Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi, biokimia,
genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional
adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika
ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian
yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala
industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan
kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang
dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.

Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan
perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat
dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: a). Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan,
contohnya enzim anti biotik, asam orgainik dan steroid. b). Penguraian bahan sisa produksi,
contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa
ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan
bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan. Dari berbagai
perkembangan produk, bagaimanakah awal sejarah terlahirnya bioteknologi dengan berbagai
perkembangannya dari yang sederhana sampai modern.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antaralain :

1. Apakah pengertian bioteknologi?


2. Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi dari sejak mesir kuno hingga
sekarang?
3. Apa saja gelombang perkembangan bioteknologi?
4. Bagaimana perkembangan bioteknologi dalam ilmu di Indonesia?
5. Apakah produk-produk perkembangan bioteknologi?
6. Bagaimana peran perkembangan bioteknologi?
7. Bagaimana dampak perkembangan bioteknologi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi


2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi dari sejak mesir kuno hingga
sekarang
3. Untuk mengetahui apa saja gelombang perkembangan bioteknologi
4. Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi dalam ilmu di Indonesia
5. Untuk mengetahui peran perkembangan bioteknologi
6. Untuk mengetahui produk-produk perkembangan bioteknologi
7. Untuk mengetahui dampak perkembangan bioteknologi

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Dikutip dalam buku Dinata (2007 : 2-5) sejarah perkembangan Bioreknologi adalah
Seorang futures Amerika, Alvin Toffler (1980), menuliskan prognosis yang sangat terkenal
dalam buku “The Thrid Wave” (Geolombang ketiga). Prognosis itu berisi tentang empat
teknologi yang sangat berperan dalam kebudayaan manusia di abad ke-20 dan 21. Keempat
teknologi tersebut adalah mikroelektronik, teknologi alternatif, aeronautika, dan
bioteknologi.Revolusi biologi, yang diawali dengan penemuan struktur heliks ganda (double
helix) molekul DNA (asam deoksiribonukleat) oleh Watson dan Crick (1953), melejit pesat
dipertengahan tahub 1970-an dengan berkembangnya rekayasa genetika. Perkembangan ini
menjadikan bioteknologi bidang ilmiah antar disiplin yang member harapan untuk
memecahkan problem yang dihadapi manusia,. Sebenarnya, penerapan proses-proses
bioteknologi telah dikenal dan dibudidayakan oleh umat manusia selama berabad-abad.

Dipenghujung abad ke-20, bioteknologi telah menjadi salah satu penopang kegiatan
industry, terutama di Negara-negara maju. Sebaliknya, upaya pengembangan dan penerapan
bioteknologi di Negara-negara berkembang masih menghadapi banyak masalah dan dilema.
Hal ini karena penelitian dan penerapan bioteknologi memerlukan modalyang cukup besar
dan dukungan sumber daya manusia yang berkelayakan tinggi, seperti para pakan yang
kompeten.Pengetahuan manusia tentang boiteknologi berawal dari pembuatan makanan dan
minuman secara fermentasi. Seni pembuatan pangan dengan fermentasi telah dikenal oleh
masyarakat Babilonia sejak 6000 tahun SM, jauh sebelum Louis Pasteur mencetuskan
temuannya tentang peran mikroba atau jasad renik dalam fermentasi.Minuman khas arak
Jepang (sake), bir, anggur, keju, yoghurt, dan beberapa pangan tradisional Indonesia
(misalnya tempe, oncom, acar, dan peda) merupakan contoh hasil proses bioteknologi
tradisional. Periode ini disebut tahap bioteknologi generasi pertama atau era pra-Pasteur.
Tahap ini dicirikan oleh pemanfaatan atau pendayaagunaan mikroba (bakteri, kapang, dan
khamir) untuk pengawetan dan/atau pembuatan makanan dan minuman. Sampai tahun 1940-
an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia (misalnya, asteon
butanol dan asam sitrat) dan biomassa.

Tahap bioteknologi generasi kedua dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming
(1928/1929) dan mulai dimanfaatkan dalam industry pada tahun 1944. Pada era ini dan
sampai sekarang, kegiatan bioteknologi diwarnai oleh industri dan produksi antibiotic,
vitamin, dan asam-asam organic dengan menggunakan proses fermentasi. Masa tersebut
dikenal pula sebagai era antibiotik.Tahap bioteknologi generasi ketiga melejit pesat pada
pertengahan tahu 1970-an dengan dimanfaatkannya rekaya genetika untuk memanipulasi dan
memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioproses.
Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormone, dan
vaksin diproduksi dengan memanfaatkan teknik rekaya genetika. Teknologi hibridoma yang
ditemukan oleh Kohler dan Milstein (1975) membuka era produksi antibody monoclonal
(Anonim, 1990). Kekhususan tahap perkembangan ini menyebabkan masa ini dinamakan
tahap bioteknologi baru.

Perkembangan proses-proses bioteknologi tidak lepas dari peran enzim, yang merupakan
suatu biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik serta perkembangan peralatan
analisis, seperti kristalografi sinar-x dan spektrofotometer massa yang dipotong oleh rekayasa
genetika, telah memungkinkan pakar biokimia merekayasa struktur enzim sesuai dengan sifat
yang diinginkan. Rekayasa struktur tiga dimensi enzim dikaji dalam rekayasa protein, yang
saat inimerupakan corak perkembangan bioteknologi generasi keempat.

 Produksi makanan dan minuman dengan bioteknologi

Kaum Samaria dan Babilonia sudah minum bir sejak 6000 SM. Orang Mesir membuat
roti dengan ragi sejak 4000 SM. Anggur telah dikenal oleh penduduk Timur Tengah pada
zaman perjanjian Lama. Produksi keju mempunyai sejarah yang kuna; begitupula dengan
pengolahan jamur. Mikroorganisme dilihat untuk pertama kalinya pada abad ke-17 oleh
Antonie van Leuweenhoek yang menemukan mikroskop sederhana. Kemampuan fermentasi
yang dimiliki mikroorganisme diperlihatkan sekitar tahun 1857-1876 oleh Pasteur-Bapak
Bioteknologi.

 Proses bioteknolgi nonsteril

Proses bioteknologi pada mulanya dikembangkan dalam keadaan nonsteril. Etanol, asam
asetat, butanol, dan aseton yang diproduksi pada akhir abad ke-19 melalui proses fermentasi
mikroba terbuka, pengolahan air limbah, dan proses dekomposisi limbah padat diperkotaan
merupakan peristiwa fermentasi nonsteril terbesar yang dilakukan diseluruh dunia.

 Pengenalan sterilisasi pada proses bioteknologi

Pengenalan berbagai teknik rekayasa yang rumit pada tahu 1940-an dilakukan untuk
mengembangbiakkan mikroorganisme secara masal danmenyisihkan mikroorganisme
pencemar. Contoh-contohnya mencakup pembuatan antibiotic, asam amino, asam organik,
enzim, steroid, polisakarida, dan vaksin.

 Ilmu genetika dan teknologi DNA rekombinan


Penelitian untuk menemukan galur-galur organisme yang penting untuk industry telah
lama dikerjakan. Teknik DNA rekombinan dan fusi protoplas memungkinkan pemrograman
yang baru terhadap sifat-sifat biologi organisme.Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan
jasa. Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum
masehi. Hingga sekarang manusia telah mengalami tiga periode perkembangan bioteknologi,
yaitu sebagai berikut :

 Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini telah
ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai
sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
 Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)Periode ini ditandai dengan
adanya beberapa peristiwa berikut ini :Tahun 8000 SM :Pengumpulan benih untuk
ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilon, Mesir, dan Romawi melakukan
praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas
ternak.
- Tahun 6000 SM :Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti dengan bantuan
ragi.
- Tahun 4000 SM :Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam
laktat.
- Tahun 1500 : Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
- Tahun 1665 :Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.
- Tahun 1670 :usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di Rio
Tinto, Spanyol.
- Tahun 1686 :Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga
menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
- Tahun 1800 :Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan.
- Tahun 1856 :Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
- Tahun 1865 :Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat
induk keturunannya.
- Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan
minuman.
- Tahun 1880 :Penemuan Mikroorganisme/
- Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
- Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol oleh Eduard Buchner.
- Tahun 1910 :Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol.
- Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
- Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri.
- Tahun 1919 :Karl Ereky, Insinyur Hongaria, orang pertama menggunakan kata
bioteknologi.
- Tahun 1928 :Struktur rantai DNA terungkap.
- Tahun 1953 :Penemuan dbakteri antibiotika baru (streptomicin, spalosporin,dll),
- Tahun 1950-an: Mikroba untuk menambang uranium di kanada.
- Tahun 1970 :Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan
untuk pemotongan gen gen.
- Tahun 1973 :DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika
pertama berhasil.
- Tahun 1973 :Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal
- Tahun 1975 :Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan
Milstein
- Tahun 1978 :Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan
bakteri yang terdapat pada usus besar
- Tahun 1981 :Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada
manusia
- Tahun 80-an Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa,
pertengahan
- Tahun akhir 80-an Bahan mentah industri plastic dari mikroba, interferon untuk
kanker,
- Tahun 1990 :Mikroba hasil rekayasa membantu mengesterak minyak dari tanah
- Tahun 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor
saver"
- Tahun 2000 Perampungan Human Genome Project

1. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)

Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun 1970-an.
Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease restiksi oleh Dussoix
dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong ADN pada
posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan
ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim endonuklease
restriksi, dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma
yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin untuk memasarkan produk
jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980). Peran
teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan
insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika
Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan
Company.

Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik
terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom makhluk hidup.
Bioteknologi memiliki gradien perkembangan teknologi, yang dimulai dari penerapan
bioteknologi tradisional yang telah lama dan secara luas dimanfaatkan, hingga teknik-teknik
bioteknologi baru dan secara terus menerus berevolusi.

2.2 EMPAT GELOMBANG PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI


Dalam perkembangannya, bioteknologi banyak didukung ilmu-ilmu yang berbasis
molekuler seperti biologi molekuler, genetika molekuler, sel, jaringan dan biokimia.
Dukungan yang tak kalah pentingnya yaitu dari sarana komputer yang memadai (canggih),
karena bidang kajian bioteknologi adalah fenomena hayati pada tingkat molekuler yang
memerlukanefisiensi serta akurasi perhitungan-perhitungan yang rumit.Perkembangan
bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi empat tahapan/ gelombang sebagai berikut (dvill-
staw.blogspot.com :2012) :

- Gelombang pertama 

Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur (sederhana) yang dicirikan oleh pemanfaatan
mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau pembuatan makanan
minuman melalui penggunaan mikroba secara tradisional. Minuman khas Jepang ( bir,
anggur, keju,yoghurt), dan pangan tradisional dari Indonesia (tempe, oncom, kecap )
merupakan contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai tahun 1920-an, penggunaan
mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia (aseton, butanol, asam sitrat ) dan
biomassa. Pada tahun 6000 SM orang-orang Babilonia telahberhasil membuat bir dengan
fermentasi jasad renik. Peristiwa inimerupakan proses bioteknologi yang tertua. Tiga ribu
tahun kemudian, orang-orang Sumeriamampu mengembangkanpembuatan bir hingga
memiliki berbagai cita rasa (20 macam). Hingga saat sekarang,bioteknologi dapat
memberdayakan jenis-jenis minuman serta tanaman dalam varietas yang beragam.

- Gelombang kedua

Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming (1929 ) dan
permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944. Bioteknologi ada era ini
( dan sampai sekarang ) yaitu proses bioteknologi yang berlangsungdalam keadaan tidak
steril. Peristiwa ini merupakan bentuk fermentasi di tempat yangterbuka, sehingga dapat
memungkinkan terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya.Fermentasi adalah suatu proses
perombakan dari senyawa yang lebih kompleks menjadisenyawa yang lebih sederhana
dengan bantuan mikroorganisme. Beberapa jenis produk yangdihasilkan oleh bioteknologi
ini, antara lain etanol, asam asetat, asam sitrat, asam laktat, dangliserin. Sekarang proses
pembuatan kompos atau pengolahan limbah juga merupakan contoh jenis bioteknologi
fermentasi ini. Generasi kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.

- Gelombang ketiga

Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an dengan
diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat organisme
sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Proses bioteknologi ini berlangsung
dalam kondisi steril. Bioteknologi jenis ini merupakan proses-prosesbiologis atau fermentasi
di tempat yang tertutup sehingga menjaga jangan sampai adamikroorganisme luar yang
mengontaminasi. Berbagai produk-produk biologis atau farmasidan kedokteran yang bernilai
tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkatrekayasa genetik ini. Beberapa
contoh produk hasil bioteknologi ini, antara lain jenis obat-obat antibiotika (pinisilin,
tetrasiklyn,streptomisiyn, kloromfenikol, dan vitamin B12, giberin, kortison atau steroid,
asamamino terutama asam glutamat, dan berbagai enzim. Teknologi hibridoma yang
ditemukan Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodi monoklonal.
Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.

- Gelombang keempat/ bioteknologi pada era generasi baru. 

Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi ) yang dikaji
dalam bidang  protein engineering. Perkembangan proses bioteknologis tidak lepas dari peran
enzim sebagai biokatalis.Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik dan perkembangan
peralatan analisis, sepertikristalografi sinar X dan spektrofotometer massa yang ditopang oleh
rekayasa genetik telahmemunginkan ahli biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang
diinginkan. Generasi kempatini juga dikenal sebagai era rekayasa enzim protein. Adapun
proses bioteknologi yangditerapkan pada hasil keilmuan baru (bioteknologi baru).

Berbagai hasil keilmuan baru tentang penerapan bioteknologi sebagai berikut:

Penelitian tentang enzim, yang mempelajari tentang aktivitas sel-sel dan enzim yang
diaturaktivitasnya. Salah satu contohnya adalah produksi insulin, interferon, dan
antibodimonoklonal.

 Keilmuan tentang rekayasa genetika.

Rekayasa genetik merupakan usaha untuk mengubah atau memanipulasi bahan/materi


genetik suatu organisme secara invitro melaluipenambahan, penggantian, pengurangan, atau
modifikasi gen sehingga diperoleh ciri-ciridengan kemampuan baru. Penambahan gen
dilakukan dengan teknologi rekombinanDNA atau yang sering disebut kloning gen.
Misalnya, membuat DNA rekombinan yangmemiliki program untuk membuat insulin. Insulin
adalah protein yang bertugasmengontrol metabolisme gula darah dalam tubuh manusia, dan
sebagainya.Teknologi ini memberikan kesempatan tak terbatas bagi terbentuknya kombinasi
barudari gen, yang tentunya tidak akan terjadi secara alami pada kondisi normal.

 Teknik kultur jaringan.

Teknik pengembangbiakan secara vegetatif  pada organisme makin canggih. Hal ini
sejak ditemukannya teknik klon, yaitu produksi suatu organisme dari satu sel tunggal yang
diambildari tubuh sel tumbuhan atau hewan. Sel tunggal ini merupakan somatik dan bukansel
kelamin sehingga sel ini mengandung dua perangkat kromosom. Jadi, sel ini memilikisemua
informasi genetik yang diperlukan untuk menghasilkan suatu individu yang lengkappada saat
dirangsang untuk tumbuh. Teknik peng-klon-an pada sel tumbuhandirasakan lebih mudah
dibandingkan dengan sel hewan, karena sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu
kemampuan untuk membentuk tubuh secara lengkap dengan akar, batang, dan
daun.Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam mengembangkan tumbuhan secara
invitroatau kultur jaringan, yaitu mengembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif
denganmenggunakan sebagian jaringan pada media tertentu. Media yang dimaksudkan adalah
media yang harus mengandung semua kebutuhan yang diperlukan seperti unsur makro,
mikro,sumberkarbohidrat, zat pengatur tumbuh, vitamin, dan bahan organik lainnya.
 Teknik pengindraan secara molekuler

Kelengkapan rancang bangun, adalah suatu alat untuk menumbuhkan mikroba yang
memungkinkan berlangsungnya suatu reaksi biologi.

 Teknik bayi tabung.

Dengan penemuan teknik laparoskopi, memungkinkan sel sperma suami dan sel telur
istridifertilisasikan dalam cawan petri atau dalam tabung (invitro). Karena pembuahan terjadi
diluar, maka teknik ini disebut dengan fertilisasi invitro (dalam tabung). Hasil
pembuahantersebut, kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim istri, sehingga istridapat
mengandung dan melahirkan anak sebagaimanabiasanya. Bayi yang diproses seperti tersebut
dinamakan bayi tabung. Teknik ini pertamakalinya dikenalkan oleh Steptoe dan Edward dari
Inggris pada tahun 1977. Teknik bayitabung ini biasanya dilakukan jika pasangan suami istri
dinyatakan secara medis dalamkeadaan normal namun karena sesuatu hal sulit untuk
terjadinya fertilisasi. Kesulitan tersebutbisa disebabkan tersumbatnya saluran tuba fallopii
oleh sesuatu atau adanya antibodi selbenih suami.

 Teknologi Hibridoma

Teknologi hibridoma, adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-
jaringanberbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda, sehingga
diperolehsatu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat
dikembangbiakkan,sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-masing
mengandung satu set genkomplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua sel
yang asli mungkin berupasel manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan produk yang
berguna sepertiantibodi atau hormon. Hormon atau antibodi disekresikan dalam jumlah
sangat sedikit,karena hasil produksi dikendalikan mekanisme pengaturan sel yang
normal.Jika sel tersebut dilebur dengan sel kanker (sel yang tidak memiliki pengendalian
normalterhadap pertumbuhan dan sintesis protein), maka produksi hormon atau antibodi
secaradramatis meningkat. Peristiwa peleburan dua sel seperti tersebut, menghasilkan
selhibrid dan dikenal sebagai hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker).
Tujuanteknik hibridoma adalah untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah yang besar,
sehinggadapat digunakan untuk diagnostik dan terapeutik. Selain itu, teknik ini merupakan
jalan untuk menyilang atau memotong dalamspesies secara genetik pada sel eukariotik yang
tidak dapat diselesaikan dengan carapeleburan gamet secara seksual.

2.3 PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM ILMU DI INDONESIA

Dikutip dalam blog Regita S. Nurfachri (2013 : 2) kurang lebih 15 tahun yaitu tahun
1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan bioteknologi sebagai prioritas pengembangan
iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri  Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) .
Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah masuk dalam REPELITA juga sebagai
prioritas  pembangunan khususnya bidangiptek. Perkembangan terbaru dari sisi
kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul sebagai
bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan dengan Renstra Ipteknas.Dalam
implementasi/penerapan dari kebijakan itu, pada tahun 1990 mulai dipikirkan pembentukan
SDM bioteknologi yaitu dengan pembentukan PAU atau Pusat Antar Universitas bidang
bioteknologi di UGM bidang bioteknologi kedokteran, ITB bidang bioteknologi industri dan
IPB bidang bioteknologi pertanian.

Kerjasama antar lembaga pendidikan dan penelitian pemerintah juga mulai digesa dengan
penunjukan pusat pengembangan atau center of excellence dengan tiga bidang utama yaitu
bioteknologi pertanian dengan anggota PAU Bioteknologi IPB, Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI, bioteknologi kedokteran dengan anggota UI/Lembaga Biologi Molekul
Eijkman dengan PAU Bioteknologi UGM dan bioteknologi industri dengan anggota PAU
Bioteknologi ITB dan BPPT. PAU-PAU di universitas juga ditugaskan untuk mencetak
SDM bioteknologi dengan pembentukan program studi pasca sarjana S-2 dan S-3
bioteknologi.

Riset tanpa dana, menjadi tak bermakna. Maka sejak tahun 1992 dana riset kompetitif
terbesar di Indonesia yaitu RUT/Riset Unggulan Terpadu yang dikoordinasi oleh RISTEK
dan diemban pelaksanaan administrasinya oleh LIPI, memasukkan bioteknologi sebagai salah
satu program tersendiri yang dibiayai. Selain RUT ada pula skema dana kompetitif serupa
yaitu RUTI/untuk tingkat internasional dan RUK/kemitraaan untuk kerjasama lembaga riset
dengan swasta.Usaha-usaha antara pemerintah menggandeng swasta ini membuahkan hasil
antara lain berdirinya Konsorsium Bioteknologi Indonesia/KBI dengan anggota lembaga
pemerintah, penelitian, pendidikan dan swasta industri farmasi dan pangan khususnya. Selain
beberapa lembaga yang telah disebut di atas, lembaga pemerintah yang aktif mengembangkan
bioteknologi lainnya adalah departemen teknis yaitu Departemen Pertanian lewat Badan
Penelitian dan Pengembangannya seperti Badan Litbang Bioteknologi Pertanian dan Sumber
Daya Genetik Pertanian (Balitbiogen) yang berkantor di Bogor.

Himpunan bioteknologi juga mulai bermunculan baik yang formal atau non-formal
misalnya Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, Jaringan Peneliti Bioteknologi
Indonesia, dsb. Tak kurang pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun yang lebih luas
seperti Indonesian Journal of Biotechnology yang berkantor di PAU Bioteknologi-UGM,
sekarang berganti nama menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM, dsb.Upaya terakhir
pemerintah untuk mendorong kemajuan bioteknologi Indonesia adalah rencana pembentukan
lokasi khusus di pulau Rempang, berdekatang dengan pulau Batam, sebagai wilayah khusus
pengembangan dan komersialiasasi bioteknologi farmasi dan pertanian.Usaha ini dikenal
dengan istilah bio-island.

2.4 PRODUK-PRODUK DARI PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern:

a. Bioteknologi konvensional

Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas), kualitas belum
terjamin. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti
tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism dapat mengubah bahan pangan.proses yang
dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape,
kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. proses tersebut dianggap sebagai
bioteknologi masalalu. ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya
penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan
enzim.  Contoh: industri tempe, tape, anggur, yoghurt, dsb.

b. Bioteknologi modern

Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal), kualitas standar
dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode
mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti:

Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang berasal atau
yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami
pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam
tabung kaca).

Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode untuk
merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gen yang dikehendaki ke dalam suatu
organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk. Rekayasa protein (protein engineering).

Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot dengan
tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel induknya.

Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki sama persis
dengan induknya.

Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi
dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk memperbanyak (amplifikasi) rantai
RNA menjadi DNA; tissue/cells → extracted→ RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA
(cDNA).

Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan menggunakan probes
DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.

2.5 PERAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler.


Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri
bioteknologi

Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru


untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.Bioteknologi pengelolahan limbah
menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.

Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin ,


antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
2.6 DAMPAK PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam bioteknologi adalah penerapan rekayasa


genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki kedalam sel yang telah
dikultur dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa hormon pertumbuhan
dalam skala besar.Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk
keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi.
Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut,
tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis
produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan
menjadi komoditis bisnis.

Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir bioteknologi


seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik, hibridoma, kloning, dan polymerase chains
reaction (PCR) secara prospektif akan mampu menghasilkan produk-produk penemuan
baru.Bioteknologi, seperti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya
dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya
aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat
kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dariBacillus thuringiensis maupun Bacillus
sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula
bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar
gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan mahluk hidup


dengan teknologi sehingga menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang dapat
bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.

Sejarah perkembangan Bioteknologi dari sejak Mesir Kuno hingga sekarang :

Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini telah ada
teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber
makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).

Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)

Gelombang perkembangan Bioteknologi ada 4 gelombang : 1) era pra-pasteur (sederhana), 2)


era antibiotika, 3) era teknologi hibri doma, dan 4) era generasi baru.

Perkembangan Bioteknologi dalam ilmu di Indonesia :kurang lebih 15 tahun yaitu


tahun 1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan bioteknologi sebagai prioritas
pengembangan iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri  Negara Riset dan Teknologi
(RISTEK) . Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah masuk dalam REPELITA juga
sebagai prioritas  pembangunan khususnya bidangiptek. Perkembangan terbaru dari sisi
kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul sebagai
bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan dengan Renstra Ipteknas.

Produk-produk perkembangan Bioteknologi :konvesional dan modern.

Peran perkembangan Bioteknologi :

Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler.


Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri
bioteknologi

Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru


untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.

Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.

Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin ,


antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
Dampak perkembangan Bioteknologi : Timbulnya dampak yang merugikan terhadap
keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat
atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing,
seperti, gen cry dariBacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan
reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg
ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan
pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.dampak lain yang dapat ditimbulkan
oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk
bioteknologi.

3.2. SARAN

Dengan penulisan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca
khussusnya tentang sejarah perkembangan biologi dari era kuno sampai dengan sekarang
secara umumnya atau mendunia atau lokal.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Sejarah Perkembangan-Bioteknologi.

Diakses di http://sejarah-perkembangan-bioteknologi.html

Anonim.2012.Makalah-Bioteknologi..Diakses
http://dvillstaw.blogspot.com/2012/06/makalah-bioteknologi.html

Anonim.2013. Makalah Aplikasi Bioteknologi.

Diakses di http://fileedu.tumblr.com

Dinata, Deden Indra.2007. Bioteknologi. Jakarta : EGC.

Isahi, Dorso. 2010. Konsep dasar dan Perkembangan Bioteknologi.

Diakses di http://biologimediacentre.com/bioteknologi-1-konsep-dasar-dan-
perkembangan.html

Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta : UNY Press.

Nurfachri, Regita S.2013.Makalah IPA Bioteknologi.

Diakses di http://sanialovely.blogspot.co.id/2013/01.html

Yudhi.2008.MakalahBioteknologi.

Diakses di http://yudhim.blogspot.co.id/2008/01/makalah.html
MAKALAH

BIOTEKNOLOGI

PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DARI ZAMAN SEBELUM


MASEHI SAMPAI ZAMAN MODERN
DOSEN PENGAMPU : Mellisa, S.Pd,. MP

Disusun Oleh :

SELFIANA DEWI (166510427)

KELAS : 6B

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

Anda mungkin juga menyukai