Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH BIOLOGI

PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI

KACANG HUJAU

Disusun oleh:
Kelompok I

Nama : 1. Adelia D. Simbolon

2. Afriwidia Pandiangan

3. Elsa S. Pandiangan

4. Fienrotama Parhusip
Kelas : XII - PMIPA U1

SMA N.1 PANGURURAN


KABUPATEN SAMOSIR, SUMATERA UTARA
Tahun Pelajaran 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada TYME atas petunjuk dan bimbingan-Nya
sehingga pembuatan karya ilmiah yang berjudul " Pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau " dapat diselesaikan meskipun dalam bentuk yang
sangat sederhana.

Karya ilmiah ini dibuat dengan maksud dan tujuan memberikan informasi dan
wawasan bagi pembaca dan penulis mengenai pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau,serta untuk memenuhi tugas dari guru yang
bersangkutan.

Selama proses pembuatan karya ilmiah ini,penulis banyak menemui beberapa


hambatan dan kesulitan, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis tentang karya ilmiah tersebut. Namun, berkat bantuan san bimbingan dari
berbagai pihak hambatan dan kesulitan itu dapat diatasi .

Karya ilmiah ini tentunya masih banyak kekurangannya adanya Oleh karena itu,
penulis dengan hati yang terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi untuk baiknya karya ilmiah ini.

Penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan pengetahuan yang


bermanfaat bari pembaca.

Samosir, 3 Agustus 2022

Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah


2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian

Bab II Kerangka Teoritis

1. Tinjauan Pustaka

2. Hipotesis

Bab III Metode Penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah

Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan.
Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan
fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masakan obesitas.

Kacang hijau atau Vigna radiata L. merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan
yang banyak dimakan rakyat Indonesia. Kacang hijau ialah sejenis tanaman budidaya dan
palawija yang terkenal didaerah tropika.

Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan
memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban,
suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik. Dibandingkan dengan tanaman
kacang-kacangan lain, kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi ekonomi dan agronomi
yaitu :

a) Lebih tahan didaerah kering

b) Serangan hama penyakit yang lebih sedikit

c) Dapat dipanen dalam jangka pendek (50-60 hari)

d) Dapat tumbuh ditanah yang kurang subur, dan cara budidayanya yang masih tergolong
mudah

Oleh karena itu, di kesempatan ini penulis ingin meneliti perihal


pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai
berikut :
1.Apakah perbedaan jenis air yang diberikan akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan kacang hijau?
2.Jenis air apakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, khususnya kacang hijau ?
3.Apakah pemberian air kolam, ar hujan, air tanah merah, dan air soda (coca-cola) akan
optimal bagi pertumbuhan kacang hijau

1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan :
a) Memberikan informasi mengenai tumbuhan kacang hijau kepada pembaca.
b) Menambah wawasan dan pengalaman eksperimen bagi penulis mengenai pengaruh
jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
c) Memenuhi tugas dari guru yang bersangkutan.

1.4 Manfaat penelitian


1.Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air
bagi tumbuhan, khususnya kacang hijau
2.Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian.

1.5 Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1.5.1. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda pula, terutama dalam hal laju pertumbuhannnya.
Semakin bagus steril kandungan air yang digunakan dalam penyiraman , maka
semakin cepat pula laju pertumbuhan dari tanaman kacang hijau tersebut.

1.5.2. Biji-biji kacang hijau yang diberi perlakuan dengan air kemasan akan
mengalami pertumbuhan paling optimal dibandingkan dengan kacang hijau
diberi perlakuan dengan jenis air yang lain. Hal ini dikarenakan, menurut kami
air kemasan memiliki kandungan zat yg paling aman dan higenis dibandingkan
jenis air lainnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKECAMBAHAN


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel
yang dapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali
(irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
ataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan
dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel).
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap, sebagai
berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi).
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

 Pertumbuhan dan Perkembangan Awal


Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi – potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti embrio, cadangan makanan, dan
bakal daun (bakal akar). Sebutir biji mengandung 1 embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang
akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein,
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki lapisan pelindung yang kuat bernama testa. Testa
berfungsi melindungi kotiledon serta mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri/jamur
kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil yang disebut mikropil. Di dekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon. Biji memiliki kandungan air yang sangat
sedikit. Pada saat biji terbentuk, air didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibatnya, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolismenya dan mulai mengalami
dormansi (istirahat panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak kondusif
(seperti suhu lingkungan yang ekstrim) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio
agar tetap bertahan hidup

6
 Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis zigot
akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor. Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa
bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan
primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon yang berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan.
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apikal batang dan meristem apikal akar. Sel – sel tersebut berada dalam kondisi dorman
ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel
tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.

 Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen – komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat dalam biji, misalnya
radikula dan plumula.

 Tahapan Perkecambahan
Proses Perkecambahan biji meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi
hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut
dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air masuk ke
dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya memecah testa.
Awal perkembangan dimulai dengan pengaktifan enzim hidrolase (protease, lipase dan
karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma.
Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa
akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel
yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke
embrio. Proses – proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan patimenyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh diatas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan memulai proses
fotosintesis.

7
 Tipe Perkecambahan
Tipe perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal Hipogeal merupakan pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas
tanah, kotiledon relatif tetap pada posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung
dan kacang kapri. Sementara itu pada tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh
memanjang sehingga menyebabkan kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah. Perkecambahan tipe ini terjadi pada kacang hijau dan jarak.

 Macam Pertumbuhan
Pada Tanaman Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang, baik yang
terjadi pada ujung batang maupun akar. Pertumbuhan primer dapat diukur secara
kuantitatif dengan menggunakan alat auksanometer. Pertumbuhan primer pada ujung
batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, sebagai berikut :
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – selnya bersifat
meristematik ( aktif membelah )
b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan. Merupakan
daerah yang ukuran selnya mengalami perpanjangan
c. Daerah diferensiasi sel, terletak di epidermis akar. Pada daerah ini terdapat jaringan
khusus (epiblem) yang membentuk rambut akar yang berguna untuk memperluas
daerah penyerapan.

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.


Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel – sel meristem sekunder yaitu kambium
dan kambium gabus. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.

 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Tanaman


1. Faktor eksternal / lingkungan
Factor eksternal merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah :
a. air dan mineral
b. kelembaban
c. suhu, cahaya, dll

2. Faktor internal, faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

8
 Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor
yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak
bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih
daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :
1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan
pengembangan embrio dan endosperm.
2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang
kering hampir tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air,
maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio
menyerap air maka supply oksigen meningkat kepada selsel hidup sehingga
memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh
pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.
3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan
bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan
bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak
sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas
protoplasma hamper seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup
tidak bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan(digestion) ,
pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh (growth), apabila
protoplasma tidak mengandung sejumlah air yang cukup.
4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon
kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk
protoplasma baru.

Tanaman dengan jenis air yang kurang tepat tidak dapat tumbuh secara normal, bahkan
akan terhambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, air merupakan faktor penting pada
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.

9
2.2 Jenis air
- Air Danau Toba
Berdasarkan penelitian kadar air danau toba, air Danau Toba di wilayah Kabupaten Tobasa
memiliki BOD, COD dan konsentrasi besi dan Cl2 bebas melebihi kriteria mutuair Kelas I dan
Kelas II pada Peraturan Gubernur Sumatra Utara No 1 Tahun 2009. Akan tetapi air danau toba
mengandung Nitrit (NO2), dimana Kandungan nitrit merupakan salah satu parameter dengan
konsentrasi yang cukup tinggi di perairan Danau Toba (BTKLPP, 2017). Nitrit dan nitrat adalah
nutrient yang penting bagi tanaman, tetapi keduanya beracun bagi ikan (tapi hampir tidak
beracun seperti NH3) dan manusia pada konsentrasi yang cukup tinggi,pospat merupakan salah
satu kandungan kimia yang cukup tinggi yang terdapat di perairan Danau Toba (BTKLPP, 2017)
fosfor mengaktifkan pertumbuhan tanaman,pertumbuhan bunga, mempercepat pematangan
buah dan tanaman. Fosfor merangsang pertumbuhan akar, terutama akar lateral dan akar
rambut.

- Air Cucian Beras


Limbah air cucian beras yang banyak terdapat dihampir seluruh rumah penduduk Indonesia
memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, diantaranya karbohidrat berupa pati 85-90%,
lemak, protein gluten, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi. Air cucian beras
mengandung vitamin seperti niacin, riboflavin, piridoksin dan thiamin, serta mineral seperti Ca,
Mg dan Fe yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur (Astuti, 2013).
Air cucian beras mengandung beberapa unsur kimia seperti vitamin B1, Nitrogen, Fosfor, dan
unsur hara lainnya banyak terdapat pada pericarpus dan aleuron yang ikut terkikis
(Hidayatullah, 2012)

- Air Telaga
Dampak Air Kotor terhadap Pertumbuhan Tumbuhan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Mengganggu Perkembangan Tumbuhan
2. Perubahan Hasil Pertanian
3. Perubahan Pada Rasa Hasil Pertani
Ditinjau dari sisi medis, Anton menjelaskan, air kotor (seperti air sungai, air selokan, air saluran
pembuangan, dan lainnya) bisa membawa kandungan bakteri escheria colli, mineral seng, dan
logam berat merkuri. Seperti diketahui, bakteri escheria colli ini bisa memicu penyakit disentri
dan diare.

10
- Air Kemasan
Air kemasan bisa juga digunakan untuk menyiram tanaman hias. Air kemasan mengandung
mineral seperti kalsium dan magnesium yang dibutuhkan tanaman.
Selain itu, air kemasan juga tidak mengandung zat kontaminan seperti klorin dan fluorida.
Namun, jika menyiram tanaman hias dengan air kemasan, tentu membutuhkan biaya yang lebih
besar dan menambah tumpukan sampah plastik dari kemasannya.

2.3 .Tanaman kacang hijau


Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berumur pendek (60 hari) berupa semak
yang tumbuh tegak (Purwono dan Hartono, 2012). Tinggi tanaman kacang hijau 25-130 cm.
Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram (Somaatmadja, 1993 dalam
Bariza, 2010). Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga
Leguminosae, dengan klasifikasi botani sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicetyledonae
Ordo : Rosales
Keluarga : Leguminosae (Fabaceae)
Genus : Vigna
Jenis : Vigna radiata

Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm setiap polong berisi 10-
15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau
tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman
(Rukmana, 1997 dalam Bariza, 2010). Biasanya buah berbulu pendek, berbulu atau tanpa bulu,
menyebar dan menggantung dan seringkali lurus (Somaatmadja, 1993 dalam Bariza, 2010).
Trustinah (1993 dalam Muafifah 2006) menambahkan buah atau polong kacanghijau dibedakan
menjadi tiga yaitu berukuran pendek (12,0-13,5 cm), sedang (15,2-16,8 cm) dan panjang (18,5-
20,0 cm).

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 INSTRUMEN PENELITIAN


Instrumen penelitian terdiri dari alat dan bahan, antara lain:
 Alat
1. 40 buah wadah dari bagian dasar botol air mineral merk cling, lubangi
2. Marker permanent untuk label/pertanda
3. Penggaris / alat ukur
4. Gunting / cutter
5. Lilin
6. paku unuran 2 inc untuk melubangi

 Bahan
1. 40 biji kacang hijau yang telah direndam selama 6 jam
2. Kapas pembalut 4 gram/ wadah
3. Air Danau Toba
4. Air cucian beras
5. Air Telaga
6. Air kemasan

3.2 Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan mulai dari 22 - 31 Juli 2022, berlokasi di gudang rumah salah satu
anggota peneliti ( Huta Godang ).

3.3 Jenis penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif.

3.4 Subjek penelitian


Subjek pada penelitian ini adalah Biji kacang hijau.

12
3.5. Variabel penelitian
- Variabel bebas : pengaruh perbedaan jenis air terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau
- Variabel kontrol : Tanaman kacang hijau dengan perlakuan diberi air Danau
Toba, air cucian beras, air telaga dan air kemasan
- Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman kacang hijau.

3. 6. Prosedur penanaman biji kacang hijau


1. Kacang hijau di rendam selama 6 jam
2. Membersihkan kemasan gelas plastik, kemudian dilubangi 3 lubang dengan
paku 2 inc
3. Memberi label pada tiap gelas plastik sesuai masing-masing jenis air ( pada
tabel data pertumbuhan dibawah )
4. Menimbang kapas sebanyak 4gr / gelas plastik kemudian kapas dimasukkan
ke dalam gelas plastik dan disiram dengan masing-masing jenis air sesuai
label sebanyak 20 ml / cup untuk membasahi kapas terlebih dahulu.
5. Penanaman biji kacang hijau di permukaan kapas dengan kedalaman 0,5 cm
6. Untuk perawatannya, tanaman disiram 1x sehari di pukul
16. 30 WIB
7. pengukuran tinggi tanaman kurang lebih pukul 17.00 WIB sembari dengan
mencatat data panjang pertumbuhan kecambah

13
Bab IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1 Data pertumbuhan biji kacang hijau dengan air Danau Toba

Hari AD1 AD2 AD3 AD4 AD5 AD6 AD AD8 AD9 AD1
-ke 7 0

1 - - - - - - - - - -

2 0,7 0,3 1,5 1,2 0,5 0,5 1,3 0,8 1,2 1,2

3 2 0,8 2,2 1,3 1 1 1,3 1,7 1,2 1,2

4 4,5 1 5 4 1,9 4 X 5 X 1,7

5 7 2,6 9 8,2 6,7 9,3 X 9,5 X 12,3

6 10 3,7 18 11,5 10,7 14 X 14 X 15

7 13,7 10 22,8 15 12,3 15,5 X 19 X 20,5

8 17 16 25 18 15,7 17,1 X 21,5 X 23

9 22,1 17,5 26 24,8 19 22,5 X 24 X 26,5

10 26,5 20 27,5 28 23,5 26,5 X 27,2 X 28,2

14
4.1.2.Data pertumbuhan biji kacang hijau dengan air cucian beras
Hari AB1 AB2 AB3 AB4 AB5 AB6 AB7 AB8 AB9 AB1
ke 0

1 - - - - - - - - - -

2 0,2 1 0,1 0,2 1 0,6 0,5 0,2 1,2 1,2

3 0,7 2,7 2,5 0,8 2,1 2,5 0,5 0,2 2 1,8

4 2 6 4,5 2,3 5 3 X X 2,5 X

5 5,6 7,8 9 X 11,6 5,3 X X 7,3 X

6 9 11,9 13,6 X 15 6,8 X X 11,7 X

7 11 13,2 16,7 X 16 7,3 X X 12 X

8 13 15 18 X 18,7 8,6 X X 13,5 X

9 14 16 19 X 19,6 9,3 X X 14,2 X

10 16 17,5 20,7 X 21 11 X X 15 X

4.1.3.Data pertumbuhan biji kacang hijau dengan air telaga


Hari AT1 AT2 AT3 AT4 AT5 AT6 AT7 AT8 AT9 AT10
ke

1 - - - - - - - - - -

2 1,3 0,5 0,2 1,5 0,5 2 1,6 1 0,5 1,6

3 2,1 1,2 0,2 2,7 0,5 3,5 3 1,6 0,5 2,2

4 6 2,5 X 5,5 4 7,5 6,5 3 X 5

5 9 7,3 X 14,2 6,4 12,1 13,7 5,5 X 10,3

6 14 9 X 18,5 8,7 16 17,5 8 X 14

15
7 18 13,6 X 21,4 15,2 19 25 16 X 18

8 21,3 16 X 25,9 17,5 23 27,5 20 X 21

9 23,4 18 X 27 20,5 24 28 25 X 23

10 26,5 20 X 29 23 26,5 29.7 28 X 25,5

4.1.4.Data pertumbuhan biji kacang hijau dengan air kemasan

Hari AK1 AK2 Ak3 AK4 AK 5 AK6 AK7 AK8 AK9 Ak10
ke

1 - - - - - - - - - -

2 0,5 0,6 0,8 0,3 1,7 0,5 1,6 1,3 1,5 1,6

3 1,5 1,6 1,5 0,3 2,3 1 3,5 2,9 2,5 3

4 4 6 4 5,8 3,8 5 8 8,3 7,2 6,9

5 8,4 10,4 12,4 8 9,3 7,4 14,7 13,5 9,5 11

6 11 17,3 17,5 11 15 10,4 19 18 14,5 17

7 14,8 21 20,4 16,8 17,9 14 22,4 21 17,4 20,5

8 17 26 26,5 18 23 18,7 25 23 22 24

9 19 27 28 21 25 19,3 27 25 24 25,7

10 21,4 28,5 31,5 24,4 28,3 21,6 29,3 26 27,7 28

Keterangan:

- = (belum dapat diukur)

X = (mati)

16
4.1.5.Data rata-rata ukuran tanaman kacang hijau hari ke 1- 10

Hari AD AB AT AK
ke

1 0 0 0 0

2 0,92 0,62 1,07 1,04

3 1,37 1,58 1,75 1,81

4 2,71 3,3 4 5,9

5 5,46 4,71 7,85 10,46

6 8,69 6,8 10,57 15,07

7 11,78 7,62 14,62 18,62

8 14,53 8,68 17,22 22,32

9 17,99 9,21 18,89 24,1

10 20,44 10,12 20,82 26,67

*Rata- rata total AD = 8,339


*Rata - rata total AB = 5,237
*Rata-rata total AT = 9,679
*Rata - rata total AK = 12,599

AK > AT >AD > AB

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan pertumbuhan yang dipengaruhi oleh
perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau. Jenis air yang paling baik
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dari percobaan kami adalah
kemasan. Dimana pertumbuhannya relative lebih cepat dan menghasilkan tanaman yang lebih
tinggi dari pada tumbuhan kacang hijau yang di sirami air danau toba, air telaga dan air cucian
beras yang relative lebih lambat dari ketiga jenis air lainnya.

5.1.2.Saran
1. sebelum mrlakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan baik
2. pastikan kapas air yang dipai untuk merendam biji kacang hijau dalam keadaan steril.
3. Penyiraman akan lebih efektif jika menggunakan air kemasan
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/
http://www.google.com/
http://kompas.com/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981
https://123dok.com/document/zxor33nz-makalah-biologi-
pengaruh-jenis-pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau.html

18
https://nanopdf.com/download/pengaruh-kadar-air-terhadap-
pertumbuhan-kacang-hijau_pdf

19

Anda mungkin juga menyukai