Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH VOLUME PENYIRAMAN TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI

Disusun Oleh:

1. Ainul Dwi Cahyati (01)


2. Rangga Samudera W.S (11)
3. Tegar Nur Prasetyo (13)

SMA AL-ISLAM KRIAN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Ungkapan puji syukur senantiasa terlimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan
muara dari segala yang kesyukuran. Atas diutusnya seorang Rasul yang mengajarkan
kedamaian, cinta kasih, dan keselamatan kepada semesta alam. Semoga shalawat serta salam
tanpa terhenti selalu terlimpahkan kepadanya. Amien.

Hanya atas pertolongan dan hidayah-Nya, karya tulis ini bisa terselesaikan walaupun
penulis yakin bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu juga dengan karya tulis ini,
namun dengan segenap kemampuan dan usaha keras penulis ingin memberikan yang terbaik.
Dan semua itu tidak terlepas dari peran serta semua pihak hingga karya ini bisa terwujud.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik, saran, serta tanggapan sangat diperlukan bagi penulis untuk menjadikan karya tulis ini
menjadi sempurna. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii

1. BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang……………………………………...… ……….......
1.2    Tujuan Penulisan ………………………...…………...……….......
1.3    ManfaatPenelitian ……………….………….…………...…………
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis………………………….…………....……………
2.2 Kerangka Pemikiran ………………………...………………….
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
  3.1 Waktu………………………….…………....………………………
  3.2  Tempat…………………………...………………………………...
  3.3  Metode Pengumpulan Data……………………………..……….
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
  4.1  Tabel Pengamatan …….…………....………………………
  4.2  Jawaban Pertanyaan ……………..…………………………...
5. BAB V PENUTUP
  5.1  Kesimpulan ………….…………....………………………………
  5.2   Saran ………………..…………………………..........................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Tanpa air, tumbuhan
tidak bias melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga merupakan salah satu komponen fisik
yang sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Peranan air yang sangat
penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan atau
kelebihan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat
menurunkan pertumbuhan tanaman.

Dalam dunia tumbuhan, yang mudah mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau.
Jadi biji kacang hijau sangat praktis untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu, penulis
memilih melakukan penelitian dengan menggunakan biji kacang hijau sebagai objek
penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh air terhadap pertumbuhan pada kacang hijau.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau saat
penyiraman ?

C.     Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau

D.    Manfaat Penelitian

1.      Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau

2.      Untuk sumber informasi dan menambah wawasan bagi pembaca.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada
makhluk hidup. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan perkembangan yaitu peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan (Pratiwi,2012,hal 22)

Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak fertilisasi. Proses pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintesis bahan mentah beruppa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan
proses tersebut adalah :

1.      Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak

2.      Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu :


A.           FAKTOR GENETIK

Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.

B.           FAKTOR INTERNAL
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan
ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa
Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon
tersebut, yaitu:

1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)


         Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
         Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena
sativa).
         Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
         Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat
pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya
cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada
bagian yang terkena cahaya.
         Fungsi auksin, yaitu:
1.    Merangsang perpanjangan sel.
2.    Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3.    Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4.    Mempengaruhi pembengkokan batang.
5.    Merangsang pembentukan akar lateral.
6.    Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

2. Gibberellin
         Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
         Fungsi gibberellin, yaitu:
1.    Merangsang pembelahan sel kambium.
2.    Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3.    Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
4.    Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.

3. Sitokinin
         Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
         Fungsi sitokinin yaitu:
1.    Merangsang proses pembelahan sel.
2.    Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3.    Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4.    Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah,
infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5.    Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein
dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).

4. Gas Etilen
         Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
         Fungsi gas etilen, yaitu:

1.    Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
2.    Mendukung pematangan buah.
3.    Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
4.    Mendukung proses pembungaan.
5.    Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi
pemanjangan batang.
6.    Menstimulasi perkecambahan.
7.    Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.

5. Asam Absisat (ABA)


         Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat
pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan
dan pemanjangan sel bersama-sama.
         Fungsi asam absisat, yaitu:
a.    Menghambat perkecambahan biji.
b.    Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c.    Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d.    Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.

6. Kalin
         Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
         Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1.    Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2.    Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3.    Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4.    Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin
         Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan
apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
         Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut.
Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
         Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).

C.           FAKTOR EKSTERNAL
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.

a. Nutrisi
         Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi
dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan.
         Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara.
         Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H,
O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
         Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B,
Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.

b. Air
         Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
         Fungsi air antara lain:
1.    Untuk fotosintesis.
2.    Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
3.    Membantu proses perkecambahan biji.
4.    Menjaga (mempertahankan kelembapan).
5.    Untuk transpirasi.
6.    Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
7.    Menghilangkan asam absisi.
8.    Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak
langsung memengaruhi laju metabolisme.

c. Cahaya
         Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
         Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh
cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam
keadaan gelap dan terang.
         Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak
kukuh.
         Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun
berkembang sempurna dan berwarna hijau.
         Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
         Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun
menjadi pucat.
         Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
         Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan
terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.

d. Suhu
         Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
         Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
         Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain
tanaman.
         Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan.
         Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat
tumbuh.
         Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan
masih dapat tumbuh.

e. Kelembapan
         Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
         Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan.
         Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
         Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
         Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki
permukaan helaian daun yang lebar.
         Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan
energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya
1.   Kacang Hijau
             Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek.
Tanaman ini juga disebut mungbean,green gram atau golden gram. Tumbuhan ini termasuk
suku olong-polongan mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena
terdapat banyak kandungan gizi antara lain protein,kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin E, zat besi, magnesium dan zat antioksidan. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, kacang
hijau di klasifikasikan sebagai berikut :
               - Kingdom                       : Plantae (Tumbuhan)

                   - Subkingdom                  : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

                   - Super Divisi                   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

                   - Divisi                             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

                   - Kelas                              : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

                   - Sub Kelas                       : Rosidae

                   - Ordo                              : Fabales

                   - Famili                             : Fabaceae (suku polong-polongan)

                   - Genus                             : Phaseolus

                   - Spesies                           : Phaseolus radiatus L.


(Saktiyono, 2008, hal 14)

2. Air
         Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan yaitu :

a.       Merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma

b.      Kandungan air yang tinggi, aktivitas fisiologi tinggi, begitupun sebaliknya

c.       Air merupakan reagen dalam tumbuhan

d.      Air merupakan pelarut substansi pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia

e.       Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor, sebagai pendorong proses respirasi
sehngga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan

f.       Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembanganya menjadi


abnormal.kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman menjadi mati. Sementara jika tanaman kelebihan air maka lama
kelamaan akan membusuk dan mati.

B.     Kajian Penelitian yang Relevan


              Sejauh pengetahuan penulis dar berbagai sumber yang membahas pengaruh
perbedaan volume air terhadap pertumbuhan tumbuhan. Untuk mendukung penelitian
tersebut maka penulis kemukakan literatur sebagai kajian pustaka, diantaranya :
           Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya berfungs
untuk melarutkan unsur-unsur hara yang terserap. Sehingga air sering disebut factor pembatas
dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

            Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel. Meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul yang rendah. Peran
air sangat penting dan menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat
menurunkan pertumbuhan tanaman .Air berfungsi dalam perpanjangan sel dan sebagai
senyawa utama pembentuk protoplasma.

C. Hipotesis

1.        Tanaman kacang hijau yang tertanam pada media tanam tanpa air, Padi tidak akan
tumbuh.

2.        Tanaman kacang hijau yang tertanam pada media tanam dengan volume air yang cukup,

tanaman akan tumbuh normal.

3.       Tanaman kacang hiijau yang tertanam pada media tamam dengan volume air yang

berlebih, tanaman akan membusuk.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat :


Waktu : Rabu ,21 Agustus 2019
Tempat : SMA AL-ISLAM KRIAN

B.   Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai serta dapat berubah atau
diubah. Variable yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu :
               1. Variabel Bebas                 : Volume air

  2. Variabel Terikat               : Kecepatan panjang kacang hijau

   3.  Variabel Kontrol            : Media tanam,jenisair,jenis kacang hijau,cahaya , suhu


Definisi Operasional Variabel bebas yaitu air yang digunakan untuk menyiram  tumbuhan
dibedakan berdasarkan volume.
 Definisi Operasional Variabel Terikat yaitu kecepatan perkecambahan yang diukur melihat
tinggi kecambah per hari.

 Definisi Operasional Variabel Kontrol yaitu segala hal yang memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau yang diterima dengan kadar yang sama.

B.     Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggambarkan bagaimana hubungan antara variable bebas

dan terikat yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan 25 Biji Kacang Hijau yang

ditanam di dalam 25 Polybag yang sudah berisi Tanah.

- polybag A         : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 80 ml air

- polybag B         : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 120 ml air

 - polybag C       : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 160 ml air

- polybag D        : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 200 ml air

- polybag E     : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 240 ml air
C.         Populasi dan Sampel

Populasi yaitu seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek. Dalam

penelitian ini, populasi adalah jenis biji Tumbuhan kacang hijau yang sama. Sampel yaitu

bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada penelitian ini, jenis biji yang dipakai

yaitu biji Tumbuhan Kacang Hijau dengan jumlah sampel 5 x 25 biji.

D.        Alat dan Bahan

-       25 Polybag

-       25 biji kacang hijau

-       Tanah secukupnya

-       Air secukupnya

-       Penggaris dan Alat tulis

E.         Cara Kerja

1.      Siapkan alat dan bahan

2.      Rendam biji Padi beberapa jam

3.      Siapkan 25 Polybag

4.      Letakkan Tanah secukupnya dengan ketebalan yang sama

5.      Masukkan masing-masing 25 biji kacang hijau ke dalam setiap Polybag

6.      Beri tanda masing-masing Polybag dengan menuliskan sampel A.B.C.D.E.setiap sampel ada

5 polybag

7.      Letakkan semua Polybag pada tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas yang

sama

8.      Siram masing-masing wadah dengan volume air yang berbeda.

9.      Lakukan penyiraman setiap hari sekali pada pagi hari


10.   Lihat dan catat perubahan yang terjadi setiap satu minggu sebelum disiram pada tabel

pengamatan

F. Jadwal Penelitian

Tempat           : di Rumah Penulis (Ds. Kendal Sewu Rt 06,Rw 02, Kec.Tarik)

No. Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

1 Menyiapkan alat dan bahan 21 Agustus 2019

2 Melakukan Penelitian 21 Agustus 2019 - 2 Oktober

2019

3 Menyusun Laporan 9 Oktober 2019


BAB IV
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
        

a. Penelitian minggupertama

No Variabel Terikat Polybag Polybag Polybag C Polybag Polybag


A B D E
1 Tinggi Batang 11,1 cm 10,7 cm 12 cm 10,8 cm 11 cm
2 Jumlah Daun 2 2 2 1 1
3 Rata-Rata 3,6 3,5 3,0 2,7 3.5
PanjangDaun

b. Penelitian minggukedua

No Variabel Terikat Polybag A Polybag Polybag C Polybag Polybag


B D E
1 Tinggi Batang 20,8cm 21,5 cm 20,3 cm 19,5 cm 21,6 cm
2 Jumlah Daun 3 4 4 3 2
3 Rata-Rata 8,9 cm 8,4 cm 5,8 cm 7,9 cm 5 cm
PanjangDaun
c. Penelitian mingguketiga

No Variabel Terikat Polybag A Polybag B Polybag Polybag Polybag


C D E
1 Tinggi Batang 32,5 cm 35,1 cm 32,8 cm 30 cm 27,3 cm
2 Jumlah Daun 4 6 4 2 1
3 Rata-Rata 10,6 13,5 11,6 4,9 3,1
PanjangDaun

d. Penelitianminggukeempat

No Variabel Terikat Polybag A Polybag Polybag Polybag D Polybag


B C E
1 Tinggi Batang 39,1 cm 48,2 cm 39,5 cm 36,8 cm 38,9 cm
2 Jumlah Daun 2 8 3 1 0
3 Rata-Rata 12,6 15,2 12,7 3,3 0
PanjangDaun
Pot A 25,87 cm
Pot B 28,87 cm
Rata-rata pertumbuhan Pot C 26,15 cm
Pot D 24,27 cm
Pot E 24,7 cm
B.  Pembahasan

Air sangat mempengaruhi pertumbuhan karena Air berfungsi Untuk


Fotosintesis,Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim , Membantu proses perkecambahan
biji, Menjaga (mempertahankan) kelembapan, Untuk transpirasi, dan Meningkatkan tekanan
turgor sehingga merangsang pemebelahan sel.
Pada pot A dengan volume penyiraman 80 ml/ hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi
tanaman 24,7 cm dengan jumlah daun sebanyak 2 pada minggu pertama, 3 daun pada minggu
kedua, 4 daun pada hari ketiga, dan 2 daun pada minggu ke empat serta warna batang dan
daunnya hijau muda. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 80 ml/hari
tumbuhan kacanghijau pada pot A mengalami pertumbuhan yang kurang optimal disebabkan
karena kekurangan air.
Pada pot B dengan volume penyiraman 120 ml/ hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi
tanaman yaitu 28,87 cm dengan jumlah daun sebanyak 2 pada minggu pertama, 4 pada
minggu kedua ,6 pada minggu ketiga, dan 8 pada minggu ke empat serta warna batang dan
daunnya hijau. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 120 ml/ hari
tumbuhan kacang hijau pada pot B mengalami pertumbuhan yang sangat optimal.
Pada pot C dengan volume penyiraman 160 ml/ hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi
tanaman yaitu 24,27 cm dengan jumlah daun sebanyak 2 pada minggu pertama, 4 pada
minggu kedua , 4 pada minggu ketiga, dan 3 pada minggu ke empat serta warna batang dan
daunnya hijau. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 160 ml/2 hari
tumbuhan kacanghijau pada pot C mengalami pertumbuhan yang kurang optimal.
Pada pot D dengan volume penyiraman 200 ml/ hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi
tanaman yaitu 24,7 cm dengan jumlah daun sebanyak 1 pada minggu pertama, 3 pada minggu
kedua , 2 pada minggu ketiga , dan 1 pada minggu keempat serta warna batang dan daunnya
hijau kekuningan. Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 200 ml/hari
tumbuhan kacanghijau pada pot D mengalami pertumbuhan yang kurang optimal disebabkan
karena terlalu banyak kadar air yang diberikan pada tanaman kacang hijau.
Pada pot E dengan volume penyiraman 240 ml/ hari, didapatkan hasil rata-rata tinggi
tanaman yaitu 24,27 cm dengan jumlah daun sebanyak 1 pada minggu pertama, 2 pada
minggu kedua dan 1 pada minggu ketiga, dan 0 oada minggu ke empat serta warna batang
coklat dan tidak ada daun .Ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 200
ml/hari tumbuhan kacanghijau pada pot E mengalami pertumbuhan yang sangat kurang
optimal disebabkan karena terlalu banyak kadar air yang diberikan pada tanaman
kacanghijau.
Dari praktikum yang telah dilakukan, hipótesis yang dibuat terbukti kebenarannya
bahwa pemberian kadar air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacanghijau dan terdapat kadar air optimal yang
memberikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman
kacanghijau.

BAB V
PENUTUP
5.1.   Kesimpulan
Kadar/volume penyiraman air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacanghijau dan terdapat kadar air optimal yang memberikan pengaruh pertumbuhan
dan perkembangan yang maksimal pada tanaman kacanghijau. Dari ke lima tanaman
kacanghijau yang di uji, tanaman kacanghijau pada pot B dengan kadar penyiraman air 120
mL/hari mengalami pertumbuhan yang sangat baik/optimal diantara tanaman kacanghijau di
pot A, C,D dan E.

5.2.  Saran
Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum yaitu sebaiknya pada
saat mengukur tinggi tanaman kacanghijau harus teliti agar tidak terjadi kesalahan data dan
penyiraman tanaman harus dilakukan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA

http://cumpah.wordpress.com/2013/04/12/laporan-penelitian-ilmiah-sederhana-pengaruh-
pemberian-kadar-air-terhadap-pertumbuhan-cabai-hijau/

http://litaleonie.blogspot.com/2013/08/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-biji.html

http://khalifahika.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-tentang-pengaruh-air.html

http://kliknurul.blogspot.com/2013/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai