Debora, seorang siswi SMA yang terkenal pekerja keras dan ambisius, namun
sangat mudah putus asa dengan hasil kerja kerasnya. Suatu hari, ia
memendapatkan ranking 2 yang menurutnya tidak sesuai dengan seberapa keras ia
memaksa dirinya untuk belajar.
Scene 3 – Di Kelas
(Lonceng Bunyi)
Ibu Guru: *Lanjut Mengajar*
Polly: Ibu! Su jam
Julio: Su lewat 5 menit, ibu.
Ibu Guru: Heh? *Liat jam* Bah, macam ibu tra dengar lonceng de bunyi.
Polly: Telinga rusak kapa. *Bisik ke Alwen*
Ibu Guru: Sandro!
Alwen: Kalo orang bicara trabaik baru beliau pu telinga kerja.
*Menyimpan dan pulang*
*Debora masih belajar*
Albert: *Atraksi* Sio, go home sudah.
Debora: Sedikit lagi.
Polly: Borax, pulang jo.
Debora: Diam kah! Sa ada belajar nih!
Alwen: *Muncul out of nowhere* Masih sakit hati kapa.
Polly: Aeh, sa pulang dulu eh. Biasa, mau FF. *Polly keluar duluan*
Albert: Sa juga pulang eh. *Ikut Polly*
Alwen: *Duduk didepan Debora* Kalo menurut sa, mending ko bawa asik saja
kah. Ko liat Julio, de belajar, tapi de hibur diri juga. Tra paksa sampe macam mo
gila sendiri. Ko kalo begini-begini, ko bisa stress, terus karena stress ko bisa
gagal. Bersyukur, 2 juga bukan posisi yang orang gampang capai. Ko kan ranking
2 karena usaha-
Debora: KO PULANG SUDAH! *Bentak*
Alwen: Ya, yang penting sa su kas tau neh. Sa kaka juga su jemput. Dah, jang
pulang malam.