Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi yang diampu oleh :
DINAS PENDIDIKAN
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya bisa menyelesaikan tugas makalah dengan lancar.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul fermentasi ragi pada balon,
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari apa saja
yang mempengaruhi pada proses fermentasi ragi pada balon. Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen).Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa
yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu
senyawa dapat menghasilkan energi.
Energi berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu persenyawaan.
Semakin kompleks persenyawaan kimia itu, semakin banyak ikatan kimia yang menyusunnya
dan akan semakin besar energi yang dilepaskan. Akan tetapi energi itu tidak dapat digunakan
secara langsung oleh sel. Energi tersebut diubah terlebih dahulu menjadi persenyawaan ATP
yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai. Contoh katabolisme adalah proses
pernapasan sel atau respirasi.
2. Rumusan Masalah
Maka dari latar belakang belakang, dapat diungkap permasalahan sebagai berikut:
3. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesa sementara yang di ajukan adalah
4. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian praktikan dapat membuktikan bahwa pada fermentasi yang
dilakukan oleh sel – sel ragi terhadap glukosa akan menghasilkan karbondioksida dan energy.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fermentasi merupakan salah satu peristiwa dalam katabolisme. Sebagai bahan dasarnya adalah
karbohidrat yang akan diubah menjadi karbondioksida dan energi. Salah satu contoh dari
fermentasi adalah peragian. Dalam peristiwa ini sel-sel ragi akan memegang peranan penting
dalam proses perubahan alkohol menjadi karbondioksida dan energi (Ismail, 2011).
Fermentasi merupakan salah satu peristiwa dalam katabolisme sebagai bahan dasarnya adalah
karbohidrat yang akan diubah menjadi karbon monosida dan energy fermentasi adalah
pemecahan karbohidrat secara anaerob dimana molekul organonnya merupakan ekspor terakhir
tidak melibatkan system transport electron karena terdapat system transport elektron sebelumnya
selama glikolisis tidak menghasilkan tambahan ATP. Pemecahan parsial glukosa memberikan
energy yang lebih sedikit, bersih 2 ATP per mol glukosa melalui fosforilasi tingkat substrat,
hanya melibatkan glikolisis dan ditemukan pada bakteri anaerob dan anaerob fakultatif.
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketidaktersediaan
oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan
oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktata.(anonim, 2014)
Dalam arti umum menurut Tarigan (1988) Fermentasi dapat didefinisikan sebagai proses
metabolisme dimana akan terjadi perubahan-perubahan kimia dalam suubstrat organik, kegiatan
atau aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Perubahan kimia tadi
tergantung pada macam bahan, macam mikroba, pH, suhu, adanya aerasi atau usaha lain yang
berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya penambahan-penambahan bahan tertentu untuk
menggiatkan fermentasi. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab
fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan
pangan tersebut.
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti bakteri,
khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan memberikan hasil yang
dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab kerusakan.
Mikroba fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan
menghasilkan asam laktat, khamir menghasilkan alkohol (Muchtadi,1989).
Pada manusia,kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan
kencang.Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil
dari pernafasan.Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat
dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.Fermentasi tidak harus selalu
dalam keadaan anaerob.Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam
keadaan aerob.(anonim ,2014)
Salah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah penyediaan energi yang sinambung.
Energi ini diperoleh dengan cara menyadap energi kimia yang terbentuk dalam molekul organik
yang disintesis oleh fotosintesis. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi
keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi(Loveless,1991).
Berdasarkan peran oksigen, dikenal dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan respirasi
anaerob (fermentasi). Umumnya respirasi aerob mempunyai tahap-tahap reaksi, mulai dari awal
sampai akhir berturut-turut ialah: glikolisis, pembentukan asetil coenzim A (Asetil CoA), siklus
krebs dan sistem transport elektron (Soedirokoesoemo,1993).
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Variabel Penelitian :
Botol bekas
Gula pasir
Ragi
Air hangat secukupnya
5. Prosedur
Masukan 2 sendok makan teh ragi ke dalam gelas dan tuangkan air hangat secukupnya.
Masukan 2 sendok makan gula pasir ke dalam gelas tersebut lalu aduk sampai merata.
Masukan cairan tersebut ke dalam botol dan pasang balon pada mulut botol.
Hitunglah waktu yang di perlukan pada saat balon mengembung.
BAB IV
Hasil Pengamatan
Pertanyaan
1) Mengapa pada percobaan tersebut, botol air mineral di tutup rapat menggunakan balon?
4) Mengapa air yang di gunakan harus hangat? Apakah dapat menggantinya dengan air dingin?
Harus hangat, karna ragi akan aktif jika di beri air hangat.
Karena ragi melakukan fermentasi / memecah gula untuk mendapatkan energi dalam
proses tersebut ragi dapat menghasilkan gas co2
Hasil Pembahasan
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang
dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba,mikroba yang berperan dalam fermentasi
tersebut adalah Saccaromyces sereviciae karena mengandung enzim rerspirasi yang sangat
kompleks. Dalam hal ini karbohidrat yang akan diubah menjadi karbondioksida dan alcohol.
proses pembuatan alkohol oleh mikroorganisme dan hasil akhirnya disebut fermentasi alkohol.
Pada hasil pengamatan yang dilakukan setiap kelompok yaitu konsentari berbeda-beda
diantaranya adalah konsentrasi 5%,12,5%,50%,dan 62,5%.semakin sedikit konsentari glukosa
yang dipakai maka akan mempercepat terjadinya pembesaran balon dikarenakan
karbondioksida,kemudian semakin banyak larutan glukosa maka reaksinya lambat.pada
konsentarasi berbeda-beda juga menghasilkan pengukuran pH berbeda pula pada awal dan
setelah konsentrasi itu disebabkan kerena ada pH asam yang dibawa gelembung larutan,setiap
konsentrasi juga memiliki bau tape karena khamir akan merubah sebagian gula - gula sederhana
tersebut menjadi alcohol
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah
menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Dalam
fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami dapat menarik keseimpulan bahwa adanya gelembung udara
yang dihasilkan oleh larutan fernifan + glukosa itu menunjukkan bahwa pada proses fermentasi
yang dilakukan oleh sel-sel ragi terhadap glukosa menghasilkan gas CO2 dan energy itu
dibuktikan dengan balon yang kami pakai mengembang dan terisi gas CO2.
LAMPIRAN