Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan Kacang hijau

DISUSUN OLEH:

Kelompok Auksin
Ahmad Rusli Wais
Dzikrina Aprilia Putri
Lena Runianti
Radit Al Riski
Sefti Fadila
Tita Aulia Dinata

KELAS:
XII IPA 3

T.P 2023/2024
SMA NEGERI 1 PANGKALAN KURAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Volume Penyiraman Terhadap
Perkecambahan Tanaman Kacang Hijau” selesai disusun. Penulisan karya tulis ilmiah ini
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh beda volume penyiraman pada perkecambahan
biji kacang hijau.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya karya ilmiah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis
semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Penulis
juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah
membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya ilmiah ini menjadi lebih baik dan
bermanfaat.

Sorek Satu, 02 Agustus 2023

Auksin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………...
2.1 Dasar Teori………………………………………………………………………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………..

3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………………………………

3.2 Variabel Penelitian…………………………………………………………………

3.3 Alat dan Bahan…………………………………………………………………….

3.4 Cara Kerja…………………………………………………………………………

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………..

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………………………

4.2 Pembahasan………………………………………………………………………

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….

5.2 Saran……………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..

LAMPIRAN……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan


perkembangan terjadi beriringan. Pertambahan volume pada makhluk hidup
menyebabkan makhluk hidup menjadi besar dan tinggi, adanya pertambahan besar dan
tinggi ini dapat dinyatakan dengan angka. Selain itu, makhluk hidup juga mengalami
perkembangan, perkembangan ini dinyatakan dengan perubahan bentuk dan kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan dapat terjadi karena faktor dalam dan luar. Salah satu
faktor luar adalah air, air adalah unsur paling penting di bumi. Makhluk hidup dapat
bertahan hidup karena memanfaatkan air. Air adalah senyawa utama yang dibutuhkan
tumbuhan. Air dibutuhkan untuk reaksi kimia di dalam sel. Seberapa banyak air yang
dibutuhkan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Tanaman kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu tanaman legum yang
memiliki nilai ekonomi dan nutrisi tinggi. Tanaman ini banyak ditanam di berbagai
wilayah sebagai tanaman pangan, hijauan pakan ternak, atau sebagai tanaman penutup
tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, termasuk ketersediaan air.

Ketersediaan air yang tepat dan cukup merupakan faktor kunci yang menentukan
pertumbuhan dan perkembangan optimal tanaman kacang hijau. Jumlah air yang
diperlukan oleh tanaman bervariasi pada setiap fase pertumbuhannya. Pada fase awal
pertumbuhan, tanaman kacang hijau membutuhkan air untuk mendukung proses
perkecambahan dan perkembangan akar. Selanjutnya, pada fase vegetatif, tanaman
membutuhkan air untuk pembentukan daun dan batang yang sehat. Terakhir, pada fase
generatif, tanaman memerlukan air untuk pembentukan bunga dan polong biji.
Namun, pemberian air yang berlebihan atau kurang dari yang dibutuhkan juga dapat
berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
Pemberian air yang berlebihan dapat menyebabkan akar menjadi lemah, menghambat
pertukaran gas di dalam tanaman, dan meningkatkan risiko penyakit akibat pertumbuhan
mikroorganisme yang merugikan. Di sisi lain, kekurangan air atau kekeringan dapat
menyebabkan layu, hambatan dalam proses fotosintesis, dan akhirnya menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengaruh air terhadap tumbuhan?
2. Bagaimana pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan?

1.3 Hipotesis
Dalam penyiraman, semakin sedikit volume air yang ditambahkan maka tumbuhan
akan layu, semakin banyak volume air yang ditambahkan maka tumbuhan akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama volume air dalam batas normal.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan
biji kacang hijau serta berapa takaran volume penyiraman yang pas agar kacang
hijau dapat tumbuh dengan baik.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan
biji kacang hijau.
2. Dapat meningkatkan pengetahuan tambahan tentang takaran volume penyiraman
yang ideal untuk perkecambahan biji kacang hijau.
3. Sebagai sumber informasi yang bukan hanya untuk diri sendiri , tetapi juga untuk
khalayak umum.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Dasar Teori
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak berubah
kembali ke asal). Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif,
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang
lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi proses
pembelahan sel, pemanjangan sel, dan diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan proses yang berjalan sejajar dan sulit untuk dipisahkan.
Menurut para ahli, beberapa definisi tentang pertumbuhan dan perkembangan
adalah:
1. Pertumbuhan:
● Menurut Campbell dan Reece, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel
melalui pembelahan sel.
● Menurut Harold G. Coffin, pertumbuhan adalah akumulasi materi hidup oleh
reaksi-reaksi anabolik yang mendominasi reaksi katabolik.
2. Perkembangan:
● Menurut Robert Havighurst, perkembangan adalah proses memperoleh dan
mengatur perilaku, keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang penting
untuk fungsi efektif dalam masyarakat.
● Menurut Jean Piaget, perkembangan adalah proses konstruksi pengetahuan
oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan.
2. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Perkecambahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan
perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil
dari dalam biji). Proses perkecambahan melibatkan proses fisika dan
kimiawi. Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering. Sedangkan proses kimiawi
adalah dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin
(GA) Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma
untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim Enzim bekerja dengan
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air,
misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi
gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tumbuhan.

b. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang
disebabkan oleh titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer adalah titik
tumbuh yang terdapat pada ujung akar atau ujung batang yang telah mulai
terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem (meristem
apikal). Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah
panjang

c. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan kambium yang bersifat meristematik(sel-selnya selalu membelah
diri). Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah
besar. Tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder adalah tumbuhan
yang mempunyai kambium, yaitu dikotil, dan gymnospermae.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Faktor internal
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk
ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk
hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna
bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan
metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya

2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ada beragam jenisnya

a) Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan,


dan diferensiasi sel.
b) Giberelin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
c) Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
d) Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
e) Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
f) Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
g) Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan.

b. Faktor Eksternal
1) Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan
dengan proses fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan.
Pertumbuhan akan semakin cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada
tempat gelap.
2) Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air
menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembaban
3) Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi.
Nutrisi dapat berupa unsur makro dan unsur mikro
4) Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan
aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
5) Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama
untuk perkecambahan biji.

4. Objek Penelitian
a. Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang telah dikenal luas dan
dibudidayakan oleh masyarakat. Kacang hijau diduga berasal dari kawasan
India. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan
bahwa India merupakan daerah asal sejumlah besar famili Leguminosae. Salah
satu buktinya adalah ditemukannya plasma nutfah kacang hijau jenis Phaseolus
mungo yang disebut kacang hijau india (Rukmana, 1997: 15), Kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan
penting di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, tanaman ini
menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah, baik mengenai luas
areal penanaman dan produksinya maupun peranannya sebagai bahan
makanan.
Tanaman ini merupakan tanaman semusim berumur pendek, lebih
kurang 65 hari Biji kacang hijau mempunyai kandungan protein sebanyak
24,4%, lemak 1%, dan karbohidrat 64,6%. Selain itu menurut (Marzuki dan
Soeprapto, 2007), tanaman ini mengandung vitamin B1, vitamin A dan C. Biji
kacang hijau sebagian besar dikonsumsi untuk bahan makanan seperti tauge,
sup, bubur, tepung,

b. Taksonomi Tanaman Kacang Hijau


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Species : Vigna radiata L

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juli – 2 Agustus 2023 dan tempat
penelitiannya di sekolah.
3.2 Variabel Penelitian
a. Variabel kontrol: Volume air, Tebal Kapas
b. Variabel bebas: Kacang Hijau
3.3 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gelas plastik kecil 3 buah
2. Kapas 6 lembar (tebal 1 cm)
3. Gelas ukur 1 buah
4. Spidol 1 buah
b. Bahan
1. Biji kacang hijau 15 buah
2. Air kran
3.4 Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air selama 24 jami.
2. Siapkanlah 3 gelas plastik yang telah diberi kapas.
3. Gunakanlah spidol untuk memberi keterangan pada masing-masing gelas plastik
dengan cara sebagai berikut,
a. Sampel A: 10ml
b. Sampel B: 15ml
c. Samel C: 20ml
4. Taruhlah masing-masing 5 biji kacang hijau yang telah direndam pada masing-
masing gelas plastik.
5. Siramilah masing-masing tumbuhan sesuai volume air yang tertera menggunakan
gelas ukur.
6. Catatlah perubahan yang terjadi dan siramlah rutin setiap hari sesuai dengan volume
air yang telah ditentukan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


a. Tabel Pengukuran Panjang akar

Gelas Biji Pengamatan panjang akar hari ke (cm) Rat


beker Kacang a-
Hujau Rat
a
1 2 3 4 5 6 7
A I 0.5 1.2 1.7 2.6 3.5 3.8 4 2.4
II 0.3 1.1 1.5 2 4 4.3 4.9 2.5
III 1 1.5 2.3 2.5 2.8 3.2 3.6 2.4
IV 1 1.3 1.7 2.4 2.7 3 3.2 2.1
V 0.5 0.8 1.9 2.4 3.5 3.9 4.3 2.4
B I 0.6 1 1 1.2 1.5 mati 0.7
II 0.8 1 1.2 1.3 1.3 mati 0.8
III 1.2 1.7 2 2.2 2.8 3 4.3 2.4
IV 0.3 1.4 2.3 2.5 4 6.1 6.7 3.3
V 0.6 1.5 2.1 2.6 3 3.2 3.6 2.3
C I 0.3 1.3 2.5 3 3.9 4.4 4.9 2.9
II 0.2 1.5 2.3 2.5 3 3.5 4 2.4
III 0.4 1 1.6 2 3.4 4.2 5.2 2.5
IV 0.5 1.7 3 4.6 9 10.8 11.1 5.8
V 0.5 1 2.1 2.5 3 3.8 4.4 2.4
b. Tabel Pengukuran Panjang batang

Gelas Biji Pengamatan panjang batang hari ke (cm) Rata-


Beker Kacang Rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
A I 1 2.4 3.5 7.8 11.6 14.8 16 8.1
II 1.2 2.1 4.5 7 8.2 10.8 11.5 6.4
III 1.5 1.5 4.5 6.3 7.7 10.1 11.7 6.1
IV 0.5 1.7 5.6 9.4 11.1 14 15.8 8.3
V 1 1 4.2 8 10.9 13.7 14.5 7.6
B I 1.6 1.8 2.9 5.2 8 mati 2.7
II 1 1.5 3.4 6 10 mati 3.1
III 1 2.5 4.8 7.5 9 10.2 12 6.7
IV 1.5 2.8 9.7 12 16.1 18 18.6 11.2
V 1.5 2.3 9.1 7.9 11.5 13.7 14.1 8.5
C I 0.7 2.7 8.9 12.6 15.8 17 18.2 10.8
II 0.5 2 6.1 8 10 14.2 15.7 8.1
III 1 1.5 4.7 5.4 9.9 12.4 13 6.8
IV 0.7 3 8.2 15.8 19.3 21 21.7 12.8
V 0.4 2.7 11.5 15.2 17.7 18.3 19.4 12.1

c. Tabel Pengukuran jumlah daun

Gelas Biji Pengamatan jumlah daun hari ke (cm) Rata-


Beker Kacang Rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
A I - 2 2 2 2 2 2 1.7
II - - 1 1 1 1 1 0.7
III - - 2 2 2 2 2 1.4

IV - 2 2 2 2 2 2 1.7
V - - 2 2 2 2 2 1.4
B I - 2 2 2 2 mati 1.1
II - - 1 2 2 mati 0.7
III - 1 2 2 2 2 2 1.5
IV - 2 2 2 2 2 2 1.7
V - 2 2 2 2 2 2 1.7
C I - 2 2 2 2 2 2 1.7
II - 1 2 2 2 2 2 1.5
III - 2 2 2 2 2 2 1.7
IV - 2 2 2 2 2 2 1.7
V - 2 2 2 2 2 2 1.7

d. Tabel Pengamatan Perkembangan Tanaman


No Pengamatan Deskripsi
Gelas A Gelas B Gelas C
1 Warna daun hijau hijau hijau
2 Warna Batang putih putih kehijauan putih kehijauan
3 Keadaan akar pendek panjang lebih panjang
4 Keadaan daun bagus bagus sangat bagus
5 Keadaan batang pendek tinggi dan kokoh tinggi
6 Keadaan tanaman subur subur sangat subur

4.2 Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan, pengamat menggunakan tiga buah sampel yang
diletakkan di wadah bening supaya memudahkan pengamatan. Ketiga wadah tersebut
diletakkan di luar ruangan pada tempat yang sama, dengan suhu dan kelembapan yang
sama. Perbedaan yang terjadi disini hanya ada pada volume air yang disiramkan pada
setiap biji kacang hijau, yang sebelumnya telah diukur menggunakan gelas ukur terlebih
dahulu.

Berdasarkan penelitian pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang dilakukan


selama enam hari, sampel A dengan volume penyiraman 10 ml didapatkan hasil untuk
tinggi batang tertinggi yaitu 16 cm. Hal ini membuktikan bahwa dengan volume
penyiraman air 10 ml biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik. Untuk sampel B
dengan volume penyiraman air 15 ml pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap
hari dengan rata rata pertumbuhan batangnya di atas pertumbuhan sampel B, tetapi ada
beberapa kecambah yang mati . pada sampel C dengan volume penyiraman air sebanyak
20 ml biji kacang hijau tumbuh dan berkembang dengan baik, batangnya lebih tinggi
dibandingkan dengan sampel B.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa beda volume penyiraman mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan biji kacang hijau. Untuk gelas yang disiram dengan volume air 10 ml,
pertumbuhan dan perkembangan bijinya sedikit lambat. Untuk gelas yang disiram dengan
volume air 15ml, pertumbuhan dan perkembangan bijinya baik dengan hasil. Sedangkan
untuk wadah dengan volume 20ml, pertumbuhan dan perkembangan bijinya sangat baik.
Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau juga dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal seperti ada beberapa tanaman yang mati.

5.2 saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan untuk pembaca maupun peneliti
selanjutnya yaitu:
1. Wadah yang digunakan sebaiknya diberi lubang-lubang pada bagian bawah (alas).
2. Kondisi pencahayaan dimaksimalkan, baik penempatan di tempat terang maupun
tempat gelap.
3. Memilih biji kacang hijau yang segar dan baik supaya mendapatkan hasil yang lebih
optimal.
4. Pemilihan volume air yang ideal, sehingga dapat menghindari pembusukan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-sumatera/fisika/laporan-
praktikum-kacang-hijau/23382307

http://ayupontib.blogspot.com/2016/10/pengaruh-volume-penyiraman-terhadap.html?m=1
http://evaheniastuti.blogspot.com/2014/09/laporan-percepatan-perkecambahan-
kacang.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/283604561/Laporan-Pengamatan-Pengaruh-Volume-Air-
terhadap-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-Kacang-Hijau-docx

LAMPIRAN
Perendaman biji kacang hijau Penyiraman hari pertama
selama 24 jam

Hari kedua Keadaan kecambah hari ke 6


Keadaan hari ke 7 Pengukuran kecambah hari ke 7

Anda mungkin juga menyukai