Anda di halaman 1dari 20

 DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

2.1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

2.1.2 Faktor yg Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

2.2 Perkecambahan

2.2.1 Pengertian Perkecambahan

2.2.2 Tipe Perkecambahan

2.3 Objek Penelitian (Kacang Tanah)

2.3.1 Deskripsi Kacang Tanah

2.3.2 Morfologi Kacang Tanah

2.4 Cahaya Matahari


BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel dan Definisi Operasional

3.2 Rancangan Penelitian

3.3 Instrumen (Alat dan Bahan)

3.4 Cara Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.2 Analisis Data

4.3 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Sumber energi utama untuk kehidupan adalah cahaya matahari, tanpa adanya cahaya matahari
maka kehidupan tidak akan berjalan lancar. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan morfologi tanaman karena cahaya matahari dibutuhkan untuk proses penyatuan
CO2 dan air dalam pembentukan karbohidrat. Secara garis besar terdapat 2 jenis tanaman yaitu
tanaman yang jika terkena cahaya matahari penuh akan tumbuh dengan baik atau yang disebut
dengan tanaman heliofit, dan tanaman yang akan tumbuh baik ketika terkena cahaya matahari
rendah disebut juga dengan tanaman skiofit (Lukitasari, 2010). Intensitas cahaya akan
berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman, hal ini dapat berukuran lebih kecil, jumlah
klorofil lebih sedikit, serta tilakoid pada daun menggumpal sehingga hal ini menyebabkan
ukuran daun lebih kecil dan lebih besar serta jumlah daun pada tanaman lebih banyak.
Sedangkan ketika tanaman mempunyai ukuran daun lebih kecil, daun lebih tebal serta ruas
batang lebih pendek menandakan bahwa tanaman mendapatkan cukup intensitas cahaya
matahari (Buntoro, 2014).

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman anggota suku Leguminosae yang
dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di
Indonesia.Tahap pertama pertumbuhan kacang Tanah, yaitu perkecambahan. Proses
perkecambahan yaitu ketika keluarnya bakal akar dari kulit biji. Kecambah dapat kita
definisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih sangat
tergantung pada persediaan makanan yang terdapat didalam biji. Kecambah tersebut akan
tumbuh dan berkembang menjadi semai atau anakan. Yang pada tahap selanjutnya akan menjadi
tumbuhan dewasa.

Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah. Ketika
intensitas cahaya tinggi sel-sel daun akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah
tersebut dan apa yang akan terjadi pada proses pertumbuhan kacang tanah yang tidak terkena
cahaya matahari atau di tempat gelap.

Oleh karena itu penulis melakukan penelitian terhadap Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari
terhadap kecambah kacang Tanah".

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah keberadaan cahaya matahari berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman kacang
hijau?

2. Bagaimana pengaruh kadar air dalam media tanam pada pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap
pertumbuhan biji kacang tanah

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji
kacang tanah.

4. Dapat meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pengaruh intensitas cahaya matahari


terhadap pertumbuhan biji kacang tanah

5. Sebagai sumber informasi yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk

khalayak umum.

BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

2.1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang selalu terjadi pada setiap makhluk
hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.Pertumbuhan
merupakan sesuatu yang dapat diukur seperti tinggi,panjang,lebar, dan lainnya yang bersifat
kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang irreversible atautidak dapat
dibalik maupundiulang.Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada
jaringan yang bersifat meristematik. Berbeda dengan itu, Perkembangan merupakan suatu proses
pendewasaan dimana hal ini tidak dapat diukurb (perkembangan kualitatif) dan
bersifatreversible. Pada sel-sel,sel berkembang sesuai spesialisasi mereka masing-masing
(berkembang dan terstruktur sesuai fungsi masing-masing).Proses perkembangan berjalan sejajar
dengan pertumbuhan.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Secara garis besar,faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibagi menjadi dua
kelompok,yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tumbuhan (gen dan hormon) dan faktor
eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar tumbuhan.

A. Faktor Internal

1. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh
tumbuhan, dikendalikan oleh gen secara langsung. Dengan kata lain, gen dapat mengatur pola
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikannya.

2. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada satu bagian
tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terhadap hormon terjadi di bagian tumbuhan lainnya,
misalnya di akar, batang, atau daun. Berikut ini beberapa jenis horman pada tumbuhan.
a. Hormon Auksin
b. Hormon Sitokinin
c. Hormon Giberelin
d. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
e. Hormon Gas Etilen
f. Hormon Asam Absisat

B.Faktor Eksternal

1 .Air
Pada masa pertumbuhan primer, hal terpenting yang dibutuhkan tumbuhan adalah medium
tumbuh yang mampu menyerap air dengan baik. Hal itu karena pada masa pertumbuhan primer,
biji membutuhkan pasokan air yang cukup agar dapat bertunas.
Air merupakan komponen yang sangat penting. Air menjadi syarat mutlak bagi makhluk hidup
untuk bertahan hidup. Kandungan air di dalam media tumbuh akan memacu kerja enzim
pertumbuhan dan menjaga tekanan turgor dinding sel.

2. Kelembapan

Kelembapan masih berhubungan dengan air. Kelembapan merupakan kandungan total uap air di
udara. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka diperlukan kelembapan yang tinggi dan
tidak banyak terjadi penguapan sehingga ketersediaan air di sekitar tanaman tetap terjaga.

3. Nutrisi
Sama seperti air, ketersediaan nutrisi juga sangat penting bagi pertumbuhan. Jika kebutuhan
tanaman akan nutrisi tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman akan mengalami gangguan
sekalipun tanaman mendapat pasokan air yang cukup.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur makro. Sebaliknya, nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur makro yang dibutuhkan oleh
tanaman antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, posfor, dan
magnesium. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit misalnya besi, mangan, tembaga,
seng, dan klor.

4. Cahaya

Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian disebarkan ke seluruh tubuh untuk
mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa cahaya begitu penting bagi pertumbuhan? Sebab
cahayalah yang sangat berpengaruh dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan.

5. Suhu

Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu. Seperti yang kita
tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal pada suhu tertentu saja.
Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan menghambat aktivitas metabolisme yang
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

6. Udara

Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah
yang banyak. Gas-gas di udara terutama oksigen sangat pening peranannya bagi pertumbuhan
tanaman karena unsur tersebut digunakan sebagai bahan tambahan dalam respirasi.

7. Derajat Keasaman
Derajat keasaman (pH) tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sebagai media
untuk tumbuh, tanah yang bersifat asam tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman. Jika tanah
memiliki pH yang bersifat asam, maka pH nya harus diturunkan dengan cara pengapuran.

2.2 Perkecambahan

2.2.1 Pengertian Perkecambahan


Perkecambahan (germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan.
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh keatas
menjadi batang (Ahapidin, 2009).
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup
dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga) atau radikula).
Kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
mkanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis (Ahapidin, 2009).

2.2.2 Tipe Perkecambahan

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat
terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji
melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan
calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

a. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah. Hal itu terjadi karena
adanya pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) sehingga daun lembaga
dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Perkecambahan tipe ini
misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.

b.Perkecambahan Hipogeal
Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon berada di bawah tanah. Hal itu terjadi karena adanya
pembentangan ruas batang di atas daun lembaga (epikotil) sehingga daun lembaga terangkat ke
atas tanah tetapi kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya
terjadi pada kacang kapri, kacang ercis, jagung dan rumput-rumputan.

2.3 Objek Penelitian (Kacang Tanah )

2.3.1 Deskripsi Kacang Tanah

Kacang tanah adalah tanaman palawija,


yang tergolong dalam family
Leguminoceae sub-famili Papilionoideae,
genus Arachis dan Hypogea. Sebagai
tanaman pangan, kacang tanah menduduki
peringkat ketiga setelah padi dan kedelai.
Sedangkan dalam komoditas kacang-kacangan, kacang tanah menduduki peringkat kedua setelah
kedelai (Kasno, A., & Harnowo, D. (2014). Indonesia sendirinya adalah negara dengan peringkat
keenam sebagai produsen kacang tanah terbesar didunia. Keadaan tersebut berbanding terbalik
dengan ketersediaan bahan, pasalnya Indonesia masih melakukan import kacang tanah dari
negara lain guna memenuhi kebutuhan Nasional. Hal ini dikarenakan para petani masih
memfavoritkan varietas lokal dibandingkan varietas unggul yang telah di rilis oleh Balai
Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (BALITKABI). Maka dari itu Pemerintah
gencar memperkenalkan varietas unggul kacang tanah kemasyarakat guna membantu
peningkatan produksi kacang tanah dalam negeri.
Tanaman kacang tanah termasuk dalam suku (family) Papilionaceae dan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaeae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeal L

2.3.2 Morfologi Kacang Tanah

Kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Karakteristik morfologi kacang tanah tersusun sebagai berikut:
Akar kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara
dominan. Yang berkembang adalah perakaran serabut, yamg merupakan akar sekunder. Akar
kacang tanah akan tumbuh sedalam 40 cm. Akar tanaman kacang tanah bersisbiosis dengan
bakteri Rhizombium radiicola. Bakteri ini terdapat pada bintil-bintil (nodula-nodula) akar
tanaman kacang dan hidup bersimbiosis saling menguntungkan. Keragaman terlihat pada
ukuran, jumlah dan sebaran bintil. Jumlah bintil beragam dari sedikit hingga banyak dari ukuran
kecil hingga besar, dan terdistribusi pada akar utama atu akar lateral. Sebagian besar aksesi
memiliki bintil akar dengan ukuran sedang dan menyebar pada akar lateral (Trustinah, 2015).
Batang kacang tanah termasuk jenis perdu, tidak berkayu. Tipe percabangan pada kacang tanah
ada empat, yaotu berseling (alternate), tidak beraturan dengan bunga pada batang utama,
sequensial dan tidak beraturan tanpa bunga pada batang utama. Pigmen antosianin pada batang
kacang tanah memberikan warna berbeda pada tanaman sehingga dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu warna merah dan warna ungu. Batang utama ada yang memiliki sedikit bulu dan ada
juga yang memiliki banyak bulu (Trustina, 2015). Daun kacang tanah berbentuk lonjong,
terletak berpasangan (majemuk), dan bersirip genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai
anak daun. Daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, setelah tua menjadi hijau tua.
Helaian daun terdiri dari empat anak daun dengan tangkai daun agak memanjang (Ardisarwanto,
T., Widyastuti, E.S., 2007).
2.4 Cahaya Matahari

Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari Matahari. Produk yang
dihasilkan oleh sinar matahari adalah beberpa jenis sinar ultraungu. Tumbuhan menggunakan
sinar matahari untuk mengadakan fotosintesis dan membuat makanan bagi dirinya sendiri. Sinar
matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan manusia. Sinar matahari
membantu tubuh manusia untuk memproduksi vitamin D. Namun, sinar matahari juga dapat
menyebabkan degradasi stirofoam dan memicu kanker pada tubuh manusia. Sinar matahari juga
dapat dimanfaatkan sebagai energi surya untuk menghasilkan energi listrik dan dapat
mendukung proses fotosintesis.
Sinar matahari merupakan salah satu kebutuhan dalam proses fotosintesis bersama dengan air
dan karbon dioksida. Tanaman memerlukan sinar matahari agar tumbuh hijau. Keberadaan air
tanpa sinar matahari akan mampu membuat tumbuhan tumbuh tinggi dengan cepat, tetapi akan
terlihat kuning dan kekurangan air. Daun tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari akan
terasa basah saat disentuh.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Variabel
adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Pada penelitian
Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kacang Tanah ini
menggunakan variabel - variabel sebagai pembanding. Terdapat beberapa macam variabel
diantaranya adalah variabel bebas atau variabel manipulasi, variabel kontrol, dan variabel terikat
atau variabel respon

1. Variabel Bebas atau Variabel Manipulasi


Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang
diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena
yang atau diamati.

Variabel bebas : Intensitas Cahaya Matahari

Definisi Operasional Variabel : Wadah A Sinar Matahari Penuh


: Wadah B Cahaya dalam Ruangan
: Wadah C Dalam Ruangan Gelap hanya terdapat satu Lubang
cahaya
2. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luar yang tidak teliti.
Variabel kontrol sering digunakan sebagai pembanding melalui penelitian eksperimental.
Variabel control yang digunakan dalam penelitian Pengaruh Volume Air terhadap Kecepatan
Pertumbuhan Kacang Hijau adalah Jenis dan kualitas biji, media tanam, suhu, dan jenis air yang
digunakan.

Variabel control : Media tanam, tempat, suhu, dan intensitas cahaya


Definisi Operasional Variabel: Media penanaman yang digunakan adalah kapas, sedangkan
tempat yang dimaksud adalah tempat teduh (bukan dalam ruangan), lalu suhu lingkungan sesuai
dengan tempat penanaman, dan intensitas cahaya yang diperoleh secara tidak langsung.

3.3. Variabel Terikat atau Variabel Respon

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya
pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai
dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel terikat: Tinggi batang dan banyakdaun
Definisi Operasional Variabel : Mengamati pertambahan tinggi batang dan banyak daun
perkecambahan biji kacang hijau.

3.2 Rancangan Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa, 1 Agustus 2023 dan diamati selama 6 hari. Lokasi
yang digunakan untuk penelitian yaitu di ruang kelas XII MIPA 2 SMAN 2 Muara Beliti.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 18 biji kacang Tanah yang ditanam di dalam 3
polibag yang sebelumnya sudah di rendam selama 6 jam.Masing-masing polybag berisi 6 buah
biji kacang Tanah. Komposisi masing-masing Polybag adalah sebagai berikut:
Wadah A: 6 biji kacang tanah dengan volume penyiraman 100 ml, dengan intensitas cahaya
matahari penuh.
Wadah B: 6 biji kacang tanah dengan volume penyiraman 100 ml, dengan intensitas cahaya
matahari dalam ruangan .
Wadah C: 6 biji kacang tanah dengan volume penyiraman 100 ml, dgn intensitas cahaya
matahari kurang (dalam kardus).

Keterangan: biji kacang tanah diletakkan dalam wadah dan disiram dengan volume air sesuai
dan tempat yang telah di tentukan dengan variable bebas.

3.3 Alat dan bahan:

A. Alat:

1. Polibag
2. Penggaris
3. Alat Tulis

B.bahan:

1. Kacang Tanah
2. Gelas ukur
3. Spidol/tipx
4. Tanah humus
5. Kardus

3.4 Cara Kerja:


1. Siapkan alat dan bahan yang telah tersedia
2. Rendam biji kacang hijau selama 6 jam, ambil biji kacang hijau yang baik (cirinya yang
tenggelam)
3. Setelah itu masukkan 6 biji kacang tanah kedalam masing-masing polibag. Atur jarak antara
biji satu dengan biji yang lainnnya
4. Berilah tanda pada masing-masing polibag dengan menuliskan A,B,C dengan ketentuan
polibag A untuk pemberian intensitas cahaya matahari penuh, polibag B untuk intensitas cahaya
matahari dalam ruangan, dan polibag C
untuk intensitas cahaya matahari kurang (dalam kardus)
5.Siramlah setiap hari pada pukul 10.00 WIB selama 6 hari
6. Amatilah dan ukurlah pertumbuhan kacang tanah selama 6 hari.
7. Catatlah hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi Data

Perlakuan yang kami lakukan terhadap polybag A, B, dan C adalah dengan meletakkan polybag
A di tempat terang dengan intensitas cahaya matahari penuh, polybag B di letakan di dalam
ruangan, dan polybag C di letakan di dalam kardus dengan intensitas cahaya matahari yang
kurang. Ketiga palibag tersebut ditempatkan pada suhu, kelembaban dan volume penyiraman
yang sama. Melakukan pengukuran selama 6 hari terhadap pertumbuhan biji kacang tanah pada
polibag A, B, dan C. Berikut disajikan tabel hasil pengukurannya.

Tabel 1.1 Panjang Batang Kacang Tanah (mm)

Hari Ke Polybag keterangan


A B C
1 - - - blm tumbuh
2 2 1 - tunas keluar dari kulit ari
3 4 8 3 mucul tunas baru
4 8 20 16 munculnya kecambah
5 16 37 20 perkecambahan
6 28 52 34 perkecambahan

Tabel 1.2 Ukuran Daun Kacang Tanah (mm)

Hari ke polybag keterangan


A B C
1 - - - belum ada daun
2 - - - belum ada daun
3 - - - belum ada daun
4 - 3 2 tumbuh daun kecambah
5 8 15 10 tumbuh daun kecil
6 13 28 20 tumbuh daun sejati
4.2 Analisis Data

1. Pada polibag A dengan intensitas cahaya matahari penuh. keenam biji kacang tanah pada hari
pertama dan kedua blm terlalu terlihat tetapi setelah hari keempat dan seterusnya tetapi
pertumbuhannya relatif lebih lambat dibandingkan polybag yang lain..
2. Pada polybag B dengan intensitas cahaya matahari dalam ruangan. Biji Kacang Tanah
mengalami perkecambahan pada hari ke tiga dan seterusnya, biji dapat tumbuh dan mengalami
pertumbuhan setiap harinya, dan pertumbuhan polybag B relatif lebih cepat dan tinggi.
3. Pada polybag C dengan intensitas cahaya matahari yang kurang (di dalam kardus). Biji
kacang tanah di polybag C terlihat mengalami perkecambahan pada hari ke empat dan
pertumbuhannya bertambah setiap harinya.

4.3 Pembahasan
Didasari atas dasar pengamatan yang telah dilakukan, ternyata ada perbedaan kecepatan tumbuh
antara tanaman kacang tanah dengan intensitas cahaya matahari penuh, cukup, dan kurang.
Dengan intensitas cahaya matahari Penuh (polybag A) setelah enam hari diadakan pengamatan
diperoleh bahwa pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap harinya terapi laju
pertumbuhan dan perkembangan nya relatif lebih lambat di banding polybag B dengan intensitas
cahaya matahari dalam ruangan dan polybag C dgn intensitas matahari yang kurang . Ini
membuktikan bahwa dengan intensitas cahaya matahari penuh tumbuhan kacang tanah dapat
tumbuh dan berkecambah dengan baik tetapi relatif lebih lambat. Dengan intensitas cahaya
matahari cukup (dalam ruangan) setelah enam hari diadakan pengamatan diperoleh bahwa
pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap hari, namun selisih pertumbuhan batang setiap
harinya cenderung lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan batang pada polybag A.
Dengan intensitas cahaya matahari kurang (dalam kardus) setelah enam hari diadakan
pengamatan diperoleh bahwa pertumbuhan batang pada hari ketiga keempat dan seterusnya
cenderung lebih besar dari polibag A tetapi lebih kecil dari polybag B. Selain itu, dengan
intensitas cahaya kurang (dalam kardus) setelah hari ketiga tidak semua biji mengalami
perubahan pertumbuhan. Dengan kata lain, pada hari keempat sampai selesai ada biji kacang
tanah yang tidak tumbuh dan membusuk.

BAB V

PENUTUP
5.1

Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
intensitas cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan biji
kacang tanah .
2. Untuk polybag dengan intensitas cahaya matahari penuh, biji kacang tanah bertumbuh dengan
kurang baik karena pertumbuhannya relatif lebih lambat dibanding dengan polybag yang lain.
Untuk polybag dengan intensitas cahaya matahari yang cukup pertumbuhan bijinya sabgat baik
dengan hasil data yang ideal. Sedangkan untuk polybag dengan intensitas cahaya matahari
kurang , pertumbuhan bijinya cukup baik tetapi ada beberapa biji kacang tanah yang membusuk
karena terlalu banyak air yg terkandung dalam media tanam atau tanah, dan tidak adanya
penguapan yg di sebabkan oleh cahaya matahari.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca maupun peneliti selanjutnya,
yaitu:
1. Sebelum kacang tanah direndam, pilihlah biji kacang tanah dengan kualitas yang baik.
2. Melakukan perendaman biji terlebih dahulu selama ± 4-8 jam sebelum ditanam.
3.Hendaknya volume air penyiraman antara 100-150 ml yang merupakan volume penyiraman
4. intensitas cahaya matahari sangat berpengaruh jadi hendaknya menempatkan tanaman di
tempat yg memiliki cukup cahaya matahari dalam arti lain tidak levih dan tidak kurang

ideal menurut percobaan yang telah penulis lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Imaningtyas. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga Pratiwi Dkk. 2012.
Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-
merupakan.html

http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan/

http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/04/proses-perkecambahan-pada-tumbuhan.html

http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/08/penjelasan-tentang-perkecambahan.html

L.). Vegetika. 3(4):29-39. Hasanah. fikriyah. Sacfullah, asep. 2018. Pengaruh intensitas
spektrum cahaya warna merah dan hijau terhadap perkecambahan dan fotosintesis kacang hijau
(Vigna radiata

Naomi, Astrid. Saefullah, Asep. 2018. Keefektifan spektrum cahaya terhadap


pertumbuhan tanaman kacang hijau.

Amelia, fenny, Indah, juwita sari. 2017. Pengaruh suhu intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
jamur tiram di tangerang. Jurnal Ilmiah biologi, 5(1):1-6.

Anda mungkin juga menyukai