KELAS :
KELOMPOK :
ANGGOTA :
Salah satu ciri tanaman adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman
dapat dilihat dari ukuran pembesaran pada panjang dan lebar suatu tanaman. Pertumbuhan
tanaman dapat dihitung secara kuantitatif dan bersifat tidak dapat kembali atau dikenal
dengan sebutan 'irreversible' selain pertumbuhan, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang dapat diukur dengan cara kualitatif
atau tidak bias dilihat seperti kuantitatif.
Terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satunya yaitu
cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi bagi kehidupan makhluk hidup di alam
semesta. Bagi hewan, tumbuhan, dan manusia, cahaya matahari adalah sebagai penerang.
selainitu, bagi tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat berperan penting dalam
berfotosintesis makanan yang dihasilkan dari fotosintesis akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
kadar air (volume penyiraman) terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1. Apakah volume penyiramanan dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Bagaimana jika volume penyiraman biji kacang hijau di bedakan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana jika volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau di bedakan
1. Dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur makro. Sebaliknya,
nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur makro yang
dibutuhkan oleh tanaman antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, posfor, dan magnesium. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit misalnya besi,
mangan, tembaga, seng, dan klor.
Nutrisi berupa garam mineral begitu penting bagi pertumbuhan karena bahan baku
nutrisi akan digunakan untuk melakukan semua aktivitas. Jika tanaman kekurangan salah satu
unsur atau komponen bahan makanan yang dibutuhkannya, maka tanaman akan mengalami
defisiensi dan kelainan.
4. Cahaya
Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian disebarkan ke seluruh tubuh untuk
mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa cahaya begitu penting bagi pertumbuhan? Sebab
cahayalah yang sangat berpengaruh dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan.
Meski penting, kebutuhan tanaman akan cahaya tentu ada batasannya. Paparan cahaya
matahari langsung umumnya sangat menghambat pertumbuhan karena intensitas cahaya yang
terlalu tinggi menyebabkan penguapan air dalam jumlah yang banyak sehingga mengurangi
pasokan air dalam tanah. Selain itu, cahaya juga menghambat kerja hormon auksin yang
penting bagi pertumbuhan.
5. Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu. Seperti
yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal pada suhu
tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan menghambat aktivitas
metabolisme yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sama seperti banyaknya intensiyas cahaya, untuk pertumbuhan primer, tanaman lebih
membutuhkan suhu yang relatif rendah dengan tingkat kelembapan yang tinggi sehingga
jumlah air juga relatif cukup. Itu sebabnya jika hendak menanam suatu tanaman maka
usahakanlah tanaman tersebut berada di tempat yang sejuk sebelum dipindahkan ke tempat
yang panas.
6. Udara
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah yang banyak. Gas-gas di udara terutama oksigen sangat pening peranannya bagi
pertumbuhan tanaman karena unsur tersebut digunakan sebagai bahan tambahan dalam
respirasi.
7. Derajat Keasaman
Derajat keasaman (pH) tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sebagai
media untuk tumbuh, tanah yang bersifat asam tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman. Jika
tanah memiliki pH yang bersifat asam, maka pH nya harus diturunkan dengan cara
pengapuran.
2.1.3 Perkecambahan
Perkecambahan (germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan
tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan
plumula tumbuh keatas menjadi batang (Ahapidin, 2009).
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting
pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga) atau radikula) , Kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan mkanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis (Ahapidin, 2009).
2.2 Hipotesis
2.2.1 Volume penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.2.2 Berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Bahan
Kacang hijau secukupnya
Air secukupnya
Tanah secukupnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. 1. DATA PERCOBAAN
TANGGAL GELAS 1 (10 ml) GELAS 2 (20 ml) GELAS 3 (30 ml)
13 Agustus 2022 Tumbuhan A = 0,5 cm Tumbuhan A = 0,7 cm Tumbuhan A = 0,4 cm
Tumbuhan B = 0,7 cm Tumbuhan B = 0 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 0,5 cm Tumbuhan C = 0 cm Tumbuhan C = 0,6 cm
14 Agustus 2022 Tumbuhan A = 2 cm Tumbuhan A = 4 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 3 cm Tumbuhan B = 2 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 4,6 cm Tumbuhan C = 1 cm Tumbuhan C = 4 cm
15 Agustus 2022 Tumbuhan A = 7,2 cm Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 8 cm Tumbuhan B = 4,5 cm Tumbuhan B = 0 cm
Tumbuhan C = 11 cm Tumbuhan C = 1,7 cm Tumbuhan C = 4 cm
16 Agustus 2022 Tumbuhan A = 10,5 cm Tumbuhan A = 15,3 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 13 cm Tumbuhan B = 9 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 15 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 14,5 cm
17 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 18,5 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15 cm Tumbuhan B = 13 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15 cm
18 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 19,5 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15,5 cm Tumbuhan B = 14 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,2 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,5 cm
19 Agustus 2022 Tumbuhan A = 11,5 cm Tumbuhan A = 19,8 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 15,6 cm Tumbuhan B = 15 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,5 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,5 cm
20 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = 20 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = 15,5 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,5 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 15,8 cm
21 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12 cm Tumbuhan A = 20 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,8 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 16 cm
22 Agustus 2022 Tumbuhan A = 12,5 cm Tumbuhan A = 20,3 cm Tumbuhan A = mati
Tumbuhan B = 16,5 cm Tumbuhan B = 16 cm Tumbuhan B = mati
Tumbuhan C = 16,8 cm Tumbuhan C = mati Tumbuhan C = 16,5 cm
4.2 Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan dengan menggunakan tiga buah sampel yang
diletakkan di wadah bening supaya memudahkan pengamatan. Ketiga wadah tersebut
diletakkan di luar ruangan pada tempat yang sama, dengan suhu dan kelembapan yang sama.
Perbedaan yang terjadi disini hanya ada pada volume air yang disiramkan pada setiap biji
kacang hijau, yang sebelumnya telah diukur menggunakan gelas ukur terlebih dahulu dengan
perbandingan 1:2:3.
Berdasarkan pengatan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang dilakukan
selama sepuluh harii, sampel pada gelas 1 dengan volume penyiraman 10 ml didapatkan hasil
untuk tinggi batang tertinggi tumbuhan A = 12,5 cm, tumbuhan B = 16,5 cm, dan tumbuhan
C = 16,8 cm. Hal ini membuktikan bahwa dengan volume penyiraman air 10 ml biji kacang
hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Untuk sampel pada gelas 2
dengan volume penyiraman air 20 ml, biji kacang hijau tidak tumbuh dan membusuk pada
hari ke empat terbukti pada tumbuhan C. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada
sampel pada gelas 3 dengan volume penyiraman air sebanyak 30 ml, kacang hijau tidak
tumbuh dan membusuk pada hari ke due terbukti pada tumbuhan A. Ini menunjukkan bahwa
dengan volume 20 ml dan 30 ml, biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik dan justru
membusuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Diamati dari percobaan yang kami lakukan dapat Di Simpulkan bahwa :
1.) Air dapat mempercepat Suatu proses pertumbuhan dan Perkembangan pada biji
kacang hijau
2.) Kadar air mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan Perkembangan biji kacang
hijau. Kacang hijau dengan volume penyiraman yang berbeda akan mempengaruhi
perbedaan lama waktu pertumbuhan dan Perkembangan biji kacang hijau
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan untuk pembaca maupun peneliti Selanjutnya
yaitu:
1.) Wadah yang di gunakan sebaiknya Di beri lubang-lubang pada bagian Bawah (alas)
2.) Kondisi pencahayaan di maksimalkan, baik penepatan di tempat gelap maupun terang
3.) Memilih biji kacang hijau yang segar Dan Baik Supaya mendapatkan hasil yang lebih
maksimal
4.) Pemilihan volume air yang ideal, sehingga dapat menghindari pembusukan
DAFTAR PUSTAKA
http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-merupakan.html
http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/08/penjelasan-tentang-perkecambahan.html
http://mayarosaliadewi.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-tanaman-kacang-hijau.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114912&val=5262
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/08/faktor-eksternal-pertumbuhan.html
http://ayupontib.blogspot.com/2016/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html?m=1
LAMPIRAN