PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian enzim dan peranan enzim
2. Mengetahui sumber enzim
3. Mengetahui produksi dan legislasi enzim
4. Mengetahui immobilisasi enzim
5. Mengetahui aplikasi bioteknologi enzim
BAB II
PEMBAHASAN
sederhana, maka dibutuhkan bantuan enzim. Enzim juga yang digunakan berbeda-
beda ada yang khusus untuk polimer pati, polimer protein dan lipid.
Enzim merupakan katalis yang dapat mempercepat reaksi kimiawi yang dihasilkan
oleh sel dimana enzim dapat berfungsi.Ketika sel-sel otot membutuhkan banyak
energi pada saat olahraga, enzim dapat mempercepat penguraian molekul gula
(glukosa), melepaskan energi yang digunakan untuk bekerja.Sebaliknya, pada saat
istirahat, enzim-enzim mempercepat pembentukan glukosa, yang dapat ditambahkan
kedalam cadangan bahan bakar tubuh.Enzim juga merupakan unit fungsional dari
metabolisme sel. Enzim bekerja dengan urutan yang teratur dan mengkatalisis ratusan
reaksi dari reaksi yang sangat sederhana seperti replikasi kromosom sampai reaksi
yang sangat rumit, misalnya reaksi yang menguraikan molekul nutrient, menyimpan
dan mengubah energi kimiawi.Masing-masing reaksi dikatalisis oleh sejenis enzim
tertentu.Enzim dapat mengenali berbagai isyarat metabolisme yang diterima.Melalui
aktivitasnya, enzim pengatur mengkoordinasi sistem enzim dengan baik, sehingga
menghasilkan hubungan harmonis diantara sejumlah aktivitas metabolis yang
berbeda.
1. Uji amilolitik
Dalam uji ini digunakan pati sebagai nutrisi mikroba tetapi terlebih dahulu
dihidrolisis dulu menjadi bentuk yang sederhana yakni glukosa dengan bantuan
enzim amilase. Enzim amilase memecahkan ikatan glikosidik dari pati yang terletak
di α-1.4 rantai glukan pati dari sebelah dalam sehingga menghasilkan glukosa terlarut
yang dapat ditransfer masuk kedalam sel. Indikator yang digunakan pada uji
amilolitik ini adalah lugol iodin, dimana pati akan bereaksi dengan lugol iodin
membentuk kompleks berwarna biru hitam yang terlihat pada media. Warna biru
hitam tersebut terjadi apabila lugol iodin masuk kedalam bagian kosong pada pati
yang berbentuk spiral. Sehingga akan terlihat sebagian zona jernih di sekitar koloni.
Dengan adanya zona bening ini, menunjukkan adanya aktivitas dari enzim amilase
dalam proses menghidrolisis
pati. Namun pada hasil percobaan yang dilakukan pada biakan bakteri E. coli,
berbeda dengan pernyataan diatas karena hasil yang diperoleh negatif artinya tidak
ada zona bening yang mengelilingi koloni.Ini menandakan bahwa ada kesalahan
dalam melakukan perlakuan tersebut.Sedangkan pada biakan bakteri Staphylococcus
aureus bernilai positif artinya ada zona bening yang mengelilingi koloni.
2. Uji lipolitik
3. Uji proteolitik
percobaan ini juga pada medianya ada warna yang timbul yakni warna merah muda.
Dengan adanya perubahan dan terbentuknya zona bening di sekitar koloni, maka
perlakuan tersebut positif. Uji ini menggunakan medium NA + susu skim.
TSIA adalah uji yang dirancang untuk membedakan beberapa jenis bakteri
yang termasuk kelompok Enterobacteriaceae, yang bersifat gram negatif dan
memfermentasikan glukosa membentuk asam sehingga dapat dibedakan dengan
bakteri gram negatif intestinal lain. Perbedaan ini didasarkan pada pola fermentasi
karbohidrat dan produksi H2S pada tabung reaksi. Untuk mengamati fermentasi
karbohidrat, media TSIA mengandung laktosa dan sukrosa dengan konsentrasi 1%,
dan mengandung glukosa dengan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,1%.
Konsentrasi ini akan berpengaruh terhadap penggunaan karbohidrat dan keadaan
asam yang terbentuk. Indikator pH (Phenol Red) ditambahkan untuk menunjukkan
adanya perubahan pH akibat fermentasi karbohidrat.Perubahan warna menjadi kuning
menandakan asam, sedangkan warna menjadi lebih merah menendakan media
menjadi basa.Warna media mula-mula adalah merah-orange. Hasil percobaan
menunjukkan pada biakan E.coli bernilai acid, acid, ada gas Slant kuning, Butt
kuning sedangkan pada biakan Staphylococcus aureus Alkali acid, ada gas Slant
merah, Butt kuning yang berarti bersifat asam tanpa memproduksi gas, hanya terjadi
fermentasi glukosa sedangkan fermentasi laktosa dan sukrosa tidak terjadi, sel ini
lebih memilih untuk mendegradasi glukosa terlebih dahulu karena glukosa adalah
monosakarida yang dapat langsung masuk ke dalam jalur metabolisme. Media
mengandung glukosa sangat sedikit (lebih sedikit dibanding laktosa dan sukrosa)
sehingga jumlah asam pada permukaan hilang secara cepat menjadi basa, karena pada
mulanya bagian Slant telah menjadi kuning tapi dalam waktu lebih dari 24 jam sel
akan kehabisan glukosa dan memilih untuk memanfaatkan protein sehinggah media
menjadi merah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Durham DR, DB Stewart, EJ Stellwag. Nover alkaline and heat stable serine
proteases from alkalophilic Bacillus sp. strain GX6638. Di dalam J. Bacteriol. USA:
Medline Press, 1987.
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-aplikasi-enzim-dalam.html
MAKALAH
BIOTEKNOLOGI
Disusun Oleh :
KELAS : 6B
PENDIDIKAN BIOLOGI
PEKANBARU