah , yang
kesemuanya dapat dikelompokan ke dalam bioteknologi konvensional. Tetapi mengapa
nampaknya bioteknologi baru saja berkembang pada kurun abad ke dua puluh ini?
Karena secara implisit yang dimaksud bioteknologi adalah biteknologi modern, yang
intinya adalah rekayasa genetik, dengan teknik gen kloning yang berkembang berdasar
penemuan struktur dan fungsi DNA oleh Watson dan Creck (Nurcahyo, H., 2011).
a. Bioteknologi konvensional
Dalam bioteknologi konvensional, penerapan teknik-teknik biologi, biokimia atau
rekayasa masih sangat terbatas sehingga belum mencapai aras rekayasa molecular
yang terarah. Dalam hal ini agensia jasad hidup digunakan sebagaimana apa adanya.
Kalaupun ada rekayasa, maka rekayasa tersebut masih dalam aras yang belum
sepenuhnya dapat dikendalikan. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi etanol
oleh mikroba tertentu, para ilmuwan telah menerapkan teknik mutasi genetik sejak
puluhan tahun yang silam. Pada awal perkembangannya, teknik mutasi tersebut
dilakukan secara acak sehingga hasil mutasi tidak dapat sepenuhnya dikendalikan atau
diramalkan.
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas),
kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, oncom, kecap, yoghurt, dsb.
b. Bioteknologi Modern
Dalam perkembangannya, bioteknologi kini telah mencapai aras rekayasa yang
jauh lebih terarah sehingga hasilnya dapat lebih, atau bahkan sepenuhnya
dikendalikan. Sebagai contoh sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan
manipulasi genetik pada suatu jasad secara sangat terarah sehingga hasil manipulasi
tersebut dapat diramalkan secara lebih pasti. Teknik manipulasi semacam ini mulai
berkembang ketika para ilmuwan berhasil melakukan teknik manipulasi bahan
genetik (DNA) secara in vitro. Dengan teknik yang dikenal sebagai DNA
rekombinan, atau rekayasa genetik (genetic engineering), para ilmuwan dapat
menyambung molekul-molekul DNA yang berasal dari jasad yang berbeda menjadi
suatu molekul rekombinan. Perkembangan teknik biologi molekuler semacam ini
akhirnya menumbuhkan madzhab bioteknologi baru yaitu bioteknologi modern yang
berbeda secara substansial dibanding dengan bioteknologi konvensional.
Istilah bioteknologi yang sekarang banyak digunakan yang sekarang banyak
digunakan mengacu pda bioteknologi yang berlandaskan pada teknk biologi
molekuler. Meskipun demikian, teknik biologi molekuler yang dimaksudkan bukan
semata-mata teknik yang didasarkan atas rekayasa genetik, melainkan juga teknik-
teknik molekuler yang lain, misalnya teknik antibodi monoklonal. Selain itu
bioteknologi modern juga tidak hanya berhenti pada aras manipulasi jasad di
laboratorium, tetapi juga mencakup proses hilir setelah proses manipulasi, misalnya
teknologi fermentasi, teknologi isolasi dan purifikasi.
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal),
kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas dengan
aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology)
seperti:
1) Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang
berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah
terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi
(enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca).
2) Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu
metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gena yang
dikehendaki ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk.
Rekayasa protein (protein engineering).
3) Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot
dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel
induknya.
4) Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki
sama persis dengan induknya.
5) Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitive
untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk
memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells → extracted
→ RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA (cDNA).
6) Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.Pita
ganda.
7) Pita ganda (double stranded, ds) DNA secara artifisial dapat dipisahkan dengan
pemanasan atau agen kimia untuk mendapatkan pita tunggal (single stranded, ss),
disebut proses denaturasi. Dengan pendinginan dan terkontrol, pita yang terpisah
dapat disatukan lagi (reanneal) tetapi hanya dalam sekuen komplementer.
8) Northern blot analysis adalah metode untuk analisis sekuen asam amino
messenger RNA (mRNA).
9) Western blot analysis adalah metode untuk analisis sekuen asam amino DNA.
Biasanya tahapan meliputi; seleksi dan penyaringan → pemeliharaan kultur
→propagasi.
C. Teknik-Teknik Dalam Penerapan Bioteknologi
1. Teknik Fermentasi
Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk
menghasilkan metabolit promer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan
yang dikendalikan. Proses pertumbuhan mikroba merupakan tahap awal proses
fermentasi yang dikendalikan terutama dalam pengembangan inokulum agar
dapat diperoleh sel yang hidup. Pengendalian dilakukan dengan pengaturan
kondisi medium, komposisi medium, suplai O2, dan agitasi.
Proses fermentasi mempunyai enam komponen dasar yaitu:
a. Susunan medium yang digunakan selama pengembangan inokulum dan di
dalam fermentor.
b. Sterilisasi medium, fermentor dan perlatan yang lain.
c. Aktivitas produksi, pemanfaatan kultur murni, jumlah inokulum untuk
produksi.
d. Pertumbuhan mikrobia dalam fermentor produksi pada kondisi optimum untuk
pembentukan hasil.
e. Ekstraksi produk dan pemurnian
f. Penanganan limbah yang dihasilkan selama proses.

2. Teknik Analisis Genetik


Dalam tekhnik analisis genetik akan Mempelajari bagaimana sifat/karakter
atau gene diwariskan dari generasi ke generasi dan bagaimana gen dan
lingkungan berinteraksi untuk menghasilkan suatu sifat. Dapat digunakan untuk:
Diagnosis, Pertanian,Bahan bakar.
Di bidang taksonomi, sebagai contoh Avise & Lansman (1983) dan Brown
(1983) mengungkapkan peran DNA mitokondria (mtDNA) dalam studi
keanekaragaman genetika dan biologi populasi pada hewan. mtDNA dapat
digunakan sebagai penanda genetika karena ukurannya relatif kecil.
Adapun teknik analisis genetik (suryanto 2003) meliputi:
a. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD)
b. Restricted Fragment Length Polymorphism (RFLP)
c. Degradative Gradien Gel Electrophoresis (DGGE)
d. analisis sekuen dan Macrorestricted Fragment Length Polymorphism
(MFLP).
3. Teknik Seleksi dan Pemuliaan
Manipulasi mikroba, tanaman atau hewan dan pemilihan individu atau
populasi yang diinginkan sebagai stok genetic untuk perbaikan generasi baru.
Dapat digunakan untuk: Bioteknologi klasik (fermentasi), Produksi bahan
pangan, Bioplastik.

4. Teknik Analisis DNA


PCR (Polymerase chain reaction) dapat membuat copy segmen DNA.
RFLP Mapping mendeteksi keberadaan suatu gen pada DNA. Dapat digunakan
untuk: Diagnosis suatu penyakit, Konseling genetik, Terapi gen.
5. Teknik Kultur sel dan Jaringan
Menumbuhkan tanaman atau jaringan hewan atau sel secara steril didalam
tabung reaksi atau tabung gelas lainnya. Dapat digunakan untuk: Perbanyakan
tanaman, Produksi tanaman transgenic, Produksi bahan kimia, Penelitian
kedokteran.
6. Teknik Rekayasa Genetik atau DNA Rekombinan
Trasfer segmen DNA dari suatu organisme ke DNA organis melain. Kedua
organisme tersebut dapat tidak saling berkerabat satu sama lain. Dapat digunakan
untuk: Produksi bahan pangan, Industri farmasi, Konseling genetic, Terapi gen.

D. Peran Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan


mikroorganisme. Salah satu contohnya, yaitu pada proses fermentasi yang dibantu
keberadaan mikroorganisme. Mikroorganisme yang paling banyak berperan dalam
proses fermentasi maupun pembusukan bahan makanan adalah bakteri dan jamur,
yang terdiri atas kapang, khamir, dan virus.

Dalam beberapa hal pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan yang


menguntungkan sangat diharapkan, hal ini demi perbaikan mutu gizi, dan mutu daya
cerna. Berikut ini, beberapa contoh peranan mikroorganisme dalam berbagai bidang
kehidupan manusia yang bermanfaat sekaligus merupakan implikasi bioteknologi
dalam bidang sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas).
1. Bidang Bahan Makanan
Dalam perkembangan tentang bahan makanan saat sekarang ini banyak
dipengaruhi oleh bantuan mikroorganisme yang menguntungkan. Berdasarkan hasil
percobaan, berikut ini ditampilkan tabel pemanfaatan mikroorganisme baik
fermentasi substrat padat, hasil, dan mikrobanya.

Tabel. Mikroorganisme penghasil enzim dan manfaatnya

2. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, mikroorganisme banyak menghasilkan berbagai
jenis antibiotika dan vaksin. Baik mikroorganisme yang termasuk kelompok bakteri,
fungi, atau jamur. Berbagai kemajuan bioteknologi dalam bidang kesehatan telah
mampu membantu kehidupan manusia, seperti contoh berikut ini.
- Di Jerman telah mampu memengaruhi proses pertumbuhan suatu
mikroorganisme yang dapat menghasilkan senyawa kimia cobaltaminea,
yaitu sejenis vitamin B1 yang berperan dalam pembentukan darah.
- Di Jepang, kegiatan bioteknologi mampu menghasilkan enzim pencernaan
yang diperlukan oleh penderita kencing manis (diabetes melitus).
- Penemuan vaksin cacar dari serum darah oleh Edward Jenner.
- Penemuan antibiotika pertama oleh Louis Pasteur dari jamur Penicillium sp.
Antibiotika adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah
mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Antibiotika tersebut
sangat manjur untuk mengobati penyakit, khususnya penyakit yang
diakibatkan perkembangan mikroorganisme.
Berikut ini beberapa contoh zat anti-biotika yang dihasilkan dari
mikroorganisme.
- Penisilin, dihasilkan oleh Penicillium notatum, P. chrysogenum.
- Sefalosporin, diekskresikan oleh Cephalosporin(sejenis fungi).
- Streptomisin, dihasilkan oleh Streptomyces griseus.
- Kloromisetin atau kloromfenikol, dihasilkan oleh Streptomyces venezuelae.
- Tetrasiklin, dihasilkan oleh Strepto-myces aureofaciens.
3. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian, peranan mikroorganisme sangat penting. Hal ini
mengingat telah terjadi hubungan antara tumbuhan dan hewan. Beberapa jenis
bakteri yang tergolong parasit misalnya Bdellovibrio bacteriovorus, Rickettsia,
Chlamydiamerupakan obligat parasit. Mikroorganisme yang sering menyerang
tanaman, antara lain Ervinia, Corynebacterium, Pseudomonas, Ustilago,
danPuccinia. Pada beberapa jenis mikroorganisme yang bersifat patogen atau tidak
menguntungkan tersebut, oleh seorang mikrobiolog Veteriner bersama dengan ahli
patologi tumbuhan berupaya mencari jenis mikroorganisme lain yang mampu
menghasilkan zat yang dapat menghentikan atau membunuh mikroorganisme yang
bersifat patogen tersebut. Dari beberapa uji coba, akhirnya ditemukan salah satu
bakteri seperti Bacillus thuringensis. Hasil ekskresi dari bakteri ini dikembangkan
dan dibuat menjadi pestisida. Selain itu, jenis bakteri Bdellovibrio bacteriovorus,
yang bersifat parasit terhadap bakteri lain, juga digunakan sebagai penghasil
pestisida.
4. Bidang Lingkungan
Dampak perkembangan teknologi dan industri pada akhir abad 20-an memberi
banyak kerugian, khususnya kerugian dalam lingkungan. Kerusakan lingkungan oleh
pengolahan industri yang tidak bertanggung jawab menjadi akar permasalahan
dalam kehidupan manusia. Banyak zatzat berbahaya yang dibuang ke alam tanpa
bertanggung jawab, seperti etanol, asam asetat, asam organik, butanol, dan aseton.
Oleh karena itu, perlu pengolahan air limbah dan pembuatan kompos. Peran
mikroorganisme dalam dekomposisi dan detoksifikasi air selokan, akan membantu
mengurangi pencemaran pada pembuangan limbah industri kimia. Untuk itu, upaya
mengembangbiakkan mikroorganisme yang dapat mencerna limbah-limbah atau
bahan pencemar lainnya selalu dilakukan.
5. Bidang Industri
Dalam bidang industri peranan mikroorganisme dapat dijumpai pada teknologi
pemisahan logam. Beberapa jenis bakteri ada yang dapat hidup pada logam,
misalnya bakteri besi Thiobacillus ferroxidansyang mampu mengoksidasi besi (II)
menjadi besi (III). Bakteri tersebut mirip dengan Thiobacillus thiooxidants yang
dapat mentoleransi nilai pH hingga 2,5 dengan mendapatkan energi dari senyawa-
senyawa belerang dan ion-ion Fe2+. Habitat bakteri ini di perairan yang asam
daribijih logam, terutama sulfida logam, seperti FeS2.
Dengan proses oksidasi oleh bakteri dari senyawasenyawa belerang tereduksi
atau belerang unsur menjadi asam sulfat dari Fe3+, maupun oleh oksidasi secara
kimialogam berat yang tidak larut menjadi sulfat logam, makabakteri yang berada
dalam bijih besi mampu memisah dari bijih besinya
(http://www.pojokilmu.com/peran-bioteknologi/)
E. Dampak Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu


pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Selain
untuk menghasilkan bahan makanan bioteknologi, juga sangat bermanfaat dalam
bidang farmasi, kedokteran, dan industri. Selain membawa manfaat ternyata
bioteknologi dapat merugikan manusia, misalnya: produk bioteknologi hasil rekayasa
genetika dapat menyingkirkan plasma nutfah, yaitu jenis makhluk hidup yang masih
memiliki sifat asli. Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan oleh penerapan dan
pengembangan bioteknologi adalah sebagai berikut.

1. Bidang Lingkungan
Bioteknologi telah menghasilkan produk – produk yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Salah satu dampak positif dari bioteknologi
ini berupa penemuan tumbuhan yang tahan serangga, membuat lingkungan terbebas
dari dampak pestisida. Tanaman atau hewan transgenik adalah tanaman atau yang
telah mengalami perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Namun
dibalik dampak positif tersebut ternyata juga menimbulkan beberapa dampak
negatif. Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan oleh bioteknologi antara lain
sebagai berikut.
- Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan dapat
mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak
plasma nutfah (sumber daya genetik) atau yang dikenal dengan “polusi gen”.
Misalnya tanaman jagung yang tahan terhadap herbisida, maka ketika
jagung transgenik ini ditanam di lahan alami maka serbuk sari dapat
membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Hal ini
membuat gen-gen pada jagung alami sudah terkontaminasi dengan gen-gen
dari tanaman jagung transgenik.
2. Bidang Kesehatan
Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya sehingga
dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan
atau dapat membahayakan keselamatan manusia. Banyak masyarakat yang khawatir
bahwa pengembangan tanaman dan hewan transgenik berbahaya bagi kesehatan
manusia. Beberapa dampak negatif bioteknologi dalam bidang kesehatan antara lain
sebagai berikut.
- Di dalam organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak
ada bahkan tidak untuk dikonsumsi oleh manusia. Gen ini dikhawatirkan
memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap tanaman kedelai transgenik yang mengandung gen dari
kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu yang sensitif
terhadap kacang Brazil. Gen-gen asing tersebut juga dikhawatirkan dapat
memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul bakteri yang lebih ganas.
3. Bidang Sosial dan Ekonomi
Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi
dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan pertanian
transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat berlimpah dengan
kualitas sangat baik. Namun, disamping dampak positif tersebut bioteknologi
ternyata juga menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya adalah sebagai
berikut.
- Negara yang sudah maju telah mengembangkan organisme transgenik yang
memasarkan produknya dalam perdagangan internasional, tentunya produk
negera berkembang akan kalah sehingga penghasilan negara pun dapat
berkurang karena mereka belum memiliki teknologi tersebut. Hal ini juga
dapat membuat negara berkembang menjadi tergantung pada produk negara
maju (http://www.mikirbae.com/2016/01/dampak-penerapan-dan-
pengembangan.html)
-
F. Cabang Ilmu Yang Berperan Dalam Perkembangan Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi sangat pesat,hal ini karena disesuaikan dengan


peningkatan kebutuhan hidup yang juga makin kompleks.
perkembangan ini terjadi karena banyaknya cabang-cabang ilmu yang
mendukungnya. Berikut ini beberapa cabang pendukung bioteknologi :

1. Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan cabanh biologi yang mempelajari tentang


mikroba atau jasad renik.pengetahuan ini dapat membuka kemampuan dalam
memahami sifat, struktur, dan peranan beberapa mikroba, seperti virus,
bakteri,dan cyanophyta.

2. Biokimia

Biokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari makluk hidup


dari aspek kimianya, artinya, gejala hidup merupakan gejala kimia dan proses
hidup diselenggarakan atas dasar reaksi dan peristiwa kimia.dengan
demikian,makluk hidup dianggap sebagai bahab kimia yang dapat dipadukan dan
direkayasa.

3. Biologi Sel

Memahami tentang sifat dan struktur sel sangat mendukung aplikasi


bioteknologi.pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam perbanyakan makluk
hidup yang mendukung proses bioteknologi.
4. Genetika

Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat-


sifat makluk hidup dari ke generasi ke generasi , pemahaman mengenai bentuk
dan karekteristik materi pewarisan sifat,yaitu gen atau DNA akan membantu
kemajuan teknologi.

5. Fisika

Pengetahuan tentang benda-benda mati atau alat-alat yang dapat digunakan


dalam penerapan bioteknologi juga akan membantu perkembangan bioteknologi.

Bioteknologi bukan merupakan ilmu murni,tetapi sebuah ilmu terapan yang


dalam prosesnya terdapat beberapa komponene-komponen yang terlibat, adapun
komponen-komponen tersebut ,antara lain:

- Bahan yang di proses sebagai bahan masukan(input)


- Makluk hidup yang menyelenggarakan proses
- Prinsip-prinsip ilmiah yang mendasari semua proses
- Hasil yang berupa produk barang dan jasa sebagai keluaran(output)
(http://www.artiungkapan.com/2013/10/prinsip-dasar-bioteknologi.html).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:


a. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan mahluk hidup
dengan teknologi sehingga menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang dapat
bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.
b. Bioteknologi dibagi menjadi dua, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
c. Adapun tekhnik dalam penerapan bioteknologi : teknik fermentasi,analisis
genetik,seleksi pemuliaan,analisis DNA. Kultur sel/jaringan dan rekayasa genetik.
d. Bioteknologi berperan dalam menunjang kelangsungan hidup manusia dalam berbagai
bidang,seperti makanan, kesehatan, pertanian & lingkungan serta bidang industri.
e. Bioteknologi tentunya akan membawa dampak dalam penerapannya bagi kehidupan
manusia dan lingkungan sekitar, namun itu akan kembali kepada manusianya apakah
akan memanfaatkannya pada hal-hal yang akan membawa kemaslahatan.
f. Bioteknologi bukanlah ilmu yang mampu berdiri sendiri, namun bioteknologi juga
membuthkan cabang ilmu lain sebagai penunjangnya seperti ilmu mikrobiologi,
biokimia, biologi sel, genetika dan fisika.
DAFTAR PUSTAKA

Cabang ilmu yang mendukung bioteknologi, sumber :


http://www.artiungkapan.com/2013/10/prinsip-dasar-bioteknologi.html diakses pada
01 jan 2017
Dampak perkembangan bioteknologi, sumber : http://www.mikirbae.com/2016/01/dampak-
penerapan-dan-pengembangan.html diakses pada 01 jan 017

Kuswanti, Nur dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu PengetahuanAlam
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Peran bioteknologi, sumber : http://www.pojokilmu.com/peran-bioteknologi/ diakses pada 01
jan 2017

Suryanto,Dwi.2003.Melihat Keanekaragaman Organiusme melalui Beberapa Teknik


Genetika Molekuler. Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sumatra
Utara.Sumatra Utara.
Yuwono, Triwibowo.2012. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press
DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN

1. Kenapa dalam bioteknologi konvensional digunakan mikroorganisme sebagai agen?


Jawab :
Karena mikroorganisme memiliki beberapa keunggulan terutama dalam fermentasi
dibandingkan dengan organisme lain, antara lan :
a. Mikroba dapat tumbuh cepat dan menghasilkan produk relatif tinggi
b. Kandungan protein mikroba relatif tinggi (40-50% berat kering)
c. Protein mikroba tertentu mengandung asam amino esensial dan vitamin
d. Mudah diperoleh dari lingkungan disekitar kita dan medium untuk tumbuh dapat
berasal dari bahan mentah
2. Jelaskanlah sifat sifat bakteri yag menguntungkan untuk bidang bioteknologi?
Jawab :
Agen dalam bioteknologi adalah mikroba, umumnya bakteri.bakteri yang telah diinfeksi
akan memperbanyak plasmid titipan. Ketika bakteri bereproduksi maka plasmid yang
dititipkan juga akan semakin banyak.
Sifat bakteri yang menguntungkan untuk bidang bioteknologi :
a. Merupakan mikroba yang mengandung banyak plasmid
b. Daya reproduksi bakteri tinggi dan cepat
c. Bakteri adalah mikroba bersel tunggal dan struktur biokimianya sudah banyak
dipahami manusia
3. Jelaskanlah yang dimaksud dengan vektol dalam proses ADN rekombinan!
Jawab :
DNA yang akan diklonkan membutuhkan alat transportasi untuk menuju tempat
pembiakannya, alat transportasi disebut wahana kloning atau vektor. Wahana kloning
yang biasa digunakan dalam penelitian adalah plasmid. Plasmid merupakan unsur genetik
ekstrakromosomal yang mengadakan replikasi secara autosom dalam tubuh bakteri. DNA
plasmid berbentuk lingkaran dan berantai ganda. Umumnya wahana plasmid mempunyai
densitas apungan yang berbeda dengan DNA inang sehingga dengan mudah dapat
dimurnikan. Proses penyisipan plasmid ke inang disebut transformasi.
4. Jelaskanlah yang dimaksud dengan biodegradasi dan contohnya!
Jawab :
Biodegradasi adalah kemampuan beberapa organisme memiliki kemampuan menguraikan
bahan – bahan kimia, sehingga dapat digunakan dalam mengatasi masalah pencemaran
lingkungan, khususnya pencemaran oleh limbah beracun. Contohnya antara lain :
a. Pencemaran oleh minyak, dimana strain-strain Pseudomonas dan Xanthomonas
campestris merupakan mikroorganisme yang mengonsumsi hidrokarbon, sehingga
dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran minyak
b. Limbah organik, dapat diuraikan oleh bakteri aerobik atau anaerobik kelompok
metanogen mampu menguraikan limbah tersebut dengan menghasilkan biogas,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Mikroba yang banyak dikembangkan
saat ini adalah Clostridium butyrinum

5. Jelaskanlah prosedur umum yang dilakukan dalam pelaksanaan rekayasa genetika?


Jawab :
a. Mengidentifikasi gen yang diinginkan
b. Mengisolasi gen donor
c. Mengekstraksi plasmid dari sel bakteri
d. Membuka plasmid dan menyisipkan potongan DNA pembawa informasi sesuai dengan
yang diinginkan
e. Memasukkan plasmid berisi DNA rekombinan kedalam sel bakteri
f. Membiakkan bakteri yang telah direkayasa dalam tabung fermentasi
6. Jelaskanlah yang dimaksud dengan sekunsing DNA!
Jawab :
Sekuensing DNA merupakan teknik untuk mengetahui urutan nukleotida suatu DNA
(DNA sequencing). Penemuan teknik sekuensing ini telah membuat gebrakan yang besar
dalam dunia bioteknologi. Dengan mengetahui urutan basa suatu gen / DNA, maka kita
dapat melakukan berbagai analisis terhadap gen tersebut, seperti analisis protein yang
dihasilkan, analisis mutasi, dan sebagainya. Teknik ini dapat digunakan untuk melihat
keanekaragaman hayati suatu kelompok organisme
7. Jelaskanlah kendala dalam menerapkan dan mengaplikasikan produk produk
bioteknologi ini?
Jawab :
a. Sebagian masyarakat masih menganggap rekayasa yang dilakukan bertentangan
dengan kodrat alam dan takdir yang diyakini. Seperti menyisipkan DNA atau gen
organisme lain yang tidak sekerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum
alam
b. Masih terdapat kontroversi tentang keamanan produk produk bioteknologi tanaman
untuk dikonsumsi masyarakat, karena ada yang berpendapat bahwa makanan dari
tumbuhan transgenik dapat menimbulkan resiko kanker, keracunan, dan alergi
makanan
c. Belum adanya hukum yang mengatur tentang hak cipta/paten terhadapa materi genetik
yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai