Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH JENIS AIR SEBAGAI FAKTOR EKSTERNAL

TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Debora Joice Norce Akasian


Gladys Seltia Liku
Gresella Swentinia Daam
Julio Rema Palotongan

XII MIPA 4 (SKS)


2023
Kata pengantar
Puji syukur diucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul "Pengaruh Jenis Air Sebagai Faktor Eksternal Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau” dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami selaku
penulis berterima kasih kepada ibu Ni Made Cesilia R, S.Pd. selaku guru pembimbing yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan proposal dan juga kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Makalah ini memberikan informasi mengenai penjelasan tentang pengaruh jenis air
sebagai faktor eksternal terhadap pertumbuhan kacang hijau, khususnya pengaruh air cucian
beras dan air keran.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap, semoga makalah yang kami susun ini bisa memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Jayapura, 24 Oktober 2023
Penulis :
Debora Joice Norce Akasian
Gladys Seltia Liku
Gresella Swentinia Daam
Julio Rema Palotongan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkecambahan biji selalu mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan
adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar)
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali dalam keadaan semula). Pertumbuhan
dalam suatu perkecambaan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar
dan tumbuh.
Pertumbuhan biji akan selalu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang dapat dibedakan menjadi 2 yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan yang terdiri
atas faktor intrasel (di dalam sel) yang meliputi gen, dan faktor intersel (sela-sela
sel) yang meliputi hormon.
2. Yang kedua adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan atau faktor
eksternal yang mencakup cahaya/sinar matahari,suhu/temperature, kelembaban
udara, nutrisi, kadar air, oksigen atau karbondioksida, pH atau derajat keasaman,
kepadatan populasi, dan media tanam tumbuhan.

Kacang hijau adalah tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di berbagai


wilayah dunia. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
protein dan serat dalam makanan sehari-hari. Untuk mencapai hasil panen yang
maksimal, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan
tanaman ini. Salah satu faktor eksternal yang potensial adalah jenis air yang digunakan
untuk penyiraman. Air merupakan komponen utama dalam pertumbuhan tanaman, dan
jenis air yang digunakan dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi, transpirasi, dan
perkembangan akar serta batang.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh berbagai jenis air sebagai faktor eksternal terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Jenis air yang digunakan mencakup air keran dan air cucian
beras.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pertumbuhan tanaman kacang hijau jika disiram menggunakan air
keran?
2. Bagaimanakah pertumbuhan tanaman kacang hijau jika disiram menggunakan air
cucian beras?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh berbagai jenis air
sebagai faktor eksternal terhadap pertumbuhan kacang hijau, khususnya air keran dan
air cucian beras.
D. Hipotesis
1. Jenis air mempengaruhi proses perkecambahan.
2. Jumlah air yang dibutuhkan oleh tiap biji kacang berbeda.
3. Tumbuhan yang disiram menggunakan air keran lebih cepat tumbuh dan panjang
dibandingkan dengan tumbuhan yang disiram menggunakan air cucian beras.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh air keran terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
2. Mengetahui pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
3. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
jenis air bagi tumbuhan kacang hijau
4. Sebagai informasi agar teknologi pertanian lebih dikembangkan dan lebih maju
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting
sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor
pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

Adapun klasifikasi botani tanaman kacang hijau sebagai berikut (Fitriani dan ade,
2014).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminosae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata

B. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Rumus kimianya adalah H2O, yang
setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang
dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) air tersedia di Bumi. Air sebagian
besar dapat ditemukan di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung). Selain itu, air juga dapat ditemukan
di awan, hujan, sungai, permukaan air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
objek-objek tersebut berpindah mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia.
(Wikipedia, n.d.)
C. Air Cucian Beras
Air cucian beras atau sering disebut leri merupakan air yang diperoleh dalam
proses pencian beras. Air cucian beras tergolong mudah didapatkan karena sebagian
besar masyarakat Indonesia menggunakan beras (nasi) sebagai makanan pokok yang
mengandung karbohidrat tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi. (Moeksin, 2015).
Air cucian beras berpotensi dijadikan pupuk karena mengandung banyak nutrisi
antara lain: 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50%
fosfor, 60% zat besi selain itu mengandung Ca 2,944%, Mg 14,252%, S 0,027%, Fe
0,0427% dan B 0,043% (Wulandari et al., 2012).
BAB III
METODOLOGI

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan kualitatif dan kualitatif
untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman dan perspektif individu
terhadap fenomena yang sedang diteliti. Kami mengumpulkan data dari eksperimen,
observasi, dan analisis dokumen.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada waktu satu minggu yaitu pada tanggal 16 – 22 Oktober
2023 yang bertempat di rumah masing-masing peneliti.

C. Teknik Pengumpulan Data


Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui:
1. Eksperimen
Yaitu dengan melakukan percobaan tumbuhan yang disiram menggunakan dua
jenis air yang berbeda (air keran dan air beras).
2. Kajian Literatur
Yaitu dalam upaya mengumpulkan data dengan cara mengkaji literasi antara lain
buku, jurnal, website dan sumber informasi lain.

D. Teknik Analisis Data


Data penelitian dilakukan secara deskriptif dengan memaparkan data hasil percobaan
dengan menggunakan tabel.
1. Alat
 Gelas Aqua 4 buah
 Kapas Secukupnya
 Sendok 1 buah
 Penggaris 1 buah

2. Bahan
 Kacang hijau 8 biji
 Air keran 21 Sendok makan (3 sendok sehari)
 Air cucian beras 21 Sendok makan (3 sendok sehari)

E. Variabel
1. Variabel Bebas : Jenis Air (Air keran dan Air cucian beras)
2. Variabel Terikat : Pertumbuhan tumbuhan kacang hijau
3. Variable control : Tinggi batang tanaman
F. Cara Kerja
1. Sediakan 4 buah gelas aqua masing-masing diberi label 1 untuk air keran, dan
label 2 untuk air cucian beras
2. Masing-masing gelas aqua diberikan kapas dua lapis, lalu kapas ditetesi 3 sdm air
3. Masukkan masing-masing biji kacang hijau yang sudah direndam air selama ±
semalaman kedalam gelas yang diberi kapas
4. Letakkan biji kacang hijau 4 buah per gelas, 2 gelas disirami air keran dan 2 gelas
disiram menggunakan air cucian beras
5. Pada waktu pagi tanaman disiram air keran dan air cucian beras sesuai dengan
labelnya masing-masing 3 sendok makan
6. Amati perkembangan tumbuhan kacang hijau selama 1 minggu.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel
1. Pada Gelas A (Air Keran)

Hari ke Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3 Kacang 4


Hari 1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Hari 2 5 cm 2 cm 4 cm 3 cm
Hari 3 9 cm 8 cm 7 cm 6 cm
Hari 4 15 cm 15 cm 13 cm 10 cm
Hari 5 18 cm 20 cm 19 cm 16 cm
Hari 6 23 cm 22,3 cm 21 cm 20 cm
Hari 7 25,8 cm 24 cm 23,6 cm 22 cm

2. Pada Gelas B (Air Cucian Beras)

Hari ke
Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3 Kacang 4
Hari 1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Hari 2 1,5 cm 2 cm 4 cm 6,3 cm
Hari 3 4 cm 5,8 cm 7 cm 9 cm
Hari 4 7 cm 11 cm 14 cm 15 cm
Hari 5 15 cm 16 cm 17 cm 18,4 cm
Hari 6 17 cm 18 cm 19,7 cm 21,5 cm
Hari 7 19,3 cm 20,4 cm 21 cm 22 cm

B. Grafik
1. Pada Gelas A (Air Keran)

PENGARUH AIR KERAN

30
25
20
15
10
5
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3 Kacang 4


2. Pada Gelas B (Air Cucian Beras)

PENGARUH AIR CUCIAN BERAS

25

20

15

10

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3 Kacang 4

Note: “Setiap gelas di beri takaran air beras dan air keran yang sama jumlahnya (3
Sendok makan) dan disiram sehari sekali pada pagi hari pukul 06:00 WIT”.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis air yang digunakan sebagai faktor
eksternal dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kacang hijau. Air
keran tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik daripada air cucian beras untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman ini. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan
untuk memahami secara lebih mendalam mekanisme yang mendasari pengaruh jenis
air ini pada pertumbuhan kacang hijau.
Penggunaan air yang tepat dalam budidaya kacang hijau dapat membantu petani
meningkatkan hasil panen dan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Selain itu,
pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan kacang
hijau dapat memberikan wawasan berharga untuk pengembangan praktik pertanian
yang berkelanjutan.

B. Saran
Dalam melakukan percobaan ini, penting untuk memperhatikan syarat-syarat
penting, seperti air yang cukup, udara yang cukup, cahaya matahari yang optimal, dan
pemilihan biji yang baik. Ketidakpenuhan syarat-syarat tersebut dapat membuat biji
tetap dalam keadaan dorman (ketidakaktifan biji). Durasi dormansi biji sangatlah
beragam tergantung pada spesies dan lingkungan. Penelitian ini dapat menjadi dasar
untuk penelitian lebih lanjut dan perbandingan dengan faktor-faktor lain dalam
pertumbuhan kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai