Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung


(Ipomoea aquatica)

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Annisa Marsya Setyaji P (03)

2. Elisa Nur Fitriana (13)

3. Jyestha Maulida Assyeva (17)

4. Pramesti Nur Afifah (25)

5. Yasmina Rizqie Ichsanti (30)

XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 BANTUL

Jalan KHA. Wakhid Hasyim 99 Bantul Yogyakarta 55711

Telp. (0274) 367547


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

Laporan penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea
aquatica) ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.

Menyetujui, Bantul,8 Oktober 2020

Guru Biologi Ketua Kelompok Penelitian 4

(Asta Puji Utami, S.Pd) (Jyestha Maulida Assyeva)


ABSTRAK

Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada media tanam berupa tanah dan air. Air
merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hal ini perlu
dilakukan penelitian mengenai pengaruh berbagai jenis air terhadap pertumbuhan tanaman.
Perlakuan pada penelitian ini meliputi masing-masing jenis air yaitu air deterjen, air sungai, air
sumur, dan air jeruk nipis. Penggunaan berbagai jenis air ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Penelitian ini dilakukan di Dusun
Tanuditan, Trirenggo pada bulan Juli-September 2020. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa jenis air yang paling mempengaruhi pertumbuhan kangkung adalah jenis air sumur.
Dari 15 biji yang disemai pada air sumur, 8 biji tumbuh dengan tinggi mencapai 15 cm.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan tugas ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Asta Puji Utami, S.Pd, yang tidak lelah memberikan bimbingan kepada kami.

2. Orang tua kami, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun spiritual.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharap kritik dan saran dari para pembaca. Semoga tugas yang
kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bantul, 8 Oktober 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman Kangkung (Lpomoea
aquatica)?
2. Bagaimana jenis air terbaik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kangkung
(Lpomoea aquatica)?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman Kangkung (Lpomoea
aquatica).
2. Mengetahui jenis air terbaik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kangkung
(Lapomea aquatic).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori

1. Tumbuhan kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica ) merupakan tanaman menetap yang dapat
tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran
tunggang dan cabang-cabangnya menyebar ke semua arah, dapat menembus
tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm dan melebar secara mendatar pada
radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
Morfologi Tanaman Kangkung Darat
Ciri-ciri morfologi penyusun tanaman kangkung diantaranya:

a. Akar
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang-cabangnya
banyak menyebar ke berbagai arah. Kangkung sendiri merupakan salah satu tanaman
yang waktu tumbuhnya tergolong lama.
Akar kangkung sendiri dapat menembus kedalaman tanah hingg 60 – 100 cm.
b. Batang
Pada tanaman kangkung, batangnya memiliki bentuk yang bulat dan berlubang serta
banyak sekali mengandung air, sekalipun pada jenis kangkung darat.

Sifat dari batang tanaman ini berbuku-buku dan dari buku-bukunya inilah biasa keluar
akar serabut yang bisa berwarna putih atau cokelat tua.
Pada batang tanaman kangkung, juga memiliki percabangan yang sangat banyak, dan
setelah tumbuh lumayan lama untuk kangkung darat umumnya tumbuh tegak seperti
tanaman darat lainnya.
3. Daun
Tangkai daun pada tanaman kangkung terletak pada bagian buku-buku batangnya.
Pada bagian ketiak daun kangkung ini terdapat mata tunas, yang mana mata tunas ini
bisa tumbuh menjadi percabangan baru.

Umumnya bentuk tanaman kangkung adalah meruncing seperti jenis kangkung darat.
Pada bagian permukaan atas daun, memiliki warna hijau tua, sedangkan untuk bagian
permukaan bawahnya memiliki warna hijau muda. Daunnya sendiri memiliki warna
hijau keputih-putihan.Kangkung air memiliki struktur bentuk daun yang melebar dan
berwarna hijau lebih muda bila dibandingkan dengan kangkung darat.
4. Bunga
Secara umum bunga yang dimiliki tanaman kangkung bentuknya menyerupai bentuk
terompet. Pada mahkota bunganya memiliki warna putih dan merah.
5. Buah
Tanaman kangkung juga memiliki buah dengan bentuk oval dan memiliki 3 butir biji
di bagian dalamnya, seolah-olah buahnya itu menempel pada bijinya.Ketika masih
berusia muda, buah kangkung memiliki warna hijau dan akan berubah menjadi hitam
ketika sudah memasuki usia tua. Buahnya sendiri memiliki usia yang tidak lama dan
cenderung berukurang kecil, hanya sekita 10 mm.
6. Biji
Untuk biji atau benih kangkung, memiliki bentuk yang bulat dan bersegi-segi. Warna
dari bijinya cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua, dan memiliki warna hijau pada
saat usia muda.Biji pada tanaman kangkung ini termasuk pada jenis dikotil, atau biji
berkeping dua. Untuk jenis kangkung darat, biji tanaman ini berfungsi sebagai alat
perbanyakan tanaman yang dilakukan secara generative.
2. pertumbuhan kangkung
Pertumbuhan (growth) menurut (Soetjiningsih dan Ranuh, 2015) adalah
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi
pada tingkat sel, organ, maupun individu. Pertumbuhan terjadi pada seluruh
makhluk hidup.
Dalam pertumbuhan, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan. Dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
A. Faktor internal
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada
tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya. Berikut peran dari masing-masing hormon tumbuhan.
1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan
diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan
jaringan.

B. Faktor eksternal
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan.
Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat
diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Tanpa adanya
cahaya, tumbuhan tidak bisa menghasilkan makanan. Cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Meskipun
demikian, intensitas yang diterima tidak boleh lebih atau kurang. Jika cahaya
berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil dalam sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman. Sebaliknya, jika kekurangan cahaya dapat mengalami
etiolasi, yakni peristiwa pertumbuhan tanaman yang cepat di tempat gelap.
3. Air dan kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Suhu pada tumbuhan berkisar dari 10-38 derajat Celcius. Apabila suhu
terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses-proses yang terjadi
pada tumbuhan, yakni fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat
keasaman atau pH.
3. kandungan air
1. Air Detergen 
Air deterjen mengandung campuran dari berbagai bahan kimia yang digunakan
untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi. Kandungan dari deterjen adalah sulfaktar, builder, filler, dan aditif.
a) Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai
ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini
berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori
surfaktan yaitu:
a. Anionik : Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), Linier Alkyl Benzene
Sulfonate (LAS), Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionic : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
b) Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan
dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Asetat : Nitril Tri Acetate (NTA), Ethylene Diamine Tetra
Acetate (EDTA)
c. Silikat : Zeolit
d. Sitrat : Asam Sitrat
c) Filler
Filler (pengisi)adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai
kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
d) Aditif
Aditif adalah bahan supleme/tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan
langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk
maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida,
Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
2. Air sumur
Air sumur berasal dari air tanah menurut Kodoatie (2012) kandungan kimia
dari suatu air tanah tersebut tergantung dari sebuah sistem pada aliran air
tanahnya. Adapun beberapa kandungan kimia di antaranya sebagai berikut :
 Unsur utama yang mempunyai kandungan 1-1000 mg/l,
diantaranya magnesium,silika, bikarbonat, natrium, klorida, sulfat,
serta kalsium;
 Unsur sekunder yang mempunyai kandungan 0,01-10 mg/l,
diantaranya florida, nitrat, kalium, besi, boron, dan strountium;
 Unsur minor yang mempunyai kandungan 0,001-0,1 mg/l,
diantaranya cobalt, brom, tembaga, barium,alumunium,
krom,atimon, uranium, nikel,seng, timbal dan arsen; serta
 Unsur langka yang mempunyai kandungan kurang dari 0,001mg/l
diantaranya tungsten, zircon, perak,indium, radium, scandium,
platina, timah dan berilium.
3. Air Sungai
Karena dari jumlah 40 juta mil kubik 97%; tendiri dari air laut dan jenis air lain yang
berkadar garun tinggi, 2:5 % herbentuk es dan salju
abadi yang dalam keadaan cair har dapat dipakai manusia dan makhluk lain (Enin Seyhun
1977).
Akibat panas sinar matahuri pauda permukuan hurmi, permuknan air laut dan air yang uda
padu makbluk hidup mcaguup menjudi awan yang apahila terkema dingin akan mengalumi
kondensasi yang akun turun menjadi hajan. Air hajan akan meresap kedulam tanuh dan
mengalir dipermukaan tanah menuju ke badun air wehingga air di badan air akan bertambah
banyak.Kualitas sir permukaun adulah air yang mengalir dipermukaan bumi, baik
keberadaanya bersifat sementara dan mengalir ataupun stabil.Air permukaan bila langsung
digunakun untuk kebutuhan sehari hari perlu diperhatikan apakah air tersebut sudah tercemar
atau belum. Indikator atau tanda bahwa air permukaan sudah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :
1.Adanya perubahan wama, bau dan rasa dalam air
2. Adanya perubahan suhu air
3. Adanya perubahan pH dan konnehterasi ion lidrogen
4. Timbulnya endapun, Aoloidul dan buhan terlarut
5.Adunya mikroorganiume
6. Meningkatnya ndioaktivitnss dalam air
Air sungai tersebut mengandung zat-zat pudat yang tersuspensi,berwarna kecoklatan,
mcngandung pH yang agak tinggi, dan tingkat kekeruhan yang juga sungat tinggi. Standar
suhu normal air yang baik mempunyai emperatur normal t 3 "C dari suhu kamar (27'C), Suhu
ir yang melehihi batas norml menunjukan indikasi terdapat buhan kimia yang terlarut dalam
jumiah yung cukup besur (misanyi, funol atau belerang) atau sedung terjadi proses
dekomposisi, bahan organik olch mikroorganixme jadi, apubila kondisi air sepenti itu
sehuiknya tidak diminum. Kemudian warna, warna pada air disebubkan olch adanya buan
kimia atau mikroorganik (plankrom) yang tcriurut di dalam air. Warna yung discbabkan
buhan -buhn kimin discbut apparent color yang bertuhaya bagi tubuh munusia. Warna yaung
disebabkun mikrooganismme yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
4. Air Jeruk
Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus genuk yang termasuk jenis tumbuhn perdu yang
banyak memiliki bahan dan ranting, Tingginya sekitar 0.5. 3,5 meter dan memiliki daun yang
majemuk, elips atau bulat telur, pangkal daun membulat dan berujung tumpul. Batang
pohonnya berkayu ulet, berduri dan keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua
dan kusam. Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung
batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. Buah jeruk nipis berdiameter 3,5 sampai 5 cm,memiliki
warna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning setelah tua. Biji berbentuk bulat telur,
pipih, putih kehijauan. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat -tempat yang dapat
memperoleh sinar matahari langsung.Kandungan kimia Jeruk nipis mengandung saponin,
flavonoid, dan minyak atsin(Syamsuhidayat dan Hutape, 1991 ). Mengandung minyak atsiri
dengan komponen siral, limonene, feladren, dan glikosida hedperidin. Buah jeruk juga
mengandung zat bioflavonoid. pectin, dan enzim, protein, lemak dan pigmen (karoten dan
klorofil). Sari jeruk buah nipis mengandung asam sitrat 796 dan minyak atsiri limonene.
Buah matang berumur lebih dari 3 bulan, terutama sari buahnya mengandung 89 asam sitrat
dari berat buah. Ekstrak air 4196 dari berat buah,vitamin C 4.6%, air 91%, karbohidrat
5,9%6, protein 0,5%6 dan lemak 2,4%
B. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga,dengan perlakuan berbagai jenis air berpengaruh terhadap


pertumbuhan tanaman kangkung(Lpomoea aquatica).
2. Diduga,jenis air yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung(Lpomoea aquatica) adalah jenis air sungai.
BAB II
METODE PENELITIAN

D. Alat dan Bahan


Alat : solder, gelas aqua, cutter, gunting, botol mineral
Bahan : biji Kangkung, air sumur, air jeruk nipis, air sabun, dan air sungai

E. Metode penelitian
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Memotong botol air mineral hingga setengah bagian.
3. Memberi kapas dengan air dan memberi masing-masing kapas dengan 15 biji.
4. Menaruh kapas ke gelas dan memeri gelas ke botol ½ botol.
5. Mengamati setiap hari.

F. Rencana tabel pengamatan


Minggu Tinggi batang tanaman
No
ke- Air sabun Air jeruk nipis Air sungai Air sumur

G. Jadwal pelaksanaan:

1. Jadwal

No Hari, tanggal Deskripsi tugas


1. Selasa, 28 Juli 2020 Membuat rancangan penelitian
2. Sabtu, 15 Agustus 2020- Melakukan pengamatan
Minggu, 13 September
2020
3. Senin, 14 September Menganalisis data dan membuat laporan
2020-Rabu, 30 September
2020
4. Minggu kedua November Presentasi dan pengumpulan laporan
2020

2. Laporan harian

Tinggi batang tanaman dengan media tanam


No Hari
Air sabun Air jeruk nipis Air sungai Air sumur

Rata-rata per
minggu

No Hari, tanggal Deskripsi Lokasi Hasil Petugas


tugas

H. Referensi tentang:
 Penjelasan pertumbuhan Kangkung
 Morfologi tanaman Kangkung
 Penjelasan tentang masing-masing air

Anda mungkin juga menyukai