Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH VOLUME AIR

PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN


KACANG HIJAU

KELAS :
KELOMPOK :
ANGGOTA :

SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Salah satu ciri tanaman adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman
dapat dilihat dari ukuran pembesaran pada panjang dan lebar suatu tanaman. Pertumbuhan
tanaman dapat dihitung secara kuantitatif dan bersifat tidak dapat kembali atau dikenal
dengan sebutan 'irreversible' selain pertumbuhan, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang dapat diukur dengan cara kualitatif
atau tidak bias dilihat seperti kuantitatif.
Terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satunya yaitu
cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi bagi kehidupan makhluk hidup di alam
semesta. Bagi hewan, tumbuhan, dan manusia, cahaya matahari adalah sebagai penerang.
selainitu, bagi tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat berperan penting dalam
berfotosintesis makanan yang dihasilkan dari fotosintesis akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
kadar air (volume penyiraman) terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2         Rumusan Masalah

1.   Apakah volume penyiramanan dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
2.   Bagaimana jika volume penyiraman biji kacang hijau di bedakan?
1.3         Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana jika volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau di bedakan

1.4         Manfaat Penelitian

1.   Dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1         Tinjauan Pustaka


2.1.1   Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi, panjang, lebar, dan
lainnya yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang
irreversible atau tidak dapat dibalik maupun diulang. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi
peningkatan volume dan peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Proses ini terjadi akibat
pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematik.
Berbeda dengan itu, Perkembangan merupakan suatu proses pendewasaan di mana hal
ini tidak dapat diukur (perkembangan kualitatif) dan bersifat reversible. Pada sel-sel, sel
berkembang sesuai spesialisasi mereka masing-masing (berkembang dan terstruktur sesuai
fungsi masing-masing). Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan.

2.1.2   Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tumbuhan (gen dan
hormon) dan faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar
tumbuhan. Faktor eksternal mempunyai peran yang besar terhadap pertumbuhan suatu
tanaman. Jika faktor-faktor eksternal tidak dalam kondisi yang seharusnya, maka
pertumbuhan tanaman akan terganggu sekalipun tanaman tersebut memiliki gen dan hormon
yang baik.

A.      Faktor Internal


1.      Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar penyusun
tubuh tumbuhan, dikendalikan oleh gen secara langsung. Dengan kata lain, gen dapat
mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang
dikendalikannya.
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu mewarisi tumbuhan
sebelumnya. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang
sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik, dan begitupun sebaliknya.
2.      Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada satu
bagian tumbuhan , Adapun Hormon Hormon yang ada pada tumbuhan
 Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel
 Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
 Giberelin : untuk pembelahan sel
 Etilen : untuk mempercepat buah matang
 Kalin : merangsang pertumbuhan organ
 Asam Traumalin : Hormon luka
 Asam absistat : Menghambat pertumbuhan

B.       Faktor Eksternal


1.      Air
Pada masa pertumbuhan primer, hal terpenting yang dibutuhkan tumbuhan adalah
medium tumbuh yang mampu menyerap air dengan baik. Hal itu karena pada masa
pertumbuhan primer, biji membutuhkan pasokan air yang cukup agar dapat bertunas.
Air merupakan komponen yang sangat penting. Air menjadi syarat mutlak bagi makhluk
hidup untuk bertahan hidup. Kandungan air di dalam media tumbuh akan memacu kerja
enzim pertumbuhan dan menjaga tekanan turgor dinding sel.
2.      suhu Lingkungan
Suhu lingkungan atau kelembapan masih berhubungan dengan air. Kelembapan
merupakan kandungan total uap air di udara. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka
diperlukan kelembapan yang tinggi dan tidak banyak terjadi penguapan sehingga
ketersediaan air di sekitar tanaman tetap terjaga. Jika di sekitar tanaman tersedia air yang
cukup, maka tanaman dapat menyerap air dalam jumlah yang cukup pula.
3.      Nutrisi
Sama seperti air, ketersediaan nutrisi juga sangat penting bagi pertumbuhan. Jika
kebutuhan tanaman akan nutrisi tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman akan mengalami
gangguan sekalipun tanaman mendapat pasokan air yang cukup.

Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur makro. Sebaliknya,
nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur makro yang
dibutuhkan oleh tanaman antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, posfor, dan magnesium. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit misalnya besi,
mangan, tembaga, seng, dan klor.
Nutrisi berupa garam mineral begitu penting bagi pertumbuhan karena bahan baku
nutrisi akan digunakan untuk melakukan semua aktivitas. Jika tanaman kekurangan salah satu
unsur atau komponen bahan makanan yang dibutuhkannya, maka tanaman akan mengalami
defisiensi dan kelainan.
4.      Cahaya
Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian disebarkan ke seluruh tubuh untuk
mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa cahaya begitu penting bagi pertumbuhan? Sebab
cahayalah yang sangat berpengaruh dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan.
Meski penting, kebutuhan tanaman akan cahaya tentu ada batasannya. Paparan cahaya
matahari langsung umumnya sangat menghambat pertumbuhan karena intensitas cahaya yang
terlalu tinggi menyebabkan penguapan air dalam jumlah yang banyak sehingga mengurangi
pasokan air dalam tanah. Selain itu, cahaya juga menghambat kerja hormon auksin yang
penting bagi pertumbuhan.
5.      Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu. Seperti
yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal pada suhu
tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan menghambat aktivitas
metabolisme yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sama seperti banyaknya intensiyas cahaya, untuk pertumbuhan primer, tanaman lebih
membutuhkan suhu yang relatif rendah dengan tingkat kelembapan yang tinggi sehingga
jumlah air juga relatif cukup. Itu sebabnya jika hendak menanam suatu tanaman maka
usahakanlah tanaman tersebut berada di tempat yang sejuk sebelum dipindahkan ke tempat
yang panas.
6.      Udara
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah yang banyak. Gas-gas di udara terutama oksigen sangat pening peranannya bagi
pertumbuhan tanaman karena unsur tersebut digunakan sebagai bahan tambahan dalam
respirasi.
7.      Derajat Keasaman
Derajat keasaman (pH) tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sebagai
media untuk tumbuh, tanah yang bersifat asam tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman. Jika
tanah memiliki pH yang bersifat asam, maka pH nya harus diturunkan dengan cara
pengapuran.

2.1.3   Perkecambahan
Perkecambahan (germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan
tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan
plumula tumbuh keatas menjadi batang (Ahapidin, 2009).
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting
pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga) atau radikula) , Kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan mkanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis (Ahapidin, 2009).

2.1.4   Tipe Perkecambahan


Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan
dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam
biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung
sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis
perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
a.        Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah. Hal itu terjadi
karena adanya pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) sehingga
daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya
terjadi pada kacang hijau dan jarak.
b.      Perkecambahan Hipogeal
Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon berada di bawah tanah. Hal itu terjadi karena
adanya pembentangan ruas batang di atas daun lembaga (epikotil) sehingga daun
lembaga terangkat ke atas tanah tetapi kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.
Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang kapri, kacang ercis, jagung dan
rumput-rumputan.

2.1.5   Deskripsi Kacang Hijau


Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-
60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat,
dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu.Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih
panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan
setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat,
dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.1.6 Klasifikasi  Kacang Hijau


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang
lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam
dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

2.1.7     Faktor yang Berpengaruh Terhadap Biji Kacang Hijau ( Volume Air)


Leopold dan Kriedemand (1975) menyatakan air dalam tanaman berkisar antara 80-90
persen dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih besar lagi pada bagian-
bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Penyerapan air (water absorbtion) oleh akar ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu air yang tersedia dalam tanah, temperature
tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan tanah (Williams dan Joseph, 1973).
Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
1.      Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
2.      Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas
fisiologisnya rendah.
3.      Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
4.      Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia
5.      Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
6.      Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi
abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Tanda-tanda yang pertama
terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat
mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar
dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi
kelayuan sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap,
apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage. Tanaman
dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah
mengalami plasmolisia.
Pemberian air yang terlalu banyak juga tidak terlalu baik, karena akan menimbulkan:
a. Akar tanaman akan menjadi busuk
b. Rentan terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang menyerang melalui akar.
c. Batang tanaman lemah sehingga mudah rebah.
d. Daun tanaman berwarna hijau tua dan daun yang telah tua mudah gugur.
e. Umur berbunga tanaman menjadi lebih lambat dari seharusnya.
f. Kualitas dan kuantitas hasil rendah dan tidak tahan lama.

2.2       Hipotesis
2.2.1 Volume penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.2.2   Berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

2.3 Variabel Penelitian


2.3.1 Variabel kontrol
Media tanam, tempat , suhu, dan intensitas cahaya
2.3.2 Variabel bebas
Volume penyiraman air terhadap Tumbuhan
2.3.3 Variabel respon
Tinggi batang tumbuhan kacang hijau.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1       Waktu dan Tempat Penelitian


waktu dan tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus
2022 pada pukul 07.36 WIB sampai dengan tanggal 23 Agustus 2022. Bertempat di
rumah salah satu anggota yaitu di Desa Tegaron kecamatan prambon kabupaten
Nganjuk

3.2       Alat dan Bahan


Alat
 Kertas
 Bolpoin
 9 buah lidi
 Alat ukur ( Penggaris )
 9 gelas aqua

Bahan
 Kacang hijau secukupnya
 Air secukupnya
 Tanah secukupnya

3.3       Cara Kerja


adapun langkah-langkah kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. menyiapkan alat dan bahan
2. merendam biji kacang hijau semalaman (1x24 jam)
3. isi ketiga cup plastik dengan tanah dengan takaran yang sama
4. tanam sebanyak 3 biji kacang hijau pada masing-masing cup
5. berilah tanda pada masing-masing cup (misal A123, B123, C123)
6. menyiram tanaman biji kacang hijau dengan perbandingan air
1:2:3sebanyak 2 kali sehari
7. mengukur batang kacang hijau
8. jangan lupa untuk memotret pada setiap perkembangan biji kacang hijau

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil Penelitian

1. 1. DATA PERCOBAAN
TANGGAL GELAS 1 (10 ml) GELAS 2 (20 ml) GELAS 3 (30 ml)
13 Agustus 2022 Tumbuhan A = 0,5 cm Tumbuhan A = 0,7 cm Tumbuhan A = 0,4 cm
Tumbuhan B = 0,7 cm Tumbuhan B = 0 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 0,5 cm Tumbuhan C = 0 cm Tumbuhan C = 0,6 cm
14 Agustus 2022 Tumbuhan A = 2 cm Tumbuhan A = 4 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 3 cm Tumbuhan B = 2 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 4,6 cm Tumbuhan C = 1 cm Tumbuhan C = 4 cm
15 Agustus 2022 Tumbuhan A = 7,2 cm Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 8 cm Tumbuhan B = 4,5 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 11 cm Tumbuhan C = 1,7 cm Tumbuhan C = 4 cm
16 Agustus 2022 Tumbuhan A = 10,5 cm Tumbuhan A = 15,3 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 13 cm Tumbuhan B = 9 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 15 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 14,5 cm
17 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 18,5 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15 cm Tumbuhan B = 13 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15 cm
18 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 19,5 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15,5 cm Tumbuhan B = 14 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,2 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,5 cm
19 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 19,8 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15,6 cm Tumbuhan B = 15 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,5 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,5 cm
20 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = 20 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = 15,5 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,5 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,8 cm
21 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = 20 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,8 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 16 cm
22 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12,5 cm Tumbuhan A = 20,3 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16,5 cm Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,8 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 16,5 cm
4.2         Pembahasan

Pada percobaan yang dilakukan dengan menggunakan tiga buah sampel yang
diletakkan di wadah bening supaya memudahkan pengamatan. Ketiga wadah tersebut
diletakkan di luar ruangan pada tempat yang sama, dengan suhu dan kelembapan yang sama.
Perbedaan yang terjadi disini hanya ada pada volume air yang disiramkan pada setiap biji
kacang hijau, yang sebelumnya telah diukur menggunakan gelas ukur terlebih dahulu dengan
perbandingan 1:2:3.
Berdasarkan pengatan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang dilakukan
selama sepuluh harii, sampel pada gelas 1 dengan volume penyiraman 10 ml didapatkan hasil
untuk tinggi batang tertinggi tumbuhan A = 12,5 cm, tumbuhan B = 16,5 cm, dan tumbuhan
C = 16,8 cm. Hal ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 10 ml biji kacang
hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Untuk sampel pada gelas 2
dengan volume penyiraman air 20 ml, biji kacang hijau tidak tumbuh dan membusuk pada
hari ke empat terbukti pada tumbuhan C. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada
sampel pada gelas 3 dengan volume penyiraman air sebanyak 30 ml, kacang hijau tidak
tumbuh dan membusuk pada hari ke due terbukti pada tumbuhan A. Ini menunjukkan bahwa
dengan volume 20 ml dan 30 ml, biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik dan justru
membusuk.
BAB V
PENUTUP

5.1         Kesimpulan
Diamati dari percobaan yang kami lakukan dapat Di Simpulkan bahwa :
1.) Air dapat mempercepat Suatu proses pertumbuhan dan Perkembangan pada biji
kacang hijau
2.) Kadar air mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan Perkembangan biji kacang
hijau. Kacang hijau dengan volume  penyiraman yang berbeda akan mempengaruhi
perbedaan lama waktu pertumbuhan dan Perkembangan biji kacang hijau

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan untuk pembaca maupun peneliti Selanjutnya
yaitu:
1.) Wadah yang di gunakan sebaiknya Di beri lubang-lubang pada bagian Bawah (alas)
2.) Kondisi pencahayaan di maksimalkan, baik penepatan di tempat gelap maupun terang
3.) Memilih biji kacang hijau yang segar Dan Baik Supaya mendapatkan hasil yang lebih
maksimal
4.) Pemilihan volume air yang ideal, sehingga dapat menghindari pembusukan
DAFTAR PUSTAKA

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-merupakan.html
http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/08/penjelasan-tentang-perkecambahan.html
http://mayarosaliadewi.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-tanaman-kacang-hijau.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114912&val=5262
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/08/faktor-eksternal-pertumbuhan.html
http://ayupontib.blogspot.com/2016/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html?m=1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai