Disusun Oleh:
Ungkapan puji syukur senantiasa terlimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan
muara dari segala yang kesyukuran. Atas diutusnya seorang Rasul yang mengajarkan
kedamaian, cinta kasih, dan keselamatan kepada semesta alam. Semoga shalawat serta salam
tanpa terhenti selalu terlimpahkan kepadanya. Amien.
Hanya atas pertolongan dan hidayah-Nya, karya tulis ini bisa terselesaikan walaupun
penulis yakin bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu juga dengan karya tulis ini,
namun dengan segenap kemampuan dan usaha keras penulis ingin memberikan yang terbaik.
Dan semua itu tidak terlepas dari peran serta semua pihak hingga karya ini bisa terwujud.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik, saran, serta tanggapan sangat diperlukan bagi penulis untuk menjadikan karya tulis ini
menjadi sempurna. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………...… ……….......
1.2 Tujuan Penulisan ………………………...…………...……….......
1.3 ManfaatPenelitian ……………….………….…………...…………
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis………………………….…………....……………
2.2 Kerangka Pemikiran ………………………...………………….
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu………………………….…………....………………………
3.2 Tempat…………………………...………………………………...
3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………..……….
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Pengamatan …….…………....………………………
4.2 Jawaban Pertanyaan ……………..…………………………...
5. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………….…………....………………………………
5.2 Saran ………………..…………………………..........................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Tanpa air, tumbuhan
tidak bias melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga merupakan salah satu komponen fisik
yang sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Peranan air yang sangat
penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan atau
kelebihan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat
menurunkan pertumbuhan tanaman.
Dalam dunia tumbuhan, yang mudah mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau.
Jadi biji kacang hijau sangat praktis untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu, penulis
memilih melakukan penelitian dengan menggunakan biji kacang hijau sebagai objek
penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh air terhadap pertumbuhan pada kacang hijau.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau saat
penyiraman ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada
makhluk hidup. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan perkembangan yaitu peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan (Pratiwi,2012,hal 22)
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak
2. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
B. FAKTOR INTERNAL
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan
ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa
Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon
tersebut, yaitu:
2. Gibberellin
Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
Fungsi gibberellin, yaitu:
1. Merangsang pembelahan sel kambium.
2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
4. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
Fungsi sitokinin yaitu:
1. Merangsang proses pembelahan sel.
2. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah,
infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein
dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
Fungsi gas etilen, yaitu:
1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
2. Mendukung pematangan buah.
3. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
4. Mendukung proses pembungaan.
5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi
pemanjangan batang.
6. Menstimulasi perkecambahan.
7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
6. Kalin
Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan
apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut.
Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
C. FAKTOR EKSTERNAL
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi
dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H,
O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B,
Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
b. Air
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
Fungsi air antara lain:
1. Untuk fotosintesis.
2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
3. Membantu proses perkecambahan biji.
4. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
5. Untuk transpirasi.
6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
7. Menghilangkan asam absisi.
8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak
langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh
cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam
keadaan gelap dan terang.
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak
kukuh.
Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun
berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun
menjadi pucat.
Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan
terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain
tanaman.
Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan.
Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat
tumbuh.
Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan
masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki
permukaan helaian daun yang lebar.
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan
energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya
1. Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek.
Tanaman ini juga disebut mungbean,green gram atau golden gram. Tumbuhan ini termasuk
suku olong-polongan mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena
terdapat banyak kandungan gizi antara lain protein,kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin E, zat besi, magnesium dan zat antioksidan. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, kacang
hijau di klasifikasikan sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
2. Air
Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan yaitu :
d. Air merupakan pelarut substansi pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia
e. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor, sebagai pendorong proses respirasi
sehngga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan
Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel. Meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul yang rendah. Peran
air sangat penting dan menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat
menurunkan pertumbuhan tanaman .Air berfungsi dalam perpanjangan sel dan sebagai
senyawa utama pembentuk protoplasma.
C. Hipotesis
1. Tanaman kacang hijau yang tertanam pada media tanam tanpa air, Padi tidak akan
tumbuh.
2. Tanaman kacang hijau yang tertanam pada media tanam dengan volume air yang cukup,
3. Tanaman kacang hiijau yang tertanam pada media tamam dengan volume air yang
METODE PENELITIAN
Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai serta dapat berubah atau
diubah. Variable yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu :
1. Variabel Bebas : Volume air
Definisi Operasional Variabel Kontrol yaitu segala hal yang memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau yang diterima dengan kadar yang sama.
B. Rancangan Penelitian
dan terikat yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan 25 Biji Kacang Hijau yang
- polybag B : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 120 ml air
- polybag C : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 160 ml air
- polybag D : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 200 ml air
- polybag E : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 240 ml air
C. Populasi dan Sampel
Populasi yaitu seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek. Dalam
penelitian ini, populasi adalah jenis biji Tumbuhan kacang hijau yang sama. Sampel yaitu
bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada penelitian ini, jenis biji yang dipakai
- 25 Polybag
- Tanah secukupnya
- Air secukupnya
E. Cara Kerja
3. Siapkan 25 Polybag
6. Beri tanda masing-masing Polybag dengan menuliskan sampel A.B.C.D.E.setiap sampel ada
5 polybag
7. Letakkan semua Polybag pada tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas yang
sama
pengamatan
F. Jadwal Penelitian
2019
1. Hasil Penelitian
a. Penelitian minggupertama
b. Penelitian minggukedua
d. Penelitianminggukeempat
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kadar/volume penyiraman air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacanghijau dan terdapat kadar air optimal yang memberikan pengaruh pertumbuhan
dan perkembangan yang maksimal pada tanaman kacanghijau. Dari ke lima tanaman
kacanghijau yang di uji, tanaman kacanghijau pada pot B dengan kadar penyiraman air 120
mL/hari mengalami pertumbuhan yang sangat baik/optimal diantara tanaman kacanghijau di
pot A, C,D dan E.
5.2. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum yaitu sebaiknya pada
saat mengukur tinggi tanaman kacanghijau harus teliti agar tidak terjadi kesalahan data dan
penyiraman tanaman harus dilakukan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
http://cumpah.wordpress.com/2013/04/12/laporan-penelitian-ilmiah-sederhana-pengaruh-
pemberian-kadar-air-terhadap-pertumbuhan-cabai-hijau/
http://litaleonie.blogspot.com/2013/08/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-biji.html
http://khalifahika.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-tentang-pengaruh-air.html
http://kliknurul.blogspot.com/2013/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html
LAMPIRAN