Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

(Enzim Katalase)

Oleh:
Kelas XII IPA 7
Kelompok 1
Alfi Chusnatul Chabiba

()

Fatqiatul Wulandari

(14)

Ludfi Tri Yuniarum

()

Miftachulio Amri Sugistama

()

Stefanus Deo Yoga Pratama

()

UPTD SMA NEGERI 1 BLITAR


MATA PELAJARAN BIOLOGI
Jl. A. Yani 112 Blitar Telp(0342) 801414 Fax.(0342) 813200 www.sman1blitar.sch.id
Email:info@sman1blitar.sch.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai
penelitian yang kami lakukan, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase pada hati dan jantung ayam.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Blitar, 24 September 2016


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang
disebut dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh
organisme yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan
protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok.
Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim
mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi
dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H 2O2)
yang memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh
yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase,
senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H 2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan
mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana
asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (30
C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu
tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya
adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul
enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya

molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi
tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum
sederhana dengan menggunakan enzim katalase yang berasal dari ekstrak hati dan
jantung ayam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara kerja enzim katalase?
2. Bagaimanakah pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja enzim katalase
2. Mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase
2. Dapat mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
3. Dapat Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
E. Hipotesis
1. Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri-ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat
dipengaruhi oleh faktor suhu, konsentrasi enzim. dan derajat keasaman
lingkungannya.
2. Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart,
yaitu di bagian yang disebut sisi aktif. Beberapa enzim memerlukan
komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam
suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagian bukan protein. Bagian protein disebut
apoenzim, tersusun atas asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan
protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut
koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam
nikotinat), piridoksin (vitamin B6), dan biotin.
B. Enzim Katalase
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H 2O) dan
oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam
tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam
format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase
terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di
bagian badan mikro, yaitu Perioksisom. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard

yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi
kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia hanya dapat berfungsi di antara suhu 37 - 40
. Jika suhu terlalu rendah, maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi
tidak mengalami kerusakan dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal.
Jika suhu terlalu tinggi, enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak
dapat dipakai kembali.
C. Cara Kerja Enzim Katalase
Ada dua teori mengenai cara kerja enzim secara umum, yaitu teori
gombok-anak kunci dan kecocokan terinduksi.
1. Teori gembok-anak kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu
jenis substrat saja. Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok
cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif
enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat.
Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung
dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas,
bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH
juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori kecocokan terinduksi
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur
substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya
sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok
menjadi cocok. Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang

selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan


enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
D. Fungsi Enzim Katalase
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga
keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh
memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari
respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini
sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi
untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu
molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga
menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air.
Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas beaker
3. Bunsen
4. Rak tabung reaksi
5. Korek api
6. Pipet tetes
7. Binset
8. Penjepit bortek
9. Lidi
10. Pisau
B. Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hati ayam
Wortel (buah & sayur)
Kentang
Labu Siam (hijau tua & hijau muda)
H2O2
Spritus
Kapas

C. Cara Kerja
1. Bersihkan semua alat yang akan digunakan.
2. Tumbuk semua bahan yang mengandung enzim katalase yaitu hati ayam, wortel,
labu siam, dan kentang. Kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi, dan beri
label/nama sesuai bahan.
3. Ekstrak hati ayam, ekstrak wortel, ekstrak labu sian muda/tua, dan ekstrak
kentang setelah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian isi dengan H2O2,
4.

tutup bagian atas tabung dengan kapas. Amati gelembungnya.


Setelah itu, buka kembali kapas sehingga gas yang ditimbulkan keluar.

5.
6.

Sementara itu ambil lidi dan bakar, sehingga didapat bara lidi.
Masukkan bara lidi tersebut ke dalam tabung reaksi. Amati nyala apinya.
Setelah itu isi lagi tabung reaksi dengan H2O2, dan ulangi percobaan dari
mengecek adanya gelembung hingga mengecek adanya nyala api.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
No.
1.
2.

Nama Bahan
Hati Ayam
Wortel Buah

Bara Api
Menyala
Menyala

Gelembung
Tidak ada
Ada

3.
4.
5.
6.

Wortel Sayur
Labu Siam (hijau muda)
Labu Siam (hijau tua)
Kentang

Menyala sedikit
Tidak menyala
Tidak menyala
Tidak menyala

Ada
Ada
Ada
Ada

B. Analisis Data
Pada data di atas, dapat dijelaskan bahwa,
1. Pemberian H2O2 pada hati tidak menghasilkan gelembung, namun bara api
pada lidi menyala terang.
2. Pemberian H2O2 pada wortel buah menghasilkan sedikit gelembung,
namun bara api pada lidi menyala terang.
3. Pemberian H2O2 pada wortel sayur menghasilkan gelembung dan bara api
pada lidi menyala sedikit.
4. Pemberian H2O2 pada labu siam (hijau muda) menghasilkan gelembung,
namun bara api pada lidi tidak menyala.
5. Pemberian H2O2 pada labu siam (hijau tua) menghasilkan gelembung,
namun bara api pada lidi tidak menyala.
6. Pemberian H2O2 pada kentang menghasilkan gelembung, namun bara api
pada lidi tidak menyala.
C. Pembahasan
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga
keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh
memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H2O2 yang merupakan hasil dari
respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H 2O2 ini
sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi
untuk mengkatalis kandungan H2O2 tersebut. Peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu
molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga
menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air.
Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan.
Kerja enzin katalase dipengaruhi oleh suhu dan pH, dimana enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi. karena enzim

katalase akan bekerja pada suhu netral. Begitu pula faktor pH. Enzim katalase
akan bekerja optimal pada pH netral.
Pada bahan-bahan di atas, bahan yang mengandung enzim katalase
adalah hati ayam, wortel sayur, dan wortel buah. Pada ketiga bahan tersebut,
enzim katalasenya menguraikan tetesan H2O2 menjadi H2O dan O2. Oksigen
yang dihasilkan dapar dibuktikan menyalanya bara api pada lidi, api yang
menyala pada lidi disebabkan adanya oksigen. Dan terbentuknya gelembung
menandai adanya H2O.
Sedangkan pada ketiga bahan lainnya; labu siam hijau muda, labu
siam hijau tua, dan kentang; tidak mengandung enzim katalase. Karena
meskipun menghasilkan gelembung, namun bara api pada lidi tidak menyala.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H 2O) dan
oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Kerja enzim katalase dalam
mengurai H2O2 dipengaruhi oleh suhu, dimana enzim tidak bekerja optimal
pada suhu tinggu, serta dipengaruhi pH, dimana enzin bekerja optimal pada
pH netral.
Bahan makanan yang mengandung enzim katalase adalah hati ayam
dan wortel (buah maupun sayur), dibuktikan dengan adanya gelembung dan
menyalanya bara api pada lidi. Semakin banyak gelembung dan semakin
terang nyala api maka kerja enzim katalase semakin cepat.

LAMPIRAN
1. Langkah-langkah melakuka praktikum

Memncuci bahan

Memarut Bahan

Mempersiapkan peralatan

Memasukkan bahan ke dalam tabung

Tabung reaksi yang telah berisi bahan ditata di rak

Langkah-langkah

Memasukkan H2o2 sebanyak 5 tetes pada tiap-tiap tabung


reaksi, kemudian tabung rekasi ditutup dengan kapas agar

Memriksa apakah ada bara api yang tercipta dari masingmasing bahan yang diberi H2O2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Enzim Katalase. http://agungsaputro00.wordpress.com/. Diakses


pada tanggal 24 September 2016
______. 2008. Laporan Enzim Katalase. http://mr-fabio2.blogspot.com/. Diakses
pada tanggal 24 September 2014
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 3 A untuk SMA kelas XII Semester I. Malang:
Penerbit Erlangga.
ekscerita.blogspot.co.id/2015/09/laporan-biologi-faktor-faktorenzim-katalase.html?m=1, Diakses pada tanggal 24 September
2016

Anda mungkin juga menyukai